Gambaran Umum Lokasi Penelitian

48

BAB IV HASIL PENELITIAN

4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian

Sejarah singkat didirikannya Rumah Sakit Haji yaitu pada tahun 1990 di musim haji terjadi musibah terowongan Mina yang banyak menimbulkan korban jemaah haji Indonesia. Adanya gagasan dan pelaksanaan pembangunan rumah sakit ini sejalan dengan niat pemerintah untuk membangun Rumah Sakit Haji di empat embarkarsi calon jemaah haji Indonesia. Pada tanggal 28 Februari 1991 di Jakarta, Presiden Republik Indonesia menandatangani Prasasti untuk keempat Rumah Sakit Haji, yakni Jakarta, Surabaya, Ujung Pandang dan Medan. Pada tanggal 7 Maret 1991 dibentuk Panitia Pembangunan Rumah Sakit Haji Medan. Pada tanggal 3 Juni 1998 dibentuk Yayasan Rumah Sakit Haji Medan dengan Ketua Umum Gubernur Provinsi Sumatera Utara dan pada tanggal 30 November 2011 Yayasan Rumah Sakit Haji Medan dibubarkandilikuidasi berdasarkan persetujuan Rapat Koordinasi dan Rapat Paripurna Badan Pengurus Yayasan Rumah Sakit Haji Medan. Pada tanggal 29 Desember 2011 secara resmi dilakukan acara Pengalihan Pengelolaan Yayasan Rumah Sakit Haji Medan kepada Pemerintah Provinsi Sumatera Utara. Rumah Sakit Umum Haji Medan beralokasi di Jalan RS. Haji Medan Estate Kabupaten Deli Serdang, Provinsi Sumatera Utara. RSU Haji Medan Provinsi Sumatera Utara dibentuk dengan Peraturan Gubernur Sumatera Utara Nomor 25 Tahun 2012 pada tanggal 28 Juni 2012 tentang Pembentukan Organisasi, Tugas, Fungsi, Uraian Tugas dan Tata Kerja RSU Haji Medan Provinsi Sumatera Utara. 48 Universitas Sumatera Utara 49 Saat ini RSU Haji Medan berstatus Kelas B sesuai dengan SK Menkes R.I No 1476MenkesSKX2010 dengan visi dari RSU Haji Medan yaitu “Rumah Sakit Unggulan dan Pusat Rujukan dengan Pelayanan Bernuansa Islami, Ramah Lingkungan Berdaya Saing sesuai Standar Nasional dan Internasional”. Dalam penelitian ini, peneliti memilih lokasi penelitian di Klinik VCT RSU Haji Medan yang merupakan salah satu pelayanan yang dinaungi oleh Pelayanann Rawat Jalan. Klinik VCT di RSU Haji Medan memberikan pelayanan kepada pasien yang terbukti HIV + maupun pasien yang beresiko tinggi untuk melakukan test HIV melalui konseling dan testing. Klinik VCT di RSU Haji Medan memiliki 3 dokter pengobatan dan 2 konselor untuk setiap harinya mulai pukul 08.00 WIB – 14.30 WIB. Pelayanan yang diberikan kepada pasien adalah berupa pelayanan konseling pre test, pasca test dan pra ARV yang dilanjutkan dengan konseling kepatuhan obat pada bulan ketiga. Pasien yang terbukti HIV+ akan diberikan obat cotrimoxazole selama 2 minggu serta pengobatan terhadap infeksi oportunistik sebelum terapi obat ARV. Setelah 2 minggu, pasien akan diberikan obat ARV untuk 1 minggu selama 3 minggu berturut-turut, selanjutnya pasien akan diberikan obat ARV untuk 2 minggu selama 3 minggu berturut-turut, kemudian pasien diperbolehkan menerima obat untuk kurun waktu satu bulan. Hal ini diterapkan oleh Klinik VCT RSU Haji Medan dengan tujuan untuk melihat efek samping obat dan kepatuhan pasien. Universitas Sumatera Utara 50

4.2 Analisis Univariat