Hasil Perhitungan Korelasi Kategorisasi

menunjukkan bahwa variabel kebahagiaan memiliki hubungan linier dengan variabel religiusitas. Kedua variabel dikatakan memiliki hubungan yang linear jika nilai p 0.05. Dari hasil uji linieritas antara religiusitas dengan kebahagiaan, diperoleh nilai p = 0.000 p 0.05. Hasil tersebut menunjukkan variabel kebahagiaan memiliki hubungan yang linier dengan religiusitas. Hal ini dapat dilihat pada tabel 11 berikut: Tabel 11. Hasil Pengujian Linieritas Variabel F P Keterangan Religiusitas dengan kebahagiaan 17,325 0,000. Linier Berdasarkan data pada tabel 11 dapat dilihat bahwa nilai F sebesar 17,325 dengan nilai p=0,000, maka dapat disimpulkan bahwa kedua variabel tersebut memiliki hubungan yang linier.

b. Hasil Analisa Data

1. Hasil Perhitungan Korelasi

Sesuai dengan tujuan penelitian ini yaitu untuk melihat hubungan antara religiusitas dengan kebahagiaan, maka hasil pengujian statistik yang telah dilakukan dengan menggunakan uji Pearson Correlation dan dengan bantuan komputer program SPSS 16.0 for Windows, didapat koefisien korelasi r sebesar 0.396 dan p = 0.000. Hal ini menunjukkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara religiusitas dengan kebahagiaan. Ho ditolak dan hipotesa alternatif Ha diterima, yang menunjukkan adanya hubungan positif antara religiusitas dengan kebahagiaan. Artinya, semakin tinggi religiusitas lansia, maka semakin bahagia lansia tersebut. Sebaliknya semakin rendah religiusitas, maka semakin rendah Universitas Sumatera Utara kebahagiaan lansia tersebut. Perhitungan koefisien korelasi di atas dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 12. Korelasi Antara Religiusitas dengan Kebahagiaan Pada Lansia Muslim Religi usitas Kebah agiaan Religiusitas Pearson Correlation Sig. 1-tailed N 1 100 0.396 0.000 100 Kebahagiaan Pearson Correlation Sig. 1-tailed N 0.396 0.000 100 1 100

2. Kategorisasi

Analisis data penelitian dapat dilakukan dengan pengelompokan yang mengacu pada kriteria kategorisasi. Kategorisasi ini didasarkan pada asumsi bahwa skor populasi terdistribusi normal. Data penelitian tentang kategori religiusitas seperti tertera pada tabel berikut: Tabel 13. Deskripsi Data Penelitian Religiusitas dan Kebahagiaan Variab el Skor Empirik Skor Hipotetik M M Mean S Mi M M S Universitas Sumatera Utara in aks D n aks ean D Religiu sitas - 63,96 5 0,05 0.0000 2 6,4109 4 - 63,9555 5 0.045 45 ,00000 87 19, 000167 Kebaha giaan - 7,14 5 ,64 - 0,000000028 3 ,53854 - 7.14062 5 .6442 ,00000 0028 2,1 308033 Berdasarkan tabel 13. diperoleh skor empirik dan skor hipotetik. Skor empirik merupakan skor yang didapat di lapangan, sedangkan skor hipotetik merupakan skor yang diharapkan dapat dicapai oleh sampel penelitian. Mean empirik pada variabel religiusitas sebesar 0,0000 lebih kecil dari skor hipotetik sebesar 0,0000087. Dengan standar deviasi empirik 26,41094 dan hipotetik 19,000167. Hal ini berarti skor subjek untuk religiusitas di lapangan dibawah skor yang diharapkan dicapai oleh sampel penelitian. Mean empirik variabel kebahagiaan di dapat sebesar -0,000000028 lebih kecil dibandingkan mean hipotetik kebahagiaan sebesar 0,000000028. Dengan standar deviasi empirik sebesar 3,53854 dan hipotetik 2,1308033. Hal ini berarti skor subjek untuk kebahagiaan di lapangan dibawah skor yang diharapkan dicapai oleh sampel penelitian. Berkaitan dengan kelemahan metode pengambilan data secara incidental maka penelitian ini hanya memasukkan skor empirik kedalam rumus kriteria jenjang pengkategorian yang akan ditampilkan dalam tabel 14, berikut ini: Universitas Sumatera Utara Tabel 14. Kriteria jenjang kategorisasi variabel religiusitas dan kebahagiaan. Variab el Jenjang kategorisasi Empirik Rentang Nilai F rk Ka tegori Religiu sitas x -1.0 x -26,41094 1 7 1 7 Re ndah -1.0  x  +1.0 -26,41094 x 26,41094 6 8 6 8 Se dang +1.0x 26,41094 x 1 5 1 5 Ti nggi Kebaha giaan x -.0 x -3,53854 2 1 2 1 Re ndah -1.0  x  +1.0 -3,53854 x 3,53854 7 7 Se dang +1.0x 3,53854 x 9 9 Ti nggi Berdasarkan tabel 14. data empirik diketahui bahwa subjek penelitian pada variabel religiusitas yang tergolong kedalam kategori tinggi sebanyak 16 orang 16, kategori sedang sebanyak 72 orang 72, kategori rendah sebanyak 12 orang 12. Subjek penelitian pada variabel kebahagiaan yang tergolong Universitas Sumatera Utara kedalam kategori tinggi sebanyak 7 orang 7, kategori sedang sebanyak 83 orang 83, kategori rendah sebanyak 12 orang 12. Setelah mengetahui pengkategorisasian kedua variabel penelitian, hasilnya dapat dimasukkan kedalam tabel penyebaran variabel dalam bentuk matriks kategori yang ditunjukkan pada tabel 15. Tabel 15. Matriks kategorisasi variabel Religiusitas dengan kebahagiaan Kebahagiaan Rendah Sedang Tinggi Religius itas Empi Rik Rendah 8 8 9 9 Sedang 12 12 48 48 8 8 Tinggi 1 1 13 13 1 1 100 100 Matrik di tabel 15 menunjukkan bahwa hubungan variabel yang memiliki persentase terbesar pada nilai empirik terlihat pada religiusitas pada kategori sedang dengan kebahagiaan pada kategori sedang. Persentasenya mencapai 48. Kedua, variabel religiusitas tinggi dengan variabel kebahagiaan sedang. Persentasenya sebesar 13. Ketiga, variabel religiusitas sedang dengan variabel kebahgaiaan rendah. Persentasenya sebesar 12. Keempat, variabel religiusitas sedang dengan variabel kebahagiaan tinggi. Persentasenya sebesar 8 . Kelima, variabel religiusitas rendah dengan kebahagiaan rendah. Persentasenya sebesar 8, variabel religiusitas rendah dengan variabel kebahagiaan tinggi. Persentasenya sebesar 0, dan variabel religiusitas tinggi dengan variabel kebahagiaan tinggi. Persentasenya sebesar 1. Keenam, variabel religiusitas tinggi dengan variabel kebahagiaan rendah. Persentasenya sebesar 1, Universitas Sumatera Utara dan variabel religiusitas rendah dengan variabel kebahagiaan sedang. Persentasenya sebesar 9. Berdasarkan matriks kategorisasi diatas maka dapat diambil kesimpulan bahwa ketika religiusitas individu tinggi maka belum tentu akan diikuti dengan kebahagiaan yang tinggi, bisa saja ketika religiusitas individu tinggi, kebahagiaannya sedang atau rendah. Namun tidak sebaliknya, ketika religiusitas rendah tidak ditemui individu dengan kebahagiaan yang tinggi.

3. Hasil Tambahan