Peraturan Perundang-undangan Ditinjau Berdasarkan Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 6 Tahun 2015

Wahab, Solichin Abdul , Analisis Kebijaksanaan, Jakarta : Bumi Aksara, 1997 Voll, Willy D.S , Dasar-Dasar Ilmu Hukum Administrasi Negara, Jakarta : Sinar Grafika, 2013

B. Peraturan Perundang-undangan

Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2012 tentang Pangan Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2007 Tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1995 Tentang Cukai Keputusan Presiden Nomor 3 TAHUN 1997 Tentang Pengawasan Dan Pengendalian Minuman Beralkohol Peraturan Presiden Nomor 74 Tahun 2013 Tentang Pengendalian Dan Pengawasan Minuman Beralkohol Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 6 Tahun 2015 Tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 20 Tahun 2014 Tentang Pengendalian dan Pengawasan Terhadap Pengadaan, Peredaran Dan Penjualan Minuman Beralkohol Peraturan Walikota Medan Nomor 12 Tahun 2011 Tentang Pelaksanaan Peraturan Daerah Kota Medan Nomor 16 Tahun 1998 Tentang Retribusi Izin Tempat Penjualan Minuman Beralkohol Kitab Undang-Undang Hukum Pidana KUHP Universitas Sumatera Utara

C. Internet

www.wikipedia.com www.sindonews.com www.kompas.com www.liputan6.com www.tempo.com www.meredeka.com www.kompasiana.com www.sumutpos.com Universitas Sumatera Utara

