IDENTIFIKASI VARIABEL PENELITIAN Lokasi Penelitian Metode Pengumpulan Data

A. IDENTIFIKASI VARIABEL PENELITIAN

Identifikasi variabel penelitian digunakan untuk menguji hipotesa penelitian. Variabel-variabel dalam penelitian ini, terdiri dari : 1. Variabel tergantung Y : Kebahagiaan 2. Variabel bebas X : Religiusitas

B. DEFINISI OPERASIONAL VARIABEL PENELITIAN 1. Kebahagiaan

Furnham 2008 menyatakan bahwa kebahagiaan merupakan bagian dari kesejahteraan, contentment, to do your life satisfaction or equally the absence of psychology distress. Ditambahkan pula bahwa konsep kebahagiaan adalah merupakan sinonim dari kepuasan hidup satisfaction with life Weiten Lloyd, 2006. Diener 2007 juga menyatakan bahwa satisfaction with life merupakan bantuk nyata dari happiness atau kebahagiaan. Dengan demikian, kebahagiaan adalah sesuatu yang membuat pengalaman yang menyenangkan berupa perasaan senang yang dirasakan, damai dan termasuk juga didalamnya kesejateraan, kedamaian pikiran, kepuasan hidup serta tidak adanya perasaan tertekan. Kebahagiaan pada lansia dalam penelitian ini akan diukur dengan menggunakan satisfaction with life scale yang dikemukakan oleh Diener 1985 dan telah diadaptasi oleh Wahyuni 2011 dalam penelitiannya dengan bantuan pakar Bahasa di Pusat Linguistik Universitas Sumatera Utara yaitu Drs. Marzaini Manday, CTESL.,MSPD. Skala tersebut berisi 5 lima pernyataan dari skala satisfaction with life. Total skor kebahagiaan diperoleh dari penjumlahan skor Universitas Sumatera Utara total skala satisfaction with life. Semakin tinggi total skor satisfaction with life menunjukkan semakin tinggi kebahagiaan. Sebaliknya, semakin rendah total skor satisfaction with life menunjukkan semakin rendah satisfaction with life.

2. Religiusitas

Religiusitas adalah sistem yang berdimensi banyak, perasaan spiritual, dan keyakinan religius yang mendorong seseorang untuk bertingkah laku sesuai dengan kadar ketaatannya terhadap agama dan membantunya mengorganisasikan kehidupan sehari-harinya. Religiusitas ini diukur dengan menggunakan skala yang disusun peneliti berdasarkan dimensi-dimensi religiusitas menurut Glock dan Stark dalam Ancok Suroso, 2004. Skala religiusitas ini terdiri dari dua bagian, dimana pada skala I berisi dimensi keyakinan, pengalaman dan pengamalan; peribadatan atau praktik agama; dan skala II berisi dimensi pengetahuan agama. Setiap bagian dari skala ini terdiri dari beberapa pernyataan. Total skor religiusitas diperoleh dari penjumlahan skor total di setiap bagian. Semakin tinggi total skor religiusitas menunjukkan semakin tinggi religiusitas. Sebaliknya, semakin rendah total skor religiusitas menunjukkan semakin rendah religiusitas.

C. Populasi, Sempel dan Teknik Pengambilan Sempel. 1. Populasi dan Sampel

Populasi adalah seluruh objek yang dimaksud untuk diteliti. Populasi dibatasi sebagai sejumlah objek atau individu yang paling sedikit memiliki satu sifat yang sama Hadi, 2000. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah lansia yang beragama Islam Universitas Sumatera Utara Mengingat keterbatasan peneliti untuk menjangkau seluruh populasi, maka peneliti hanya meneliti sebahagian dari populasi yang dijadikan sebagai objek penelitian yang lebih dikenal dengan nama sampel. Sampel adalah sebagian dari populasi atau sejumlah penduduk yang jumlahnya kurang dari jumlah populasi dan harus mempunyai paling sedikit satu sifat yang sama Hadi, 2000. Hal ini sejalan dengan yang dikemukakan oleh Bailey bahwa sampel merupakan bagian dari populasi yang ingin diteliti. Bailey juga mengemukakan bahwa untuk penelitian yang akan menggunakan analisis data dengan statistik, sampel sebesar 100 merupakan jumlah minimum dalam Prasetyo Jannah, 2005. Karakteristik populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1. Lanjut usia yang berusia 60 tahun keatas. Pemilihan rentang usia ini disesuaikan dengan definisi lansia menurut Santrock 2002 dimana lanjut usia dimulai pada usia 60-an dan diperluas sampai sekitar 120 tahun. 2. Beragama Islam. 3. Bertempat tinggal di kota Medan

