subjek. H.B Sutopo 2002: 183 menjelaskan sebagai berikut: “. . . bentuk studi kasus terpancang tunggal embedded case study artinya studi ini tidak bersifat
holistic penuh, tetapi sudah memusatkan pada variabel yang telah ditentukan terlebih dahulu”.
Jadi maksud dari strategi terpancang tunggal dalam penelitian ini mengandung pengertian sebagai berikut: disebut tunggal karena penelitian ini
merupakan penataan secara rinci aspek-aspek tunggal. Aspek tunggal atau karakteristik penelitian ini adalah pelajar yang bersekolah di SMA Negeri 4
Magelang. Tepancang artinya terfokus, maksudnya dalam penelitian ini memfokuskan pada suatu masalah yang sudah ditetapkan sebelum peneliti terjun
ke tempat penelitian yaitu untuk mengetahui bagaimana persepsi remaja terhadap pendidikan seks, sumber yang digunakan oleh remaja untuk memperoleh
pendidikan seks serta pengetahuan yang berkaitan dengan seks yang banyak dibutuhkan oleh remaja.
C. Sumber Data
Menurut Lofland dan Lofland yang dikutip Lexy J. Moleong 2002: 112, “sumber data utama dalam penelitain kualitatif ialah kata-kata, dan tindakan
selebihnya adalah data tambahan seperti dokumen dan lain-lain”. Sedangkan H.B. Sutopo, 2002: 50 mengatakan, ”sumber data dalam penelitian kualitatif secara
menyeluruh berupa narasumber atau informan; peristiwa atau aktivitas; tempat atau lokasi; benda, beragam gambar dan rekaman; dokumen dan arsip”. Dari
berbagai sumber data tersebut beragam informasi dapat digali untuk menjawab dan memahami masalah yang telah dirumuskan. Adapun sumber data yang
digunakan dalam penelitian ini adalah sumber data primer dan sumber data sekunder.
1. Data primer
adalah data yang berupa jawaban langsung dari informan. Data ini berupa hasil dari wawancara mendalam yang dilakukan oleh peneliti dengan
beberapa pelajar di SMA Negeri 4 Magelang serta salah satu guru BK Bimbingan Konseling SMA Negeri 4 Magelang.
2. Data sekunder
adalah data yang diperoleh dari sumber tertulis, misal media massa, arsip hasil penelitian sebagai tambahan data. Adapun arsip yang diperoleh dari
tempat penelitian diantaranya adalah data statistik tentang jumlah pelajar dan guru di SMA Negeri 4 Magelang, data lain yang berkaitan dengan
SMA Negeri 4 Magelang seperti visi misi sekolah, tujuan sekolah, tata tertib dan peraturan sekolah serta data tambahan lainnya seperti contoh
artikel atau rubrik dari media massa. Menurut Lexy J.Moleong 2002: 90, ”Informan adalah orang yang
dimanfaatkan untuk memberikan informasi tentang situasi dan kondisi latar penelitian”. Seorang informan dapat memberikan pandangan tentang objek
penelitian. ”Informan adalah individu yang mempunyai beragam posisi dan memiliki akses informasi yang sesuai dengan kebutuhan peneliti” H.B.Sutopo,
2002 :50. Posisi yang beragam tersebut menyebabkan perbedaan kelengkapan informasi yang dimiliki dan diperoleh. Dengan sumber informan ini, peneliti akan
memperoleh informasi yang berupa pernyataan, kata-kata, pendapat atau pandangan mengenai objek penelitian. Informan dalam penelitian ini adalah
pelajar SMA Negeri 4 Magelang serta guru BK Bimbingan Konseling. Adapun karakteristik dari informan dalam penelitian ini adalah pelajar yang aktif dan
kurang aktif dalam organisasi di sekolah. Alasannya adalah untuk melihat ketajaman wawasan dan mendalami pengetahuan informan tentang seks, baik dari
informan yang aktif di organisasi maupun yang kurang aktif. Di samping itu juga melibatkan guru BK untuk mencocokkancross-check dengan data yang diperoleh
dari informan.
D. Teknik PengambilanPemilihan Informan