BAB III ALASAN - ALASAN DIBERLAKUKANNYA LARANGAN PERIZINAN

PENJUALAN MINUMAN BERALKOHOL DI MINIMARKET Mengkonsumsi minuman beralkohol kini seperti menjadi bagian gaya hidup dari sebagian masyarakat Indonesia. Berawal dari sekedar coba-coba, banyak yang kemudian akhirnya ketagihan dengan jenis minuman yang satu ini. Minuman beralkohol memiliki kadar yang berbeda-beda. Misalnya, bir dan soda alkohol 1-7 alkohol, anggur 10-15 alkohol, dan minuman keras atau biasa disebut dengan spirit 35-55 alkohol. Konsentrasi alkohol dalam darah dicapai dalam 30-90 menit setelah diminum. Selama ini dampak negatif dari konsumsi alkohol berlebih yang paling banyak diketahui orang adalah mabuk semata, dan itupun dapat hilang dengan sendirinya. Tapi ternyata efek negatifnya tidak berhenti sampai disitu saja. Bukan hanya menyebabkan mabuk, namun alkohol juga memiliki dampak negatif lain bagi tubuh seperti merusak sistem metabolis tubuh manusia yang kemudian menimbulkan ketagihan dan merusak sebagian unsur otak. Mengkonsumsi alkohol tidak hanya berefek terhadap diri sendiri, tapi juga orang-orang disekitarnya seperti anak-anak. Karenanya kekerasan rumah tangga seringkali terjadi pada orang yang menyalahgunakan alkohol dan anak-anak mungkin menderita trauma jangka panjang akibat kebiasaan minum orangtuanya tersebut. Dalam jangka pendek alkohol bisa memberikan efek rileksasi, tapi tanpa disadari alkohol justru memberikan kontribusi terhadap perkembangan depresi. Universitas Sumatera Utara Sekitar 40 persen peminum berat menunjukkan tanda-tanda depresi. Semakin sering seseorang minum alkohol, maka semakin berkurang pemikirannya tentang tanggung jawab termasuk pekerjaan. Hal ini akan menurunkan produktivitas bekerja dan nantinya berujung pada pengangguran. Mengonsumsi alkohol bisa memicu terjadinya masalah hukum, seperti ditangkap akibat perilaku tidak tertib atau mengemudi dibawah pengaruh alkohol. Orang mabuk karena alkohol itu jika tidak terkontrol ternyata banyak yang menyebabkan masalah sosial dan kamtibmas. Orang mabuk cenderungnya memiliki emosi yang tidak terkontrol. Perasaan pemabuk mudah tersinggung, kita sering mendengar dan melihatnya pada konser-konser musik di saat mereka mabuk, tersenggol sedikit saja bisa memicu keributan. Di bawah pengaruh alkohol, orang cenderung menjadi berani dan agresif, bahkan tidak takut mati. Beberapa kekerasan masal terjadi karena sebelum mereka ricuh, rusuh atau melakukan aksi brutal, mereka meneguk minuman beralkohol. Pemabuk menjadi kurang memberi perhatian terhadap lingkungan terdekat dan sekitar, bakhan untuk dapat memperoleh seteguk alkohol kecanduan dan bila tidak terkontrol akan memicu tindakan-tindakan nekad yang melanggar norma-norma dan sikap moral yang lebih parah lagi akan dapat menimbulkan tindakan pidana atau kriminal. Menimbulkan beban ekonomi yang tinggi bagi program pencegahan, penegeakan hukum dan perawatan serta pemulihan pecandu minuman keras beralkohol. Menimbulkan gangguan terhadap ketertiban, ketentraman, dan keamanan masyarakat. Menghancurkan kualitas dan daya saing Universitas Sumatera Utara bangsa serta membunuh masa depan dan kejayaan bangsa. Berkaitan dengan peningkatan tindak kejahatan termasuk kerusuhan,separatisme dan terorisme. Di sisi lain, penjualan minuman beralkohol saat ini cukup meningkat mengikuti pertumbuhan industri pariwisata yang menjadikan konsumsi oleh wisatawan asing yang meningkat. Seperti di Provinsi Bali sebagai salah satu daerah penghasil devisa terbesar, penjualan food and beverages di Bali mencapai 7 Triliun Rupiah per tahunnya dan 30 berasal dari penjualan minuman beralkohol. Keberadaan minuman beralkohol di Bali sudah menjadi bagian penting dari pariwisata di Bali. Minuman beralkohol merupakan barang yang memiliki dampak terhadap kehidupan masyarakat Indonesia, karena Indonesia merupakan salah satu penghasil minuman beralkohol dengan jenis-jenis minuman beralkohol tradisionalnya seperti Arak, Ciu, Tuak, hingga Cap Tikus. Bahan bakunya pun beragam, mulai dari beras, singkong, arenenau, siwalanlontar, hingga beragam jenis buah. Fermentasi karbohidrat, menjadi unsur utama dalam pembuatan minuman beralkohol nusantara. Tempat penjualan minuman beralkohol cukup mudah terjangkau termasuk oleh anak remaja yang belum dewasa seperti di minimarket atau swalayan, sehingga banyak anak remaja di bawah 21 tahun yang membeli minuman beralkohol tanpa memperdulikan lagi dampaknya bagi kesehatan melainkan untuk pergaulan. Hal ini diperlukan pengaturan yang lebih lanjut terutama agar pihak yang menjual minuman beralkohol tidak pada tempatnya atau kepada orang yang belum dewasa dapat dikenakan sanksi yang lebih tepat sehingga menimbulkan Universitas Sumatera Utara efek jera. 60 Sehingga Pemerintah memberlakukan larangan perizinan penjualan minuman beralkohol di minimarket melalui Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 6 Tahun 2015, dimana terdapat alasan-alasan mengapa perlu diberlakukan larangan perizinan penjualan minuman beralkohol, diantaranya :

