Sedangkan menurut Kemmis dan Carr Kasbolah, 1998: 13 mengemukakan bahwa:
Penelitian Tindakan merupakan suatu bentuk penelitian yang bersifat reflektif yang dilakukan oleh pelaku dalam masyarakat sosial dan bertujuan
untuk memperbaiki pekerjaannya, memahami pekerjaan ini serta situasi dimana pekerjaan ini dilakukan.
Sedangkan Ebbut Kasbolah, 1998: 13 menjelaskan bahwa „Penelitian
tindakan kelas merupakan studi yang sistematis yang dilakukan dalam upaya memperbaiki praktik-praktik dalam pendidikan dengan melakukan tindakan
praktis serta refleksi dari tindakan tersebut ‟.
Dari beberapa pendapat di atas dapat penulis simpulkan bahwa penelitian tindakan kelas merupakan upaya yang dilakukan untuk memperbaiki suatu praktik
pembelajaran dengan melakukan tindakan yang praktis dan juga bagaimana guru mengorganisasikan pembelajarannya dan belajar dari pengalaman mereka sendiri.
Penelitian ini mengacu pada siklus kegiatan yang dilakukan dari empat tahap yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi.
Selaras dengan pendapat Kemmis dan Taggart dalam Kasbolah 1998: 14 mengatakan bahwa:
Penelitian Tindakan juga digambarkan sebagai suatu proses yang dinamis dimana keempat aspek, yaitu perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi
harus dipahami bukan sebagai langkah-langkah yang statis, terselesaikan dengan sendirinya, tetapi lebih merupakan momen-momen dalam bentuk
spiral yang menyangkut perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi.
Metode tindakan kelas ini dipilih karena metode ini memiliki kelebihan tersendiri dibandingkan dengan metode penelitian yang lainnya yaitu mempunyai
dampak langsung terhadap perkembangan proses pembelajaran pendidikan yang diberikan, sehingga penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas.
2. Desain Penelitian
Ada beberapa desain penelitian yang digambarkan diantaranya yaitu : a. Model Desain Kurt Lewin
Gambar 3.2 Desain PTK Model Lewin Ditafsirkan Oleh Kemmis
Rochiati Wiriaatmadja, 2006: 62
b. Model John Elliot Model Elliot tampak lebih rinci jika dibandingkan dengan model yang
telah dikemukan di atas. Dikatakan lebih rinci, karena di dalam setiap siklus terdiri dari beberapa tindakan, yaitu antara tiga sampai lima tindakan. Sementara
setiap tindakan kemungkinan terdiri atas beberapa langkah yang terealisasi dalam bentuk kegiatan pembelajaran.
Gambar 3.2 Desain PTK Model Jhon Elliot
Hopkins, 1993: 49
c. Model Kemmis Taggart Dari beberapa macam model penelitian yang telah diungkapkan di atas,
metode penelitian tindakan kelas dipilih dalam penelitian ini untuk memperbaiki dan meningkatkan kemampuan siswa dalam metode pembelajaran khususnya
dalam penguasaan gerak dasar lempar tangkap dalam permainan kasti dengan menggunakan metode penelitian tindakan kelas classroom action research yang
mengacu pada model yang dikembangkan oleh Kemmis dan Mc. Taggart yaitu metode spiral refleksi.
Pada dasarnya desain penelitian terdiri dari empat komponen yaitu rencana, tindakan, observasi, dan refleksi. Adapun alur tindakan dapat dilihat pada
gambar di bawah ini.
RENCANA OBSERVASI
R E
F L
E K
S I
T IN
D A
K A
N
PERBAIKAN RENCANA
OBSERVASI R
E F
L E
K S
I
T IN
D A
K A
N
OBSERVASI R
E F
L E
K S
I
T IN
D A
K A
N
PERBAIKAN RENCANA
Gambar 3.2 Model Spiral Kemmis dan Mc. Taggart Wiriaatmaja, 2005: 66
Berdasarkan gambar siklus di atas, penelitian ini diawali dengan tahap perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi, kemudian apabila pada siklus satu
ternyata tidak memenuhi kriteria kemudian mengadakan perencanaan kembali untuk siklus selanjutnya. Pada gambar di atas terlihat jelas alur aktivitas dalam
penelitian tindakan yang diawali dengan: 1. Perencanaan Planning, yaitu berisi tentang rencana tindakan yang akan
dilakukan untuk memecahkan dan memperbaiki masalah yang telah ditetapkan.
2. Pelaksanaan Tindakan action, yaitu melakukan tindakan-tindakan yang
dilakukan oleh seorang guru praktisi berupa intervensi terhadap pelaksanaan kegiatan atau program yang menjadi tugas mereka sehari-hari.
3. Observasi, yaitu semua kegiatan yang ditujukan untuk mengenali, merekam dan mendokumentasikan setiap indikator dari proses dan hasil yang dicapai
perubahan yang terjadi baik yang ditimbulkan oleh tindakan terencana maupun akibat sampingannya.
4. Pada tahapan akhir yaitu Refleksi reflection, merupakan kegiatan analisis- sintesis, interpretasi, dan eksplanasi penjelasan terhadap semua informasi
yang diperoleh dari penelitian tindakan. Jika hasil refleksi menunjukan perlunya dilakukan perbaikan atas tindakan yang telah dilakukan, maka
rencana tindakan yang akan dilaksanakan berikutnya yaitu mengulang tindakan dengan cara memperbaiki atau mengoptimalkan dari suatu tindakan
sebelumnya. Demikian seterusnya sampai masalah yang diteliti dapat dipecahkan.
D. Prosedur Penelitian