Evaluasi Alat Ukur 1 Validitas Alat Ukur
E. Evaluasi Alat Ukur E.1 Validitas Alat Ukur
Menurut Shaughnessy, Zeichmeister, Zeichmeister 2012 validitas merupakan kebenaran suatu pengukuran, apakah aitem mengukur apa yang
hendak diukur. Sedangkan Azwar 2000 mendefinisikan uji validitas alat ukur sebagai sejauh mana tes itu mengukur apa yang dimaksudnya untuk
diukur, artinya mengukur derajat fungsi suatu tes atau derajat kecermatan suatu tes. Untuk Hamilton Anxiety Scale nilaivaliditasnya sebesar 0.83, dan
untuk EnrichEvaluation and Nurturing Relationship Issues, Communication, and Happinessnilai validitasnya sebesar 0.82
E.2 Uji Daya Beda Item
Uji daya beda itemdilakukan untuk melihat sejauh mana aitemmampu membedakan antara individu atau kelompok yang memiliki atau yang tidak
memiliki atribut yang diukur. Dasar kerja yang digunakan dalam analisis aitemini adalah dengan memilih aitemyang mengukur hal yang sama dengan
yang diukur oleh tes sebagai keseluruhan Azwar, 2000. Pengujian daya beda aitem ini dilakukan dengan komputasi koefisien
korelasi antara distribusi skor pada setiap aitemdengan suatu kriteria yang relevan, yaitu skor total tes itu sendiri dengan menggunakan koefisien korelasi
Pearson Product Moment, yang di analisis dengan bantuan komputerisasi SPSS 17.0 for windows dan Microsoft Office Excel 2007. Prosedur pengujian
ini akan menghasilkan koefisien korelasi aitemtotal r
it
yang dikenal dengan parameter daya beda aitemAzwar, 2000. Aitem yang lulus seleksi adalah
Universitas Sumatera Utara
aitem yang memiliki nilai r
it
≥ 0,3. Semua aitem yang mencapai koefisien korelasi minimal 0,3 daya pembedanya dianggap baik. Aitem yang memiliki
harga r
it
kurang dari 0,3 dapat diinterpretasikan sebagai aitem yang memiliki daya beda rendah.
Dua buah instrument pengukuran yang digunakan pada penelitian ini merupakan skala yang pernah dikembangkan oleh peneliti-peneliti
sebelumnya, serta tujuan dari penelitian ini bukan untuk menghasilkan skala baru. Sehingga jika nantinya ditemukan item yang memiliki daya beda item
dibawah 0,3 maka item tersebut tidak akan digugurkan.
E.3 Reliabilitas Alat Ukur
Konsep reliabilitas mengacu pada apakah suatu instrumen dapat diinterpretasi secara konsisten dalam suatu pengukuran dan dalam situasi yang
berbeda-beda Shaughnessy, Zeichmeister, Zeichmeister, 2012. Reliabilitas adalah sejauh mana hasil suatu pengukuran dapat dipercaya, maksudnya
apabila dalam beberapa pelaksanaan pengukuran terhadap kelompok yang sama diperoleh hasil yang relatif sama Azwar, 2000.
Uji reliabilitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan konsistensi internal
Cronbach’s alpha coeffecient, yaitu suatu bentuk tes yang hanya memerlukan satu kali pengenaan tes tunggal pada sekelompok
individu sebagai subjek dengan tujuan untuk melihat konsistensi antar aaitem atau antar bagian dalam skala. Koefisien reliabilitas yang mendekati angka
1,00 berarti semakin tinggi reliabilitasnya. Sebaliknya koefisien reliabilitas yang mendekati angka 0,00 berarti semakin rendah reliabilitasnya.
Universitas Sumatera Utara
E.4 Hasil Uji Coba Alat Ukur a Skala Kecemasan
Hasil analisis skala kecemasan menunjukkan bahwa dari 39 item terdapat 32 item yang memiliki daya beda item cukup tinggi. Terdapat
7 item yang memiliki daya beda item rendah daya beda item lebih kecil dari 0,3 yaitu item nomor 8, 10, 20, 24, 34, 36, 38. Koefisien
korelasi item total bergerak dari 0,132 sampai 0,445. Hasil reliabilitas dengan menggunakan Cronbach Alpha diperoleh hasil r
xx
= 0.854 yang berarti tingkat reliabilitas baik.
b Skala keharmonisan pernikahan
Hasil analisis skala keharmonisan pernikahan menunjukkan bahwa dari 10 item, seluruh item memiliki daya beda item yang tinggi.
Koefisien korelasi item total bergerak dari 0,404 sampai 0,792. Hasil reliabilitas dengan menggunakan Cronbach Alpha diperoleh hasil
r
xx
= 0.884 yang berarti tingkat reliabilitas baik.