ANALISIS KINERJA KEUANGAN PT POS INDONESIA (PERSERO) KANTOR POS SOLO 57100 TAHUN 2009 2010

(1)

commit to user

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PT POS INDONESIA

(PERSERO) KANTOR POS SOLO 57100

TAHUN 2009-2010

TUGAS AKHIR

Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan

mencapai derajat Ahli Madya Program Studi Diploma III Akuntansi

Oleh :

ILHAM NUGROHO HANUNG NAWAN F3308152

PROGRAM STUDI DIPLOMA III AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA


(2)

commit to user


(3)

commit to user


(4)

commit to user

v

MOTTO

”Hidup adalah perjuangan”

“Be your self and God bless you”

“Alloh bersama orang-orang yang sabar”

Penulis persembahkan kepada.

·

Kedua orang tua

·

Keluarga besar

·

Teman-teman seangkatan

Akuntansi 2008

·

Pembaca yang budiman


(5)

commit to user

vi

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warohmatullahi wabarokatuh

Sungguh alhamdulillahirobbil ‘alamin, segala puji syukur hanyalah milik Allah Subbhanahu wa Taalla, Sang Robb Azza wa Jalla, Robb semesta alam yang tidak akan pernah menyianyiakan siapapun yang mengharapkan keridhaan-Nya, dan tidak akan pernah sedikitpun menampikkan siapapun yang memanjatkan doa kepada-Nya. Segala puji bagi-Nya, yang dengan segala taufiq dan pertolongan-Nya semata, apapun wujud kepentingan, pasti dapat dilaksanakan dengan sempurna.

Penyusunan tugas akhir ini dimaksudkan untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai gelar Ahli Madya Program Studi Diploma III Akuntansi. Penulis mengucapkan terimakasih yang tulus, sehubungan dengan selesainya penyusunan tugas akhir ini kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan baik langsung maupun tidak langsung, yaitu.

1. Allah SWT, yang telah memberikan petunjuk dan hidayah dalam penulisan ini.

2. Bapak Prof. Dr. Ravik Karsidi, MS selaku Rektor Universitas Sebelas Maret Surakarta.


(6)

commit to user

vii

3. Bapak Drs. Wisnu Untoro, MS selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta.

4. Bapak Drs. Santosa T H, M.Si, Ak selaku Ketua Program Diploma III Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta.

5. Bapak Drs. Agus Budiatmanto, M.Si, Ak selaku ketua Program Diploma III Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta. 6. Bapak maupun Ibu Dosen, yang telah memberikan ilmu selama masa

perkuliahan di Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta. 7. Seluruh Staf Administrasi dan Staf Perpustakaan serta seluruh

Karyawan Universitas Sebelas Maret Surakarta.

8. Kedua orang tua dan keluarga yang telah meridhoi dalam setiap kegiatan maupun dalam hal pendidikan sampai sekarang.

9. Teman-teman seperjuangan di Universitas Sebelas Maret Surakarta. 10.Semua pihak yang telah mendukung dan memberi motivasi dalam

penulisan tugas akhir ini.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan Tugas Akhir ini masih banyak kekurangan, oleh karena itu kritik dan saran yang bersifat membangun sangat diharapkan guna memperbaiki dan melengkapi penulisan Tugas Akhir ini.


(7)

commit to user

viii

Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang membantu dalam penyelesaian Tugas Akhir ini.

Wassalamu’alaikum warohmatullahi wabarokatuh.

Surakarta, Juli 2011


(8)

commit to user

ix

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL... i

ABSTRAK ... ii

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... iii

HALAMAN PENGESAHAN ... iv

MOTTO ... v

KATA PENGANTAR ... vi

DAFTAR ISI ... viii

DAFTAR TABEL ... xi

DAFTAR GAMBAR ... xii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiii

BAB I PENDAHULUAN A. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN ... 1

1. Sejarah PT Pos Indonesia (Persero) ... 1

2. Visi dan Misi ... 3

3. Tujuan dan Tugas ... 4

4. Struktur Organisasi ... 5

5. Deskripsi Jabatan ... 7

6. Lokasi ... 13


(9)

commit to user

x

B. LATAR BELAKANG MASALAH ... 16

C. PERUMUSAN MASALAH ... 18

D. TUJUAN PENELITIAN ... 19

E. MANFAAT PENELITIAN... ... 19

BAB II ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. TINJAUAN PUSTAKA... ... 21

1. Pengertian Laporan Keuangan ... 21

2. Pengertian Analisis Laporan Keuangan ... 22

3. Tujuan Laporan Keuangan ... 24

4. Keterbatasan Analisis Laporan Keuangan ... 26

5. Metode dan Teknik Analisis ... 27

6. Analisis Rasio Keuangan ... 28

B. PEMBAHASAN... ... 36

BAB III TEMUAN A. KELEBIHAN ... 52

B. KELEMAHAN ... 54

BAB IV PENUTUP A. SIMPULAN ... 57

B. SARAN ... 60

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN


(10)

commit to user

xi

DAFTAR TABEL

II.1. Hasil Perhitungan Current Ratio ... 36

II.2. Hasil Perhitungan Modal Kerja ... 38

II.3. Hasil Perhitungan Cash Ratio ... 39

II.4. Hasil Perhitungan Leverage Ratio ... 41

II.5. Hasil Perhitungan Modal Sendiri Terhadap Total Aktiva ... 42

II.6. Hasil Perhitungan Operating Asset Turnover Ratio ... 44

II.7. Hasil Perhitungan Operating Margin Ratio ... 46

II.8. Hasil Perhitungan Turnover Receivable ... 47

II.9. Hasil Perhitungan Days of Receivable ... 48

II.10. Hasil Analisis Kinerja Keuangan PT Pos Indonesia (Persero) Kantor Pos Solo 57100 Tahun 2009-2010 ... 50


(11)

commit to user

xii

DAFTAR GAMBAR


(12)

commit to user

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

1. Surat Pernyataan Tugas Akhir 2. Surat Permohonan Magang Kerja 3. Surat Persetujuan Ijin Magang

4. Surat Keterangan Telah Melaksanakan Kegiatan Magang

5. Kertas Kerja PT Pos Indonesia (Persero) Kantor Pos Solo 57100 Tahun 2009-2010


(13)

commit to user

ii

ABSTRAK

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PT POS INDONESIA (PERSERO) KANTOR POS SOLO 57100 TAHUN 2009-2010

ILHAM NUGROHO HANUNG NAWAN F3308152

Analisis laporan keuangan dilakukan untuk menginterpretasikan informasi keuangan yang disajikan dalam laporan keuangan. Tujuan penulisan Tugas Akhir ini adalah untuk melakukan analisis rasio keuangan PT Pos Indonesia (Persero) Kantor Pos Solo 57100 dan mengetahui kinerja keuangan serta memberi saran strategi apa untuk menaikkan kinerja keuangan PT Pos Indonesia (Persero) Kantor Pos Solo 57100.

Berdasarkan hasil analisis dapat diketahui kinerja keuangan PT Pos Indonesia (Persero) Kantor Pos Solo 57100 tahun 2009-2010. Data yang digunakan adalah data primer yakni laporan keuangan PT Pos Indonesia (Persero) Kantor Pos Solo 57100 tahun 2009-2010. Metode analisis yang digunakan adalah analisis vertikal dan analisis horisontal. Tehnik yang digunakan dalam analisis laporan keuangan ini adalah analisis rasio yaitu rasio likuiditas, rasio solvabilitas, rasio profitabilitas, dan rasio aktivitas.

Hasil penelitian pada PT Pos Indonesia (Persero) Kantor Pos Solo 57100 tahun 2009-2010 menunjukkan bahwa pada rasio likuiditas rata-rata mengalami kenaikan. Meskipun rasio likuiditas mengalami kenaikan, tetapi PT Pos Indonesia (Persero) Kantor Pos Solo 57100 dapat dikatakan dalam keadaan illikuid karena masih berada di bawah 200%. Pada rasio solvabilitas menunjukkan hasil bahwa pada tahun 2010 tingkat kemampuan perusahaan untuk memenuhi hutangnya lebih terjamin dibandingkan pada tahun 2009. Pada rasio profitabilitas menunjukkan hasil bahwa pada PT Pos Indonesia (Persero) Kantor Pos Solo 57100 memiliki manajemen laba yang cukup baik, tetapi kurang baik pada manajemen biayanya. Pada rasio aktivitas menunjukkan hasil yang baik pada perputaran piutangnya di tahun 2009 dibandingkan tahun 2010.

PT Pos Indonesia (Persero) Kantor Pos Solo 57100 diharapkan dapat meningkatkan kinerjanya, sehingga pada rasio laporan keuangannya menghasilkan angka yang lebih baik. Kinerja keuangan dapat ditingkatkan dengan menaikkan jumlah pendapatan yaitu dengan melakukan strategi pemasaran yang lebih baik sehingga dapat memberikan keuntungan yang lebih besar.


(14)

commit to user

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Gambaran Umum Perusahaan

1. Sejarah PT Pos Indonesia (Persero)

Sejarah terbentuknya pos di Indonesia tidak terlepas dari bangsa Belanda. Kedatangan bangsa Belanda ke Indonesia merupakan awal timbulnya surat-menyurat antara Indonesia dengan Belanda. Hal ini ditandai dengan adanya empat buah kapal Belanda yang dipimpin oleh Chornelis De Houtman pada tahun 1596. Kapal-kapal tersebut membawa surat-surat untuk raja-raja Banten, Batavia, dan Jakarta.

Kantor Pos kali pertama didirikan di kota Jakarta pada tanggal 26 Agustus 1746 oleh Gubernur Jendral G. W. Baron Van Imhoff. Kemajuan teknologi dibidang telekomunikasi ditandai dengan diketemukannya telegraph dan telepon. Kemajuan teknologi tersebut merupakan titik permulaan era baru dibidang komunikasi. Bersamaan dengan kemajuan itu terbentuklah Dinas Pos, telegraph dan telepon atau lebih dikenal dengan nama jawatan PTT (Post Telegraaffend Telefoon Diensts ) pada tahun 1906. Tahun 1922 sampai 1923 Kantor Pos jawatan PTT yang pada awal


(15)

commit to user

mulanya berkedudukan di Woltergedan dipindahkan ke gedung Bulgerlijke Werken (Dinas Pekerjaan Umum) di Bandung. Selama masih pendudukan Jawatan PTT tersebut, terpecah mengikuti Jawatan ada pada masanya. Dimana pada masa tersebut terdapat Jawatan PTT Sumatera, Jawa, dan Sulawesi.

Tanggal 17 Agustus 1945 saat Kemerdekaan Republik Indonesia diproklamasikan, dilakukan penyerahan Jawatan dari tangan Jepang. Sejak saat itu dinyatakan sebagai hari bakti postel dan sebagai kepala Jawatan PTT RI yang pertama adalah Bapak Uharto dan wakilnya adalah R. Dijar.

Dalam perkembangan selanjutnya jawatan PTT berubah menjadi sebuah Perusahaan Negara (PN) Pos dan Telekomunikasi sesuai dengan Peraturan Pemerintah No. 19 tahun 1961 tentang perubahan Jawatan PTT. Adanya Peraturan Pemerintah No.29 tahun 1965 (LN No. 62 tahun 1965), didirikan Perusahaan Negara yang terpisah dari Perusahaan Telekomunikasi, sedangkan Perusahaan Telekomunikasi didirikan dengan peraturan pemerintah no. 30 tahun 1965.

