commit to user 28
Teknik analisis yang digunakan dalam laporan keuangan Windrianti, 2006 adalah sebagai berikut.
1. Common Size Anayisis Common size anayisis adalah analisis yang digunakan untuk
menggambarkan perubahan-perubahan posisi keuangan suatu laporan keuangan dari suatu periode tertentu.
2. Comparative Analysis Comparative analysis adalah analisis yang digunakan dengan
membandingkan laporan keuangan dari suatu perode dengan periode yang berbeda atau menbandingkannya dengan perusahaan atau industri
lain yang sejenis sehingga dapat dilihat perubahannya dari periode ke periode lain.
3. Analisis Rasio Analisis rasio adalah analisis yang digunakan dengan menghitung rasio-
rasio dari suatu laporan keuangan sehingga dapat dilihat posisi keuangan perusahaan.
6. Analisis Rasio Keuangan
Rasio keuangan merupakan suatu bentuk rumusan matematis yang menunjukan hubungan diantara angka-angka tertentu, dan dari angka-angka
tersebutlah yang digunakan dalam analisis laporan keuangan sehingga analisis rasio mampu menjelaskan hubungan diantara variabel-variabel yang
bersangkutan dan dapat digunakan untuk menilai kondisi keuangan
commit to user 29
Wanahdi, 2009. Pada dasarnya analisis rasio keuangan dapat dikelompokkan menjadi lima rasio, yaitu sebagai berikut.
1. Rasio Likuiditas Rasio likuiditas adalah rasio yang mengukur kemampuan perusahaan
untuk memenuhi kewajiban jangka pendeknya. Likuiditas dalam suatu perusahaan adalah kemampuan potensial untuk memenuhi kewajiban-
kewajibannya. Pengukuran dari kemampuan ini tidak diberikan oleh jumlah dari modal kerjanya akan tetapi oleh perbandingan dari jumlah
kekayaannya yang tersedia untuk membayar utang-utang dengan jumlah dari utang-utang yang harus dibayar Adikoesoemah, 1976. Semakin
besar jumlah aktiva-aktiva lancar yang merupakan alat pembayaran dibanding kewajiban, maka makin besar tingakt likuiditas perusahaan
tersebut dan apabila jumlah aktiva lancar yang merupakan alat likuid ini lebih kecil dari pada kewajiban-kewajiban yang harus dipenuhi maka
perusahaan adalah dalam keadaan illikuidtidak likuid karena perusahaan tidak dapat memenuhi kewajiban-kewajiban yang harus segera dibayar
Nitisemito, 1976.
2. Rasio Solvabilitas Rasio solvabilitas adalah rasio yang digunakan untuk mengukur
kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka panjangnya. Semakin tinggi rasio solvabilitas maka semakin tinggi pula risiko
kerugian yang akan dihadapi, tetapi selain itu juga ada kesempatan
commit to user 30
mendapatkan laba yang besar. Sebaliknya apabila perusahaan memiliki rasio solvabilitas yang rendah maka akan mempunyai risiko kerugian
yang lebih kecil. Dampak ini mengakibatkan rendahnya tingkat hasil pengembalian return pada saat perekonomian tinggi, sehingga dapat
dikatakan bahwa dengan analisis rasio solvabilitas, perusahaan akan mengetahui beberapa hal yang berkaitan dengan penggunaan modal
sendiri dan modal pinjaman serta mengetahui rasio kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajibannya Wikipedia, 2011.
3. Rasio Profitabilitas Rasio profitabilitas adalah rasio yang digunakan untuk mengukur
kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan atau profit terhadap perusahaan, karena tingkat rasio ini mencerminkan kemampuan
modal perusahaan dalam menghasilkan keungtungan maka tingkat prosentase yang tinggi dapat mencerminkan efisiensi yang tinggi pula
Nitisemito, 1976.
4. Rasio Pasar Rasio pasar adalah rasio yang mengukur harga pasar terhadap nilai
buku perusahaan sehingga dapat dilihat perkembangan nilai perusahaan. Rasio ini bertujuan untuk melihat perkembangan nilai perusahaan relatif
terhadap nilai buku perusahaan.
commit to user 31
5. Rasio Aktivitas Rasio aktivitas adalah rasio yang mengukur efektivitas penggunaan
asset perusahaan dalam penggunaan dana yang ada. Jika perusahaan
memiliki aktiva yang terlalu banyak, maka biaya modal akan menjadi terlalu tinggi dan akibatnya laba akan menurun. Disisi lain jika aktiva
terlalu rendah maka penjualan yang menguntungkan akan hilang. Rasio aktivitas juga menunjukkan seberapa efektif perusahaan dalam
menggunkan sumber-sumber dana yang ada dalam perusahaan. Rasio ini menyangkut sebagai investasi dalam aktiva lancar dan aktiva tetap.
