Jumlah listrik yang digunakan adalah 5820 watt, kebutuhan tenaga listrik lainnya seperti bengkel, instrument dan sebagainya diteteapkan sebesar 20
dari total kebutuhan listrik proses dan utilitas yaitu = 0,2 47,041 + 60,585
= 21,525 kW Jadi total kebutuhan listrik :
a. Unit proses
: 47,041 kW b.
Unit Utilitas : 60,585 kW
c. Penerangan
: 5,82 kW d.
Lainnya : 21,525 kW
Power Generator
Generator disediakan hanya untuk menyuplai kebutuhan listrik proses dan utilitas apabila terjadi gangguan listrik PLN. Diketahui power factor untuk
generator penggerak mesin diesel sebesar 0,85, Maka power generator yang dibutuhkan .
[ � � �
]
[ ,
, ]
= 158,794 kW Digunakan generator dengan daya terpasang : 160 kW
7.5 Unit Penyediaan Bahan Bakar
Unit penyediaan bahan bakar dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan bahan bakar pabrik yaitu peralatan boiler dan bahan bakar cadangan pada peralatan
generator yang disimpan pada tangki bahan bakar. Kebutuhan Bahan Bakar Generator
Universitas Sumatera Utara
Bahan bakar yang digunakan adalah diesel oil denga heating value Hv = 19.525 Btulb
dan densitas bahan bakar ρ = 54,939 lbcuft Jadi bahan bakar yang digunakan :
, , � �
= 0,746 ft
3
jam = 4,223 literjam
7.6 Unit Pengolahan Limbah
Setiap kegiatan imdustri selain menghasilkan produk juga menghasilkan limbah. Limbah industri perlu ditangani secara khusu sebelum dibuang ke
lingkungan sehingga dampak buruk dari limbah yang mengandung zat-zat membahayakan tidak memberikan dampak buruk ke lingkungan maupun manusia itu
sendiri. Sumber
–sumber limah pada pabrik pembuatan asam oksalat adalah : 1.
Limbah Proses : Humus, kalsium format, kalsium asetat, kalsium hidroksida dan kalsium sulfat.
2. Limbah cair hasil pencucian peralatan pabrik
Limbah ini diperkirakan mengandung kerak dan kotoran-kotoran yang melekat pada peralatan pabrik.
3. Limbah dari pemakaian air domestik
Limbah ini mengandung bahan organik sisa pencernaan yang berasal dari kamar mandi lokasi pabrik, serat limbah dari kantin yang berupa limbah
padat dan cair. 4.
Limbah cair dari laboratorium Limbah yang berasal dari laboratorium mengandung bahan-bahan kimia yang
digunakan untuk menganalisa mutu bahan baku dan mutu prosuk yang dihasilkan serta digunakan untuk penelitian dan pengembangan mutu.
Universitas Sumatera Utara
Untuk pengelolaan humus yang terdiri dari lignin, pentosan, silika, dan abu dilakukan dengan cara diendapkan dalam bak penampung hingga
berbentuk padatan. Hal ini ditujukan agar humus dan gipsum dapat digunakan sebagai pupuk sementara untuk kalsium asetat dan kalsum formiat akan dijual
ke pabrik pembuatan asam asetat dan asam formiat, sementara untuk limbah laboratorium yang termasuk dalam limbah B3 Bahan Berbahaya dan
Beracun akan dikirimkan ke PT.Prasadha Pamunah Limbah Industri
a. Bak Penampung Humus