Adanya perubahan Undang-Undang tentang pos maka Peraturan Pemerintah No. 9 Tahun 1978 tentang perum Pos dan Giro diganti dengan Peraturan Pemerintah No.21 tahun 1981 tentang Pos dan Giro. Selanjutnya dengan adanya Peraturan Pemerintah No.9 tahun 1995, tentang pengalihan bentuk Perum Pos menjadi Perseroan (persero) maka Perum Pos dan Giro berubah menjadi Perseroan dengan nama PT Pos Indonesia (Persero).


(16)

commit to user

2. Visi dan Misi PT Pos Indonesia (Persero)Kantor Pos Solo 57100

Dalam pendiriannya PT Pos Indonesia (Persero) Kantor Pos Solo 57100

mempunyai visi dan misi sebagai arah orientasi perusahaan dalam melakukan pelaksanaan operasional. Adapun visi dan misi perusahaan sebagai berikut ini.

a. Visi PT Pos Indonesia (Persero) Kantor Pos Solo 57100.

Menjadi perusahaan pos yang berkemampuan memberikan solusi terbaik dan menjadi pilihan utama stakeholder domestik maupun internasional dalam mewujudkan pengembangan bisnis dengan pola kemitraan, yang didukung oleh sumber daya manusia yang unggul dan menjunjung tinggi nilai.

b. Misi PT Pos Indonesia (Persero) Kantor Pos Solo 57100.

1. Secara terus menerus berupaya meningkatkan kemampuan perusahaan sebagai infrastruktur jejaring terintegrasi di bidang komunikasi, tarif, layanan jasa keuangan dan ritel.

2. Berupaya mengembangkan secara berkesinambungan produk layanan komunikasi, logistik, layanan jasa keuangan dan ritel bernilai tinggi, sehingga menjadi pilihan utama stakeholder.

3. Meningkatkan kapasitas perusahaan dalam membangun serta mengembangkan bisnis melalui pendekatan aliansi strategis.


(17)

commit to user

4. Berusaha secara terus menerus mengembangkan kualitas sumber daya manusia yang manjunjung tinggi nilai-nilai serta memiliki kesiapan dalam menghadapi persaingan global.

3. Tujuan dan Tugas

a. Tujuan PT Pos Indonesia (Persero) Kantor Pos Solo 57100

PT Pos Indonesia (Persero) Kantor Pos Solo 57100 senantiasa berupaya menjadi penyedia sarana komunikasi, informasi, transportasi, dan supply-chain management kelas dunia yang peduli terhadap lingkungan. PT Pos Indonesia (Persero) Kantor Pos Solo 57100 dikelola oleh sumber daya manusia yang profesional dan handal, sehingga mampu memberikan pelayanan maksimal bagi masyarakat serta tumbuh dan berkembang sesuai konsep bisnis yang tepat.

b. Tugas PT Pos Indonesia (Persero) Kantor Pos Solo 57100

Beberapa tugas yang diemban oleh PT Pos Indonesia (Persero) Kantor Pos Solo 57100, antara lain sebagai berikut ini.

1. menyediakan sarana komunikasi yang baik, serta terpercaya bagi masyarakat dan pemerintah untuk menunjang pembangunan nasional serta memperkuat hakikat kesatuan dan kesatuan bangsa,

2. mengembangkan usaha yang bertumpu pada peningkatan mutu pelayanan melalui penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi tepat


(18)

commit to user

guna untuk mencapai kepuasan pelanggan serta memberi nilai tambah bagi pegawai atau karyawan, dan

3. menyediakan solusi handal dalam logistik dan jasa keuangan dengan menggunakan jejaring bisnis dan infrastruktur terluas dan terpadu serta mengembangkan hubungan kolaboratif.

4. Struktur Organisasi

Struktur organisasi merupakan suatu urutan manusia atau orang yang

disusun menurut tugas dan kewajibannya dengan rasa tanggung jawab dalam bidangnya masing-masing disuatu organisasi peraturan tertentu guna mencapai tujuan tertentu. Struktur organisasi di PT Pos Indonesia (Persero) Kantor Pos Solo 57100 digambarkan dalam bentuk struktur organisasi garis, dimana dalam struktur organisasi tersebut dipimpin oleh seorang Kepala Kantor Pos (Post Master) yang membawahi supervisor

dibawahnya. Adapun gambar Struktur Organisasi PT Pos Indonesia (Persero) Kantor Pos Solo 57100 sebagai berikut ini.


(19)

commit to user

Sumber : Data sekunder Struktur organisasi PT Pos Indonesia (Persero) Kantor Pos Solo 57100.

STRUKTUR ORGANISASI PT POS INDONESIA (PERSERO) KANTOR POS SOLO 57100

Gambar I.1

Struktur Organisasi PT Pos Indonesia (Persero) Kantor Pos Solo 57100. Kepala Kantor

(Post Master) Manajer Operasi

SPV Bag Pengolahan Pos

SPV Bagian Giro

SPV Bag. Pelayanan Luar

SPV Bag. Pelayanan Jasa logistik

SPV Bag. Pelayanan Komunikasi

SPV Bag. Antaran

SPV Bag. Akuntansi

SPV Bag. SDM

SPV Bagian Terksar SPV Bag. Keuangan SPV Bag. Bangus

SPV Bag. Pelayanan I

SPV Bag. Pelayanan II

SPV Bagian DALTU


(20)

commit to user

5. Deskrispsi Jabatan

Adapun pembagian wewenang, tugas, dan tanggung jawab dalam PT Pos Indonesia (Persero) Kantor Pos Solo 57100 adalah sebagai berikut ini.

a. Kepala Kantor Pos

Mempunyai tugas dan wewenang penting dalam PT Pos Indonesia

(Persero) Kantor Pos Solo 57100 untuk :

1. mengelola dan memimpin kegiatan kantor pos sesuai dengan fungsi serta tugas PT Pos Indonesia (Persero) Kantor Pos Solo 57100 agar berdaya guna dan berhasil guna,

2. mewakili direksi PT Pos Indonesia (Persero) Kantor Pos Solo 57100 dalam hubungannya dengan pihak luar,

3. melakukan pengawasan rutin serta pemeriksaan yang dilakukan secara periodik, dan

4. memberikan bimbingan kepada para pegawai.

b. Manajer Operasional

Mempunyai tugas dan wewenang dalam PT Pos Indonesia (Persero) Kantor Pos Solo 57100 untuk :

1. mewakili kepala Kantor Pos apabila berhalangan dalam menjalankan tugasnya,

2. membina hubungan baik antar pegawai,

3. melakukan tanggung jawab terhadap kelancaran dinas, dan 4. membantu Kepala Kantor dalam pembinaan keluar.


(21)

commit to user

c. Supervisor Bagian Giro

Mempunyai tugas dan tanggung jawab dalam PT Pos Indonesia (Persero) Kantor Pos Solo 57100 untuk :

1. mengatur segala kelancaran dinas yang terdapat di bagian sentral biro gabungan,

2. mengawasi secara keseluruhan atas penyelesaian pekerjaan di bagian giro, dan

3. melakukan tanggung jawab penuh atas pekerjaan yang dilakukan di bagian giro dengan menyelesaikan persoalan atau masalah yang terjadi.

d. Supervisor Bagian Pengolahan Pos

Mempunyai tugas dan wewenang dalam PT Pos Indonesia (Persero)

Kantor Pos Solo 57100 untuk :

1. mengatur proses pengolahan, pengiriman, dan penerimaan kiriman pos,

2. mengatur pelaksanaan operasional loket pada sore hari, dan 3. membuat dan mengirim data pemakaian kode pos.

e. Supervisor Bagian Pelayanan Jasa Keuangan I dan II Keagenan

Mempunyai tugas dan wewenang dalam PT Pos Indonesia (Persero)


(22)

commit to user

1. melakukan pengelola operasional layanan cek, pos, dan giro,

2. mengelola pendapatan rekening telepon, warung telepon, dan warung internet, dan

3. melakukan pemeriksa terhadap laporan-laporan asuransi multi ganda.

f. Supervisor Bagian Keuangan

Mempunyai tugas dan wewenang dalam PT Pos Indonesia (Persero)

Kantor Pos Solo 57100 untuk :

1. menerima, menyimpan, dan mengeluarkan baik uang maupun surat berharga,

2. mempertanggungjawabkan uang surat berharga, 3. melakukan pengelolaan likuiditas kas, dan

4. mengadministrasikan naskah yang berkaitan dengan keuangan.

g. Supervisor Bagian Pelayanan Jasa Logistik

Mempunyai tugas dan wewenang dalam PT Pos Indonesia (Persero)

Kantor Pos Solo 57100 adalah mengurus pengiriman dan penyerahan paket.

h. Supervisor Bagian Pelayanan Komunikasi

Mempunyai tugas dan wewenang dalam PT Pos Indonesia (Persero)


(23)

commit to user

1. mengatur dan mengawasi pelaksanaan pelayanan loket wesel dan loket terpadu,

2. melakukan pemeriksaan keuangan baik penerimaan maupun pembayaran, dan

3. mengerjakan administrasi surat-surat yang berkaitan dengan pelayanan loket.

i. Supervisor Bagian Antaran

Mempunyai tugas dan wewenang dalam PT Pos Indonesia (Persero)

Kantor Pos Solo 57100 untuk :

1. mengatur dan mengawasi pelaksanaan antaran,

2. melakukan pengelolaan pelayanan khusus antaran dan jasa keuangan, 3. mengelola kotak pos dan tromol pos, dan

4. mengawasi pendapatan waktu tempuh surat biasa, kilat biasa, dan kilat khusus.

j. Supervisor Bagian Akuntansi

Mempunyai tugas dan wewenang dalam PT Pos Indonesia (Persero)

Kantor Pos Solo 57100 untuk :

1. mengawasi pemeriksaan dan pembukuan dokumen-dokemen sumber baik transaksi penerimaan maupun pengeluaran,

2. mengadministrasikan naskah-naskah akuntansi Kantor Pos, 3. mengawasi pengelolaan kas dan likuiditas Kantor Pos, dan


(24)

commit to user

4. mengerjakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Kantor atau Wakil Kepala Kantor.

k. Supervisor Bagian Sumber Daya Manusia (SDM)

Mempunyai tugas dan wewenang dalam PT Pos Indonesia (Persero) Kantor Pos Solo 57100 untuk :

1. mengelola administrasi dan kepegawaian,

2. melaksanakan perencanaan dan pembinaan sumber daya manusia bagi PT. Pos Indonesia (Persero) Kantor Pos Solo 57100,

3. mengatur dan mengawasi pegawai staf dibagian sumber daya manusia, dan

4. melaksanakan tugas lain atas instruksi yang diberikan oleh Kepala Kantor.

l. Supervisor Bagian Teksar (Teknologi dan Sarana)

Mempunyai tugas dan wewenang dalam PT Pos Indonesia (Persero) Kantor Pos Solo 57100 untuk :

1. mengelola semua barang peralatan kantor dan barang cetak untuk menunjang operasional,

2. mengelola dan mendayagunakan gedung, tanah dan peralatan lain, 3. mengelola penggunaan dan pemeliharaan aset-aset perusahaan, dan 4. mengadministrasikan dan menyimpan naskah-naskah yang berkaitan


(25)

commit to user

m. Supervisor Bagian Bangus

Mempunyai tugas dan wewenang dalam PT Pos Indonesia (Persero) Kantor Pos Solo 57100 untuk :

1. menyusun kegiatan pemasaran,

2. melaksanakan evaluasi kerja terhadap kegiatan pemasaran, 3. membuat rencana kerja untuk keesokan harinya, dan 4. bertanggung jawab atas pelunasan dan penagihan piutang.

n.Supervisor Bagian Pengendalian Mutu (Daltu)

Mempunyai tugas dan wewenang dalam PT Pos Indonesia (Persero)

Kantor Pos Solo 57100 untuk :

1. bertindak selaku koordinator untuk melaksanakan koordinasi dengan tiap-tiap bagian dalam rangka menjamin terwujudnya kualitas layanan terbaik dan memuaskan bagi pelanggan,

2. bertanggung jawab atas kelancaran pembuatan dan pengiriman laporan statistik,

3. bertndak atas penyelesaian pengaduan kiriman pos publik, baik yang diterima langsung dari kantor sendiri maupun dari korespondensi antar kantor, dan

4. mengatur antrian di loket pelayanan bersama dengan supervisor


(26)

commit to user

o. Supervisor Bagian Pelayanan Luar

Mempunyai tugas dan wewenang dalam PT Pos Indonesia (Persero)

Kantor Pos Solo 57100 untuk :

1. memajukan permintaan atas panjar kerja Kantor Pos cabang sesuai dengan kebutuhan,

2. memeriksa dan mencocokkan ulang pertanggung daftar dan lampiran-lampiran pengarsipannya, dan

3. memeriksa dan menandatangani buku permintaan BPM Kantor Pos cabang.