Investasi yang terlalu besar akan mengakibatkan rasio aktivitas semakin rendah, ini berarti dana yang tertanam akan lebih lambat perputarannya
atau dengan kata lain penggunaan dana kurang efektif Palikhatun dan Nugrahaningsih, 2007.
Analisis rasio yang digunakan dalam penulisan ini adalah sebagai berikut.
1. Rasio Likuiditas a. Current Ratio
Current ratio adalah rasio yang digunakan dalam mengukur kemampuan perusahaan untuk membayar hutang yang segera harus
dipenuhi dengan aktiva lancar Wanahdi, 2009. Current ratio yang tinggi menunjukkan tingkat kemampuan perusahaan untuk melunasi
kewajibannya. Tingkat current ratio yang tinggi juga dapat
commit to user 32
menggambarkan tingkat kepercayaan terhadap para krediturnya. Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut.
b. Modal Kerja Modal kerja adalah selisih antara total aktiva dengan total
hutang. Modal kerja yang tinggi menunjukkan tingkat kemampuan perusahaan untuk melunasi kewajiban jangka pendeknya serta untuk
menentukan tingkat operasional dalam perusahaan. Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut.
c. Cash Ratio Cash ratio adalah rasio yang digunakan untuk menunjukkan
kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka pendeknya dengan kas perusahaan atau yang setara dengan kas.
Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut. Current Ratio =
x
100
Modal Kerja = Asset Lancar – Kewajiban Lancar
Cash Ratio =
commit to user 33
2. Rasio Solvabilitas a. Leverage Ratio
Leverage ratio adalah rasio yang digunakan untuk mengukur seberapa jauh dana yang disediakan oleh kreditur. Rasio yang tinggi
menunjukkan tingkat kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajibannya semakin kecil, sehingga tingkat kepercayaan kreditur
terhadap perusahaan juga akan semakin kecil. Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut.
Leverage Ratio =
x
100
b. Rasio Modal Sendiri terhadap Total Aktiva Rasio modal sendiri terhadap total aktiva adalah rasio yang
digunakan untuk menghitung besarnya modal sendiri untuk membiaya seluruh aktiva perusahaan. Semakin tinggi rasio ini maka
semakin kecil jumlah modal yang dikeluarkan untuk membiayai aktiva. Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut.
Rasio Modal Sendiri terhadap Total Aktiva =
x
100
commit to user 34
3. Rasio Profitabilitas a. Operating Asset Turnover Ratio
Operating asset turnover ratio adalah rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba
berdasarkan tingkat asset. Rasio yang tinggi menunjukkan bahwa efektivitas manajemen terhadap asset perusahaan baik. Rumus yang
digunakan adalah sebagai berikut. Operating Asset Turnover Ratio =
x
100
b. Operating Margin Ratio Operating margin ratio adalah rasio yang digunakan untuk
menghitung besarnya laba usaha yang akan diterima terhadap pendapatan yang diperoleh. Rasio yang tinggi menunjukkan
manajemen laba dan biaya yang baik. Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut.
Operating Margin Ratio =
x
100
commit to user 35
4. Rasio Aktivitas a. Turnover Receivable
Turnover receivable adalah rasio yang digunakan untuk menghitung perputaran piutang untuk menjadi kas. Perputaran
piutang yang tinggi menunjukkan dana yang tertanam dalam piutang besar dan dana yang diinvestasikan pada piutang akan lebih cepat
tertagih manjadi uang tunai. Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut.
Turnover Receivable =
x
100
b. Days of Receivable Days of receivable adalah rata-rata umur piutang dari debitur
untuk melunasi hutangnya. Rata-rata umur piutang yang tinggi menunjukkan kemungkinan piutang tak tertagih akan semakin tinggi
atau jangka pengembalian piutangnya akan semakin lama. Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut.
Days of Receivable =
commit to user 36
B. Pembahasan