7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 BIOETANOL
Bioetanol merupakan etanol yang diperoleh dari bahan berbasis biomasa atau sumber yang terbarukan [27] seperti dari berbagai tanaman yang mengandung
karbohidrat, gula serta tanaman berselulosa. Bioetanol berwujud cairan yang merupakan hasil dari proses fermentasi gula [28] dimana terjadi perombakan
senyawa organik dengan melibatkan mikroorganisme. Etanol atau etil alkohol C
2
H
5
OH memiliki karakteristik mudah terbakar, mudah menguap, larut dalam air membentuk larutan azeotrop, tidak karsinogenik
dan tidak memberikan dampak pencemaran pada lingkungan yang signifikan [7]. Bioetanol merupakan bahan bakar alternatif yang diinginkan sebagai
pengganti bahan bakar fosil yang berasal dari minyak bumi dimana ketersediaannya saat ini semakin berkurang [29]. 5 bioetanol dapat dicampur
dengan bahan bakar konvensional tanpa perlu modifikasi untuk dijadikan sistem bahan bakar transportasi [27] selain itu juga dimanfaatkan sebagai bahan baku
kimia serta sebagai pelarut di berbagai industri. Beberapa keunggulan bioetanol yaitu:
1. Dapat diproduksi dari sejumlah sumber daya terbarukan.
2. Bahan bakar yang lebih ramah lingkungan, biodegradable.
3. Tidak toksik dibandingkan bahan bakar fosil.
4. Dapat mengurangi emisi partikulat pada mesin.
[27] Bioetanol dapat digunakan sebagai bahan bakar biofuel yang biasa disebut
fuel grade ethanol FGE jika kemurniannya mencapai 99 [30]. Berdasarkan penelitian Hadi, dkk [31] menyatakan bahwa untuk memperoleh bahan bakar mix
atau campuran biopremium dengan nilai oktan 92 menghasilkan perbandingan 1 dari penggunaan bioetanol FGE dari bahan bakar fosil dan 2 untuk biopremium
dengan nilai oktan 95.
Universitas Sumatera Utara
8
2.2 NIRA AREN
Aren Arenga pinnata Merr merupakan salah satu spesies palem yang memiliki banyak kegunaan dimana hampir semua bagian tanamanpohon ini dapat
digunakan [32]. Aren berbentuk pohon soliter dengan tinggi 12 m bahkan dapat mencapai 15 m-20 m dengan diameter setinggi dada 60-65 cm. permukaan batang
ditutupi srat ijuk berwarna hitam yang berasal dari tangkai daun [33]. Produk terpenting dari aren adalah nira [19]. Nira adalah cairan manis yang diperoleh dari
air perasan batang atau getah tandan bunga tanaman [20]. Nira dihasilkan ketika pohon mengkonversi pati menjadi gula untuk memungkinkan adanya
perkembangan bunga [34]. Nira yang manis diperoleh dari aren dengan cara penyadapan. Nira disadap
dari tongkol bunga jantan dapat menghasilkan 4-6 liter per hari dengan 2 kali penyadapan. Setiap bunga jantan dapat disadap selama 3-4 bulan sampai akhirnya
tongkol mengering. Jika dibiarkan begitu saja, nira dapat meragi sendiri dan berubah menjadi tuak dengan kadar etanol 4 [17]. Nira biasanya dijadikan gula
aren [21] namun saat ini para peneliti fokus terhadap produksi bioetanol dari nira aren melalui proses fermentasi [32].
Nira segar mengandung gula 13,9-14,9, abu 0,04, protein 0,2 dan kadar lemak 0,02 [23]. Kandungan gula yang cukup tinggi pada nira aren
menyebabkan nira mudah rusak selama penyimpanan. Hal ini disebabkan karena adanya peristiwa fermentasi yang dapat menurunkan kualitas nira [35].
2.3 FERMENTASI