6. Lokasi

PT Pos Indonesia (Persero) Kantor Pos Solo terletak di tengah kota Surakarta tepatnya di Jl. Jendral Sudirman No. 8 Surakarta 57100 yang merupakan Unit Pelaksana Teknis (UPT) serta Sentral Pengelola Pos (SPP) dengan fungsi yang cukup lengkap ditinjau dari segi aktivitas layanan fungsi-fungsi diantaranya :

a. sebagai Kantor Pos,

b. sebagai Kantor Sentral Distribusi, c. sebagai Kontrol Sentral Giro Gabungan.

Untuk melaksanakan fungsi-fungsi yang cukup lengkap tersebut, PT Pos Indonesia (Persero) Kantor Pos Solo 57100 membentuk 13 bagian yang masing-masing dipimpin oleh seorang supervisor, dan bagian pengolahan


(27)

commit to user

pos yang dipimpin oleh 3 orang supervisor yang bertugas bergantian sebagai

shift.

Loket PT Pos Indonesia (Persero) Kantor Pos Solo 57100 buka 6 hari dalam seminggu dengan jam sebagai berikut ini.

a) Senin – Kamis : pukul 07.00 – 20.00 b) Jumat – Sabtu : pukul 07.00 – 19.00

7. Produk Layanan

PT Pos Indsonesia (Persero) Kantor Pos Solo 57100 dalam kinerjanya menyediakan berbagai macam produk menarik yang ditawarkan kepada pelanggan. Produk tersebut dapat berupa jasa maupun produk barang yaitu sebagai berikut ini.

1. SOPP (System Online Payment Point)

Tujuan dari produk ini adalah memberikan pelayanan kepada pelanggan dalam melakukan transaksi pelayanan tunai dari kerjasama dengan mitra-mitra, yaitu :

a. FIF, b. Telkom, c. Adira,

d. Busan Auto Finance, e. Telkomsel,

f. Indosat, g. PLN,

h. BTN, i.City Bank, j.HSBC,

k. Oto Summit Finance, l.GEConsumer Finance, m.Bakrie Communication, n. Bhaktie Finance,


(28)

commit to user

o. Nusapro, p. Wanaartha, q. Setoran pajak,

r.Suzuki Finance Indonesia,dan s. Bank Muamalat Indonesia.

2. Kilat Khusus

Merupakan bentuk pelayanan pengiriman surat dari barang. Besarnya tarif pengiriman disesuaikan dengan jauh dan dekatnya daerah tujuan pengiriman.

3. Pos Ekspres

Merupakan salah satu produk baru dari PT Pos Indonesia (Persero) Kantor Pos Solo 57100yang merupakan Strategic Bussiness Unit (SBU) PT Pos Indonesia yang memberikan layanan dengan konsep Premium Class Service dalam pengiriman dokumen dan barang secara cepat, akurat dan terlacak. Didukung oleh teknologi informasi dan sumber daya menusia yang profesional, SBU Pos Ekspres selalu mengedepankan akurasi penyampaian, timly delivery, constance delivery, dan tarif kompetitif sehingga mampu memberikan kepuasan maksimal kepada pelanggan. Adapun jenis-jenis layanan dari Pos Ekspres adalah sebagai berikut ini.


(29)

commit to user

a. City Courier (layanan dalam kota)

Layanan Pos Ekspres City Courier mamiliki jenis layanan yaitu

Sameday Service, Nextday Before 10.00 am Service dan Nextday Service.

b. Intercity Courier (layanan antar kota)

Layanan Inter Courier memiliki jenis layanan yaitu Nextday Before 10.00 am Service dan Nextday Service.

c. Layanan Korporat (Presorted First Class Mail)

Layanan bagi pelanggan korporat berbasis PKS (Perjanjian Kerjasama) dengan Service Level yang sesuai dengan kesepakatan.

4. Benda-benda Pos

Benda-benda pos yang disediakan oleh PT Pos Indonesia diantaranya adalah perangko, wesel pos, filateli, kartu pos, meterai, dll.

B. Latar Belakang Masalah

Di dalam perkembangan era modern ini, sangat menuntut masyarakat untuk berusaha memenuhi kebutuhan sehari-hari dan tuntutan inilah yang menyebabkan kebutuhan menjadi lebih kompleks. Banyak perusahaan dalam kegiatan bisnis usahanya berkeinginan untuk mendapatkan keuntungan yang besar dengan biaya yang sedikit. Perusahaan berlomba-lomba menawarkan berbagai jenis produk usaha dan berbagai kualitas pelayanan sebaik mungkin


(30)

commit to user

untuk memberikan nilai tambah pada pelayanan yang ditawarkannya. Upaya tersebut dilakukan agar bertahan ditengah persaingan yang sangat ketat dan tetap menjadi pilihan utama bagi konsumen atau pelanggan.

Pada umumnya dalam setiap perusahaan mempunyai tujuan untuk menentukan kelangsungan usahanya di masa mendatang. Salah satunya untuk mendapatkan keuntungan agar perusahaan tersebut dapat berjalan dan berkembang dengan baik, sehingga dalam mengantisipasi ketidakpastian dimasa yang akan datang, diperlukan suatu penilaian terhadap kinerja perusahaan. Penilaian terhadap kinerja perusahaan merupakan cara untuk melakukan evaluasi kinerja perusahaan dalam menggunakan sumber-sumber dana yang tersedia. Adanya penilaian ini dimaksudkan agar sedapat mungkin perusahaan menyadari kemungkinan-kemungkinan buruk yang terjadi dimasa yang akan datang dan menentukan cara untuk menyiasati sejak dini.

Gambaran tentang perusahaan yang kesulitan dalam keuangan dan mengalami kebangkrutan dapat diketahui dengan mencermati memburuknya rasio-rasio keuangan perusahaan tersebut. Situasi yang tidak baik mempunyai pengaruh yang sangat besar pada perusahaan karena operasi perusahaan yang tidak efisien akan mempengaruhi kinerja perusahaan. Kesehatan suatu perusahaan akan mencerminkan kemampuan perusahaan dalam menjalankan usaha, keefisienan penggunaan aktiva dan hasil yang akan dicapai (Indriyati, 2010).

Analisis keuangan mencerminkan alat penting untuk mempermudah informasi yang berkaitan dengan posisi keuangan perusahaan serta hasil-hasil


(31)

commit to user

yang telah dicapai yang berhubungan dengan strategi perusahaan yang diterapkan, sehingga dengan melakukan analisis laporan keuangan perusahaan, akan dapat diketahui perkembangan suatu perusahaan dan hasil-hasil keuangan yang telah dicapai sekarang dan waktu yang akan datang.

Laporan keuangan merupakan hasil akhir dari periode daftar akuntansi untuk suatu perusahaan. Daftar itu adalah daftar neraca atau daftar posisi keuangan dan daftar pendapatan atau daftar rugi-laba. Pada waktu akhir ini sudah menjadi kebiasaan bagi perseroan-perseroan untuk menambahkan daftar ketiga yaitu daftar surplus atau daftar laba yang tidak dibagikan (laba yang ditahan). Laporan keuangan dapat memberikan indikasi apakah perusahan dapat menjalankan manajemennya dengan baik sehingga dapat memenuhi kewajiban yang dimilikinya (Windrianti, 2006).

Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis tertarik membuat Tugas Akhir mengenai “ANALISIS KINERJA KEUANGAN PT POS INDONESIA (PERSERO) KANTOR POS SOLO 57100 TAHUN 2009-2010”

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas maka penulis merumuskan masalah sebagai berikut.

1. Bagaimana kinerja keuangan pada PT Pos Indonesia (Persero) Kantor Pos Solo 57100 tahun 2009-2010 menurut hasil laporan keuangan ?

2. Strategi atau langkah apa yang harus diambil oleh perusahaan berdasarkan hasil analisis kinerja keuangan tersebut ?


(32)

commit to user

D. Tujuan Penelitian

Tujuan atas penelitian yang dilakukan adalah menemukan pemecahan atas permasalahan yang diuraikan di atas, yaitu untuk mengetahui seberapa besar kinerja keuangan perusahaan serta strategi atau langkah apa yang sebaiknya diambil perusahaan berdasarkan hasil analisis kinerja kauangan tersebut.

E. Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian dalam penyusunan Tugas Akhir ini adalah sebagai berikut.

1. Bagi Peneliti

Memberikan pengalaman dalam mempraktikan ilmu dan teori Akuntansi Keuangan yang diperoleh selama mengikuti pendidikan Program Diploma III Akuntansi Keuangan ke dalam kenyataan dunia kerja yang ada pada PT Pos Indonesia (Persero) Kantor Pos Solo (57100).

2. Bagi Perusahaan

Memberikan pertimbangan dan masukan bagi perusahaan untuk meningkatkan kinerja keuangan perusahaan demi kelangsungan dan kemajuan PT Pos Indonesia (Persero) Kantor Pos Solo 57100 di masa yang akan datang.


(33)

commit to user

3. Bagi Pembaca

Memberikan beberapa manfaat, seperti tambahan pengetahuan, wawasan, informasi dan sebagai referensi bacaan dalam pembuatan tugas akhir di masa yang akan datang.


(34)

commit to user

BAB II

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

A.Tinjauan Pustaka

1. Pengertian Laporan Keuangan

Laporan keuangan merupakan hasil dari suatu kegiatan operasional perusahaan pada suatu periode tertentu. Laporan keuangan dapat digunakan untuk mengevaluasi kinerja suatu perusahaan apakah perusahaan tersebut dapat menjalankan manajemen perusahaan dengan baik. Laporan keuangan menyajikan informasi keuangan kepada pihak yang berkepentingan agar informasi keuangan berguna dalam pengambilan keputusan, maka informasi akuntansi tersebut harus relevan. Relevansi informasi akuntansi dapat dicapai jika informasi dapat digunakan untuk memprediksi dan mengevaluasi kinerja masa lalu (Windrianti, 2006), sehingga dari laporan keuangan tersebut dapat dilakukan sebuah analisis pada laporan keuangan untuk mengurangi ketidakpastian dalam memprediksi periode yang akan datang.

Ada beberapa definisi laporan keungan yang dikemukakan oleh para ahli, diantaranya adalah sebagai berikut.


