kelayakan dalam penganalisisan data sesuai metode statistik yang digunakan Structural Equation Model Hair et al., 1998.
Teknik pengumpulan data dilakukan melalui survey yang dilakukan pada responden dengan cara mengisi kuesioner yang telah didesain sebelumnya.
Survey dilakukan dengan cara wawancara secara langsung dipandu dengan pertanyaan yang telah disiapkan. Hal ini untuk membatasi cakupan topik
wawancara dan memperoleh keakuratan data.
C. DEFINISI OPERASIONAL DAN PENGUKURAN VARIABEL
Store Name. Variabel ini didefinisikan sebagai sebuah isyarat informasi
untuk citra toko tersebut. Menyebutkan nama dari sebuah toko dapat menimbulkan citra yang jelas dari sebuah toko pada benak konsumen. Zimmer
dan Golden 1998 menemukan bahwa konsumen kadang-kadang menggunakan nama toko untuk menggambarkan bentuk dasar dari sebuah
toko. Nama toko menggambarkan sebuah abstrak toko, dan merupakan sebuah bentuk dari perspektif pemrosesan berbasis kategori dari citra toko yang
disarankan oleh Keaveney dan Hunt 1992. Store Name dioperasionalisasi dengan menggunakan indikan-indikan sebagai berikut: 1 Toko Risc
Computer, dipilih karena merupakan toko komputer yang dipersepsikan memiliki high store image, dan 2 Toko Delta Computer, dipilih karena
merupakan toko komputer yang dipersepsikan memiliki low store image. Indikan-indikan tersebut diukur dengan menggunakan 2 point skala Nominal
1= Risc Computer dan 2= Delta Computer
Brand Name. Variabel ini didefinisikan sebagai sebuah isyarat ekstrinsik
yang biasa digunakan untuk menduga danatau memelihara persepsi kualitas dan dapat mewakili sebuah informasi agregat tentang sebuah produk
Richardson, Dick, dan Jain, 1994. Brand Name dioperasionalisasi dengan menggunakan indikan-indikan sebagai berikut: 1 merek Toshiba, dipilih
karena merupakan merek yang dipersepsikan memiliki high brand image dan 2 merek Axioo, dipilih karena merupakan merek yang dipersepsikan
memiliki low brand image. Indikan-indikan tersebut diukur dengan menggunakan 2 point skala Nominal 1= merek Toshiba dan 2= merek Axioo
Objective Price. Variabel ini didefinisikan sebagai suatu harga aktual dari
suatu produk yang ditetapkan oleh produsen. Konsumen dapat menandai harga dengan cara yang mudah diingat dan memiliki makna tertentu setelah
mengetahui harga objektif sebuah produk Zeithaml, 1988:10. Objective Price dioperasionalisasi dengan menggunakan indikan-indikan sebagai
berikut: 1 Rp.8.090.000, dan 2 Rp. 5.390.000. Indikan-indikan tersebut diukur dengan menggunakan 2 point skala Nominal 1= Rp.8.090.000 dan 2=
Rp. 5.390.000 Perceived Acceptability of Price. Variabel ini didefinisikan sebagai suatu
dugaan di benak konsumen mengenai tingkat harga untuk suatu kategori produk. Konsumen enggan untuk membeli barang di bawah acceptable price
range takut kalau barang tersebut bermutu rendah, atau di atas acceptable price range karena manfaat dari produk yang diharapkan tidak seimbang
dengan harganya. Perceived acceptability of price dioperasionalisasi dengan