rasa, dan raba. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga Notoatmodjo, 2007.
Pengetahuan adalah segala sesuatu yang diketahui. Manusia memiliki rasa ingin tahu, lalu ia mencari, hasilnya ia tahu sesuatu. Sesuatu itulah yang dinamakan
pengetahuan Meutia, 2009.
2.2.2 Tingkat Pengetahuan
Menurut Notoatmodjo 2007, pengetahuan yang tercakup dalam domain cognitive mempunyai 6 enam tingkatan :
1. Tahu Know
Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah dipelajari sebelumnya. Termasuk kedalam pengetahuan tingkat ini adalah mengingat kembali Recall
sesuatu yang spesifik dari seluruh bahan yang dipelajari atau rangsangan yang telah diterima.
2. Memahami Comprehension
Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan untuk menjelaskan secara benar tentang obyek yang diketahui dan dapat menginterpretasikan materi tersebut
secara benar. Orang yang telah paham terhadap obyek atau materi harus dapat menjelaskan, menyebutkan contoh, menyimpulkan, meramalkan, dan sebagainya
terhadap obyek yang dipelajari. 3.
Aplikasi Application Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi yang telah
dipelajari pada suatu situasi atau kondisi sebenarnya real. Aplikasi disini dapat diartikan sebagai aplikasi atau penggunaan hokum-hukum, rumus, metode,
prinsip, dan sebagainya dalam konteks atau situasi yang lain. Misalnya penggunaan rumus statistik dalam perhitungan hasil penelitian.
4. Analisis Analysis
Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau suatu metode kedalam komponen-komponen, tetapi masih didalam struktur organisasi tersebut,
dan masih ada kaitannya satu sama lain. Kemampuan analisis ini dapat dilihat dari penggunaan kata kerja, seperti dapat menggambarkan, memisahkan,
mengelompokkan dan sebagainya. 5.
Sintesis Syntesis Sintesis menunjukkan kepada sesuatu kemampuan untuk meletakkan atau
menghubungkan bagian-bagain dalam suatu bentuk keseluruhan yang baru. Dengan kata lain sintesis adalah suatu kemampuan untuk menyusun formulasi
baru dari formulasi-formulasi yang ada. Misalnya dapat menyusun, merencanakan, menyesuaikan, dan sebagainya terhadap suatu teori atau rumusan
yang telah ada. 6.
Evaluasi Evaluation Evaluasi berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan justification atau
penilaian terhadap suatu materi atau obyek. Penilaian-penilaian tersebut didasarkan pada suatu kriteria-kriteria yang telah ada. Misalnya dapat
menafsirkan sebab-sebab mengapa ibu-ibu tidak mau ikut ber-KB, tidak mau memeriksakan kehamilan dan sebagainya.
2.3 Sikap 2.3.1 Pengertian Sikap
Sikap adalah respons tertutup seseorang terhadap stimulus atau objek tertentu. Sebagai contohnya yang sudah melibatkan faktor pendapat dan emosi yang
bersangkutan atau senang-tidak senang, setuju-tidak setuju, baik-tidak baik, dan sebagainya Notoatmodjo, 2010. Sikap juga merupakan evaluasi atau reaksi perasaan
mendukung atau memihak favorable maupun perasaan tidak memihak unfavorable pada objek tertentu Azwar, 2003.
2.3.2 Indikator Sikap Terhadap Kesehatan Indikator untuk sikap kesehatan juga sejalan dengan pengetahuan kesehatan,
antara lain : Notoatmodjo, 2007
1.
Sikap terhadap sakit dan penyakit
Adalah bagaimana penilaian atau pendapat seseorang tehadap gejala atau tanda- tanda penyakit, penyebab penyakit, cara penularan penyakit dan sebagainya.
2.