(35)

commit to user

Menurut Munawir yang dikutip oleh Denny (2008),

laporan keuangan pada dasarnya adalah hasil dari proses akuntansi yang dapat digunakan sebagai alat untuk berkomunikasi antara data keuangan atau aktivitas suatu perusahaan dengan pihak-pihak yang berkepentingan dengan data atau aktivitas perusahaan tersebut.

Menurut Soemarso yang dikutip oleh Purwanti (2009),

laporan keuangan adalah laporan yang dirancang untuk para pembuat keputusan, terutama pihak diluar perusahaan, mengenai porsi keuangan dan hasil usaha perusahan.

Menurut Harnanto yang dikutip oleh Wanahdi (2009),

laporan keuangan merupakan hasil dari proses akuntansi, yang meliputi neraca, perhitungan rugi laba dan laba yang ditahan. laporan perubahan posisi keuangan serta catatan atas laporan keuangan.

Berkaitan dengan beberapa pengertian laporan keuangan tersebut di atas, maka dapat disimpulkan bahwa laporan keuangan adalah sebuah hasil dari siklus akuntansi suatu perusahaan dalam kurun waktu tertentu.

2. Pengertian Analisis Laporan Keuangan

Analisis terhadap laporan keuangan suatu perusahaan pada dasarnya untuk mengetahui prospek dan risiko perusahaan atau tingkat kesehatan suatu perusahaan. Prospek bisa dilihat dari tingkat keuntungan (profitabilitas) dan risiko bisa dilihat dari kemungkinan perusahaan mengalami kesulitan atau mengalami kebangkrutan (Palikhatun dan


(36)

commit to user

Nugrahaningsih, 2007). Adapun definisi analisis laporan keuangan dari beberapa ahli adalah sebagai berikut.

Menurut Soemarso yang dikutip oleh Purwanti (2009),

analisis laporan keuangan adalah menghubungkan angka-angka yang terdapat dalam laporan keuangan dengan angka lain atau menjelaskan arah perubahan (trend) nya.

Menurut Astuti yang dikutip oleh Denny (2008),

analisis laporan keuangan adalah segala sesuatu yang menyangkut penggunaan informasi akuntansi untuk membuat keputusan bisnis dan investasi.

Menurut Djahidin yang dikutip dalam Wanahdi (2009),

analisa laporan keuangan adalah analisa laporan keuangan mencakup penerapan metode dari teknik analitis atas laporan keuangan dan data lainnya untuk melihat dari laporan itu ukuran-ukuran dan hubungan tertentu yang sangat berguna dalam proses pengambilan keputusan.

Berdasarkan pengertian dari beberapa sumber tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa analisis laporan keuangan adalah suatu interpretasi informasi keuangan yang disajikan dalam suatu analisis yang digunakan untuk memberikan informasi kepada penggunanya.


(37)

commit to user

3. Tujuan Laporan Keuangan

Laporan keuangan disusun untuk memberikan gambaran tentang posisi keuangan dan kinerja suatu perusahaan pada suatu periode yang digunakan oleh pemakai laporan keuangan. Menurut IAI yang dikutip oleh Denny (2008) tujuan laporan keuangan untuk tujuan umum adalah menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi serta menunjukkan kinerja yang telah dilakukan manajemen (stewardship) atau pertanggungjawaban manajemen atas penggunaan sumber-sumber daya yang dipercayakan kepadanya.

Laporan keuangan tersebut sebagian besar digunakan oleh para pengguna laporan, meskipun laporan keuangan tersebut tidak dapat menyediakan semua informasi yang dibutuhkan oleh para pengguna. Meskipun demikian, dalam penggunaan analisis laporan keuangan tidak hanya menampilkan posisi keuangan saja tetapi juga dapat digunakan untuk mengurangi ketidakpastian analisis bisnis dan dapat menyediakan dasar yang sistematis dan efektif dalam strategi bisnis. Laporan keuangan yang disusun secara baik dan akurat dapat memberikan gambaran keadaan yang nyata mengenai hasil yang telah dicapai oleh suatu perusahaan pada periode tertentu, sehingga dapat digunakan untuk menilai kinerja keuangan.

Unsur yang berkaitan dengan pengukuran suatu laporan keuangan adalah semua hasil dari suatu laporan keuangan perusahaan tersebut, sehingga


(38)

commit to user

dapat dilihat posisi keuangan perusahan apakah sesuai dengan jumlah yang semestinya. Dasar dalam penilaian terhadap posisi keuangan yang disajikan secara wajar atau tidak tersebut, maka pemakai laporan keuangan perlu melakukan sebuah penilaian. Penilaian tersebut menggunakan metode atau teknik analisis yang digunakan utuk menentukan hubungan antara masing-masing pos yang ada dalam laporan keuangan tersebut. Hasil penilaian tersebut akan diketahui perubahan dari masing-masing pos (Astuti, 2007).

Syarat-syarat dalam laporan keuangan (Anitawulan’s blog, 2011) adalah sebagai berikut.

1.Relevan (relevances) artinya bahwa informasi yang dijadikan harus ada hubungan dengan pihak-pihak yang memerlukan untuk mengambil keputusan.

2.Dapat dimengerti (verifiability) artinya bahwa laporan keuangan yang disusun berdasarkan secara jelas dan mudah dipahami oleh para pemakainya.

3.Daya uji (understandability) artinya bahwa laporan keuangan yang disusun berdasarkan konsep-konsep dasar akuntansidan prinsip-prinsip akuntansi yang dianut, sehingga dapat diuji kebenarannya oleh pihak lain.

4.Netral (neutrality) artinya bahwa laporan keuangan yang disajikan bersifat umum, objektif dan tidak memihak pada kepentingan pemakai tertentu.


(39)

commit to user

5.Tepat waktu (timeliness) artinya bahwa laporan keuangan harus di sajikan tepat pada waktunya.

6.Daya banding (comparability) artinya bahwa perbandingan laporan keuangan dapat diadakan baik antara laporan perusahaan dalam tahun tertentu dengan tahun sebelumnya atau laporan keuangan perusahaan tertentu dengan perusahaan lain pada tahun yang sama.

7.Lengkap (completeness) artinya bahwa laporan keuangan yang disusun harus memenuhi syarat-syarat tersebut diatas dan tidak menyesatkan pembaca.

4. Keterbatasan Analisis Rasio Keuangan

Di sisi lain (Wikipedia, 2011) ada beberapa keterbatasan dalam analisis laporan keuangan, yaitu sebagai berikut.

1. Rasio tersebut dibentuk dari data akuntansi dan data ini dipengaruhi oleh cara penafsirannya dan bahkan dapat dimanipulasi.

2. Seorang manajer keuangan harus berhati-hati dalam penilaian apakah suatu rasio tertentu baik atau buruk dalam penilaian gabungan tentang sebuah perusahaan, berdasarkan suatu kumpulan rasio-rasio.

3. Kecocokan dengan rasio gabungan industri bukan suatu jaminan bahwa perusahaan tersebut sedang berjalan normal dan dipimpin dengan baik. 4. Menganalisis setiap rasio, angka-angka yang diperoleh dan perhitungan

tidak dapat berdiri sendiri. Rasio tersebut akan berarti bila setidaknya satu dari dua hal ini dipenuhi yaitu adanya perbandingan dengan


(40)

commit to user

perusahaan sejenis yang mempunyai tingkat risiko yang hampir sama dan adanya analisa kecenderungan (trend) dari setiap rasio pada tahun-tahun sebelumnya.

5. Pencapaian target sesuai dengan rata-rata industri tidak menunjukkan kinerja perusahaan yang baik. Kebanyakan perusahaan justru menginginkan tingkat yang lebih baik dari rata-rata industri. Oleh karena itu lebih tepat jika difokuskan pada industry leader’s ratios.

5. Metode dan Teknik Analisis

Metode analisis yang digunakan dalam analisis laporan keuangan (Adikoesoemah, 1976) adalah sebagai berikut.

1. Analisis Vertikal

Analisis vertikal adalah analisis yang hanya meliputi satu peride tertentu saja, yaitu dengan membandingkan pos yang satu dengan pos yang lainnya dalam suatu laporan keuangan

2. Analisis Horisontal

Analisis horisontal adalah analisis yang dilakukan demngan membandingkan laporan keuangan untuk beberapa periode tertentu, sehingga dapat dekatahui perkembangan perusahaan untuk setiap periodenya.


(41)

commit to user

Teknik analisis yang digunakan dalam laporan keuangan (Windrianti, 2006) adalah sebagai berikut.

1. Common Size Anayisis

Common size anayisis adalah analisis yang digunakan untuk menggambarkan perubahan-perubahan posisi keuangan suatu laporan keuangan dari suatu periode tertentu.

2. Comparative Analysis

Comparative analysis adalah analisis yang digunakan dengan membandingkan laporan keuangan dari suatu perode dengan periode yang berbeda atau menbandingkannya dengan perusahaan atau industri lain yang sejenis sehingga dapat dilihat perubahannya dari periode ke periode lain.

3. Analisis Rasio

Analisis rasio adalah analisis yang digunakan dengan menghitung rasio-rasio dari suatu laporan keuangan sehingga dapat dilihat posisi keuangan perusahaan.

6. Analisis Rasio Keuangan

Rasio keuangan merupakan suatu bentuk rumusan matematis yang menunjukan hubungan diantara angka-angka tertentu, dan dari angka-angka tersebutlah yang digunakan dalam analisis laporan keuangan sehingga analisis rasio mampu menjelaskan hubungan diantara variabel-variabel yang bersangkutan dan dapat digunakan untuk menilai kondisi keuangan


(42)

commit to user

(Wanahdi, 2009). Pada dasarnya analisis rasio keuangan dapat dikelompokkan menjadi lima rasio, yaitu sebagai berikut.

1. Rasio Likuiditas

Rasio likuiditas adalah rasio yang mengukur kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka pendeknya. Likuiditas dalam suatu perusahaan adalah kemampuan potensial untuk memenuhi kewajiban-kewajibannya. Pengukuran dari kemampuan ini tidak diberikan oleh jumlah dari modal kerjanya akan tetapi oleh perbandingan dari jumlah kekayaannya yang tersedia untuk membayar utang-utang dengan jumlah dari utang-utang yang harus dibayar (Adikoesoemah, 1976). Semakin besar jumlah aktiva-aktiva lancar yang merupakan alat pembayaran dibanding kewajiban, maka makin besar tingakt likuiditas perusahaan tersebut dan apabila jumlah aktiva lancar yang merupakan alat likuid ini lebih kecil dari pada kewajiban-kewajiban yang harus dipenuhi maka perusahaan adalah dalam keadaan illikuid/tidak likuid karena perusahaan tidak dapat memenuhi kewajiban-kewajiban yang harus segera dibayar (Nitisemito, 1976).

2. Rasio Solvabilitas

Rasio solvabilitas adalah rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka panjangnya. Semakin tinggi rasio solvabilitas maka semakin tinggi pula risiko kerugian yang akan dihadapi, tetapi selain itu juga ada kesempatan


(43)

commit to user

mendapatkan laba yang besar. Sebaliknya apabila perusahaan memiliki rasio solvabilitas yang rendah maka akan mempunyai risiko kerugian yang lebih kecil. Dampak ini mengakibatkan rendahnya tingkat hasil pengembalian (return) pada saat perekonomian tinggi, sehingga dapat dikatakan bahwa dengan analisis rasio solvabilitas, perusahaan akan mengetahui beberapa hal yang berkaitan dengan penggunaan modal sendiri dan modal pinjaman serta mengetahui rasio kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajibannya (Wikipedia, 2011).

