Pengaruh Pendidikan terhadapPemilihan Metode Kontrasepsi Suntik Pengaruh Pekerjaan terhadap Pemilihan Metode Kontrasepsi Suntik

untuk tingkat pendidikannya rendah sehingga belum memahami akan manfaat kontrasepsi, sedangkan ibu yang lebih tua cenderung lebih banyak pengalaman dan informasi yang didapat mengenai manfaat kontrasepsi Notoatmodjo, 2007. Hal ini dapat diartikan bahwa tidak ada perbedaan antara tingkat usia Wanita Usia Subur dalam memilih metode kontrasepsi suntik. Tidak adanya pengaruh ini karena Wanita Usia Subur berumur 15-30 tahun proporsinya lebih tinggi bila dibandingkan terhadap yang berumur 31-49 tahun di desa Bagan Asahan, dimana mereka cenderung tidak memilih metode kontrasepsi suntik. Kecenderungan seperti itu terjadi dapat dikarenakan mereka tidak berpengalaman, jarang mendapatkan informasi kesehatan. Umur dapat mempengaruhi cara pandang seseorang dalam menghadapi berbagai hal ataupun dalam mengambil keputusan. Proses perkembangan kedewasaan ditentukan terhadap bertambahnya usia. Umur merupakan salah satu faktor pemudah yang berguna untuk melakukan suatu tindakan yang mendukung kesehatan dalam hal ini adalah pemberian imunisasi campak

5.1.2 Pengaruh Pendidikan terhadapPemilihan Metode Kontrasepsi Suntik

di Desa Bagan Asahan Kecamatan Tanjung Balai Kabupaten Asahan Tahun 2016 Pengaruh pendidikan terhadap pemilihan metode kontrasepsi suntik berdasarkan hasil analisis bivariat menunjukkan bahwa tidak ada pengaruh bermakna antara pendidikan terhadap pemilihan metode kontrasepsi suntik. Hasil penelitian ini sejalanterhadap hasil penelitian Siregar 2010 yang mengatakan bahwa tidak ada pengaruh antar pendidikan terhadap pemilihan metode kontrasepssi suntik di keluraan Horjoari I kecamatan Medan Universitas Sumatera Utara Amplas. Namun hasil penelitian ini tidak sejalanterhadap hasil penelitian Rizali 2013 yang mengatakan ada pengaruh antara pendidikan terhadap pemilihan metode kontrasepsi suntik. Menurut Gagne yang dikutip oleh Sarwono 2004, tingkat pendidikan formal merupakan landasan seseorang dalam berbuat sesuatu, membuat lebih mengerti dan memahami sesuatu. Tingkat pendidikan formal juga memungkinkan perbedaan pengetahuan dan pengambilan keputusan. Pendidikan yang diberikan kepada masyarakat yang berkaitan terhadapkontrasepsi suntik dapat menggunakan beberapa metode dalam penyebaran pesan, menanamkan keyakinan secara terus menerus dan berkesinambungan sampai mereka sadar, tahu, mengerti, mau dan mampu melaksanakan pesan tersebut. Dalam penelitian ini masih ada saja Wanita Usia Subur yang memiliki pendidikan tinggi tetapi tidak memilih metode kontrasepsi suntik, hal ini dikarenakan faktor-faktor lain dimana mereka yang memiliki pendidikan tinggi biasanya lebih memilih-milih tempat pelayanan kesehatan.

5.1.3 Pengaruh Pekerjaan terhadap Pemilihan Metode Kontrasepsi Suntik

di Desa Bagan Asahan Kecamatan Tanjung Balai Kabupaten Asahan Tahun 2016 Berdasarkan hasil analisis bivariat terhadap menggunakan uji chi square diperoleh hasil bahwa tidak ada pengaruh pekerjaan terhadap pemilihan metode kontrasepsi suntik. Hasil penelitian ini sejalanterhadap hasil penelitian Siregar 2010 dan Bernadus 2013 yang mengatakan bahwa tidak ada pengaruh pekerjaan terhadap pemilihan metode kntrasepsi suntik. Namun hasil penelitian ini berbeda terhadap hasil penelitian Ginting 2010 yang mengatakan bahwa Universitas Sumatera Utara ada pengaruh antara pekerjaan terhadap pemilihan metode kontrasepsi suntik pada WUS. Hasil penelitian menunjukkan responden yang bekerja maupun yang tidak bekerja sama-sama cenderung tidak memilih metode kontrasepsi suntik sebagai kontrasepsinya. Dari 41 orang WUS yang tidak bekerja, hanya 18 orang yang memilih metode kontrasepsi suntik, sedangkan dari 39 orang WUS yang bekerja hanya sebanyak 14 responden yang memilih metode kontrasepsi suntik. Bekerja atau tidak bekerja tidak mempengaruhi WUS dalam memilih metode kontrasepsi suntik karna metode ini tidak mengganggu aktifitas WUS sehari-hari termasuk dalam hal bekerja. Hasil penelitian ini tidak sejalanterhadap pendapat Green yang dikutip Notoatmodjo 2010 bahwa pekerjaan merupakan salah satu faktor predisposisi yang mempunyai pengaruh terhadap perilaku seseorang yang berpengaruhterhadap kesehatan.

5.1.4 Pengaruh Penghasilan terhadap Pemilihan Metode Kontrasepsi

Dokumen yang terkait

Faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan metode kontrasepsi suntik pada pasangan usia subur (PUS) di Kelurahan Losung Kecamatan Padangsidimpuan Selatan

5 54 121

Gambaran Perilaku Masyarakat Tentang Penyakit Malaria di Desa Bagan Asahan Kecamatan Tanjung Balai Kabupaten Asahan Tahun 2004

1 37 82

Beberapa Faktor Sosial Ekonomi Yang Mempengaruhi SiKap Nelayan Buruh Terhadap Juragan (Toke) (Studi Kasus: Desa Bagan Dalam, Kecamatan Tanjung Tiram, Kabupaten Asahan)

0 46 100

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pemilihan Metode Kontrasepsi Suntik Pada Wanita Usia Subur (WUS) di Desa Bagan Asahan Kecamatan Tanjung Balai Kabupaten Asahan Tahun 2016

0 0 19

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pemilihan Metode Kontrasepsi Suntik Pada Wanita Usia Subur (WUS) di Desa Bagan Asahan Kecamatan Tanjung Balai Kabupaten Asahan Tahun 2016

0 0 2

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pemilihan Metode Kontrasepsi Suntik Pada Wanita Usia Subur (WUS) di Desa Bagan Asahan Kecamatan Tanjung Balai Kabupaten Asahan Tahun 2016

0 0 9

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pemilihan Metode Kontrasepsi Suntik Pada Wanita Usia Subur (WUS) di Desa Bagan Asahan Kecamatan Tanjung Balai Kabupaten Asahan Tahun 2016

0 1 38

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pemilihan Metode Kontrasepsi Suntik Pada Wanita Usia Subur (WUS) di Desa Bagan Asahan Kecamatan Tanjung Balai Kabupaten Asahan Tahun 2016

0 0 3

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pemilihan Metode Kontrasepsi Suntik Pada Wanita Usia Subur (WUS) di Desa Bagan Asahan Kecamatan Tanjung Balai Kabupaten Asahan Tahun 2016

0 0 28

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT WANITA USIA SUBUR MEMILIH METODE KONTRASEPSI MOW (METODE KONTRASEPSI WANITA) DI DESA BUTUH

0 0 12