BAB IV IMPLEMENTASI PERATURAN PERDAGANGAN NOMOR 6
TAHUN 2015 DI KOTA MEDAN
A. Usaha Yang Dilakukan Dinas Perindustrian Dan Perdagangan Kota Medan Dalam Mengimplementasikan Peraturan Perdagangan Nomor 6
Tahun 2015
Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 6 Tahun 2015 Tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 20 Tahun 2014 Tentang
Pengendalian Dan Pengawasan Terhadap Pengadaan, Peredaran, Dan Penjualan Minuman Beralkohol Kementerian Perdagangan diimplementasikan di seluruh
indonesia mulai mulai 16 April 2015, sebenarnya dimana peraturan ini sudah mulai dikeluarkan sejak 16 Januari 2015 dan disampaikan sendiri oleh
pemerintah.
75
Hal ini senada dengan pernyataan Bapak Harmaini Selaku Kepala Seksi Pengawasan Perdagangan Disperindag Kota Medan yang menyatakan Peraturan
Menteri Perdagangan Nomor 6 Tahun 2015 sebenarnya telah dikeluarkan tanggal 16 januari 2015 dan akan diberalkukan mulai 16 April 2015 sehingga kementerian
perdagangan mempunyai waktu 3 bulan untuk menyosialisasikan peraturan tersebut. dalam amanat Peraturan Menteri Dalam Negeri diberikan waktu 40 hari
75
http:bisniskeuangan.kompas.comread20150410085053526Larangan.Minimarket.J ual.Minuman.Beralkohol.Tetap.Berlaku.16.April Diakses pada hari selasa, tanggal 15 desember
2015
Universitas Sumatera Utara
untuk sosialiasi, baik dari menteri langsung, lewat media elektronik, maupun surat kabar yang telah berakhir pada 16 April 2015.
Dalam menyosialisasikan Peraturan tersebut, pihak Disperindag Kota Medan tidak menemui banyak kesusahan, karena menurutnya pihak pusat yakni
Kementerian Perdagangan telah menyosialisasikannya dengan baik melalui media elektronik ataupun media cetak, dimana berita nya sudah banyak dimuat, sehingga
pihak pengusaha minimarket ataupun para pengusaha toko penjual minuman beralkohol dapat mengetahuinya. Menurut Bapak Harmaini sebelumnya
Kementerian Perdagangan dalam hal ini sudahlah melakukan sosialiasi terlebih dahulu dengan para pengusaha baik pemasok minuman beralkohol ataupun para
pengusaha minimarket sehingga cabang-cabang minimarket yang ada diseluruh Indonesia hanya mengikuti perintah dari atasan nya, dan apabila masih ada
minimarket yang masih memajang minuman beralkohol minol golongan A yang berada di area publik segera dikenakan sanksi pencabutan izin usaha.
Selain itu Menurut Bapak Harmaini cara Disperindag Kota Medan melakukan sosialiasi juga dengan melakukan Sidak kebeberapa tempat, dimana
lokasi sidak yang dilakukan yakni pada kawasan-kawasan tertentu yang berada di ruang publik yang dekat dengan area perguruan tinggi, sekolah, atau pasar
tradisional, diantaranya Tanjung Rejo, kawasan Universitas Sumatera Utara, Jalan Jamnin Ginting, Jalan Setiabudi, Jalan dr Mansyur dan Jalan Iskandar Muda.
76
Hal ini sesuai dengan liputan Sumut Pos yang memberitakan Petugas Dinas Perindustrian dan Perdagangan Disperindag Kota Medan melakukan inspeksi
76
Hasil wawancara dengan Bapak Harmaini, SH selaku Kepala Seksi Pengawasan Perdagangan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Medan
Universitas Sumatera Utara
mendadak Sidak ke sejumlah minimarket dan toko ritel yang menjual minuman beralkohol di kawasan Jalan Setia Budi dan Jalan Dr Mansyur, Medan
Baru, Hari Senin tanggal 20 April 2015 siang. Hasilnya, petugas mendapati sejumlah minimarket dan toko menjual minuman beralkohol di atas 5 persen.
