Tindakan Tabel 4.9. Distribusi Frekuensi Tindakan tentang CTPS

42 BAB V PEMBAHASAN

5.1 Karakteristik Responden

Pendidikan merupakan salah satu usaha pengorganisasian masyarakat untuk meningkatkan kesehatan karena tingkat pendidikan dapat mempengaruhi perilaku sehat keluarga dengan tingkat pendidikan yang kurang mendukung akan menyebabkan rendahnya kesadaran lingkungan, semakin baik tingkat pendidikan formal sehingga akan mematangkan pemahaman tentang pengetahuan kesehatan lingkungan dan kesadaran menjaga kesehatan lingkungan termasuk penerapan prinsip-prinsip PHBS. Menurut Mubarak 2007, juga menjelaskan bahwa pendidikan sebagai suatu proses dalam rangkaian mempengaruhi dan dengan demikian akan menimbulkan perubahan perilaku pada dirinya, karena tidak dapat dipungkiri bahwa makin tinggi pendidikan seseorang semakin mudah pula mereka menerima informasi kesehatan. Sebaliknya jika seseorang yang tingkat pendidikannya rendah, akan menghambat perkembangan seseorang terhadap penerimaan, informasi kesehatan dan nilai nilai baru yang diperkenalkan. Hal ini didukung oleh hasil penelitian Kusumawati 2008, menjelaskan bahwa ada hubungan antara pendidikan dengan perilaku hidup bersih dan sehat. Hal ini juga sesuai dengan hasil penelitian Zaahara dalam Kusumawat 2008, yang juga mengemukakan bahwa status sosial ekonomi yang didalamnya termasuk pendidikan mempunyai hubungan dengan perilaku hidup bersih dan sehat. Adanya keterkaitan antara pendidikan dengan perilaku hidup bersih dan sehat mempunyai hubungan yang signifikan dengan tingkat kesehatan. Makin tinggi tingkat pendidikan semakin mudah menerima konsep hidup sehat. Hasil penelitian terhadap karakter responden berdasarkan pendidikan menujukkan bahwa mayoritas responden aalah berpendidikan SD sebanyak 33 orang 91,7 sedangkan yang paling sedikit adalah SMA, D3, PGSD, dan S1 sebanyak 1 orang 2,8. Dalam hal ini pendidikan sangatlah penting hubungannya dalam penerapan PHBS, semakin tinggi tingkat pendidikan semakin tinggi pula pemahamannya dalam melakukan PHBS. Istilah usia diartikan dengan lamanya keberadaan seseorang diukur dalam satuan waktu di pandang dari segi kronologik, individu normal yang memperlihatkan derajat perkembangan anatomis dan fisiologik sama Nuswantari, 1998. Usia adalah lama waktu hidup atau ada sejak dilahirkan atau diadakan Hoetomo, 2005 Kebiasaan berfikir rasional mereka meningkat, juga biasannya mereka cukup aktif dan jarang menerima penyakit yang berat. Hal ini didukung oleh hasil penelitian Harwinta 2004, yang menyebutkan bahwa ada pengaruh variabel umur terhadap tingkat PHBS. Ada interaksi signifikan antara variabel tindakan dengan umur. Responden yang umurnya 40 tahun memiliki probabilitas peningkatan tingkat PHBS sebesar 55,9. Hal ini tidak sesuai dengan hasil penelitian Yuningsih dalam Wantiyah 2004, menyatakan bahwa ada hubungan yang negatif bermakna antara umur dan perilaku, yaitu semakin muda umur seseorang maka makin baik perilakunya. Maulana 2009, menjelaskan bahwa umur merupakan

Dokumen yang terkait

Pengetahuan Dan Sikap Orangtua Tentang Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat (PHBS) Rumah Tangga Di Kelurahan Tomuan Kecamatan Siantar Timur Tahun 2012

2 75 63

Hubungan Pengetahuan dan Sikap siswa Sekolah Dasar (SD) tentang Sanitasi Dasar dengan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di Kelurahan Harjosari I Kecamatan Medan Amplas Kota Medan Tahun 2011

13 117 114

GAMBARAN SIKAP TENTANG PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT PADA ANAK SEKOLAH DASAR NEGERI DI DESA Gambaran Sikap Tentang Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Pada Anak Sekolah Dasar Negeri Di Desa Gonilan Kecamatan Kartasura Kabupaten Sukoharjo.

0 1 14

GAMBARAN SIKAP TENTANG PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT PADA ANAK SEKOLAH DASAR NEGERI DI DESA Gambaran Sikap Tentang Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Pada Anak Sekolah Dasar Negeri Di Desa Gonilan Kecamatan Kartasura Kabupaten Sukoharjo.

0 1 16

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP TERHADAP PERILAKU CUCI TANGAN PAKAI SABUN PADA MASYARAKAT DI DESA SENURO TIMUR

2 4 7

Gambaran Pengetahuan Dan Sikap Siswa Sekolah Dasar Tentang Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Dengan Penyuluhan Cuci Tangan Pakai Sabun Di Yayasan Perguruan Tut Wuri Handayani Di Mabar Kecamatan Medan Deli Tahun 2014

0 0 16

Gambaran Pengetahuan Dan Sikap Siswa Sekolah Dasar Tentang Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Dengan Penyuluhan Cuci Tangan Pakai Sabun Di Yayasan Perguruan Tut Wuri Handayani Di Mabar Kecamatan Medan Deli Tahun 2014

0 0 21

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Gambaran Pengetahuan Dan Sikap Siswa Sekolah Dasar Tentang Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Dengan Penyuluhan Cuci Tangan Pakai Sabun Di Yayasan Perguruan Tut Wuri Handayani Di Mabar Kecamatan Medan Deli Tahun 2014

0 2 9

GAMBARAN PENGETAHUAN DAN SIKAP SISWA TERHADAP PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT DENGAN CUCI TANGAN PAKAI SABUN DI YAYASAN PERGURUAN TUT WURI HANDAYANI DI MABAR KECAMATAN MEDAN DELI TAHUN 2014 SKRIPSI

0 1 13

Faktor Perilaku Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) di SMP

0 0 8