3. Telaah Dokumen
Telaah dokumen yang dimaksud adalah penggunaan data berupa tulisan dan catatan resmi, arsip-arsip, statistik, dan tabel yang telah ada dan dikumpulkan
oleh pihak lain pada saat penelitan berlangsung. Sumber data ini tersedia dan diperoleh dari dokumentasi baik dari pihak sekolah maupun dinas pendidikan
setempat. Sumber data yang dimaksud dalam penelitian ini terutama berkaitan dengan data mutu sekolah dan data tentang tenaga dan aktifitas kepengawasan di
lingkungan dinas pendidikan setempat.
C. Teknik Analisis Data dan Teknik Pemeriksaan Keabsahan Data
Analisis data adalah upaya untuk mencari benang merah atau kaitan antara masalah penelitian dengan dasar teoritis. Dalam hal ini analisis data dilakukan
secara berkelanjutan sepanjang proses penelitian, dimulai semenjak pengumpulan data dan dikerjakan secara intensif s
esudah meninggalkan “lapangan” atau data telah tercukupi.
Analisis data, menurut Paton dalam Moleong:1989 :112 adalah proses mengatur urutan data, mengorganisasikannya ke dalam suatu pola, kategori, dan
suatu uraian dasar. Hal ini penting mengingat selama proses pengumpulan data, peneliti mengalami “kebanjiran” data yang berupa dokumen, catatan lapangan,
hasil wawancara, dan juga rekaman audio. Pengorganisasian dan pengelolaan data ini bertujuan menemukan “tema” dari fokus penelitian ini.
Dalam pelaksanaannya, analisis data, pertama, dimulai dengan menelaah seluruh data yang telah terkumpul. Setelah dibaca, dipelajari, dan ditelaah, maka
langkah selanjutnya, yaitu yang kedua, adalah mengadakan reduksi data. Reduksi
data mengacau pada kegiatan seperti pemilihan, pemilahan, permfokusan, penyederhanaan, abstraksi, dan pentransformasian data mentah sehingga
kemudian data yang disarikan memang sesuai dengan “jalur” yang dibatasi oleh fokus penelitian. Selain itu, data kualitatif direduksi dengan beberapa cara khusus
antara lain dengan merangkum dan melakukan parafrase dan menjadikannya bagian dari suatu pola yang lebih besar. Langkah ketiga, adalah melakukan
display data atau membuat suatu model bagi penarikan kesimpulan. Langkah keempat, adalah melakukan verifikasi kesimpulan dari semua kegiatan pengolahan
data kualitatif seperti tersebut diatas Emzir:2010 , Idrus:2009, Moleong: 1989 Menurut Satori 2009:126 suatu penelitian harus mengandung nilai
terpercaya dan peneliti harus dapat mempertanggungjawabkan kebenaran hasil penelitiannya secara ilmiah kepada khalayak. Oleh karena itu dalam penelitian ini
digunakan beberapa cara dalam mempertanggungjawabkan keabsahan data yakni : 1.
Perpanjangan keikutsertaan, yaitu rentang waktu yang cukup ketika terjun ke lapangan atau lokasi penelitian. Waktu yang cukup terutama berguna
untuk mendeteksi dan memperhitungkan distorsi yang kemungkinan dapat mengotori data atau bahkan mengaburkan dan membelokkan data dan fakta
yang ada di lapangan. Selain itu, rentang waktu yang cukup bertujuan untuk membangun kepercayaan para informan terhadap peneliti dan membangun
kepercayaan diri peneliti sendiri. 2.
Ketekunan pengamatan, yaitu menemukan segala sesuatu baik itu ciri-ciri, unsur-unsur, kondisi, dan informasi yang relavan dengan fokus penelitian
kemudian memfokuskan diri pada hal-hal itu secara lebih detail. Jadi
dengan demikian, apabila perpanjangan keikutsertaan menyediakan “wilayah” atau “arena” maka ketekunan pengamatan menyediakan
“kedalaman” dari wilayah yang dieksplorasi. 3.
Triangulasi adalah teknik pemeriksaan kebasahan data yang secara umum memakai prinsip check and recheck. Ada beberapa macam triangulasi
dalam literatur penelitian kualitatif dan yang yang digunakan dalam penelitian ini adalah triangulasi sumber dan triangulasi teknik. Triangulasi
sumber atau triangulasi subyek adalah cara meningkatkan kepercayaan data penelitian dengan mencari data dari beragam sumber yang masih terkait
satu sama lain atau setidaknya sumber tersebut mempunyai pengetahuan di bidang yang menjadi fokus penelitian. Sedangkan triangulasi teknik adalah
pengecekan derajat kepercayaan penemuan data penelitian dengan beberapa teknik pengumpulan data misalnya membandingkan hasil wawancara
dengan hasil observasi. Cara lain yang ditempuh misalnya membandingkan hasil wawancara di hadapan orang lain atau di tempat publik dengan
wawancara secara individual dan suasana informal Satori:2009, Idrus:2009, Moleong: 1989
BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
A. Kesimpulan