2. Metode Pengambilan Sampel

Teknik pengambilan sampel adalah cara yang digunakan untuk mengambil sampel dari populasi dengan menggunakan prosedur tertentu agar diperoleh sampel yang dapat mewaliki populasi. Jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 100 orang. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik non random secara incidental yang berarti setiap anggota populasi tidak mendapatkan kesempatan yang sama untuk dapat terpilih menjadi anggota sampel Universitas Sumatera Utara dimana sampel dari populasi didasarkan pada faktor kebetulan dan kemudahan dijumpainya sampel yang sesuai dengan karakteristik subjek penelitian Hadi, 2000. Menurut Hadi 2000, teknik incidental sampling memiliki kelebihan dan kelemahan. Kelebihan teknik ini adalah kemudahan didalam menemukan sampel, menghemat waktu, tenaga, biaya dan adanya keterandalan subjektifitas untuk melihat bahwa subjek yang dipilih sudah sesuai dengan karakteristik subjek penelitian yang telah ditetapkan. Kelemahan teknik ini adalah tidak dapat memberikan taraf keyakinan yang tinggi sehingga sulit untuk menarik kesimpulan atau menggeneralisasikan ke populasi lain. Selain itu keterandalan subjektifitas peneliti juga memiliki resiko kemungkinan terjadinya bias dalam pemilihan sampel. Pemilihan sampel secara incidental memang memiliki kekurangan. Namun dalam pelaksanaanya hal ini tetap dipilih karena disebabkan kondisi di lapangan yang tidak memungkinkan untuk melakukan proses pengambilan secara random sampling. Hal ini disebabkan karena sampel penelitian yang ingin diteliti adalah lansia yang beragama Islam, dan tidak ada ditemukan lembaga yang mengelola lansia Muslim di Kota Medan dan tidak ada data indentitas pribadi yang lengkap untuk seluruh lansia Muslim yang ada di Kota Medan. Karakteristik sampel dalam penelitian ini antara lain: 1. Lanjut usia yang berusia 60 tahun keatas. Pemilihan rentang usia ini disesuaikan dengan definisi lansia menurut Santrock 2002 dimana lanjut usia dimulai pada usia 60-an dan diperluas sampai sekitar 120 tahun. Universitas Sumatera Utara 2. Beragama Islam. 3. Bertempat tinggal di kota Medan.

D. Lokasi Penelitian

Peneliti mengadakan penelitian di kota Medan. Hal ini dilakukan karena keterbatasan waktu, tenaga, biaya serta untuk memudahkan dalam proses penelitian.

E. Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah penskalaan model Likert untuk skala religiusitas dan skala kebahagiaan. Prosedur penskalaan model Likert ini didasari oleh dua asumsi Azwar, 2005: 1. Setiap pernyataan yang ditulis dapat disepakati sebagai pernyataan yang favorabel atau pernyataan yang unfavorabel. 2. Jawaban yang diberikan oleh individu yang mempunyai sikap positif harus diberi bobot atau nilai yang lebih tinggi daripada jawaban yang diberikan oleh responden yang mempunyai sikap negatif. Hadi 2000 mengemukakan bahwa skala psikologis mendasarkan diri pada laporan-laporan pribadi. Selain itu skala psikologis memiliki kelebihan dengan asumsi sebagai berikut: 1. Subjek adalah orang yang paling tahu tentang dirinya. 2. Apa yang dikatakan oleh subjek kepada peneliti adalah benar dan dapat dipercaya. 3. Interpretasi subjek tentang pernyataan –pernyataan yang diajukan sama dengan apa yang dimaksud oleh peneliti. Universitas Sumatera Utara Selain itu metode skala psikologis digunakan dalam penelitian atas dasar pertimbangan: 1. Metode skala psikologis merupakan metode yang praktis. 2. Dalam waktu yang relatif singkat dapat dikumpulkan data yang banyak. 3. Metode skala psikologis merupakan metode yang dapat menghemat tenaga dan ekonomis. Menurut Hadi skala psikologi juga mempunyai kelemahan yaitu: 1. Unsur-unsur yang tidak disadari tidak dapat ditangkap. 2. Besar kemungkinannya jawaban-jawaban dipengaruhi oleh keinginan- keinginan pribadi. 3. Ada hal-hal yang dirasa tidak perlu dinyatakan, misalnya hal-hal yang memalukan atau yang dipandang tidak penting untuk dikemukakan. 4. Kesukaran menemukan keadaan diri sendiri ke dalam bahasa. 5. Ada kecenderungan untuk mengkonstruksi secara logik unsur-unsur yang dirasa kurang berhubungan logik. E.1.Skala Religiusitas Skala disusun mengacu pada dimensi religiusitas yang dikemukakan oleh Glock dan Stark dalam Ancok Suroso, 2005 dan disesuaikan dengan dimensi religiusitas dari pandangan Islam menurut Ancok dan Suroso yaitu: dimensi keyakinan, praktek agama, pengalaman atau penghayatan, pengetahuan agama, serta pengamalankonsekuensi. Skala Religiusitas terdiri dari dua bagian. Bagian pertama mengungkap dimensi keyakinan, dimensi praktek agama, dimensi pengalaman atau Universitas Sumatera Utara penghayatan, dan dimensi pengamalankonsekuensi. Selanjutnya skala ini disebut Skala Religiusitas I. Bagian kedua mengungkap dimensi pengetahuan agama. Selanjutnya disebut Skala Religiusitas II. Tabel 1 Blue print Skala Religiusitas I sebelum uji coba o Dimensi Religiusitas Aitem favorable Aitem unfavorable T otal . Dimensi keyakinan 1, 2, 21, 27, 28, 29, 52 8, 9, 14, 15, 16, 22, 40, 51 1 5 . Dimensi praktek agama 3, 4, 30, 41, 42, 43, 44, 53 10, 17, 23, 33, 45, 50, 54 1 5 . Dimensi pengalaman penghayatan 5, 6, 18, 24, 31, 55, 57 11, 25, 32, 34, 35, 46, 56, 58 1 5 . Dimensi pengamalankonsekuensi 7, 36, 47, 48, 49, 59, 60 12, 13, 19, 20, 26, 37, 38, 39 1 5 Total 6 Universitas Sumatera Utara Skala Religiusitas I menggunakan model skala likert yang berjumlah 60 aitem yang terdiri dari aitem favorable dan unfavorable, dengan menggunakan lima pilihan jawaban yaitu : Sangat sesuai SS, Sesuai S, Ragu-ragu R, Tidak Sesuai TS dan Sangat Tidak Sesuai STS. Pemberian skor untuk skala ini bergerak dari 5 sampai 1 untuk item favorable, sedangkan untuk item unfavorable bergerak dari 1 sampai 5. Tabel 2 Blue print Skala Religiusitas II sebelum uji coba o Aspek-Aspek Dimensi Pengetahuan Agama Aitem Ju mlah Aitem . Rukun Iman 1, 2, 3, 4, 5, 6 6 . Rukun Islam 7, 8, 9, 10, 11, 12 6 . Sejarah Islam 13, 14, 15, 16, 17, 18 6 . Hukum-hukum Islam 19, 20, 21, 22, 23, 24 6 . Isi Al- Qur’an 25, 26, 27, 28, 29, 30 6 Total 30 Universitas Sumatera Utara Skala Religiusitas II menggunakan skala yang berbentuk tipe pilihan yang terdiri dari 30 aitem. Skala ini berisi pertanyaan-pertanyaan dengan empat alternatif jawaban dan skornya bernilai satu 1 untuk jawaban yang benar dan bernilai nol 0 untuk jawaban yang salah. Total skor skala religiusitas setiap bagian diperoleh dari penjumlahan skor dari tiap-tiap aitem dalam skala religiusitas. Untuk skala religiusitas I skor dapat langsung dijumlahkan karena memiliki jenis matrik pengukuran yang sama. Namun untuk menggabungkan hasil skor skala religiusitas I dengan skala religiusitas II tidak bisa langsung dijumlahkan begitu saja, melainkan harus disamakan terlebih dahulu satuan pengukurannya. Jadi, total skor yang diperoleh skala religiusitas I dan skala religiusitas II dikonversikan terlebih dahulu kedalam bentuk skor Z. Setelah itu, keduanya dapat dijumlahkan. Total skor religiusitas diperoleh dari hasil penjumlahan skor Z skala religiusitas I dengan skor Z skala religiusitas II. Religiusitas yang tinggi ditandai dengan skor yang tinggi pada skala religiusitas. E.2. Skala Kebahagiaan Skala yang digunakan dalam penelitian ini adalah melalui Satisfaction With Life Scale yang dikemukakan oleh Diener 1985 dan telah diadaptasi yang kemudian diberikan kepada sejumlah responden untuk diisi sesuai dengan keadaan responden. Isi asli dari kelima pernyataan tersebut adalah: a. In most ways my life is close to my ideal b. The conditions of my life are excellent Universitas Sumatera Utara c. I am satisfied with my life d. So far I have got the important things I want in life e. If I could live my life over I would change almost nothing Setelah diterjemahkan dan diadaptasi, isi dari kelima pernyataan adalah sebagai berikut. Tabel 3. Blue Print Distribusi Aitem Satisfaction with Life Scale o Satisfaction with Life Jumlah Total Presentas e Dalam banyak hal, kehidupan saya dekat dengan tujuan saya 1 20 Kondisi hidup saya sempurna 1 20 Saya puas dengan kehidupan saya 1 20 Sejauh ini saya telah mendapatkan apa-apa yang saya inginkan dalam kehidupan saya 1 20 Saya puas pada hampir keseluruhan kehidupan saya sehingga saya tidak ingin menukarnya. 1 20 Skala kebahagiaan menggunakan model likert yang berjumlah 5 aitem yang terdiri dari 5 aitem favourable dengan menggunakan lima pilihan jawaban yaitu: Sangat Sesuai SS, Sesuai S, Ragu-ragu R, Tidak Sesuai TS dan sangat Tidak Sesuai STS. Pemberian skor pada skala ini bergerak dari 1 sampai 5. Universitas Sumatera Utara

F. Uji Coba Alat Ukur 1. Validitas alat ukur