kompetensi pengawas melalui program yang dirancang melalui sanggar pengawas.
2. Pengawas Sekolah
Komponen yang akan dieksplorasi pada sub domain ini adalah : i bagaimana kinerja dan standar kinerja pengawas sekolah dalam melaksanakan
tugas pokok dan fungsinya, dan ii bagaimana impact kinerja pengawas sekolah tersebut terhadap mutu sekolah binaanya.
Pengawas sekolah dalam hal ini adalah yang berdasarkan pada PP No.16 tahun 1994 tentang Jabatan Fungsional Pegawai Negeri Sipil, Keputusan Menteri
Pendayagunaan Aparatur Negara No. 118 tahun 1996 tentang Jabatan Fungsional Pengawas dan Angka Kreditnya, Keputusan Bersama Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan dan Kepala BAKN No. 0322O1996 dan No.36 tahun 1996, dan Kep.Mendikbud No.020U1998 tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Jabatan
Fungsional Pengawas dan Angka Kreditnya, serta Permendiknas No. 19 tahun 2005 tentang Penilaian Angka Kredit Jabatan Fungsional Pengawas. Dalam
peraturan itu dapat disarikan bahwa pengawas sekolah adalah pegawai negeri sipil yang diberi tugas, tanggung jawab, dan wewenang secara penuh oleh pejabat yang
berwenang untuk melakukan pengawasan pendidikan di sekolah dengan melaksanakan penilaian dan pembinaan dari segi teknis pendidikan dan
administrasi. Pengawasan dan pembinaan pendidikan dalam hal ini pada konteks yang
seluas-luasnya bukan hanya dalam hal pengajaran dan administrasi kependidikan tapi juga dalam pengembangan profesi. Pengembangan profesi yang dalam hal ini
berarti pengawas sekolah juga harus mampu menjadi penggerak dan pemicu bagi pengembangan profesi guru. Pengembangan profesi guru dengan jalan memberi
asistensi dan fasilitasi bagi guru dalam mengembangkan dan meningkatkan kompetensinya.
Kiprah pengawas dalam hal pembinaan pengajaran dan pengembangan profesi guru secara tidak langsung juga berpengaruh pada pengembangan dan
peningkatan profesi pengawas itu sendiri. Pengawas sebagai profesi sebagaimana profesi yang ada lainnya, juga memerlukan perhatian untuk dikembangkan dan
ditingkatkan. Hal ini sejalan dengan PP No.38 tahun 1992 tentang Tenaga Kependidikan pasal 61 ayat 1 yang menyatakan bahwa tenaga kependidikan
dapat membentuk ikatan profesi sebagai wadah untuk meningkatkan danatau mengembangkan karier, kemampuan, kewenangan profesional, martabat, dan
kesejahteraan tenaga kependidikan demi terwujudnya tujuan pendidikan nasional yang optimal.
3. Penjaminan Mutu Sekolah