Identifikasi Variabel Penelitian Defenisi Operasional Variabel Penelitian 1. Kecemasan 2. Keharmonisan Pernikahan

35

BAB III METODE PENELITIAN

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kuantitatif yang bersifat korelasional yang bertujuan untuk mendeteksi sejauh mana variasi-variasi pada suatu skor berkaitan dengan variasi-variasi pada satu atau lebih faktor lain berdasarkan koefisien korelasi Suryabrata, 2003.Variabel yang akan diuji korelasinya adalah Kecemasan Menghadapi Masa Pensiun dan Keharmonisan Pernikahan

A. Identifikasi Variabel Penelitian

Adapun variabel yang terlibat dalam penelitian ini adalah : 1. Variabel tergantung dependent variabel :Kecemasan 2. Variabel bebas independent variabel : Keharmonisan Pernikaha n B. Defenisi Operasional Variabel Penelitian B. 1. Kecemasan Kecemasan adalahkeadaan adanya ransangan internal dan eksternal yang mengancam ketidaknyamanan yang mempengaruhi respon kognitif, yaitu; khawatir ringan hingga tinggi, sulit konsentrasi dan mengambil keputusan, mudah bingung, lupa, motorik seperti; gemetar, gelisah, menggigit bibir, menggigit kuku, sulit berbicara, meremas jari, tangan gemetar, sulit duduk diam, somatik seperti; sulit bernapas, tangan kaki menjadi dingin, mulut kering, sering buang air kecil, jantung berdebar, berkeringat, tekanan Universitas Sumatera Utara darah tinggi, gangguan pencernaan, kelelahan fisik, dan afektif seperti; mudah tersinggung, tidak tenang. Variabel ini diukur dengan Hamilton Anxiety Scale yang telah diterjemahkan. Semakin tinggi skor yang diperoleh maka semakin tinggi pula kecemasan subjek.

B. 2. Keharmonisan Pernikahan

Keharmonisan pernikahan dicirikan dengan adanya kenyamanan saat berinteraksi dengan pasangan; mampu menangani konflik dan tetap bersikap positif saat berargumentasi; merasa puas terhadap kepribadian pasangan; memutuskan dan mengatur perihal keuangan bersama-sama; mengerti keinginan pasangan dalam menggunakan waktu luang bersama; adanya sikap positif terhadap seksualitas; bekerja sama untuk menegakkan disiplin dan tujuan untuk anak-anak; adanya perasaan nyaman saat menghabiskan waktu bersama teman dan keluarga pasangan; adanya pembagian peran yang disetujui berkaitan dengan tugas rumah tangga, pekerjaan, seks, dan peran sebagai orang tua; serta menggunakan prinsip-prinsip agama dalam menjalankan kehidupan pernikahan. Variebel ini diukur dengan EnrichEvaluation and Nurturing Relationship Issues, Communication, and Happinessyang telah diterjemahkan. Semakin tinggi skor yang diperoleh maka semakin tinggi pula keharmonisan pernikahan subjek dan pasangan. Universitas Sumatera Utara C. Populasi dan Teknik Sampling C. 1. Karakteristik Populasi Penelitian