A. Ditinjau Berdasarkan Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 6 Tahun 2015

kebijakan larangan penjualan minuman beralkohol alias minuman keras di minimarket-minimarket di Indonesia berlaku efektif. Larangan itu tertuang dalam Peraturan Menteri Perdagangan Permendag No 06M-DAGPER12015 tentang Pengendalian dan Pengawasan terhadap Pengadaan, Peredaran, dan Penjualan Minuman Beralkohol. Permendagri tersebut melarang penjualan minuman beralkohol golongan A yakni yang memiliki kadar alkohol di bawah 5 persen antara lain jenis bir, dilarang dilakukan di minimarket. Penjualan hanya boleh di supermarket atau hipermarket namun hanya boleh dikonsumsi di lokasi. 61 Sebelumnya Permendag Nomor 20M-DAGPER42014 tentang pengendalian dan pengawasan terhadap pengadaan, peredaran, dan penjualan minuman beralkohol Dalam aturan tersebut, penjualan minuman beralkohol secara eceran hanya dapat dilakukan oleh pengecer pada toko bebas bea TBB dan tempat tertentu lainnya 60 Naskah Akademik Rancangan Undang Undang Tentang Larangan Minuman Beralkohol 61 http:bisniskeuangan.kompas.comread20150415093633626Mulai.Besok.Minimark et.Dilarang.Jual.Minuman.Beralkohol , Diakses terkahir pada hari jumat, 4 Desember 2015 Universitas Sumatera Utara yang ditetapkan oleh BupatiWalikota dan Gubernur untuk daerah khusus ibukota Jakarta. Khusus pengecer berupa minimarket, supermarket, hypermarket atau toko pengecer lainnya yang mau menjual minuman beralkohol harus mempunyai luas lantai penjualan paling sedikit 12 meter persegi. Itupun jenis minuman beralkohol yang dapat dijual hanya golongan A yakni minuman yang mengandung etil alkohol atau etanol C2H5OH dengan kadar sampai dengan 5 persen. Adapun sembilan jenis minuman beralkohol golongan A yang beredar di Indonesia, yakni shandi, bir, lager, ale, bir hitam atau stout, low alcohol wine, minuman beralkohol berkarbonasi dan anggur brem Bali. Selain itu, dalam aturan tersebut, penjual ritel diwajibkan mengatur mengenai tata letak produk minuman beralkohol yang diperjualbelikan di tokonya. Minuman beralkohol yang dijual harus diletakkan pada tempat khusus atau tersendiri dan tidak bersamaan dengan produk lain. Dalam transaksi jual beli minuman beralkohol pun, toko ritel hanya diizinkan menjual kepada konsumen berusia lebih dari 21 tahun. Selain itu, pengecer berkewajiban melarang pembeli minuman beralkohol meminum langsung di lokasi penjualan. Pengecer dan penjual langsung minuman beralkohol, hanya yang berasal dari distributor atau sub distributor. Perusahaan importir IT-MB juga wajib melaporkan realisasi impor dan pendistribusian minuman beralkohol setiap tiga bulan kepada Dirjen Daglu, Kementerian Perdagangan. 62 62 http:bisniskeuangan.kompas.comread201404242102089Minimarket.Ingin.Jual.Mi numan.Beralkohol.Ini.Syaratnya Diakses pada hari minggu, tanggal 8 Desember 2015 Universitas Sumatera Utara Tetapi setelah setahun berselang Menteri Perdagangan Rachmat Gobel menerbitkan Peraturan Menteri Perdagangan Permendag 06M- DAGPER12015 tentang pengendalian dan pengawasan terhadap pengadaan, peredaran, dan penjualan minuman beralkohol. Aturan ini menggantikan Permendag Nomor 20M-DAGPER2014. Beberapa alasan-alasan atau faktor- faktor mengapa ia memberlakukan larangan perizinan penjualan minuman beralkohol, diantaranya :

1. Lokasi Minimarket Yang Berdekatan Dengan Perumahan, Sekolah Dan Tempat Ibadah

Menurut Bapak Harmaini Selaku Kepala Seksi Pengawasan Perdagangan Disperindag Kota Medan, Minimarket yang semakin menjamur dan semakin pesat perkembangannya, dimana sudah banyak minimarket yang berdekatan dengan perumahan, sekolah dan tempat ibadah. Sehingga pemerintah perlu meregulasi peraturan yang memberikan izin terhadap minimarket untuk menjual minuman beralkohol, dimana pemberian izin tersebut sebelumnya diatur dalam Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 20 Tahun 2014 sebagai pelaksana Peraturan Presiden Nomor 74 Tahun 2013 yang secara terang-terangan memberikan izin kepada minimarket untuk menjual minuman beralkohol walaupun sebenarnya terdapat larangan tempat menjual minuman beralkohol yang berdekatan dengan rumah ibadah, sekolah dan perumahan. Sehingga melihat keberadaan minimarket yang semakin pesat perkembangannya di Indonesia, maka pemerintah perlu Universitas Sumatera Utara meregulasi peraturan yang memberi izin kepada minimarket untuk menjual minuman beralkohol. 63 Menteri Perdagangan sebelumnya, Rachmat Gobel mengatakan, dalam era globalisasi ini kunci dari sumber daya manusia terletak pada generasi muda. Maka pereintah perlu menjaga generasi muda, Salah satu dengan menjauhkan anak-anak dari minuman beralkohol. Hal itu dilakukan untuk mengantisipasi penyalahgunaan miras oleh anak-anak. Selain dinilai merusak moral, Gobel juga meyakini dampak miras juga akan berimbas kepada daya saing suatu bangsa. Pasalnya, apabila anak muga suatu bangsa sudah biasa minum miras, maka faktor kesehatan dan pola pikir bisa terganggu. 64