3. Rasio Profitabilitas

Rasio profitabilitas adalah rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan atau profit terhadap perusahaan, karena tingkat rasio ini mencerminkan kemampuan modal perusahaan dalam menghasilkan keungtungan maka tingkat prosentase yang tinggi dapat mencerminkan efisiensi yang tinggi pula (Nitisemito, 1976).

4. Rasio Pasar

Rasio pasar adalah rasio yang mengukur harga pasar terhadap nilai buku perusahaan sehingga dapat dilihat perkembangan nilai perusahaan. Rasio ini bertujuan untuk melihat perkembangan nilai perusahaan relatif terhadap nilai buku perusahaan.


(44)

commit to user

5. Rasio Aktivitas

Rasio aktivitas adalah rasio yang mengukur efektivitas penggunaan asset perusahaan dalam penggunaan dana yang ada. Jika perusahaan memiliki aktiva yang terlalu banyak, maka biaya modal akan menjadi terlalu tinggi dan akibatnya laba akan menurun. Disisi lain jika aktiva terlalu rendah maka penjualan yang menguntungkan akan hilang. Rasio aktivitas juga menunjukkan seberapa efektif perusahaan dalam menggunkan sumber-sumber dana yang ada dalam perusahaan. Rasio ini menyangkut sebagai investasi dalam aktiva lancar dan aktiva tetap. Investasi yang terlalu besar akan mengakibatkan rasio aktivitas semakin rendah, ini berarti dana yang tertanam akan lebih lambat perputarannya atau dengan kata lain penggunaan dana kurang efektif (Palikhatun dan Nugrahaningsih, 2007).

Analisis rasio yang digunakan dalam penulisan ini adalah sebagai berikut.

1. Rasio Likuiditas a. Current Ratio

Current ratio adalah rasio yang digunakan dalam mengukur kemampuan perusahaan untuk membayar hutang yang segera harus dipenuhi dengan aktiva lancar (Wanahdi, 2009). Current ratio yang tinggi menunjukkan tingkat kemampuan perusahaan untuk melunasi kewajibannya. Tingkat current ratio yang tinggi juga dapat


(45)

commit to user

menggambarkan tingkat kepercayaan terhadap para krediturnya. Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut.

b. Modal Kerja

Modal kerja adalah selisih antara total aktiva dengan total hutang. Modal kerja yang tinggi menunjukkan tingkat kemampuan perusahaan untuk melunasi kewajiban jangka pendeknya serta untuk menentukan tingkat operasional dalam perusahaan. Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut.

c. Cash Ratio

Cash ratio adalah rasio yang digunakan untuk menunjukkan kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka pendeknya dengan kas perusahaan atau yang setara dengan kas. Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut.

Current Ratio =

x

100 %

Modal Kerja = Asset Lancar – Kewajiban Lancar


(46)

commit to user

2. Rasio Solvabilitas a. Leverage Ratio

Leverage ratio adalah rasio yang digunakan untuk mengukur seberapa jauh dana yang disediakan oleh kreditur. Rasio yang tinggi menunjukkan tingkat kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajibannya semakin kecil, sehingga tingkat kepercayaan kreditur terhadap perusahaan juga akan semakin kecil. Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut.

Leverage Ratio =

x

100 %

b. Rasio Modal Sendiri terhadap Total Aktiva

Rasio modal sendiri terhadap total aktiva adalah rasio yang digunakan untuk menghitung besarnya modal sendiri untuk membiaya seluruh aktiva perusahaan. Semakin tinggi rasio ini maka semakin kecil jumlah modal yang dikeluarkan untuk membiayai aktiva. Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut.


(47)

commit to user

3. Rasio Profitabilitas

a. Operating Asset Turnover Ratio

Operating asset turnover ratio adalah rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba berdasarkan tingkat asset. Rasio yang tinggi menunjukkan bahwa efektivitas manajemen terhadap asset perusahaan baik. Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut.

Operating Asset Turnover Ratio =

x

100 %

b. Operating Margin Ratio

Operating margin ratio adalah rasio yang digunakan untuk menghitung besarnya laba usaha yang akan diterima terhadap pendapatan yang diperoleh. Rasio yang tinggi menunjukkan manajemen laba dan biaya yang baik. Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut.


(48)

commit to user

4. Rasio Aktivitas

a. Turnover Receivable

Turnover receivable adalah rasio yang digunakan untuk menghitung perputaran piutang untuk menjadi kas. Perputaran piutang yang tinggi menunjukkan dana yang tertanam dalam piutang besar dan dana yang diinvestasikan pada piutang akan lebih cepat tertagih manjadi uang tunai. Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut.

Turnover Receivable =

x

100 %

b. Days of Receivable

Days of receivable adalah rata-rata umur piutang dari debitur untuk melunasi hutangnya. Rata-rata umur piutang yang tinggi menunjukkan kemungkinan piutang tak tertagih akan semakin tinggi atau jangka pengembalian piutangnya akan semakin lama. Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut.


(49)

commit to user

B.Pembahasan

1. Rasio Likuiditas a. Current Ratio

Tabel II.1

Hasil Perhitungan Current Ratio PT Pos Indonesia (Persero) Kantor Pos Solo 57100 Tahun 2009-2010

2009 2010 Aktiva Lancar a 58.853.210.959 65.747.556.671

Hutang Lancar b 50.042.630.699 49.582.694.454

Current Ratio (a/bx100%) 117,61 132,60 Naik(Turun) 14,99

Sumber : Data primer sudah diolah.

Current ratio dari laporan keuangan PT Pos Indonesia (Persero) Kantor Pos Solo 57100 tahun 2009-2010 tersebut menunjukkan bahwa

current ratio yang dimiliki perusahan tahun 2009 adalah sebesar 117,61% atau 1,17 kali hutang lancarnya, dengan kata lain setiap Rp. 1,00 hutang lancar telah dijamin dengan Rp. 1,17 aktiva lancar sedangkan pada tahun 2010 perusahaan memiliki current ratio sebesar 132,60% atau 1,32 kali, yang berati setiap Rp. 1,00 hutang lancar telah dijamin dengan Rp. 1,32. Ini berarti current ratio perusahaan pada tahun 2010 mengalami peningkatan, hal ini bisa dapat dimungkinkan karena pada tahun 2009 total hutang lancar perusahaan mengalami penurunan sebesar 0,92 % atau


(50)

commit to user

sekitar Rp. 459.936.245,00 sedangkan pada total jumlah aktiva lancarnya mengalami kenaikan sebesar 11,71%. Menurut Munawir (Wikipedia, 2011) menggunakan angka standar 200% untuk likuidasi yang baik, sehingga jika rasio likuidasi berada di bawah angka 200%, maka perusahaan dikatakan dalam keadaan illikuid/tidak likuid. Jika angka standar untuk current ratio menurut Munawir adalah 200% maka dapat dikatakan bahwa pada PT Pos Indonesia (Persero) Kantor Pos Solo 57100 tahun 2009-2010 dalam keadaan illikuid/tidak likuid karena masih berada di bawah 200%. Meskipun current ratio yang dimiliki sudah berada di atas 100%, tidak berarti perusahaan mampu memenuhi seluruh kewajiban perusahaan kerana perusahaan juga masih harus mempunyai dana yang lebih besar untuk mendanai seluruh kegiatan operasional perusahan.

Strategi atau langkah yang mungkin harus diambil oleh PT Pos Indonesia (Persero) Kantor Pos Solo 57100 berdasarkan hasil analisis tersebut di atas adalah sebagai berikut.

1. menambah aktiva perusahaan dengan mengurangi modal sendiri, 2. menjual sebagian aktiva perusahaan untuk membayar hutang lancar, 3. meminimalkan jumlah hutang lancar pada periode yang akan datang.


(51)

commit to user

b. Modal Kerja

Tabel II.2

Hasil Perhitungan Modal Kerja PT Pos Indonesia (Persero) Kantor Pos Solo 57100 Tahun 2009-2010

2009 2010 Aktiva Lancar a 58.853.210.959 65.747.556.671 Hutang Lancar b 50.042.630.699 49.582.694.454 Modal Kerja (a-b) 8.810.580.260 16.164.862.217 Naik(Turun) 7.354.281.957

Sumber : Data primer sudah diolah.

Tabel tersebut menunjukkan bahwa modal kerja yang dimiliki oleh PT Pos Indonesia (Persero) Kantor Pos Solo 57100 tahun 2009-2010, untuk tahun 2009 adalah sebesar Rp. 8.810.580.260,00 sedangkan pada tahun 2010 perusahaan mengalami peningkatan sekitar dua kali lipat dari tahun 2009 yaitu sebesar Rp. 16.164.862.217,00 atau naik sebesar Rp. 7.354.281.957,00. Hasil perhitungan modal kerja tersebut dapat digambarkan bahwa modal kerja yang dimiliki perusahaan masih terlalu kecil, sehingga untuk mendanai seluruh kegiatan operasional perusahaan juga masih minim/belum maksimal, karena modal kerja yang kecil menggambarkan tingkat operasional perusahaan yang kurang efektif. Modal kerja yang kecil dapat dimungkinkan kerana tingkat kewajiban perusahaan yang besar. Tingkat kewajiban yang besar mengindikasikan bahwa modal yang dibutuhkan harus basar pula disamping untuk mendanai seluruh kegiatan operasioanal perusahaan.


(52)

commit to user

Strategi atau langkah yang mungkin harus diambil oleh PT Pos Indonesia (Persero) Kantor Pos Solo 57100 berdasarkan hasil analisis tersebut di atas adalah dengan menambah aktiva lancar perusahaan yaitu dengan melakukan strategi pemasaran yang lebih baik, sehingga hasil dari penjualan tersebut dapat digunakan untuk menambah jumlah sebagian aktiva lancar perusahaan atau langsung untuk membiayai sebagian hutang lancar perusahaan sehingga modal kerja yang dimiliki akan semakin besar untuk membiayai seluruh kegiatan operasional perusahaan.

c. Cash Ratio

Tabel II.3

Hasil Perhitungan Cash Ratio PT Pos Indonesia (Persero) Kantor Pos Solo 57100 Tahun 2009-2010

2009 2010 Aktiva Lancar a 58.853.210.959 65.747.556.671

Persediaan b 0 0

Piutang c 1.023.576.609 7.966.232.734 Hutang Lancar d 50.042.630.699 49.582.694.454

Cash Ratio ((a-b-c /d)x100%) 115,56 116,54

Naik(Turun) 0,98

Sumber : Data primer sudah diolah.

Cash ratio di atas menunjukkan bahwa pada PT Pos Indonesia (Persero) Kantor Pos Solo 57100 tahun 2009-2010, untuk tahun 2009 perusahaan memiliki cash ratio sebesar 115,56%. Hal ini menunjukkan


(53)

commit to user

bahwa setiap Rp. 1,00 hutang lancar dapat dijamin dengan Rp. 1,15 aktiva lancar setelah dikurangi piutang usaha. Pada tahun 2010 perusahaan mempunyai cash ratio sebesar 116,54% atau setiap Rp. 1,00 hutang lancar dapat dijamin dengan Rp. 1,16 aktiva lancar setalah dikurangi piutang usaha. Bisa dikatakan bahwa pada tahun 2010 perusahaan mengalami kenaikan cash ratio sebesar 0,98%. Kenaikan

cash ratio pada tahun 2010 dapat dimungkinkan karena aktiva lancar dan piutang usaha pada tahun 2010 mengalami peningkatan sebesar Rp. 6.894.345.712,- sedangkan untuk hutang lancar pada tahun 2010 mengalami penurunan sebesar Rp. 459.936.245,00 . Walaupun kenaikan

cash ratio perusahaan mengalami kenaikan yang tidak cukup signifikan, tetapi dengan rasio ini perusahaan menunjukkan bahwa aktiva lancarnya yang paling likuid karena aset-aset yang dimiliki perusahaan dapat atau mudah untuk dicairkan atau diuangkan sehingga bisa digunakan segera untuk memenuhi kewajiban jangka pendek perusahaan.

