Hasil penelitian ini sejalanterhadap hasil penelitian Simamora 2013 dan Utami 2014 yang menyatakan bahwa ada pengaruh pengetahuan Wanita Usia
Subur terhadap pemilihan metode kontrasepsi suntik. Hal ini juga sejalanterhadap hasil penelitian Rizali 2013 yang mengatakan bahwa ada
pengaruh pengetahuan terhadap pemilihan metode kontrasepsi suntik. Pengetahuan peserta KB yang baik tentang tujuan, manfaat, dan efek
samping sebuah metode kontrasepsi akan mempengaruhi dalam tindakan pemilihan metode kontrasepsi yang digunakan, kesejalanan, dan kenyamanan
sehingga tidak memberikan efek yang buruk bagi pengguna. Hal ini sejalanterhadap teori Blum yang dikutip Notoatmodjo 2007 yang
mengatakan bahwa pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat penting dalam membentuk tindakan seseorang, sebab dari pengalaman dan hasil
penelitian ternyata perilaku yang didasari oleh pengetahuan akan lebih langgeng dan bertahan daripada perilaku yang tidak didasari oleh pengetahuan.
Pengetahuan adalah bentuk tahu individu yang diperolehnya terhadap penalaran, perasaan dan akal pikiran tentang segala sesuatu yang dihadapinya. Ketika
individu sudah tahu, memahami kemudian melakukan tindakan. Pengetahuan merupakan hasil dari tahu setelah proses penginderaan terhadap suatu objek
tertentu.
5.1.6 Pengaruh Sikap Wanita Usia Subur terhadap Pemilihan Metode
Kontrasepsi Suntik di Desa Bagan Asahan Kecamatan Tanjung Balai Kabupaten Asahan Tahun 2016
Sikap responden dalam penelitian ini adalah adalah berupa pernyataan
responden terhadap pemakaian metode kontrasepsi suntik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar responden memiliki sikap kurang baik,
Universitas Sumatera Utara
yaitu sebanyak 50 orang, sedangkan sebanyak 30 responden memiliki sikap yang baik.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa responden yang memiliki sikap kurang baik cenderung tidak memilih metode kontrasepsi suntik dan responden
yang memilih sikap baik cenderung memilih metode kontrasepsi suntik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh sikap responden terhadap
pemilihan metode kontrasepsi suntik. Hasil penelitian ini tidak sejalanterhadap hasil penelitian Simamora 2013 yang mengatakan bahwa tidak ada pengaruh
antara sikap terhadap pemilihan metode kontrasepsi suntik. Menurut Green dalam Notoatmodjo 2007, bahwa sikap merupakan faktor
penentu perubahan perilaku, sikap menggambarkan suka atau tidak suka seseorang terhadap objek dan struktur sikap seseorang merupakan komponen
yang saling menunjang, yaitu komponen kognitif, afektif, dan psikomotorik. Sikap seseorang terhadap suatu objek adalah perasaan mendukung
favorable, maupun perasaan tidak mendukung unfavorable pada objek tersebut. Sikap memiliki tiga komponen yaitu kognitif yaitu komponen yang
tersusun atas dasar pengetahuan terhadap obyek sikapnya, afektif yaitu berpengaruhterhadap rasa senang dan tidak senang dan konatif yang merupakan
kesiapan untuk bertingkah laku yang berpengaruhterhadap obyek sikapnya. Sikap mempengaruhi perilaku lewat suatu proses pengambilan keputusan yang
teliti dan beralasan. Dalam sikap yang positif reaksi seseorang cenderung
Universitas Sumatera Utara
untuk mendekati obyek sedangkan dalam sikap yang negatif orang cenderung untuk menjauhi atau menghindari obyek Azwar, 2009.
Sikap responden masih merupakan reaksi tertutup dari seseorang terhadap stimulus atau objek yang diberikan. Dalam penelitian ini sikap belum merupakan
tindakan tetapi merupakan faktor yang mempermudah untuk terjadi tindakan.
5.2 Pengaruh Faktor Pemungkin terhadap Pemilihan Metode Kontrasepsi