Remaja yang sedang dalam periode ingin tahu dan ingin mencoba akan melihat apa yang akan dilihat dan didengarnya dari media massa karena pada
umumnya mereka belum berpendidikan seks secara lengkap dari orang tuanya Panut Panuju dalam I Nyoman Sukma Arida, 2005: 41.
Berdasarkan pendapat para ahli di atas mengenai ciri-ciri remaja, maka dapat disimpulkan bahwa ciri-ciri remaja adalah terjadinya perkembangan fisik
dan psikologik menuju ke arah dewasa sehingga dibutuhkan interaksi yang kuat dengan orang dewasa untuk menemukan identitas yang sebenarnya.
c. Perkembangan Fisik Remaja
Masa remaja adalah masa peralihan dari anak-anak ke dewasa, bukan hanya dalam artian psikologis tetapi juga fisik. Bahkan perubahan-perubahan fisik
yang terjadi itulah yang merupakan gejala primer dalam pertumbuhan remaja, sedangkan perubahan-perubahan psikologis muncul antara lain sebagai akibat dari
perubahan-perubahan fisik itu. Diantara perubahan-perubahan fisik itu, yang terbesar pengaruhnya pada perkembangan jiwa remaja adalah pertumbuhan tubuh
badan menjadi makin panjang dan tinggi, mulai berfungsinya alat reproduksi ditandai dengan haid pada wanita dan mimpi basah pada laki-laki, tanda-tanda
seksual sekunder yang tumbuh Sarlito Wirawan Sarwono, 2004: 52.
d. Perkembangan Sosial remaja
Dalam masa perkembangan sosial, seorang remaja mulai tergugah rasa sosial untuk ingin bergabung dengan anggota-anggota kelompok lain. Pergaulan
yang dahulu terbatas dengan anggota keluarga, tetangga, dan teman-teman sekolah; saat ini dia ingin meluaskan pergaulannya sehingga tidak jarang mereka
meninggalkan rumah. Penggabungan diri dengan anggota kelompok yang lain sebenarnya merupakan usaha mencari nilai-nilai baru dan ingin berjuang
mencapai nilai-nilai itu, sebab remaja mulai meragukan kewibawaan dan kebijaksanaan orang tua, norma-norma yang ada dan sebagainya Y. Bambang
Mulyono, 1989: 18.
e. Keadaan emosi remaja
Selain terjadi perubahan fisik yang sangat mencolok, juga terjadi perubahan dalam emosionalitas remaja. Masa ini disebut sebagai masa “storm and
stres”, dimana terjadi peningkatan ketegangan emosional yang dihasilkan dari perubahan fisik dan hormonal. Pada masa ini emosi seringkali sangat intens, tidak
terkontrol dan nampak irrasional, secara umum terdapat peningkatan perilaku emosional pada setiap usia yang dilalui. Meningginya emosi terutama karena anak
berada di bawah tekanan sosial dan mereka mengahadapi kondisi baru, sedangkan pada masa kanak-kanak kurang mempersiapkan diri. Keadaan yang belum labil
ini sering menyeret remaja dalam kegelisahan.
3. Tinjauan Tentang Pendidikan Seks