Pengaruh Faktor Pendukung Enabling Factor Terhadap Kepatuhan

77

5.2 Pengaruh Faktor Pendukung Enabling Factor Terhadap Kepatuhan

Pasien HIVAIDS Dalam Menjalani Terapi Antiretroviral

5.2.1 Pengaruh Variabel Akses Layanan Kesehatan Terhadap Kepatuhan

Pasien HIVAIDS Dalam Menjalani Terapi Antiretroviral Hasil uji bivariat dengan menggunakan analisis uji chi-square diperoleh nilai p=0,018 p0,05 yang berarti ada hubungan yang bermakna antara variabel akses layanan kesehatan dengan kepatuhan pasien HIVAIDS dalam menjalani terapi ARV di RSU Haji Medan, dan hasil multivariat dengan menggunakan uji regresi logistik berganda diperoleh hasil p=0,105 p0,05 yang berarti tidak ada pengaruh yang signifikan antara variabel akses layanan kesehatan dengan kepatuhan pasien HIVAIDS dalam menjalani terapi ARV. Berdasarkan wawancara yang dilakukan kepada responden, mereka mengatakan bahwa jarak rumah sakit dengan tempat tinggal mereka itu jauh. Beberapa responden ada yang mengeluh dengan jarak yang cukup jauh dari tempat tinggal ke rumah sakit yang menyebabkan responden mengeluarkan biaya transportasi yang sedikit lebih mahal. Walaupun demikian, pasien HIV akan tetap berkunjung walaupun akses layanan kesehatan sangat jauh dari rumahnya, ataupun ada beberapa pasien yang harus meminjam dana apabila sedang terkendala, dan tidak tersedianya obat ARV di daerah tempat tinggalnya juga mewajibkan pasien untuk kembali ke rumah sakit. Menurut Notoatmojo 2012, jarak dari tempat tinggal ke sarana kesehatan mendukung tindakan masyarakat dalam mengakses pelayanan kesehatan. Dari hasil penelitian menunjukkan responden yang terbanyak berada pada kategori sulit dalam menjangkau rumah sakit dan mengalami masalah transportasi ketika akan ke Rumah Sakit Umum Haji Medan. Jarak ketempat Universitas Sumatera Utara 78 pelayanan kesehatan yakni puskesmas merupakan salah satu faktor yang berperan dalam penggunaan sarana dan prasarana kesehatan, semakin dekat dengan fasilitas kesehatan maka akan memudahkan seseorang untuk mengakses fasilitas kesehatan yang ada. Peningkatan akses dipengaruhi oleh berkurangnya jarak, waktu tempuh ataupun biaya tempuh. Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Ubra 2012 bahwa faktor akses layanan kesehatan tidak mempunyai hubungan yang bermakna dengan kepatuhan pengobatan ARV.

5.2.2 Pengaruh Variabel Pelayanan Konseling Kepatuhan Terhadap

Kepatuhan Pasien HIVAIDS Dalam Menjalani Terapi Antiretroviral Berdasarkan hipotesis dalam penelitian ini adalah terdapat hubungan yang bermakna secara signifikan antara pelayanan konseling kepatuhan dengan kepatuhan pasien HIVAIDS dalam menjalani terapi ARV. Berdasarkan hasil analisis bivariat dengan menggunakan uji Chi-Square menunjukkan bahwa hipotesis ini ditolak karena nilai p 0,05, yaitu p = 0,037 dengan adanya hubungan yang bermakna maka variabel ini diikutsertakan dalam analisis multivariat. Dan hasil analisis multivariat nilai p=0,005 p0,05 berarti ada pengaruh secara signifikan dengan nilai Exp B 0,168 yang berarti bahwa responden yang tidak selalu mendapatkan pelayanan konseling kepatuhan memiliki risiko kurang patuh 0,168 kali dibandingkan dengan responden yang selalu mendapatkan pelayanan konseling kepatuhan di RSU Haji Medan. Hal ini dikarenakan pelayanan konseling kepatuhan di Klinik VCT RSU Haji Medan selalu dilakukan kepada setiap pasien HIV yang melakukan kunjungan ulang baik kunjungan dalam pengambilan obat rutin setiap bulan ataupun kunjungan konseling pra-ARV. Kegiatan konseling yang rutin akan Universitas Sumatera Utara 79 memberikan manfaat bagi pasien HIV baik dalam meningkatkan pengetahuan dan kepercayaan diri pasien, selain itu juga membangun kepercayaan dengan petugas kesehatan agar pasien lebih leluasa untuk sharing guna memberikan solusi bagi pasien yang nantinya bertujuan untuk meningkatkan kepatuhan pasien HIVAIDS dalam menjalani terapi antiretroviral. Penelitian ini didukung oleh hasil penelitian oleh Ubra 2012 di Kabupaten Mimika Papua, bahwa menurut hasil bivariat layanan konseling kepatuhan memiliki hubungan dengan kepatuhan pengobatan ARV berdasarkan Likehood Ratio LR yang di peroleh nilai p=0,0165 p0,05. Pengaruh konseling kepatuhan pengobatan terhadap tingkat kepatuhan telah dibuktikan dari beberapa penelitian, misalnya Wilson 2010 berpendapat