59
2.2 Angkutan Umum Penumpang 2.2.1 Pengertian Angkutan Umum
Menurut Warpani 1990, Angkutan Umum Penumpang adalah angkutan penumpang yang dilakukan dengan sistem sewa atau bayar. Keberadaan angkutan
umum sangat dibutuhkan tetapi apabila tidak ditangani secara baik dan benar akan merupakan masalah bagi kita semua.
2.2.2 Tujuan Angkutan Umum
Tujuan utama angkutan penumpang umum adalah menyediakan pelanyanan angkutan yang baik, dan layak bagi masyarakat. Ukuran pelanyanan yang baik
adalah pelanyanan yang lancar, aman, cepat, murah, dan nyaman. Selain itu keberadaan angkutan penumpang juga membuka lapangan kerja. Tingkat
pelayanan angkutan umum biasanya dinyatakan dalam beberapa parameter antara lain frekuensi, waktu perjalanan dan selang waktu antara kendaraan dan Load
Factor.
2.2.3 Karakteristik Penggunaan Angkutan Umum
Dilihat dari pemenuhan dari Mobilitasnya, masyarakat perkotaan dibagi dalam 2 segmen, yaitu kelompok pemilih choice diartikan sebagai orang-orang yang
mempunyai pilihan dalam memenuhi kebutuhan mobilitasnya. Mereka terdiri dari orang yang dapat menggunakan kendaraan pribadi karena dari segi financial,
legal, dan fisik hal itu dimungkinkan. Yang kedua kelompok ketergantungan captive artinya kelompok ini
tergantung pada angkutan umum untuk memenuhi kebutuhan mobilitasnya. Mereka terdiri dari orang-orang yang tidak dapat menggunakan kendaraan pribadi
60
karena tidak memenuhi syarat finalsial, legal, dan fisik. Bagi kelompok ini tidak ada pilihan lain untuk memenuhi kebutuhaan mobilitasnya, kecuali menggunakan
angkutan umum. Jika presentasi kelompok pemilih yang menggunakan angkutan umum adalah
sebesar x, maka secara matimatis jumlah pengguna angkutan umum ditulis: Pengguna angkutan umum = kelompok ketergantungan + x kelompok
pemilih Dari penjelasan diatas dapat dilihat bahwa penggunaan angkutan umum akan
selalu ada. Dengan demikian dapat dikatakan, jumlah pengguna angkuatan umum pada suatu kota pada dasarnya dipengaruhi oleh kondisi perekonomian dari kota
tersebut, dan kondisi pelanyanan angkutan umum.
2.3 Penentuan Wilayah Pelayanan Angkutan Umum Penumpang