Strategi atau langkah yang mungkin harus diambil oleh PT Pos Indonesia (Persero) Kantor Pos Solo 57100 berdasarkan hasil analisis tersebut di atas adalah sebagai berikut.

1.mengurangi sebagian piutang usaha untuk menambah aktiva lancar, 2.mengevaluasi kebijakan piutang usaha, kerena dengan mengevaluasi

kebijakan piutang maka jumlah piutang yang tidak dapat tertagih dapat diminimalkan, sehingga jumlah piutang yang dimiki akan lebih cepat menjadi uang kas,


(54)

commit to user

3.mengurangi sebagian jumlah hutang lancar yaitu dengan mengurangi sebagian hasil penjualan/pendapatan yang diperoleh untuk membayar sebagian hutang lancar, atau dari hasil penagihan piutang usaha yang langsung digunakan untuk mengurangi sebagian hutang lancar, selain itu juga dapat dari hasil penjualan sebagian aktiva perusahaan untuk mengurangi sebagian hutang lancar.

2. Rasio Solvabilitas a. Leverage Ratio

Tabel II.4

Hasil Perhitungan Leverage Ratio PT Pos Indonesia (Persero) Kantor Pos Solo 57100 Tahun 2009-2010

2009 2010 Total Hutang a 50.042.630.699 49.582.694.454 Total Aktiva b 58.853.210.959 65.747.556.671

Leverage Ratio(a/b x100%) 85,03 75,41 Naik(Turun) (9,62)

Sumber : Data primer sudah diolah.

Tabel di atas menunjukkan bahwa pada PT Pos Indonesia (Persero) Kantor Pos Solo 57100 tahun 2009-2010, untuk tahun 2009 perusahaan memiliki leverage ratio sebesar 85,03% atau setiap Rp. 0,85 hutang perusahaan dapat dijamin dengan Rp. 1,00 aset, sedangkan pada tahun 2010 perusahaan memiliki leverage ratio sebesar 75,41% atau setiap Rp. 0,75 hutang perusahaan dapat dijamin dengan Rp. 1,00 aset perusahaan.


(55)

commit to user

Pada tahun 2010 dapat dikatakan bahwa perusahaan mengalami penurunan rasio yaitu sebesar 9,62%. Hal ini dapat dimungkinkan karena pada total hutang tahun 2009 terhadap tahun 2010 mengalami penurunan sebesar Rp. 459.936.245,00 sedangkan pada total aktiva perusahaan mengalami kenaikan sebesar Rp. 6.894.345.712. Bisa dikatakan bahwa pada tahun 2010 tingkat kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajibannya lebih terjamin dari pada tahun 2009, sehingga tingkat kepercayaan kreditur juga terjamin.

Hasil dari perhitungan leverage ratio di atas sudah menunjukkan angka yang cukup baik sehingga strategi atau langkah yang mungkin harus diambil oleh PT Pos Indonesia (Persero) Kantor Pos Solo 57100 adalah dengan mengoptimalkan penggunaa aktiva perusahaan dan berusaha mengurangi sebagian jumlah hutang lancar perusahaan pada periode yang akan datang.

b. Rasio Modal Sendiri terhadap Total Aktiva Tabel II.5

Hasil Perhitungan Rasio Modal Sendiri terhadap Total Aktiva PT Pos Indonesia (Persero) Kantor Pos Solo 57100 Tahun 2009-2010

2009 2010 Modal Sendiri a 8.810.580.260 16.164.862.217 Total Aktiva b 58.853.210.959 65.747.556.671 Rasio Modal Sendiri terhadap

Total Aktiva (a/b x 100% ) 14,97 24,59 Naik(Turun) 9,62


(56)

commit to user

Tabel di atas menunjukkan bahwa pada PT Pos Indonesia (Persero) Kantor Pos Solo 57100 tahun 2009-2010, untuk tahun 2009 adalah sebesar 14,97% atau dapat dikatakan bahwa modal yang dikeluarkan untuk membiayai Rp. 1,00 aktiva perusahaan adalah sebesar Rp. 0,14, sedangkan pada tahun 2010 rasionya sebesar 24,59% atau dapat dikatakan bahwa modal yang dikeluarkan untuk membiayai Rp. 1,00 aktiva perusahaan adalah sebesar Rp. 0,24. Peningkatan rasio ini dapat dimungkinkan karena jumlah modal yang dimiliki pada tahun 2010 mengalami peningkatan yang cukup signifikan yaitu sebesar Rp. 7.354.281.957,00 disamping peningkatan pada total aktiva pula. Jika semakin tinggi rasio ini pada perusahaan, maka pembiayaan perusahaan terhadap aktiva yang akan dikeluarkan akan lebih kecil, sehingga dari rasio tersebut dapat dikatakan bahwa pada tahun 2010 rasio terhadap perusahaan mengalami peningkatan sebesar 9,62%, yang berarti bahwa di tahun 2010 pembiayaan modal yang dikeluarkan oleh perusahaan lebih kecil dibandingkan pada tahun 2009.

Strategi atau langkah yang mungkin harus diambil oleh PT Pos Indonesia (Persero) Kantor Pos Solo 57100 berdasarkan hasil analisis tersebut di atas adalah dengan menambah aktiva lancar perusahaan yaitu dengan melakukan strategi pemasaran yang lebih baik, sehingga hasil dari penjualan tersebut dapat digunakan untuk menambah jumlah sebagian aktiva lancar perusahaan atau langsung untuk membiayai sebagian hutang lancar perusahaan, selain itu juga dapat dilakukan


(57)

commit to user

dengan mengurangi sebagian jumlah aktiva untuk menambah jumlah modal sendiri, sehingga modal kerja yang dimiliki akan semakin besar untuk membiayai seluruh kegiatan operasional perusahaan.

3. Rasio Profitabilitas

a. Operating Asset Turnover Ratio

Tabel II.6

Hasil Perhitungan Operating Asset Turnover Ratio PT Pos Indonesia (Persero) Kantor Pos Solo 57100 Tahun 2009-2010

2009 2010 Pendapatan a 23.096.742.339 37.580.336.805 Operating Asset b 58.853.210.959 65.747.556.671

Operating Asset Turnover Ratio

(a/b x100%) 39,24 57,16 Naik(Turun) 17,92

Sumber : Data primer sudah diolah.

Tabel di atas menunjukkan bahwa pada PT Pos Indonesia (Persero) Kantor Pos Solo 57100 tahun 2009-2010, untuk tahun 2009 perusahaan memiliki operating asset turnover ratio sebesar 39,24% atau pada setiap Rp. 1,00 aktiva perusahaan mampu menghasilkan pendapatan sebesar Rp, 0,39 sedangkan pada tahun 2010 menunjukkan hasil sebesar 57,16% yang berarti bahwa pada setiap Rp. 1,00 aktiva perusahaan mampu menghasilkan pendapatan sebesar Rp. 0,57, sehingga pada tahun 2010 perusahaan mengalami peningkatan rasio sebesar 17,92%. Kenaikan pada rasio ini dapat dimungkinkan karena jumlah pendapatan yang diterima


(58)

commit to user

pada tahun 2010 mengalami peningkatan sebesar Rp. 14.483.594.466,00 disamping itu jumlah operating asset perusahaan juga mangalami peningkatan meskipun jumlah peningkatannya tidak terlalu signifikan. Peningkatan rasio ini terjadi karena manajemen perusahaan yang lebih baik sehingga pada total pendapatan di tahun 2010 mengalami peningkatan sekitar 14,48% dan pada total asset 2010 sebesar 11,71%. Pada tahun 2010 perusahaan juga dalam keadaan yang sangat baik karena pada tahun 2010 perusahaan mengalami peningkatan rasio yang cukup signifikan.

Hasil dari perhitungan operating asset turnover ratio di atas sudah menunjukkan angka yang cukup baik sehingga strategi atau langkah yang mungkin harus diambil oleh PT Pos Indonesia (Persero) Kantor Pos Solo 57100 adalah meningkatkan jumlah pendapatan usaha perusahaan yang mungkin dapat dilakukan dengan melakukan strategi pemasaran yang lebih baik dari periode sebelumnya, selain dengan penggunaan operating asset yang lebih baik, sehingga hasil tersebut dapat ditingkatkan.


(59)

commit to user

b. Operating Margin Ratio

Tabel II.7

Hasil Perhitungan Operating Margin Ratio PT Pos Indonesia (Persero) Kantor Pos Solo 57100 Tahun 2009-2010

2009 2010 Laba Usaha a 3.917.167.531 6.009.818.376 Pendapatan b 23.096.742.339 37.580.336.805

Operating Margin Ratio

(a/b x100%) 16,96 15,99 Naik(Turun) (0,97)

Sumber : Data primer sudah diolah.

Tabel di atas menunjukkan bahwa pada pada PT Pos Indonesia (Persero) Kantor Pos Solo 57100 tahun 2009-2010, untuk tahun 2009

operating margin ratio perusahaan sebesar 16,96% atau dapat dikatakan bahwa setiap Rp. 1,00 pendapatan usaha perusahaan dapat menghasilkan laba sebesar Rp. 0,16 sedangkan pada tahun 2010 operating margin ratio

perusahaan sebesar 15,99% atau setiap Rp. 1,00 pendapatan usaha perusahaan dapat menghasilkan laba sebesar Rp. 0,15. Pada tahun 2010 perusahaan dapat dikatakan mengalami penurunan rasio sebesar 0,97%, hal ini terjadi karena laba usaha perusahaan di tahun 2010 mengalami kenaikan sekitar dua kali lipat atau menjadi Rp. 6.009.818.376,00 yang tidak diimbangi dengan kenaikan pendapatan yang tinggi. Hal ini dapat dikatakan bahwa pada kedua tahun tersebut perusahaan kurang dapat menghasilkan laba yang maksimal, kerana dari kedua tahun tersebut laba terhadap pendapatan perusahaan kurang dari Rp. 1,00. Hal ini


(60)

commit to user

dimungkinkan terjadi karena jumlah biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan terlalu tinggi atau besar.

Strategi atau langkah yang mungkin harus diambil oleh PT Pos Indonesia (Persero) Kantor Pos Solo 57100 berdasarkan hasil analisis tersebut di atas adalah sebagai berikut.

1.meningkatkan jumlah pendapatan usaha perusahaan dengan melakukan pemasaran yang lebih baik,

2.melakukan menajemen penjualan yang lebih baik untuk periode yang akan datang,

3.melakukan penekanan biaya, kerena dengan jumah biaya yang tinggi akan mengakibatkan jumlah laba yang akan diperoleh dari pendapatan akan semakin kecil.

4. Rasio Aktivitas

a. Turnover Receivable

Tabel II.8

Hasil Perhitungan Turnover Receivable PT Pos Indonesia (Persero) Kantor Pos Solo 57100 Tahun 2009-2010

2009 2010 Pendapatan a 23.096.742.339 37.580.336.805 Piutang b 1.023.576.609 7.966.232.734

Turnover Receivable(a/b ) 22,56 4.71 Naik(Turun) (17,85)


(61)

commit to user

b. Days of Receivable

Tabel II.9

Hasil Perhitungan Days of Receivable PT Pos Indonesia (Persero) Kantor Pos Solo 57100 Tahun 2009-2010

2009 2010 Jumlah Hari a 365 365

Turnover Receivableb 22,56 4,71

Days of Receivable (a/b ) 16,17 77,37 Naik(Turun) 61,20

Sumber : Data primer sudah diolah.

