yang dituju. Karakteristik konsumen yang berbeda-beda mengharuskan retailer untuk memahami semua karakteristik konsumen sehingga bisa
memprioritaskan manajemen toko disesuaikan dengan kelompok pelanggan yang paling potensial bagi retailer.
Kaitannya dengan purchase intent, kajian literatur mengindikasi hubungan positif antara perceived store image dengan purchase intent
Buckley, 1991. Dengan demikian hipotesis yang dirumuskan adalah:
H6: Ada hubungan yang positif antara perceived store image
dengan purchase intention
7. Perceived Value
Variabel ini didefinisikan sebagai pengurangan antara perceived benefit atau kualitas atas produk dengan perceived dari pengorbanan,
baik pengorbanan moneter maupun non-moneter untuk mendapatkan produk tersebut William Dodds, Kent Monroe Dhruv Grewal, 1994.
Kaitannya dengan purchase intent, kajian literatur mengindikasi hubungan positif antara perceived brand quality dengan perceived value.
Penelitian yang lalu menyarankan bahwa perceived quality merupakan sebuah kunci penentu dari penilaian konsumen atas nilai Dodds, Monroe
dan Grewal, 1991; Grewal, Monroe, dan Krishnan, 1998. Jadi kami menguji dalil berikut ini:
H7: Ada hubungan yang positif antara perceived brand quality dengan
perceived value
8. Purchase Intention
Variabel ini didefinisikan sebagai perilaku yang muncul sebagai respon terhadap objek. Purchase Intention juga merupakan minat
pembelian ulang yang menunjukkan keinginan pelanggan untuk melakukan pembelian ulang Assael, 1998. Beberapa pengertian dari
intention Setyawan dan Ihwan, 2004 adalah sebagai berikut: 1. Intention dianggap sebagai sebuah ”perangkap” atau perantara antara
faktor-faktor motivasional yang mempengaruhi perilaku. 2. Intention juga mengindikasikan seberapa jauh seorang mempunyai
kemauan untuk mencoba. 3. Intention menunjukkan pengukuran kehendak seseorang.
4. Intention berhubungan dengan perilaku yang terus menerus. Assael 1998 mengemukakan bahwa pemasar akan selalu menguji
elemen-elemen dari bauran pemasaran yang mungkin mempengaruhi purchase intention.
Kaitannya dengan perceived value, kajian literatur mengindikasi hubungan positif antara purchase intentions dengan perceived value
Dodds, Monroe dan Grewal, 1991; Grewal, Monroe, dan Krishnan, 1998. Berdasarkan hal tersebut, Konsep ini diproposisikan bahwa semakin tinggi
tingkat perceived value yang diterima oleh konsumen, maka semakin tinggi minat pembelian purchase intention. Dengan demikian hipotesis
yang dirumuskan adalah :