Keharmonisan Pernikahan 1. Definisi Keharmonisan Pernikahan

22 Individu yang bekerja memiliki status sosial tertentu, jika tiba masa pensiunnya maka ia akan melepas semua atribut dan fasilitas yang menempel padanya. Hal ini dapat menimbulkan kecemasan bagi sebagian orang. C. Keharmonisan Pernikahan C. 1. Definisi Keharmonisan Pernikahan Keharmonisan pernikahan menurut Walgito 1991 adalah berkumpulnya unsur fisik dan psikis yang berbeda antara pria dan wanita sebagai pasangan suami istri yang dilandasi oleh berbagai unsur persamaan; saling dapat memberi dan menerima cinta kasih yang tulus dan memiliki nilai-nilai yang serupa. Keharmonisan ditandai dengan suasana rumah yang teratur, tidak cenderung pada konflik, dan peka terhadap kebutuhan rumah tangga Suardiman, 1990. Pernikahan yang harmonis merupakan keadaan ketika suami dan istri merasakan kebutuhan emosional mereka terpenuhi, mereka saling memahami dan menghargai nilai-nilai yang dianut serta latar belakang budaya pasangannya Matlin, 2008. Sedangkan menurut Lestari 2012, pernikahan harmonis merupakan evaluasi afektif yang berupa perasaan positif yang dimiliki oleh suami istri, yang maknanya lebih luas daripada kenikmatan, kesenangan, dan kesukaan. Pernikahan yang harmonis merupakan keadaan ketika suami dan istri merasakan kebutuhan emosional mereka terpenuhi, mereka saling Universitas Sumatera Utara 23 memahami dan menghargai nilai-nilai yang dianut serta latar belakang budaya pasangannya Matlin, 2008. Sedangkan menurut Lestari 2012, pernikahan harmonis merupakan evaluasi afektif yang berupa perasaan positif yang dimiliki oleh suami istri, yang maknanya lebih luas daripada kenikmatan, kesenangan, dan kesukaan. Pernikahan harmonis menurut Olson 1993, melakukan interaksi pernikahan yang sangat baik, melakukan tugas sebagai orang tua dengan baik, memiliki hubungan yang baik dengan keluarga besar dan teman, suami dan istri saling berusaha untuk menjaga dan meningkatkan kualitas hubungan. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa keharmonisan pernikahan adalah keadaan yang menggambarkan adanya ketenangan lahir batin pada suami dan istri karena puas dengan yang telah mereka capai dan miliki, tidak cenderung pada konflik, peka terhadap kebutuhan rumah tangga, terpenuhinya kebutuhan seksual, dan pergaulan yang baik antara anggota keluarga dan masyarakat.

C. 2. Aspek-aspek Keharmonisan Pernikahan