23 semakin tinggi juga. Namun dari hasil penelitian ini diperoleh data bahwa
penambahan volume starter melebihi titik tertentu tidak meningkatkan yield yang dihasilkan sejalan dengan hasil yang diperoleh untuk kadar bioetanol.
Jumlah sel dalam media fermentasi sangat mempengaruhi konversi gula menjadi bioetanol dalam penelitian ini, selain itu variasi agitasi yang dilakukan
juga menunjukkan pengaruh yang cukup signifikan
.
Oktaviani, dkk [53] menyatakan bahwa kecepatan pengadukan berbanding lurus dengan kadar dan
yield bioetanol hingga mencapai titik maksimum, dimana setelah melewati titik tersebut penambahan kecepatan pengadukan akan menurunkan kadar dan yield
bioetanol yang dihasilkan. Jeckson, dkk [54] meneliti bahwa hal itu disebabkan oleh pengadukan yang terlalu cepat dapat mengganggu metabolisme yeast . Hal
yang sama diteliti juga oleh Kurniawan, dkk [55] bahwa waktu kontak mikroorganisme dengan substrat lebih cepat sehingga glukosa yang terdapat pada
substrat tidak termanfaatkan dengan baik. Ketiga penelitian ini mendukung hasil yang didapat dalam penelitian ini.
4.4 PERBANDINGAN
STANDAR BAKU MUTU BIOETANOL
Perbandingan larutan bioetanol yang diperoleh dari penelitian ini dengan standar bioetanol dapat dilihat pada tabel 4.1 [48] [56]
Tabel 4.1 Perbandingan Bioetanol Hasil Penelitian dengan Standar Bioetanol
N o
Parameter Satuan
Standar Baku Mutu Bioetanol
Bioetanol dari Nira Aren
Hasil Penelitian
Keterangan
1 Densitas Bioetanol
gml 0,789
0,9138-0,9615 Tidak Sesuai
2 Spesific Gravity
- 0,78075
0,9184-0,9663 Tidak Sesuai
3 Kelarutan dalam air -
Larut Larut
Sesuai 4
Warna cairan -
Jernih tidak berwarna
Jernih Sesuai
5 Reaksi dengan api
- Mudah terbakar
Tidak terbakar Tidak sesuai
6 Bau
- Berbau tajam
Menyengat Berbau tajam
Sesuai Sedangkan untuk kelayakan sebagai bahan bakar alternatif, Badan Standar
Nasional BSN telah menetapkan standar baku mutu bioetanol secara umum [57] seperti pada tabel 4.2 berikut :
Universitas Sumatera Utara
24 Tabel 4.2 Perbandingan Bioetanol Hasil Penelitian dengan Standar Bioetanol
sebagai Bahan Bakar
No Parameter
Satuan Standar
Baku Mutu Etanol
Bioetanol dari Nira Aren
Hasil Penelitian
Keterangan
1. Kadar Etanol
vv Min.94,1
20,1255-47,6182 Belum Sesuai 2.
Densitas grml
Maks.0,8215 0,9138-0,9615
Belum Sesuai 3.
Spesific Gravity -
Maks.08215 0,9184-0,9663
Belum Sesuai 4.
Nilai Kalor kkalkg
Min.5000 119,896-289,97 Belum Sesuai
5. Aldehid
mgL Maks.30
- -
6. Metanol
mgL Maks.30
- -
7. Keasamaan
mgL Maks.30
- -
8. Kadar Air
bb Maks.2
- -
Bioetanol yang dihasilkan pada penelitian ini belum sesuai dengan standar bioetanol bahan bakar yang telah ditentukan, hal ini disebabkan oleh beberapa
faktor diantaranya: 1.
Proses pemurnian atau distilasi yang belum optimal, dimana dibutuhkan distilasi bertingkat atau penambahan zat anhidrat untuk mendapatkan
kemurnian bioetanol yang lebih tinggi. 2.
Tertimbunnya produk sehingga mempercepat kematian s.cerevisiae pada saat fermentasi berlangsung.
Universitas Sumatera Utara
25
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 KESIMPULAN
Adapun kesimpulan yang diperoleh dari penelitian ini adalah volume starter dan agitasi berpengaruh dalam proses fermentasi. Dimana semakin tinggi
volume starter dan kecepatan agitasi maka kadar dan yield bioetanol yang dihasilkan akan semakin tinggi hingga mencapai titik tertinggi. Jika melebihi titik
tersebut penambahan volume starter dan kecepatan agitasi tidak meningkatkan kadar dan yield bioetanol yang dihasilkan. Kadar dan yield bioetanol tertinggi
yang dihasilkan dalam penelitian ini sebesar 47,618 vv diperoleh pada volume starter 35 dengan agitasi 100 rpm. Yield tertinggi dihasilkan dalam
kondisi yang sama, yakni 48,1411 .
5.2 SARAN
1. Disarankan untuk menggunakan fermentor yang dilengkapi jalur keluar
gas CO
2
. Karena gas CO
2
yang terbentuk selama proses fermentasi
merupakan inhibitor bagi S.cerevisiae.
2. Disarankan untuk mengambil etanol yang telah terbentuk selama proses
fermentasi secara bertahap. Karena etanol yang terbentuk merupakan
inhibitor bagi S.cerevisiae.
3. Disarankan untuk melakukan analisis hasil fermentasi sebelum dilakukan
proses distilasi. 4.
Disarankan menambahkan zat anhidrat dalam proses distilasi.
Universitas Sumatera Utara
7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 BIOETANOL