Awalnya, petugas mendatangi Minimarket Pondok Indah Pasar Buah di Jalan Setia Budi. Petugas memeriksa lemari pendingin yang digunakan untuk
menjajakan minuman kaleng maupun botol. Namun, tak satupun produk minuman yang mengandung alkohol ditemukan. Sidak kemudian berlanjut ke K3 Mart di
Jalan Setia Budi, samping Sekolah Syafiyatul. Di situ, petugas menemukan beberapa produk minuman beralkohol di bawah 5 persen dari lemari pendingin.
Mengetahui itu, petugas meminta karyawan minimarket untuk memindahkannya lantaran sudah dilarang diperjualbelikan. Selain itu, petugas juga meminta kepada
pegawai minimarket itu agar dipisahkan produk minuman zero alkohol dengan nonalkohol. Artinya, ada tempat khusus untuk minuman tersebut. Selanjutnya
petugas bergerak ke Indomaret di Jalan Dr Mansyur dan Toko Lipo. Di Indomaret petugas tak menemukan produk minuman beralkohol. Sementara, di Toko Lipo
yang berada persis di seberangnya, petugas mendapati produk minuman beralkohol, baik kemasan kaleng maupun botol. Petugas meminta pemilik toko
untuk menarik produk tersebut untuk tidak diperjualbelikan. Setelah itu, petugas melanjutkan ke Alfamart Jamin Ginting 2, Jalan Jamin Ginting, samping kantor
BRI dan Toko Sudi. Dari kedua gerai ini tak ditemukan minuman beralkohol. Kemudian beranjak ke Toko Opung di Jalan Iskandar Muda Nomor 83, kawasan
Pasar Pringgan. Di toko ini petugas mendapati sejumlah produk minuman
Universitas Sumatera Utara
beralkohol di atas 5 persen. Petugas pun meminta agar produk tersebut ditarik dan tidak diperjualbelikan. Kepala Disperindag Kota Medan Syahrizal Arif
mengatakan, sidak ini dilakukan dalam rangka mensosialisasikan sekaligus penerapan Peraturan Menteri Perdagangan Permendag Nomor 6 Tahun 2015
tentang larangan menjual minuman beralkohol golongan A atau dengan kadar alkohol 5 persen, Sidak ini dilakukan sesuai Permendag Nomor 6. Jadi, setiap
minuman beralkohol 5 persen atau di bawahnya yang diperjualbelikan di minimarket ataupun toko tidak lagi dibenarkan. Syahrizal menuturkan, beberapa
minimarket dan toko yang telah dicek ternyata tidak ada. Meskipun masih ada tetapi hanya satu atau dua toko saja. Disperindag Kota Medan sudah meminta
untuk ditarik kembali. Jadi, dihimbau untuk tidak dijual lagi. Karena, apabila di cek lagi ternyata masih ada, maka akan diberikan tindakan. Ia menyebutkan,
apabila minimarket atau toko tersebut masih memperjualbelikan produk minuman yang sudah dilarang maka nantinya akan diberikan sanksi.
77
Adapun sanksi-sanksi yang diberikan oleh Pemerintah apabila Terdapat minimarket yang melanggar Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 6 Tahun
2015 adalah Dengan memberikan peringatan lisan atau tulisan sebanyak 3 kali terlebih dahulu, tetapi apabila masih tetap melanggar dan tidak mematuhi
peraturan maka akan dicabut izin usaha nya, dan pencabutan izin usaha ini dapat dilakukan oleh pemerintah daerah, walaupun sebenarnya Surat izin usaha
perdagangan SIUP merupakan wewenang dari Menteri Perdagangan namun jika
77
http:sumutpos.codisperindag-sidak-minimarket-dan-toko-minuman-beralkohol- masih-banyak-dijual Diakses pada Hari Rabu, 27 Januari 2016
Universitas Sumatera Utara
harus melakukan pencabutan akan direkomendasikan ke daerah-daerah masing- masing untuk melakukan eksekusi.
78
B. Hambatan – Hambatan Dalam Mengimplementasikan Peraturan