Penerimaan Keuntungan Proses Produksi

2. Penerimaan

Penerimaan usahatani adalah nilai yang diterima dari penjualan produk usahatani. Penerimaan ini merupakan hasil perkalian dari jumlah produk total dengan harga persatuan Soekartawi et al, 2001. Menurut Soekartawi 2001, penerimaan adalah perkalian antara produksi yang diperoleh dengan harga jual dan biasanya produksi berhubungan negatif dengan harga, artinya harga akan turun ketika produksi berlebihan. Secara matematis dapat ditulis sebagai berikut: TR = Q x Pq Keterangan: TR = Total penerimaan Rp Q = Jumlah produk Pq = Harga produk Rp Semakin banyak jumlah produk yang dihasilkan maupun semakin tinggi harga per unit produk yang bersangkutan, maka penerimaan total yang diterima produsen akan semakin besar. Sebaliknya jika produk yang dihasilkan sedikit dan harganya rendah maka penerimaan total yang diterima oleh produsen semakin kecil.

3. Keuntungan

Keuntungan usaha adalah selisih antara nilai penjualan yang diterima dengan biaya yang dikeluarkan untuk memproduksi barang-barang yang dijual tersebut Lipsey et all, 1990. Sebuah perusahaan yang memaksimumkan laba memilih output dan inputnya dengan satu tujuan untuk mencapai laba ekonomi yang maksimum. Universitas Sumatera Utara Yaitu, perusahaan berusaha untuk membuat selisih antara penerimaan total dengan biaya ekonomi totalnya sebesar mungkin Nicholson, 1992. Keuntungan atau laba pengusaha adalah penghasilan bersih yang diterima oleh pengusaha, sesudah dikurangi dengan biaya-biaya produksi. Atau dengan kata lain, laba pengusaha adalah selisih antara penghasilan kotor dan biaya-biaya produksi. Laba ekonomis dari barang yang dijual adalah selisih antara penerimaan yang diterima dari penjualan dan biaya peluang dari sumber yang digunakan untuk membuat barang tersebut. Jika biaya lebih besar daripada penerimaan yang berarti labanya negatif, situasi ini disebut rugi Lipsey et all, 1990. Dalam kegiatan perusahaan, keuntungan ditentukan dengan cara mengurangkan berbagai biaya yang dikeluarkan dari hasil penjualan yang diperoleh dikurangi biaya dari produsen nilainya adalah positif maka diperoleh keuntungan pendapatan. Pendapatan merupakan keuntungan yang diperoleh para pengusaha sebagai pembayaran melakukan kegiatan –kegiatan menghadapi resiko ketidakpastian di masa yang akan mendatang Sukirno, 1994. Nilai tambah menggambarkan tingkat kemampuan menghasilkan pendapatan disuatu wilayah. Nilai tambah juga dapat digunakan untuk mengukur tingkat kemakmuran masyarakat setempat dengan asumsi seluruh pendapatan itu dinikmati masyarakat setempat Tarigan, 2004. Nilai tambah value added adalah pertambahan nilai suatu komoditas karena mengalami proses pengolahan, pengangkutan, ataupun penyimpanan dalam suatu produksi. Dalam proses pengolahan, nilai tambah dapat didefinisikan sebagai selisih antara nilai produk dengan nilai biaya bahan baku dan input lainnya, tidak termasuk tenaga kerja. Sedangkan marjin ini tercakup komponen Universitas Sumatera Utara factor produksi yang digunakan yaitu tenaga kerja, input lainnya dan balas jasa pengusaha pengolahan. Menurut Gittinger 1986, nilai tambah dari setiap industri adalah harga pasar dari barang atau jasa yang diproduksi dikurangi dengan harga barang atau jasa material dan jasa yang dibeli dari pihak lain, yaitu selisih antara output bruto dengan nilai konsumsi sementara. Nilai tambah itu bisa berbentuk bruto maupun netto. Nilai tambah bruto meliputi pajak, bunga atas pinjaman, sewa, keuntungan usaha, cadangan untuk penyusutan, dan balas jasa untuk manajemen dan pegawai termasuk pada tunjangan sosial. Ada dua cara untuk menghitung nilai tambah yaitu nilai tambah untuk pengolahan dan nilai tambah untuk pemasaran. Factor-faktor yang mempengaruhi nilai tambah untuk pengolahan dapat dikategorikan menjadi dua yaitu faktor teknis dan faktor pasar. Faktor teknis yang berpengaruh adalah kapasitas produksi, jumlah bahan baku yang digunakan dan tenaga kerja. Sedang faktor pasar yang berpengaruh adalah harga output, upah tenaga kerja, harga bahan baku dan nilai input lain, selain bahan bakar dan tenaga kerja Hayami et all, 1987. Besarnya nilai tambah karena proses pengolahan didapat dari pengurangan biaya bahan baku dan input lainnya terhadap nilai produk yang dihasilkan, tidak termasuk tenaga kerja. Dengan kata lain nilai tambah menggambarkan imbalan bagi tenaga kerja, modal dan manajemen yang dapat dinyatakan secara matematik sebagai berikut : Nilai Tambah = f K, B, T, U, H, h, L Dimana : K = Kapasitas Produksi Universitas Sumatera Utara B = Bahan baku yang digunakan T = Tenaga kerja yang digunakan U = Upah tenaga kerja H = Harga output h = Harga bahan baku L = Nilai input lain nilai dan semua korbanan yang terjadi selama proses perlakuan untuk menambah nilai . Dari hasil perhitungan tersebut akan dihasilkan keterangan sebagai berikut : 1. Perkiraan nilai tambah dalam rupiah 2. Rasio nilai tambah terhadap nilai produk yang dihasilkan dalam 3. Imbalan bagi tenaga kerja dalam rupiah 4. Imbalan bagi modal dalam manajemen keuntungan yang diterima perusahaan, dalam rupiah. Dengan mengetahui perkiraan nilai tambah diharapkan berguna : 1. Bagi pelaku bisnis, dapat diketahui besarnya imbalan terhadap balas jasa dan faktor-faktor produksi yang digunakan. 2. Menunjukkan besarnya kesempatan kerja yang ditambahkan kerana kegiatan menambah kegunaan Sudiyono, 2004.

2.3 Penelitian Terdahulu