KESIMPULAN SARAN Gagal Ginjal Kronis

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

1. KESIMPULAN

Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa responden sabahagian besar berusia 51-60 tahun 41, berjenis kelamin laki-laki 71,8, memiliki pekerjaan sebagian besar sebagai wiraswasta 30,8, tingkat pendidikan terakhir lebih banyak sampai pada pendidikan SMA 46,2, lama hemodialisa pada pasien rata-rata 2-3 tahun 69,2, sedangkan penyebab paling banyak pada pasien yang menjalani hemodialisa dari hasil penelitian ini yaitu hipertensi 38,2. Setelah dilakukan analisa data deskriptif, maka diperoleh hasil bahwa tingkat kualitas hidup bedasarkan dimensi hubungan sosial pada pasien berada pada rentang baik 69,2 dan kategori buruk 30,8 Universitas Sumatera Utara

2. SARAN

2.1. Untuk Praktek Keperawatan Berdasarkan hasil penelitian, dapat dilihat dukungan yang baik dari semua pihak, temasuk dukungan tenaga kesehatan seperti perawat, dapat mempengaruhi kualitas hidup pasien dalam hal ini berdasarkan dimensi hubungan sosial. Dimana semakin baik dukungan yang diberikan, maka semakin baik pula kualitas hidup yang dirasakan pasien.. Diharapkan kepada tenaga kesehatan, khususnya perawat agar dapat lebih maksimal lagi dalam memberikan dukungan kepada pasien, karena dapat meningkatkan kualitas hidup pasien kearah yang lebih baik. 2.2. Untuk peneliti selanjutnya Penelitian ini masih banyak memiliki keterbatasan, khususnya dalam hal pengumpulan data. Diharapkan kepada peneliti selanjutnya yang berminat untuk melihat kualitas hidup pasien khususnya dalam hal dimensi hubungan sosial, agar lebih dapat menggali informasi dari responden. Selain itu, untuk penelitian selanjutnya akan lebih baik bila menggunakan populasi yang lebih besar agar lebih representatif. Universitas Sumatera Utara

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

1. Gagal Ginjal Kronis

Gagal ginjal kronis merupakan keadaan klinis kerusakan ginjal yang progresif dan ireversibel yang berasal dari berbagai penyebab. Angka perkembangan penyakit ginjal kronis ini sangat bervariasi. Perjalanan gagal ginjal kronis hingga tahap terminal dapat bervariasi dari 2-3 bulan hingga 30-40 tahun. Gagal Ginjal kronis ditandai dengan gejala dan tanda uremia yang berkepanjangan, adalah hasil akhir dari semua penyakit ginjal kronis Robins dkk, 2004. Dalam Cahyaningsih 2008 dijelaskan bahwa terdapat dua kriteria untuk penyakit gagal ginjal kronis yaitu pertama, kerusakan ginjal setidaknya selama 3 bulan atau lebih, yang didefenisikan sebagai abnormalitas struktural dan fungsional ginjal dengan atau tanpa penurunan Laju Filtrat Glomerulus LGF yang bermanifestasi sebagai kelainan patologis atau kerusakan ginjal, termasuk ketidakseimbangan komposisi zat yang ada dalam darah atau urin serta ada atau tidaknya gangguan hasil pemeriksaan pencitraan. Kedua, LGF yang kurang dari 60Lmenit1,73m 2 lebih dari tiga bulan dengan atau tanpa kerusakan ginjal. Pengobatan gagal ginjal stadium akhir adalah dengan dialisis dan transplantasi ginjal. Dialisis merupakan suatu proses yang digunakan utuk mengeluarkan cairan dan produk limbah dari dalam tubuh ketika ginjal tidak mampu untuk Universitas Sumatera Utara melaksanakn proses tersebut. Tujuan dialisis ini adalah untuk memepertahankan kehidupan dan kesejahteaan pasien sampai fungsi ginjal pulih kembali. Salah satu metode terapi dengan prinsip dialisis adalah Hemodialisis Bare and Smeltzer, 2002. Selain itu Dialisis juga digunakan untuk mempetahankan penderita pada keadaan klinis yang optimal sampai tersedia donor ginjal. Dialisis dilakukan apabila kadar kreatinin serum biasanya diatas 6mg100 mL pada laki-laki atau 4mg100 ml pada wanita, dan GFR kurang dari 4 mlmenit. Jika Dengan cara diatas tidak mampu untuk mempertahankan hidup penderita, maka dibutuhkan transplantasi ginjal untuk penderita gagal ginjal kronis Madjid dan Suharyato, 2009.

2. Hemodialisa