Analisa Data Pembahasan Kualitas Hidup Berdasarkan Dimensi Hubungan Sosial Pada Pasien Hemodialisa Di RSUP Haji Adam Malik Medan

2. Memberi tandakoding. Dalam hal ini peneliti mengklasifikasikan jawaban dari para responden kedalam kategori. Biasanya diklasifikasikan dengan cara memnerikan tanda atau kode berbentuk angka pada masing-masing jawaban. 3. Sorting, adalah mensortir dengan cara memilih data kedalam kelompok yang dikehendaki. 4. Entri data yaitu memasukkan data-data yang telah diberi kode kategori dengan cara menghitung frekuensi data. 5. Cleaning . merupakan proses pembersihan data dengan melihat variabel apakah sudah benar atau belum. 6. Mengeluarkan informasi berdasarkan tujuan penelitian yang dilakukan.

7. Analisa Data

Analisa data yang digunakan untuk penelitian ini adalah Analisa statistik untuk satu variabel univariat, menggunakan jenis statistik deskriptif, yaitu analisa yang dimaksudkan untuk mendeskripsikan variabel dalam penelitian. Statistik deskriptif dapat disajikan dalam bentuk diagram, tabel, ataupun dalam bentuk narasi. Tujuan dari analisis ini adalah unuk memaparkan data secara sederhana sehingga dapat di baca dan di analisis secara sederhana Riwidikdo, 2008. Data dalam penelitian ini dianalisis dengan menggunakan analisis deskriptif dan untuk penyajian data dalam bentuk table distribusi frekuensi. Universitas Sumatera Utara BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

1. Hasil Penelitian

Pada bab ini peneliti menguraikan hasil penelitian melalui pengumpulan data yang dilakukan dari bulan April sampai Juni 2013 di RSUP Haji Adam Malik Medan. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang kualitas hidup berdasarkan dimensi hubungan sosial pada pasien hemodialisa. Karakteristik Responden Hasil penelitian menunjukkan bahwa umumnya responden berusia 51-60 tahun 41, berjenis kelamin laki-laki 71,8, memiliki pekerjaan sebagian besar sebagai wiraswasta 30,8, tingkat pendidikan terakhir lebih banyak sampai pada pendidikan SMA 46,2, lama hemodialisa pada pasien rata- rata 2-3 tahun 69,2, sedangkan penyebab paling banyak pada pasien hemodialisa dari hasil penelitian ini yaitu hipertensi 38,2. Universitas Sumatera Utara Table 5.1. Distribusi Frekuensi Dan Persentase Karakteristik Pasien hemodialisa Di RSUP Haji Adam Malik Medan Karakteristik Frekuensi Presentasi Jenis kelamin - Laki-laki - Perempuan Usia - 20-30 - 31-40 - 41-50 - 51-60 - 61-70 Pendidikan - SMP - SMA - PT Pekerjaan - petani - nelayan - pns - karyawanswasta - wiraswasta - ibuRT - lain-lain Lama menjalani hemodialisa - 2-3 thn - 3,1-4 thn - 4,1-5 thn - 5,1-6 thn Penyebab - diabetes - hipertensi - infeksi - keracunan - batukisat ginjal - dll 28 11 3 7 8 16 5 12 18 9 4 2 9 3 12 5 4 27 8 3 1 6 15 1 3 8 6 71.8 28.2 7,7 17.9 20,5 41,0 12,8 30.8 46.2 23.1 10.3 5.1 23.1 7.7 30.8 12.8 10.3 69.2 20.5 7.7 2.6 15.4 38.5 2.6 7.7 20.5 15.4 Universitas Sumatera Utara

1.1. Kualitas hidup Berdasarkan Dimensi Hubungan Sosial

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tingkat kualitas hidup bedasarkan dimensi hubungan sosial pada pasien berada pada rentang baik 27 69,2 responden dan buruk 12 30,8 responden. Table 5.2. Distribusi Frekuensi Dan Persentase Kualitas Hidup Berdasarkan Dimensi Hubungan Sosial Pada Pasien hemodialisa Di RSUP Haji Adam Malik Medan Kualitas hidup Frekuensi Presentase Baik Buruk 27 12 69,2 30,8

2. Pembahasan

Hasil penelitian yang dilakukan di unit hemodialisa di RSUP Haji Adam Malik Medan yang dilakukan terhadap 39 responden pasien hemodialisa, memiliki kualitas hidup dengan kategori baik sebanyak 27 responden 69,2 dan yang memiliki kualitas hidup dalam kategori buruk yaitu 27 0rang 30,8. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden memiliki kualitas hidup berdasarkan dimensi hubungan sosial berada pada kategori baik, yaitu 27 responden 69,2. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Supriyadi, Wagiyo dan Widowati 2011 yaitu mengenai kualitas hidup pada pasien gagal ginjal terminal, dimana didapatkan hasil bahwa terdapat perbedaan tingkat kualitas hidup pada pasien hemodialisa berdasarkan dimensi hubungan sosial. Hasil penelitian tersebut menyatakan kualitas hidup pasien hemodialisa lebih baik dibandingkan dengan Universitas Sumatera Utara kualitas hidup sebelum menjalani hemodialisa termasuk berdasarkan dimensi hubungan sosial. Menurut penelitian yang dilakukan Van, Deenan, Bonner A. 2012, pasien yang sudah lama menjalani hemodialisa memiliki kualitas hidup yang baik, hal ini dipengaruhi oleh beberapa factor. Salah satu factor yang mempengaruhi kualitas hidup tersebut yaitu dukungan sosial yang diberikan. Semakin tinggi dukungan sosial yang diberikan, semakin baik kualitas hidup yang dirasakan oleh pasien. Berbagai bentuk dukungan sosial yang diterima penderita gagal ginjal kronis seperti perhatian dan empati yang diberikan oleh lingkungan sekitar penderita baik yang bersumber dari keluarga, dokter atau perawat serta teman-temannya baik sesama penderita maupun rekan kerja merupakan yang dapat membantu penderita gagal ginjal kronis untuk dapat lebih menerima dirinya, sehingga akan berpengaruh juga tehadap kualitas hidupnya menjadi lebih baik dan bermakna Kurniawan dan Rina, 2002. Kualitas hidup dalam kategori baik bisa juga dipengaruhi oleh tingkat pendidikan responden. Dalam penelitian ini diperoleh hasil bahwa sebagian besar responden memiliki tingkat pendidikan SMA. Tingkat pendidikan memiliki pengaruh terhadap dukungan sosial yang diterima pasien Andi, 2005, sehingga akan mempengaruhi juga tingkat kualitas hidup pasien, khususnya berdasarkan dimensi hubungan sosial. Dalam kaitannya dengan kualitas hidup, Valderra´bano et al 2001 menyatakan bahwa terdapat hubungan antara usia dengan kualitas hidup pasien. Dimana Universitas Sumatera Utara diperoleh hasil bahwa pasien yang menjalani dialysis dengan usia yang lebih tua lebih puas dengan hidup mereka dan menerima keterbatasan mereka dibandingkan dengan pasien yang lebih muda. Usia pada pasien hemodialisa dalam penelitian ini berada pada rentang 51-60 tahun. Universitas Sumatera Utara BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN