Pengertian Pengangkutan Laut Kajian Aspek Hukum Perjanjian Pengangkutan Barang Melalui Angkutan Laut (Studi Pt. Samudera Indonesia Cab. Belawan)

BAB III PERJANJIAN PENGANGKUTAN LAUT

A. Pengertian Pengangkutan Laut

Sebelum memahami dan mengetahui apa itu perjanjian pengangkutan, maka ada baiknya terlebih dahulu mengenal dan mengetahui apa yang dimaksud dengan pengangkutan dan apa saja sarana dan prasarana dalam pengangkutan, khususnya pada pengankutan laut. Pengangkutan adalah perpindahan tempat, baik mengenai benda-benda maupun orang, karena perpindahan itu mutlak diperlukan untuk mencapai dan meninggikan manfaat serta efisien 38 . Dengan demikian pengangkutan merupakan pemindahan barang atau orang dari suatu tempat ketempat yang dituju untuk meningkatkan daya guna dan nilainya. Dengan demikian peningkatan daya guna dan nilai merupakan tujuan dari diadakannya pengangkutan. Menurut HMN. Poerwosutjipto mengatakan bahwa “ Pengangkutan adalah perjanjian timbal-balik antara pengangkut dengan pengirim dimana pengangkut mengikatkan diri untuk menyelenggarakan pengangkutan barang danatau orang dari suatu tempat ketempat tertentu dengan selamat, sedangkan pengirim mengikatkan diri untuk membayar uang angkutan” 39 . 38 Sinta uli, Pengangkutan suatu tinjauan hukum multimoda transport angkutan laut angkutan darat dan angkutan udara, Medan, USUPress, 2006, hlm. 20 39 Purwosutjipto H.M.N, Pengertian Pokok Hukum Dagang Indonesia 5, Penerbit Djambatan, Jakarta ,2000.hlm.10. Universitas Sumatera Utara Usaha pengangkutan bukan hanya berupa kegiatan pemindahan barang dan orang dari suatu tempat ke tempat lain dengan cara dan kondisi yang statis, akan tetapi pengangkutan itu selalu diusahakan perbaikan dan kemajuannya sesuai dengan perkembangan peradaban dan teknologi. Dengan demikian pengangkutan itu selalu diusahakan perbaikan dan peningkatannya, sehingga akan tercapai efisiensi pengangkutan yang lebih baik. Ini berarti bahwa orang akan selalu berusaha mencapai efisiensi terhadap pengangkutan, agar pengangkutan barang dan orang tersebut dapat memakan waktu yang secepat mungkin dan dengan pengeluaran biaya yang sekecil mungkin. Untuk pengiriman produk atau barang yang masih satu pulau dapat dilakukan dengan menggunakan sarana transportasi darat dengan dokumen- dokumen yang tidak serumit ketika pengiriman dilakukan ke luar pulau atau ke luar negeri. Umumnya, pengiriman suatu produk atau barang dapat dilakukan dengan menggunakan alat transportasi seperti angkutan laut konvensional atau kontainerpeti kemas dan angkutan udara 40. Angkutan diindonesia terbagi menjadi 3 bagian yaitu angkutan melalui angkutan darat, angkutan udara dan angkutan laut. Sesuai dengan namanya, pengangkutan darat adalah segala jenis pengangkutan baik barang maupun penumpang yang dilakukan dengan angkutan darat, seperti angkutan yang bergerak menggunakan jalan raya maupun dengan rel. Sementara angkutan udara adalah segala setiap kegiatan dengan menggunakan pesawat untuk mengangkut 40 Pengiriman Barang dengan Menggunakan Angkutan Laut Kapal Konvensional., http:garmenstudionline.blogspot.com201301pengiriman-barang-dengan-menggunakan.html., diakses tanggal 15 Mei 2014. Universitas Sumatera Utara penumpang, kargo, dan pos untuk satu perjalanan atau lebih dari satu bandara ke bandara udara yang lain atau beberapa bandara lain PP No.40 Tahun 1995 41 . Pengangkutan laut adalah merupakan kegiatan mengangkut ataupun membawa maupun memindahkan penumpang, hewan, dan barang dengan menggunakan kapal tertentu yang dioperasikan oleh perusahaan pelayaran baik swasta dan juga pemerintah dari satu pelabuhan di suatu pulau ke pelabuhan lain yang terdapat di pulau lain tersebut. Pengangkutan laut dapat berlangsung antarpulau dalam satu negara atau secara nasional dan antarpulau dari satu negara ke negara lain atau secara internasional. Jenis-jenis angkutan laut di Indonesia sebagai berikut : 1. Angkutan Laut Khusus yaitu kegiatan angkutan untuk melayani kepentingan usaha sendiri dalam menunjang usaha pokoknya. 2. Angkutan Laut Pelayaran Rakyat yaitu suatu usaha rakyat yang bersifat tradisional dan mempunyai karakteristik tersendiri untuk melaksanakan angkutan diperairan dengan menggunakan kapal layar, kapal layar bermotor, dan kapal motor sederhana dengan berbendera Indonesia dengan ukuran tertentu. 3. Angkutan laut dalam negeri yaitu suatu angkutan laut yang dilakukan oleh perusahaan angkutan laut nasional dengan menggunakan kapal berbendera Indonesia serta diawaki oleh awak kapal berkewarganegaraan Indonesia dan 41 Sinta Uli,Op.cit., 86. Universitas Sumatera Utara dapat melayani kegiatan mengangkut penumpang dan barang antar pulau dan antar pelabuhan di wilayah perairan Indonesia. 4. Angkutan laut luar negeri yaitu kegiatan angkutan laut yang dilakukan oleh perusahaan angkutan laut nasional dan perusahaan laut asing dengan menggunakan kapal berbendera Indonesia atau kapal asing. Dan angkutan laut luar negeri hanya dapat melakukan kegiatan angkutan laut ke atau dari pelabuhan Indonesia yang terbuka bagi perdagangan luar negeri dan wajib menunjuk perusahaan nasional sebagi agen umum. Dalam pengangkutan barang melalui laut tentu alat pengangkutan yang dipergunakan adalah kapal laut, dan sarana-sarana penunjang dalam pengangkutan laut. Untuk itu perlu rasanya saya membahas apa itu kapal laut dan sarana-sarana dalam pengankutan laut. 1. Kapal Laut. Yang dimaksud dengan kapal laut adalah kendaraan pengangkut penumpang dan barang dilaut sungai dan sebagainya 42 . Pengertian kapal ini rumusannya dapat dilihat pada Pasal 309 ayat 1 KUHD dimana disebutkan bahwa kapal adalah semua alat berlayar, apapun nama dan sifatnya. Dari rumusan pengertian kapal yang telah disebutkan oleh Pasal 309 ayat 1 KUHD yang perlu diperhatikan adalah adanya unsur berlayar. Kata berlayar ada yang menerjemahkan dengan padanan bahtera, dan ada juga yang menerjemahkan dengan padanan kapal atau perahu layar. Namun dengan demikian, Prof 42 R. P. Suyono, Shipping Pengangkutan Internasional Ekspor Impor Melalui Laut, Jakarta, PPM, 2003, hlm. 65 Universitas Sumatera Utara Soekardono dan Purwosutjipto dan beberapa penulis lain menerjemahkan itu adalah alat berlayar. Jelas yang dinamakan kapal itu bukan cuma kapal atau perahu sebagaimana yang dilihat sehari-hari, tetapi juga meliputi benda-benda lain, seperti : 1. Dok Terapung. 2. Mesin Pengeruk Lumpur. 3. Alat Pengangkut Apung. 4. Mesin Penyedot pasir di laut. 5. dan lain-lain. Kapal laut dibedakan atas ukuran besarnya, bessarnya ukuran kapal dikenal dengan gross register ton GRT dan net register ton NRT. Kemudian yang menjadi ukuran besar kapal adalah panjangnya, yang berpengaruh terhadap penyediaan tempat untuk kapal bersandar. Selain itu ukuran berat kapal yang dikenal dengan displacement. Displacement adalah jumlah berat air yang dipindahkan oleh kapal, yang beratnya sama dengan berat kapal. Muatan kapal laut berkaitan erat dengan daya angkut kapal. Dalam hal ini daya angkut kapal dikenal dengan istilah deadwight ton dan cargo capacity. Deadwight ton adalah daya angkut kapal termasuk didalamnya penumpangmuatan, bahan bakar, air, perbekalan dan sparepart pada syarat maksimum dinyatakan dengan long ton. Sementara cargo capacity adalah daya angkut kapal membawa muatan DTW dikurangi bunker, air, perbekalan dan sparepart. Universitas Sumatera Utara 2. Pelabuhan. Saran pembantu dalam pengankutan laut adalah pelabuhan. Berdasarkan pada Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 61 Tahun 2009 tentang Kepelabuhan, yang dimaksud dengan pelabuhan adalah tempat yang terdiri dari daratan dan perairan di sekitarnya dengan batas-batas tertentu sebagai tempat kegiatan pemerintahan dan kegiatan ekonomi dipergunakan sebagai tempat bersandar, berlabuh, naik turun penumpang, dan atau bongkar muat yang dilengkapi dengan fasilitas keselamatan pelayaran dan kegiatan penunjang pelabuhan serta sebagai tempat perpindahan intra dan antar moda transportasi 42 . Untuk menunjang perdagangan dengan lalu lintas muatan, diciptakan pelabuhan sebagai titik simpul central yang memungkinkan perpindahan muatan dan penumpang, tempat kapal-kapal dapat berlabuh dan bersandar untuk kemudian melakukan bongkar muat dan atau meneruskan pelayaran ke daerah tujuan 43 . Fungsi pelabuhan paling tidak terdapat empat, yaitu sebagai tempat pertemuan, gapura, identitas entitas industri dan mata rantai transportasi 44 . a Tempat Pertemuan. Pelabuhan merupakan tempat pertemuan dua moda transportasi utama yaitu, darat dan laut serta berbagai kepentingan yang saling terkait. Barang-barang yang diangkut oleh kapal laut akan dibongkar dan dipindahkan ke angkutan darat, dan sebaliknya. Oleh karena itu 43 Soedjono Kramadibrata, Perencanaan Pelabuhan, Bandung, Penerbit ITB, 2002, hlm. 77 44 R.P. Suyono,op.cit., hlm 13 Universitas Sumatera Utara di pelabuhan terdapat berbagai kepentingan bertemu, maka di pelabuhan berdiri fasilitas-fasilitas seperti Bank, Bea Cukai dan lain sebagainya. b Gapura. Pelabuhan juga berfungsi sebagai gapura atau pintu gerbang suatu negara. Warga negara dan barang-barang dari negara asing yang memiliki pertalian ekonomi masuk ke suatu negara akan melewati pelabuhan tersebut. Sebagai pintu gerbang negara, citra negara sangat ditentukan oleh baiknya pelayanan di pelabuhan tersebut. c Entisitas Industri. Dengan berkembangnya industri yang berorientasi ekspor maka fungsi pelabuhan menjadi sangat penting. Dengan adanya pelabuhan, hal ini memudahkan industri mengirim produknya dan mendatangkan bahan baku. Dengan demikain, pelabuhan berkembang menjadi suatu jenis industri sendiri yang menjadi ajang bisnis berbagai jenis usaha. d Mata Rantai Transportasi. Pelabuhan merupakan mata rantai transportasi. Dipelabuhan, berbagai transportasi bertemu dan bekerja. Pelabuhan laut merupakan salah satu titik dari mata rantai angkutan laut dan angktan darat. Universitas Sumatera Utara Untuk menunjang kelancaran aktivitas di pelabuhan, terdapat berbagai fasilitas sebagai sarana penunjang dipelabuhan diataranya: 1. Penahan Gelombang. Penahan gelombang adalah konstruksi dari batu-batuan yang kuat dan dibuat melingkar memanjang kearah laut dari pelabuhan dimaksudkan untuk sebagai pelindung pelabuhan. Gunanya untuk menahan ombak dan gelombang, karena di dalam pelabuhan terdapat dermaga-dermaga tempat kapal-kapal bersandar. 2. Jembatan. Jembatan adalah bangunan berbentuk jembatan yang dibuat menjorok keluar ke arah laut dari pantai atau daratan. Biasanya terbuat dari beton, baja atau kayu dan dibuat untuk menampung sementara barang yang akan dibongkar darike kapal yang sandar dijembatan itu. 3. Dolphin. Dolphin adalah kumpulan dari tonggak-tonggak yang terbuat dari besi, kayu atau beton agar kapal dapat bersandar disitu untuk melakukan kegiatan bongkar muat. 4. Pelampung pengikat. Pelampung dimana kapal ditambatkan untuk melakukan suatu kegiatan. Pelampung pengikat berguna agar kapal dat melakukan bongkar muat pada kedua sisinya. 5. Tempat labuh. Universitas Sumatera Utara Tempat labuh adalah tempat perairan di mana kapal melego jangkarnya untuk melakukan kegiatan. Tempat labuh juga berfungsi sebagai tempat menunggu untu masuk ke suatu pelabuhan. 6. Single Buoy Mooring. Adalah pelampung pengikat dimana kapal tanker dapat bongkar muat muatannya melalui pipa dipelampung itu yang menghubungkan ke daratan atau sumber pasokan. 7. Tongkang. Tongkang adalah perahu-perahu kecil yang dipergunakan untuk mengangkut muatan atau barang dati atau ke kapal yang dimuat atau dibongkar, yang biasanya ditarik oleh kapal tunda. 8. Alur Pelayaran dan Kolam Pelabuhan. Alur kapal adalah bagian dari perairan di pelabuhan tempat masuk keluarnya kapal. Alur pelayaran kapal memiliki kedalaman tertentu agar kapal bisa masuk dan keluar kolam pelabuhan atau sandar di dermaga. Kolam pelabuhan juga harus disiapkan oleh pelabuhan, agar tersedia tempat cukup sesuai dengan jenis kapal dan muatannya. 9. Rambu Kapal. Rambu kapal adalah tanda-tanda yang dipasang diperairan menuju pelabuhan untuk memandu kapal. Bila letak rambu-rambu kuran jelas maka akan mengakibatkan kapal kandas, juga bila kapal berlabuh, jangkarnya dapat Universitas Sumatera Utara menggaruk kabel komunikasi atau kabel listrik bawah air, atau terjadi kapal berlabuh didaerah yang terlarang. 10. Gudang. Gudang adalah tempat penempatan penampungan barang yang tertutup agar terlindung dari segala cuaca. Namun ada juga gudang terbuka untuk barang tertentu atau petikemas. Gudang merupakan bagian yang penting dalam pelabuhan, karena di dalam gudang inilah barang yang akan dimuat atau dibongkar dari kapal untuk sementara disimpan, kecuali bila muatan dimuat dalam petikemas. 11. Dermaga. Upaya untuk melayani kapal yang masuk, pelabuhan menyediakan dermaga, yaitu tempat di mana kapal dapat berlabuh atau bersandar guna melakukan kegiatannya, baik bongkar muat maupun kegiatan lainnya. Dermaga terbagi atas 3 bagian, yaitu : 1 Dermaga Konvensional. Dermaga konvensional adalah dermaga yang digunakan untuk melakukan aktivitas bongkar muat kapal kargo. Dermaga konvensional dipakai untuk kapal-kapal kargo biasa, yaitu kapal-kapal yang dilengkapi dengan peralatan bongkar muat dan membawa berbagai jenis muatan yang memerlukan pemadatan khusus bila disimpan dalam palkanya. Di dermaga konvensional terdapat lebih banyak tenaga manusia buruh. Buruh di Universitas Sumatera Utara dermaga ini dipergunakan untuk mengangkat barang dari gudang ke gudang. 2 Dermaga Petikemas. Dermaga petikemas adalah dermaga yang digunakan untuk melakukan bongkar muat kapal-kapal petikemas. Dermaga petikemas terdiri dari lapangan yang terbuka dan dilengakapi dengan keran-keran untuk bongkar muat petikemas. Buruh disini dimanfaatkan untuk mengisi atau membongkar barang dari petikemas. Dermaga petikemas juga dilengkapi dengan beberapa gudang untuk menampung muatan petikemas. 3 Dermaga Khusus. Selain kapal petikemas dan general cargo, ada juga kapal-kapal dengan muatan khusus, seperti kapal ferry dan ro-ro. Biasanya untuk kapal-kapal seperti ini disediakan dermaga khusus. Kapal-kapal pengangkut minyak atau tanker juga disediakan tempat khusus untuk aktivitasnya, terpisah dari kapal-kapal lainnya karena tanker biasanya mengangkut bahan bakar yang bisa membahayakan kapal-kapal lainnya 45 .

B. Perjanjian Pengankutan