2. Pelanggaran-Pelanggaran yang dilakukan oleh minimarket

Selain faktor minimarket yang sudah menjamur di perumahan, sekolah dan tempat ibadah. Terdapat beberapa pelanggaran yang dilakukan oleh minimarket yang bertentangan dengan peraturan yang berlaku, diantaranya adalah : a. Pihak minimarket menjual minuman beralkohol kepada remaja dibawah umur 21 bahakan anak-anak. 65 Dimana sebelumnya Gerakan Anti Miras GENAM memutarkan sebuah video dihadapan Menteri Perdagangan, Dalam Video itu terlihat ada dua orang anak dengan menggunakan baju sekolah dengan mudah mendapatkan bir. Aksi kedua anak SMP itu dibiarkan begitu saja oleh kasir minimarket. Ketua Gerakan Anti Minuman Keras Genam Fahira Idris meyakini, larangan ini bakal menjaga 63 Hasil wawancara dengan Bapak Harmaini, SH selaku Kepala Seksi Pengawasan Perdagangan Disperindag Kota Medan 64 httpbisniskeuangan.kompas.comread20150415093633626Mulai.Besok.Minimarke t.Dilarang.Jual.Minuman.Beralkohol diakses pada hari minggu, tanggal 8 Desember 2015 65 http:ekbis.sindonews.comread99015534jual-miras-mendag-sebut-minimarket- langgar-aturan-1429171657 Diakses pada hari minggu, Tanggal 8 Desember 2015 Universitas Sumatera Utara mental generasi muda sebagai penerus bangsa yang berkarakter, sehat badan dan pikiran. Dari data Genam 18.000 nyawa melayang tiap tahun karena miras. Mayoritas itu remaja, baik meninggal akibat faktor kesehatan penurunan moral, seks bebas, prostitusi, maupun korban yang meninggal akibat tindakan kriminal yang dilakukan orang di bawah pengaruh alkohol. Mulai dari pencurian, penjambretan, perampokan, perkosaan, kekerasan seksual, KDRT, perkelahian, tawuran, hingga pembunuhan maupun kecelakaan. Dapat disimpulkan miras merupakan mesin pembunuh dan punya dampak yang tidak kalah dari narkoba karena bukan hanya membunuh si peminum tetapi juga membunuh orang lain. Selanjutnya Fahira mengatakan Sudah begitu banyak anak dan remaja yang kehilangan masa depannya akibat miras. Sehingga dapat dibayangkan nasib bangsa ini ke depan jika dipimpin oleh orang-orang yang sudah terkontaminasi minol miras akan jadi bangsa yg lemah. Indonesia terancam kehilangan satu generasi akibat minol minuman beralkoholmiras minuman keras. 66 Menurut Menteri Perdagangan Rachmat Gobel Di berbagai negara anak-anak yang belum cukup umur tak diperbolehkan membeli miras seenaknya. Bahkan, disetiap supermarket sang kasir selalu menanyakan kepada pembeli miras terkait kartu identitasnya dan Hal itu dilakukan untuk mengantisipasi penyalahgunaan miras oleh anak-anak. 67 Dibandingkan dengan negara lain seperti Singapura tidak boleh jual minuman beralkohol lebih dari jam 10.30 malam, dan juga Bahkan di Malaysia larangan penjualan minol ini lebih ketat lagi, terutama bagi pemeluk 66 http:www.merdeka.comuanglarangan-jual-minuman-alkohol-di-minimarket- dianggap-revolusi-mental.html Diakses pada hari Rabu, tanggal 10 Desember 2015 67 http:bisniskeuangan.kompas.comread20150131183500426.Andaikan.Pengusaha. Bir.Anaknya.Disuruh.Minum.Miras.Mau.Gak. Diakses pada hari rabu, tanggal 10 Desember 2015 Universitas Sumatera Utara agama Islam. Sebagai negara dengan mayoritas beragama Islam seharusnya Indonesia dapat bercermin dari kedua negara tersebut. Melihat kedua aturan tersebut, peraturan yang dikeluarkan oleh Kemendag ini dinilai masih lebih longgar. Akan tetapi setidaknya penjualan minol akan lebih ketat dari sebelumnya. 