Sikap cara pemeliharaan dan cara hidup sehat
Adalah penilaian atau pendapat seseorang terhadap cara-cara memelihara dan cara-cara berperilaku hidup sehat. Dengan perkataan lain pendapat atau
penilaian terhadap makanan, minuman, olahraga, istirahat cukup dan sebagainya. 3.
Sikap terhadap kesehatan lingkungan
Adalah pendapat atau penilaian seseorang terhadap lingkungan dan pengaruhnya terhadap kesehatan. Misalnya pendapat atau penilaian terhadap air bersih,
pembuangan limbah, polusi dan sebagainya. Pengukuran sikap dapat dilakukan secara langsung dan tidak langsung. Dapat melalui wawancara atau angket.
2.4 Tindakan
Tindakan adalah mekanisme dari suatu pengamatan yang muncul dari persepsi sehingga ada respon untuk mewujudkan suatu tindakan. Kebiasaan setiap anak dalam
berperilaku mencuci tangan dengan sabun agar terhindar dari berbagai macam penyakit sehingga dapat diterapkan dalam kegiatan sehari-hari.
Tindakan mempunyai beberapa tingkatan yaitu : 1.
Persepsi perception yaitu mengenal dan memilih berbagai objek yang akan dilakukan.
2. Respon terpimpin yaitu melakukan segala sesuatu sesuai dengan urutan yang
benar. 3.
Mekanisme yaitu melakukan sesuatu dengan benar secara otomatis 4.
Adaptasi yaitu suatu praktek atau tindakan yang yang sudah berkembang dan dilakukan dengan baik Notoatmodjo, 2007.
2.5 Perilaku Hidup Bersih dan Sehat PHBS 2.5.1 Pengertian Perilaku Hidup Bersih dan Sehat PHBS
Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat PHBS adalah semua perilaku kesehatan yang dilakukan atas kesadaran sehingga anggota keluarga atau keluarga dapat
menolong dirinya sendiri di bidang kesehatan dan dapat berperan aktif dalam kegiatan-kegiatan kesehatan dan berperan aktif dalam kegiatan-kegiatan kesehatan di
masyarakat Depkes RI, 2008.
Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat PHBS adalah perilaku yang berkaitan dengan upaya atau kegiatan seseorang yang mempertahankan dan meningkatkan
kesehatannya Kemenkes RI, 2010.
2.5.2 Perilaku Hidup Bersih dan Sehat PHBS di Institusi Pendidikan
Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat PHBS di sekolah merupakan sekumpulan perilaku yang dipraktikkan oleh peserta didik, guru, dan masyarakat lingkungan
sekolah atas dasar kesadaran sebagai hasil pembelajaran, sehingga secara mandiri mampu mencegah penyakit, meningkatkan kesehatannya, serta berperan aktif dalam
mewujudkan lingkungan sehat. Penerapan PHBS ini dapat dilakukan melalui pendekatan Usaha Kesehatan Sekolah.
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat di sekolah adalah kebiasaanperilaku positif yang dilakukan oleh setiap komponen lingkungan sekolah yaitu oleh setiap siswa,
guru, penjaga sekolah, petugas kantin sekolah, orang tua siswa, dan lain-lain yang dengan kesadarannya untuk mencegah penyakit, meningkatkan kesehatannya serta
aktif dalam menjaga lingkungan sehat di sekolah. PHBS perlu dilakukan sekolah dengan tujuan agar siswa, guru, penjaga sekolah, petugas kantin sekolah, orang tua
siswa dan lain-lain terlindungi dari berbagai gangguan dan ancaman penyakit, sekolah menjadi bersih dan sehat sehingga meningkatkan semangat proses belajar-
mengajar dan akhirnya meningkatkan prestasi belajar siswa. Beberapa Perilaku Hidup Bersih dan Sehat adalah :
1. Mencuci tangan dengan air bersih yang mengalir dan memakai sabun.
Mencuci tangan dengan air bersih yang mengalir dan memakai sabun itu penting karena air bersih yang mengalir membersihkan kotoran dan kuman-kuman, sabun