Tabel di atas menunjukkan bahwa pada PT Pos Indonesia (Persero) Kantor Pos Solo 57100 tahun 2009-2010, untuk tahun 2009 tingkat perputaran piutang perusahaan sebesar 22,56 kali atau 22 kali terhadap pendapatan jasa perusahaan. Pada tahun 2010 perputaran piutangnya sebesar 4,71 atau 4 kali terhadap pendapatan jasa perusahaan. Jika rata- rata industri untuk perputaran piutang adalah 15 kali, maka perusahaan pada tahun 2009 dapat dikatakan dalam keadaan yang sangat baik, sedangkan pada tahun 2010 perusahaan mengalami penurunan yang sangat signifikan yaitu sebesar 4 kali. Hal ini dapat dimungkinkan karena pada tahun 2010 jumlah piutang usaha perusahaan meningkat signifikan sebesar Rp 6.942.656.125,00 yang diikuti dengan kenaikan pandapatan, sehingga pada tahun 2010 perusahaan mengalami penurunan turnover receivable sebesar 17,85% perputaran piutang. Jika rata-rata industri

days of receivable adalah 25 hari, maka pada tahun 2009 perusahaan dalam keadaan yang sangat baik kerana berada di bawah 25 hari atau


(62)

commit to user

tepatnya 16 hari, sedangkan pada tahun 2010 perusahaan dalam keadaan yang kurang baik karena tingkat pengembalian piutangnya terlalu lama yaitu sekitar 77 hari atau yang berarti pada tahun 2010 tingkat pengembalian piutang atau umur rata-rata piutang oleh para debitur akan semakin lama yaitu sekitar 77 hari per tahun dibandingkan tahun 2009 yaitu sekitar 16 hari per tahun 2009. Kenaikan pada days of receivable dapat dimungkinkan karena pada perputaran piutang usaha pada tahun 2010 mengalami penurunan sekitar 17,85 kali atau menjadi 4,71 kali pada tahun 2010.

Strategi atau langkah yang mungkin harus diambil oleh PT Pos Indonesia (Persero) Kantor Pos Solo 57100 berdasarkan hasil analisis tersebut di atas adalah sebagai berikut.

1. turnover receivable pada tahun 2010 yang mengalami penurunan yang signifikan dapat ditingkatkan dengan melakukan,

a.peningkatan jumlah pendapatan usaha perusahaan dengan pemasaran yang lebih baik untuk periode yang akan datang, b. manajemen penjualan yang lebih baik,

c.evaluasi terhadap kebijakan piutang yang akan diberikan.

2. days of receivable yang terbilang lama pada tahun 2010 dapat ditingkatkan dengan menambah turnover receivable pada periode yang akan datang, sehingga rata-rata umur piutang akan lebih cepat atau kemungkinan piutang tak tertagih akan semakin kecil.


(63)

commit to user

Tabel II.10

Hasil analisis rasio pada PT Pos Indonesia (Persero) Kantor Pos Solo 57100 Tahun 2009-2010.

Keterangan Hasil Naik (Turun) 2009 2010

Likuiditas

a. Current Ratio

117,61% 132,60% 14,99% b. Modal Kerja

Rp.8.810.580.260 Rp.16.164.862.217 Rp.7.354.281.957

c. Cash Ratio 115,56% 116,54% 0,98%

Solvabilitas

a. Leverage Ratio

85,03% 75,41% (9,62%) b. Rasio Modal Sendiri

Terhadap Total Aktiva 14,97% 24,59% 9,62%

Profitabilitas

a. Operating Asset Turnover

39,24% 57,16% 17,92% b. Operating Margin Ratio

16,96% 15,99% (0,97%)

Aktivitas

a. Turnover Receivable

22,56 kali 4,71 kali ( 17,85 kali )


(64)

commit to user

BAB III

TEMUAN

Berdasarkan hasil analisis rasio laporan keuangan pada PT Pos Indonesia

(Persero) Kantor Pos Solo 57100 tahun 2009-2010 tersebut di atas, maka dapat dikemukakan beberapa kelebihan dan kelemahan. Adapun kelebihan dan kelemahan adalah sebagai berikut.

A.KELEBIHAN

1. Rasio likuiditas yang dimiliki pada PT Pos Indonesia (Persero) Kantor Pos Solo 57100 tahun 2009-2010 pada tahun 2010 rata-rata mengalami peningkatan rasio meskipun jumlahnya tidak signifikan.

2. Leverage Ratio pada PT Pos Indonesia (Persero) Kantor Pos Solo 57100 tahun 2009-2010 dapat dinyatakan dalam keadaan yang cukup baik atau dalam keadaan positif yaitu sekitar 85,03% pada tahun 2009 dan 75,41% pada tahun 2010. Rasio yang baik menunjukkan bahwa perusahaan masih mampu untuk melunasi sebagian atau seluruh total kewajibannya apabila dijaminkan dengan total aktiva, sehingga jika dilihat dari hasil perhitungan tersebut perusahaan dapat memberikan keyakinan terhadap para krediturnya bahwa uang yang akan diinvestasikannya nanti akan dapat tertagih atau lebih terjamin.

3. Operating Asset Turnover Ratio PT Pos Indonesia (Persero) Kantor Pos Solo 57100 tahun 2009-2010 menunjukkan angka yang positif yaitu


(65)

commit to user

sekitar 39,24% pada tahun 2009 dan 57,16% pada tahun 2010. Hal ini dapat dimungkinkan karena perusahaan memiliki manajemen yang baik terhadap operating asset dan pendapatannya sehingga dari tahun 2009-2010 perusahaan mengalami peningkatan termasuk peningkatan rasio. Rasio yang meningkat menunjukkan bahwa pada tahun 2010 perusahaan telah menggunakan aktivanya dengan lebih baik. Operating Asset Turnover Ratio

yang meningkat mengindikasikan perusahaan memiliki manajemen yang baik, sehingga apabila perusahaan meningkatkan manajemennya, maka perusahaan akan mendapatkan pendapatan yang lebih besar.

4. Turnover Receivable pada PT Pos Indonesia (Persero) Kantor Pos Solo 57100 tahun 2009-2010 dapat diyatakan pada tahun 2009 memiliki angka yang cukup baik yaitu sekitar 22.56 kali atau 22 kali perputaran piutang.

Turnover Receivable yang cukup tinggi dapat dimungkinkan karena jumlah piutang yang dimiliki oleh perusahaan kecil jika dibandingkan dengan tahun 2010. Selain itu juga dapat dimungkinkan kerana kebijakan piutang yang diberikan oleh perusahaan lebih baik jika dibandingkan tahun 2010.

5. Days of Receivable pada PT Pos Indonesia (Persero) Kantor Pos Solo 57100 tahun 2009-2010 pada tahun 2009 dapat dinyatakan dalam keadaan yang sangat baik kerena rata-rata pengembalian piutangnya sekitar 16,17 atau 16 hari. Days of receivable yang baik dapat dimungkinkan kerana pada tahun 2009 perusahaan memiliki turnover receivable yang sangat baik, yaitu sekitar 22 kali.


(66)

commit to user

B.KELEMAHAN

1. Current Ratio pada PT Pos Indonesia (Persero) Kantor Pos Solo 57100 tahun 2009-2010 dapat dinyatakan dalam keadaan kurang baik kerena masih berada di bawah angka 200% atau sekitar 117,61% pada tahun 2009 dan 132,60% pada tahun 2010. Apabila current ratio menurut Munawir (Wikipedia, 2011) menggunakan angka standar 200% untuk likuidasi yang baik, maka pada tahun 2009-2010 pada PT. Pos Indonesia (Persero) Kantor Pos Solo 57100 periode 2009-2010 dapat dinyatakan dalam keadaan illikuid atau tidak likuid.

2. Modal Kerja pada PT Pos Indonesia (Persero) Kantor Pos Solo 57100 tahun 2009-2010 dapat dinyatakan dalam keadaan yang kurang baik karena modal kerja yang dihasilkan pada tahun 2009-2010 tersebut kurang manghasilkan angka yang bagus. Modal kerja yang kurang dapat mengakibatkan kurangnya dana yang digunakan untuk seluruh kegiatan operasional perusahaan sehingga tingkat produktifitas juga akan semakin berkurang.

3. Cash ratio pada PT Pos Indonesia (Persero) Kantor Pos Solo 57100 tahun 2009-2010 dapat dinyatakan dalam keadaan yang kurang baik karena pada tahun 2009-2010 tidak menunjukkan angka yang memuaskan yaitu sebesar 115,56% pada tahun 2009 dan 116,54% pada tahun 2010. Meskipun aktiva lancar yang tersedia setelah dikurangi piutang usaha untuk tahun 2009-2010 bisa untuk memenuhi kewajibannya, tetapi dana yang tersedia setelah memenuhi kewajibannya perusahaan tidak mempunyai dana yang cukup


(67)

commit to user

untuk mendanai seluruh kegiatan operasional perusahaan termasuk seluruh aktiva yang dimiliki perusahaan.

4. Rasio Modal Sendiri terhadap Total Aktiva pada PT Pos Indonesia (Persero) Kantor Pos Solo 57100 tahun 2009-2010 dapat dinyatakan dalam keadaan yang kurang baik kerana pada tahun 2009 menunjukkan angka 14,97% dan 24,59% pada tahun 2010. Meskipun pada tahun 2010 perusahaan mengalami peningkatan rasio sebesar 9,62%. Hal ini dapat disimpulkan bahwa pada tahun 2010 pembiayaan modal yang dikeluarkan terhadap total aktiva lebih kecil dibandingkan dengan pada tahun 2009, tetapi dari angka tersebut diatas masih dalam keadaan yang kurang baik yang dapat dimungkinkan karena modal perusahaan yang tidak terlalu besar sehingga untuk mendanai seluruh aktiva perusahaan dapat dinyatakan kurang selain untuk kegiatan operasional perusahaan.

5. Operating Margin Ratio pada PT Pos Indonesia (Persero) Kantor Pos Solo 57100 tahun 2009-2010 dapat dinyatakan dalam keadaan yang kurang baik karena rasio ini yang menunjukkan angka sekitar 16,96% pada tahun 2009 dan 15,99% pada tahun 2010. Penurunan rasio yang sebesar 0,97% dapat dimungkinkan karena biaya pada tahun 2010 yang terlalu besar sehingga pengurangan terhadap pendapatan akan semakin besar. Angka Operating Margin Ratio yang rendah dapat disebabkan karena biaya yang telalu tinggi sehingga dapat menyebabkan jumlah laba yang diperoleh akan semakin kecil dan tidak sebanding dengan pendapatan yang diperoleh.


(68)

commit to user

6.Turnover Receivable pada PT Pos Indonesia (Persero) Kantor Pos Solo 57100 tahun 2009-2010 pada tahun 2010 dapat dinyatakan dalam keadaan yang kurang baik kerena memiliki angka sekitar 4,71 kali atau 4 kali perputaran piutangnya. Penurunan rasio yang sangat signifikan dapat disebabkan karena jumlah piutang yang meningkat pada tahun 2010. Penurunan yang terjadi dapat dimungkinkan akan menyebabkan rata-rata pengembalian piutang akan semakin lama atau terdapat kemungkinan terjadi piutang tidak dapat tertagih besar.