68 b. Minimarket menjual minuman beralkohol ditempat terbuka Menteri Perdagangan Rachmat Gobel mengatakan bahwa Penjualan minuman beralkohol seharusnya dilakukan secara tertutup di dalam kulkas dan tidak boleh terlihat dan dikunci, tetapi dalam prakteknya minimarket menaruhnya di depan pintu. 69 Menurutnya seharusnya penempatan minuman beralkohol tidak boleh dibarengin dengan produk lain, apabila ada konsumen yang ingin membeli maka akan diambilkan oleh petugas minimarket, lalu tidak boleh diminum langsung di depan toko dan sudah berumur 21 tahun dengan menunjukkan kartu identitas. 70 3. Harga minuman beralkohol yang dijual di Indonesia khususnya minimarket terlalu murah sehingga dengan mudah dijangkau oleh masyarakat bahkan anak-anak Menurut Menteri Perdagangan Rachmat Gobel harga miras di Malaysia dan Singapura justru lebih mahal dibanding Indonesia. Peredaran miras di kedua 68 http:bisnis.liputan6.comread2169113ri-belajar-dari-singapura-dan-malaysia-soal- minuman-keras diakses pada hari rabu, tanggal 10 desember 2015 69 http:ekbis.sindonews.comread99015534jual-miras-mendag-sebut-minimarket- langgar-aturan-1429171657 diakses pada hari rabu, tanggal 10 Desember 2015 70 http:bisniskeuangan.kompas.comread20150129080857826Larangan.Penjualan.M inuman.Beralkohol.Bisa.sampai.Supermarket diakses pada hari jumat, 12 Desember 2015 Universitas Sumatera Utara negara tersebut jauh lebih ketat, padahal jika dikaitkan dengan jumlah wisatawan, Indonesia masih kalah dibanding negara tetangga t ersebut. Harga miras di Singapura mencapai USD7,28 atau sekitar Rp94.523. Sementara di Malaysia harganya mencapai USD5,92 atau sekitar Rp 70.373. Sedangkan di Indonesia, harganya hanya berkisar antara Rp33.000 hingga Rp37.000 untuk ukuran 330 mililiter ml. 71 Dimana menurutnya Malaysia dan Singapura lebih ketat aturan peredaran minuman alkohol. Dan Indonesia menjual lebih murah. Minuman beralkohol harganya cuma Rp 19.000-Rp 20.000 di minimarket sehingga dapat dengan mudah dijangkau masyarakat dikarenakan Kalau beli di minimarket tidak ada pajaknya sehingga konsumen akan pergi minum di kafe, restoran atau hotel dimana kena pajak 21 persen sehingga dapat menjadi pemasukan lain bagi negara. 72 4. Untuk melindungi konsumen nasional, menjaga keamanan dan kesehatan terutama bagi Generasi muda Menurut Menteri Perdagangan Rachmat Gobel melindungi konsumen nasional merupakan salah satu tugas Kementerian Perdagangan, Menurutnya Indonesia terlampau bebas dalam hal penjualan minuman keras. Menteri Rachmat Gobel berpendapat bahwa Minuman beralkohol berbahaya bagi kesehatan dimana akan ada dampak atau efek samping apabila mengkonsumsi minuman beralkohol. 71 http:ekbis.sindonews.comread99011734ini-alasan-mendag-larang-minimarket- jual-miras-1429167084 Diakses pada hari rabu tanggal 10 Desember 2015 72 http:bisniskeuangan.kompas.comread20150415093633626Mulai.Besok.Minimark et.Dilarang.Jual.Minuman.Beralkohol Diakses pada hari rabu, 10 desember 2015 Universitas Sumatera Utara Ia menyebut, peraturan sebelumnya yang membatasi penjualan minuman beralkohol di bawah 5 persen terlalu lemah, Dimana ia menyatakan Sebelumnya minuman beralkohol tidak boleh dibeli dibawah umur 21 tahun. Tapi banyak yang melanggar. Oleh karena itu membuat aturan baru, daripada cuma 5 persen lemah, lebih baik ditiadakan sekalian di sektor minimarket. 73

B. Ditinjau Berdasarkan Ketentuan-Ketentuan Yang Melarang Penjualan Minuman Beralkohol