Net Interest Margin NIM Operating Expenses to Operating IncomeOEOI

membiayai kegiatan operasional dan memberikan kontribusi yang cukup besar bagi profitabilitas Kuncoro dkk, 2002. Menurut Lukman Dendawijaya 2005:121 “Capital Adequacy Ratio CAR adalah rasio kinerja bank untuk mengukur kecukupan modal yang dimiliki bank untukmenunjang aktiva yang mengandung atau menghasilkan risiko, misalnya kredit yang diberikan”.CAR memperlihatkan seberapa jauh seluruh aktiva bank yang mengandung risiko kredit, penyertaan, surat berharga, tagihan pada bank lain ikut dibiayai dari dana modal bank sendiri disamping bank juga memperoleh dana-dana dari sumber-sumber diluar bank, seperti dana masyarakat, pinjaman utang, dan lain-lain. CAR dapat dirumuskan sebagai berikut : ��� = ��������� ����������������������������� × 100 Berdasarkan standar yang ditetapkan Bank for International Settlement BIS, Bank Indonesia mewajibkan setiap bank menyediakan modal minimal 8 dari aktiva tertimbang menurut risiko ATMR SE BI Nomor 265BPPP tanggal 29 Mei 1993.

2.1.8 Net Interest Margin NIM

NIMNet Interest Margin merupakan rasio antara pendapatan bunga terhadap rata-rata aktiva produktif. NIMmencerminkan risiko pasar yang timbul akibat berubahnya kondisi pasar, dimana hal tersebut dapat merugikan Universitas Sumatera Utara bank Hasibuan, 2006. Bank dikatakan sehat apabila memiliki NIM diatas 2. Untuk dapat meningkatkan perolehan NIMmaka bank perlu menekan biaya dana. Biaya dana adalah bunga yang dibayarkan oleh bank kepada masing‐masing sumber dana bank yang bersangkutan. Secara keseluruhan, biaya yang harus dikeluarkan oleh bank akan menentukan berapa persen bank harus menetapkan tingkat bunga kredit yang diberikan kepada nasabahnya untuk memperoleh pendapatan nettobank. Dalam hal ini tingkat suku bunga sangat menentukan besarnya NIM. Semakin besar rasio ini maka akan meningkatkan pendapatan bunga atas aktiva produktif yang dikelola bank sehingga kemungkinan bank dalam kondisi bermasalah semakin kecil Almilia dan Herdiningtyas, 2005. NIM dapat dirumuskan sebagai berikut : ��� = ��������������������ℎ ��������������� × 100 Pendapatan bunga bersih diperoleh dari selisih pendapatan bunga dengan beban bunga.Aktiva produktif yang diperhitungkan adalah aktiva produktif yang menghasilkan bunga interest bearing assets.

2.1.9 Operating Expenses to Operating IncomeOEOI

Operating Expenses to Operating Income atau dikenal sebagai rasio BOPOmerupakan rasio antara biaya operasi terhadap pendapatan operasi. Biaya operasi merupakan biaya yang dikeluarkan oleh bank dalam rangka menjalankan aktivitas usaha utamanya seperti biaya bunga, biaya pemasaran, Universitas Sumatera Utara biaya tenaga kerja dan biaya operasi lainnya. Pendapatan operasi merupakan pendapatan utama bank yaitu pendapatan yang diperoleh dari penempatan dana dalam bentuk kredit dan pendapatan operasi lainnya. Rasio biaya operasional digunakan untuk mengukur tingkat efisiensi dan kemampuan bank dalam melakukan kegiatan operasinya Lukman Dendawijaya, 2005:120.Rasio Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional sering disebut rasio efisiensi yang digunakan untuk mengukur kemampuan manajemen bank dalam mengendalikan biaya operasional terhadap pendapatan operasional.Semakin rendah rasio OEOI berarti semakin efisien bank tersebut dalam mengendalikan biaya operasionalnya Almilia dan Herdiningtyas, 2005. Dengan adanya efisiensi biaya maka keuntungan yang diperoleh bank akan semakin besar.OEOI dapat dirumuskan sebagai berikut : ���� = ���������������� ��������������������� × 100 Bank Indonesia menetapkan angka terbaik untuk rasio OEOI adalah di bawah 90, karena jika rasio OEOI melebihi 90 hingga mendekati angka 100 maka bank tersebut dapat dikategorikan tidak efisien dalam menjalankan operasionalnya. Berdasarkan Surat Edaran Bank Indonesia No. 623DPNP tanggal 31 Mei 2004, kategori atau predikat yang akan diperoleh bank dari besaran nilai Operating Expenses to Operating Income OEOI yang dimiliki adalah sebagai berikut: Universitas Sumatera Utara Tabel 2.1 Peringkat Bank Berdasarkan Nilai Operating Expenses to Operating Income OEOI 2.2 Tinjauan Penelitian Terdahulu Tabel 2.2