7.Days of Receivable pada PT Pos Indonesia (Persero) Kantor Pos Solo 57100 tahun 2009-2010 pada tahun 2010 perusahaan dapat dinyatakan dalam keadaan yang curang baik karena pada tahun 2010 perusahaan mengalami peningkatan days of receivable yang signifikan yaitu sekitar 77,37 atau 77 hari jika dibandingkan pada tahun 2009. Peningkatan rasio ini dimungkinkan karena pada perputaran piutang pada tahun 2009 perusahaan mengalami penurunan atau sebesar 4 kali dibanding tahun 2009. Jumlah peningkatan pada rata-rata pengembalian piutang ini mengakibatkan piutang perusahaan yang dimiliki akan lebih lama tertagih menjadi uang kas.


(69)

commit to user

BAB IV

PENUTUP

A. SIMPULAN

Berdasarkan hasil analisis rasio keuangan pada PT Pos Indonesia (Persero) Kantor Pos Solo 57100 tahun 2009-2010 tersebut diatas, maka dapat disimpulkan sebagai berikut.

1. Current Ratio pada PT Pos Indonesia (Persero) Kantor Pos Solo 57100 tahun 2009-2010 dapat digambarkan dalam keadaan yang kurang baik, karena current ratio yang baik menurut Munawir adalah 200%, sedangkan dalam hasil analisis pada tahun 2009 dan tahun 2010 menunjukkan angka di bawah 200%. Current ratio yang rendah dapat dimungkinkan kerena jumlah kewajiban yang dimiliki perusahaan terlalu besar, sehingga dana yang tersedia untuk membayar kewajiban tersebut kurang.

2. Modal kerja pada PT Pos Indonesia (Persero) Kantor Pos Solo 57100 tahun 2009-2010 menunjukkan angka yang tidak terlalu bagus, karena modal kerja modal kerja yang terlalu kecil akan berdampak pada pendanaan terhadap kegiatan operasional perusahaan, dilain pihak pendanaan yang kecil akan mengakibatkan tingkat kewajiban perusahaan akan meningkat untuk mendanai perusahaan. Jumlah modal yang


(1)

commit to user

6. Turnover Receivable pada PT Pos Indonesia (Persero) Kantor Pos Solo 57100 tahun 2009-2010 pada tahun 2010 dapat dinyatakan dalam keadaan yang kurang baik kerena memiliki angka sekitar 4,71 kali atau 4 kali perputaran piutangnya. Penurunan rasio yang sangat signifikan dapat disebabkan karena jumlah piutang yang meningkat pada tahun 2010. Penurunan yang terjadi dapat dimungkinkan akan menyebabkan rata-rata pengembalian piutang akan semakin lama atau terdapat kemungkinan terjadi piutang tidak dapat tertagih besar.

7. Days of Receivable pada PT Pos Indonesia (Persero) Kantor Pos Solo 57100 tahun 2009-2010 pada tahun 2010 perusahaan dapat dinyatakan dalam keadaan yang curang baik karena pada tahun 2010 perusahaan mengalami peningkatan days of receivable yang signifikan yaitu sekitar 77,37 atau 77 hari jika dibandingkan pada tahun 2009. Peningkatan rasio ini dimungkinkan karena pada perputaran piutang pada tahun 2009 perusahaan mengalami penurunan atau sebesar 4 kali dibanding tahun 2009. Jumlah peningkatan pada rata-rata pengembalian piutang ini mengakibatkan piutang perusahaan yang dimiliki akan lebih lama tertagih menjadi uang kas.


(2)

commit to user

BAB IV

PENUTUP

A. SIMPULAN

Berdasarkan hasil analisis rasio keuangan pada PT Pos Indonesia (Persero) Kantor Pos Solo 57100 tahun 2009-2010 tersebut diatas, maka dapat disimpulkan sebagai berikut.

1. Current Ratio pada PT Pos Indonesia (Persero) Kantor Pos Solo 57100 tahun 2009-2010 dapat digambarkan dalam keadaan yang kurang baik, karena current ratio yang baik menurut Munawir adalah 200%, sedangkan dalam hasil analisis pada tahun 2009 dan tahun 2010 menunjukkan angka di bawah 200%. Current ratio yang rendah dapat dimungkinkan kerena jumlah kewajiban yang dimiliki perusahaan terlalu besar, sehingga dana yang tersedia untuk membayar kewajiban tersebut kurang.

2. Modal kerja pada PT Pos Indonesia (Persero) Kantor Pos Solo 57100 tahun 2009-2010 menunjukkan angka yang tidak terlalu bagus, karena modal kerja modal kerja yang terlalu kecil akan berdampak pada pendanaan terhadap kegiatan operasional perusahaan, dilain pihak pendanaan yang kecil akan mengakibatkan tingkat kewajiban perusahaan akan meningkat untuk mendanai perusahaan. Jumlah modal yang


(3)

commit to user

diperlukan oleh perusahaan harus sesuai dengan kebutuhan, apabila besarnya modal kerja hanya untuk mementingkan kontinuitas maka akan mengorbankan rentabilitas, sedangkan apabila terjadi pemupukan modal kerja maka bisa dimanfaatkan untuk menurunkan rasio solvabilitas.

3. Cash Ratio pada PT Pos Indonesia (Persero) Kantor Pos Solo 57100 tahun 2009-2010 dapat digambarkan bahwa tingkat pengembalian kewajiban perusahaan terhadap krediturnya dapat terjamin terhadap aktiva lancar setelah dikurang piutang usaha, tetapi dilain pihak perusahaan juga membutuhkan dana untuk mendanai kegiatan operasioonal perusahaan, sehingga perusahaan pada rasio ini dapat dinyatakan dalam keadaan yang kurang baik.

4. Leverage Ratio pada PT Pos Indonesia (Persero) Kantor Pos Solo 57100 tahun 2009-2010 dapat digambarkan dalam keadaan yang cukup baik. Angka rasio yang menunjukkan angka positif dapat digambarkan bahwa tingkat kepercayaan dari kreditur terhadap perusahaan dapat terjamin untuk kewajiban yang telah atau akan diinvestasikan.

5. Rasio Modal Sendiri terhadap Total Aktiva pada PT Pos Indonesia (Persero) Kantor Pos Solo 57100 tahun 2009-2010 dapat digambarkan dalam keadaan yang kurang baik. Rasio yang masih menunjukkan angka yang rendah mengindikasikan bahwa besarnya modal yang digunakan untuk mendanai aktiva masih terhitung besar.

6. Operating Asset Turnover Ratio pada PT Pos Indonesia (Persero) Kantor Pos Solo 57100 tahun 2009-2010 dapat digambarkan dalam keadaan


(4)

commit to user

yang cukup baik. Angka yang menunjukkan angka positif tersebut dapat

dinyatakan bahwa perusahaan telah melakukan manajemen operating asset

yang baik sehingga pada tahun 2010 perusahaan mengalami peningkatan rasio yang cukup tinggi.

7. Operating Margin Ratio pada PT Pos Indonesia (Persero) Kantor Pos Solo 57100 tahun 2009-2010 dapat digambarkan dalam keadaan yang kurang baik karena pada tahun 2009-2010 perusahaan tidak mengalami peningkatan rasio. Hasil pendapatan yang diperoleh selama tahun 2009 dan tahun 2010 tidak sebanding dengan laba yang diperoleh. Hal tersebut dapat disimpulkan bahwa pada tahun 2009 dan tahun 2010 perusahaan kurang menekan biaya yang terjadi atau menajemen biaya yang kurang baik, sehingga laba yang diperoleh menjadi lebih kecil.

8. Turnover Receivable pada PT Pos Indonesia (Persero) Kantor Pos Solo 57100 tahun 2009-2010, untuk tahun 2009 dapat dinyatakan baik karena pada tahun 2009 tingkat perputaran piutangnya sebesar 22 kali dibandingkan pada tahun 2010 yang hanya sebesar 4 kali untuk perputaran piutangnya. Perputaran piutang yang tinggi mengindikasikan bahwa jumlah piutang usaha yang dimiliki perusahaan dapat lebih tertagih dibandingkan dengan tingkat perputaran piutang yang rendah. Pada tahun 2009 dapat disimpulkan bahwa perusahaan memiliki manajemen penjualan yang lebih baik dibandingkan dengan tahun 2010.

9. Days of Receivable pada PT Pos Indonesia (Persero) Kantor Pos Solo 57100 tahun 2009-2010, untuk tahun 2009 dapat dinyatakan dalam


(5)

commit to user

keadaan yang baik karena rata-rata umur piutang pada tahun 2009 adalah sebesar 16 hari per tahun. Pada tahun 2010 perusahaan memiliki rata-rata umur piutang yang terbilang lama yaitu sekitar 77 hari per tahun. Rata-rata umur piutang yang cepat pada tahun 2009 dapat dimungkinkan karena pada tahun 2009 perusahaan memiliki perputaran piutang yang lebih cepat, sedangkan pada tahun 2010 memiliki perputaran piutang yang rendah.

B. SARAN

Berdasarkan hasil analisis rasio keuangan pada PT Pos Indonesia (Persero) Kantor Pos Solo 57100 tahun 2009-2010 tersebut di atas, maka penulis dapat memberikan beberapa saran yang mungkin berguna bagi perusahaan. Berikut beberapa saran yang diberikan.

1. Current Ratio yang rendah dapat ditingkatkan dengan melakukan pengurangan modal sendiri untuk menambah aktiva lancar, atau dengan mengurangi hutang lancar dengan menambah modal sendiri.

2. Modal Kerja yang tidak terlalu besar dapat ditingkatkan dengan manambah aktiva lancar dan mengurangi sebagian hutang lancar sehingga modal kerja yang dimiliki akan semakin besar untuk mendanai seluruh kegiatan operasional perusahaan.

3. Cash Ratio yang tidak terlalu besar dapat ditingkatkan dengan menambah jumlah aktiva lancar dengan mengurangi sebagian piutang yang dimiliki sehingga perusahaan memiliki dana yang cukup untuk melunasi sebagian


(6)

commit to user

perusahaan telah mendapat kepercayaan dari para krediturnya untuk menginvestasikan sebagian dananya.

4. Rasio Modal Sendiri terhadap Total Aktiva dapat ditingkatkan dengan menambah jumlah modal sediri, kerena dengan meningkatkan modal sendiri perusahaan memiliki dana yang cukup untuk membiayai aktiva perusahaan. Selain dengan menambah modal sendiri perusahaan juga perlu untuk melakukan manajemen aktiva yang lebih baik.

5. Operating Margin Ratio dapat ditingkatkan dengan meningkatkan jumlah pendapatan. Pendapatan yang tinggi dapat dilakukan apabila perusahaan memiliki manajemen panjualan yang baik. Manajemen penjualan yang baik akan menghasilkan pendapatan yang besar. Pendapatan yang tinggi juga harus diimbangi dengan penekanan biaya yang rendah. Biaya yang tinggi akan mengakibatkan laba yang akan diperoleh akan semakin sedikit. 6. Turnover Receivable yang rendah dapat ditingkatkan dengan melalukan

manajemen penjualan yang baik disamping melakukan evaluasi terhadap kebijakan piutang yang akan diberikan. Manajemen penjualan yang baik akan meningkatkan perputaran piutang lebih cepat sehingga piutang dari debitur tersebut akan lebih cepat tertagih. Turnover receivable yang tinggi juga akan membuat rata-rata umur piutangnya akan lebih cepat tertagih. 7. Mengevalusi seluruh kebijakan manajemen perusahaan sehingga dapat