2. Data sekunder
adalah data yang diperoleh dari sumber tertulis, misal media massa, arsip hasil penelitian sebagai tambahan data. Adapun arsip yang diperoleh dari
tempat penelitian diantaranya adalah data statistik tentang jumlah pelajar dan guru di SMA Negeri 4 Magelang, data lain yang berkaitan dengan
SMA Negeri 4 Magelang seperti visi misi sekolah, tujuan sekolah, tata tertib dan peraturan sekolah serta data tambahan lainnya seperti contoh
artikel atau rubrik dari media massa. Menurut Lexy J.Moleong 2002: 90, ”Informan adalah orang yang
dimanfaatkan untuk memberikan informasi tentang situasi dan kondisi latar penelitian”. Seorang informan dapat memberikan pandangan tentang objek
penelitian. ”Informan adalah individu yang mempunyai beragam posisi dan memiliki akses informasi yang sesuai dengan kebutuhan peneliti” H.B.Sutopo,
2002 :50. Posisi yang beragam tersebut menyebabkan perbedaan kelengkapan informasi yang dimiliki dan diperoleh. Dengan sumber informan ini, peneliti akan
memperoleh informasi yang berupa pernyataan, kata-kata, pendapat atau pandangan mengenai objek penelitian. Informan dalam penelitian ini adalah
pelajar SMA Negeri 4 Magelang serta guru BK Bimbingan Konseling. Adapun karakteristik dari informan dalam penelitian ini adalah pelajar yang aktif dan
kurang aktif dalam organisasi di sekolah. Alasannya adalah untuk melihat ketajaman wawasan dan mendalami pengetahuan informan tentang seks, baik dari
informan yang aktif di organisasi maupun yang kurang aktif. Di samping itu juga melibatkan guru BK untuk mencocokkancross-check dengan data yang diperoleh
dari informan.
D. Teknik PengambilanPemilihan Informan
Teknik pengambilan informan yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik Purposive Sampling sampling bertujuan dan Snowball Sampling.
“Purposive sampling adalah dimana peneliti cenderung memilih informan yang dianggap tahu mengetahui informasi dan masalahnya secara mendalam dan dapat
dipercaya untuk menjadi sumber data yang mantap” HB. Sutopo, 2002: 56.
Teknik purposive sampling dalam penelitian ini adalah peneliti tidak menjadikan semua orang sebagai informan, tetapi peneliti memilih informan yang dipandang
cukup tahu dan cukup memahami pendidikan seks serta orang-orang dapat diajak bekerja sama seperti orang yang bersikap terbuka dalam manjawab semua
pertanyaan yang diajukan peneliti. Dalam penelitian ini peneliti memilih informan yaitu guru bimbingan
konseling serta beberapa pelajar SMA Negeri 4 yang berasal dari jurusan kelas yang berbeda serta pelajar yang aktif maupun kurang aktif di organisasi sekolah.
Tempat penelitian berada di sekitar lingkungan SMA Negeri 4 Magelang dilakukan di luar jam kegiatan belajar yaitu pada waktu classmeeting.
Menurut H.B Sutopo, 2002: 57 mengatakan, “Snowball sampling dilakukan dengan cara peneliti secara langsung datang memasuki lokasi
dan bertanya mengenai informasi yang diperlukan kepada siapapun yang dijumpai pertama.Disini peneliti kemungkinan hanya akan mendapatkan
informasi yang sangat terbatas. Namun ia boleh bertanya kepada informan tersebut barangkali ia mengetahui siapa yang lebih mengetahui
informasinya yang bisa ia temui. Dari petunjuk informasi pertama tersebut peneliti bisa menemukan informan yang kedua yang mungkin lebih
banyak tahu mengenai informasinya, sehingga peneliti bisa menemui informan berikutnya lebih jauh dan mendalam. Demikian seterusnya,
peneliti berjalan tanpa rencana, semakin lama semakin mendekati informan yang paling mengetahui informasinya sehingga akan mampu
menggali data secara lengkap dan mendalam H.B Sutopo, 2002: 57. Dalam penelitian ini langkah pertama yang dilakukan oleh peneliti ketika
berada di lokasi penelitian adalah bertemu dengan Kepala SMA Negeri 4 Magelang untuk meminta ijin penelitian. Dari Kepala sekolah tersebut peneliti
dipilihkan guru pendamping penelitian. Selanjutnya melalui guru pendamping peneliti diarahkan untuk mencari informan, beberapa informan ada yang
dipilihkan oleh guru pendamping akan tetapi ada sebagian informan yang peneliti tetapkan dan pilih sendiri.
E. Teknik Pengumpulan Data