secara terpisah, bagi sekolah untuk bisa dikatakan sebagai sekolah yang bermutu atau tidak.
Berkaitan dengan sistem penjaminan mutu di sekolah maka berkaitan pula dengan berbagai sub-sistem yang membentuk sekolah dan proses yang terjadi di
sekolah. Sub-sistem di dalam sekolah dalam hal ini adalah seperti yang termaktub dalam 8 standar nasional pendidikan. Standar nasional pendidikan dalam hal ini
bisa dikatakan sebagai komponen internal sekolah. Kemudian ada pula komponen yang berada di luar sekolah yang juga memberikan kontribusi sekaligus juga
sebagai sasaran dari sekolah yaitu para stakeholder pendidikan. Para pemangku kepentingan bidang pendidikan antara lain para orangtua siswa, dunia industri,
pendidikan lanjutan, dan masyarakat sekitarnya. Dalam konteks penjaminan mutu pendidikan yang dilihat dari sebuah institusi sekolah adalah bagaimana sebuah
sekolah tersebut melakukan perencanaan, pelaksanaan, dan pencapaian target mutu sehingga dapat memuaskan semua pihak.Semua pihak dalam hal ini adalah
semua pelanggan internal dan pelanggan eksternal sekolah.
D. Manfaat Penelitian
Sanggar pengawas sekolah dapat dianggap sebagai organisasi profesi. Sebagai sebuah organisasi profesi, di dalamnya akan terjadi saling tukat menukar
pengetahuan dan informasi yang berkaitan dan menunjang profesinya. Prinsip inipun sesuai dengan apa yang disebut community of practice. Konsep ini
mengacu pada sebuah perkumpulan bagi orang-orang yang mempunyai keahlian dan ketrampilan yang spesifik dan kemudian bersepakat untuk saling berbagi
pengetahuan dan informasi tentang ketrampilan dan keahlian tersebut agar posisi
mereka di hadapan publik pengguna jasa keahlian mereka, akan semakin kokoh dan mantap serta dapat mengikuti tuntutan pengguna Wenger dalam
Organization 2000 7 : 225 - 245. Di dalam dunia pendidikan juga dikenal dengan istilah Learning Organization yang menurut McGill dalam Komariah,
2004: 58 bermakna organisasi pembelajar adalah organisasi yang memberikan fasilitas belajar bagi semua anggotanya sehingga akan terjadi tranformasi secara
terus dengan sendirinya sebagai cara untuk mengembangkan diri dan dalam rangka mengembangkan efektifitas organisasi. Fiol dan Lyles 1985: 803-813
juga menyatakan bahwa organizational learning adalah organisasi yang yang selalu memperbaiki tindakan-tindakan melalui pengetahuan dan pemahaman yang
lebih luas. Berdasarkan paparan diatas, beberapa hal yang dapat disumbangkan penelitian ini antara lain adalah :
1. Secara teoritis penelitian ini hendak mengungkapkan apakah aktifitas
seperti yang dikemukakan oleh McGill dan Fiol telah terjadi pada sanggar pengawas yang dalam hal ini adalah juga sebuah organisasi profesi.
Aktifitas yang dimaksud adalah berbagi informasi, pengetahuan dan pengalaman diantara para anggotanya.
2. Berkaitan dengan kinerja pengawas sekolah, penelitian ini hendak melihat
apakah kinerja pengawas sekolah dalam melakukan supervisi seperti apa yang diungkapkan Burton dalam Purwanto, 2008 : 27 dan Arikunto
2004 :2 dapat terjadi di lapangan atau dalam kenyataan di masyarakat pendidikan.
3. Secara praktis hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat dalam
memberikan gambaran menyeluruh kepada pihak berwenang di bidang pendidikan yang terkait, tentang bagaimana peran dan kinerja pengawas
sekolah terhadap mutu sekolah binaanya. Selain itu juga akan dipaparkan pula bagaimana peran sanggar pengawas, dalam hal ini Kelompok Kerja
Pengawas Sekolah, terhadap peningkatan kompetensi dan kinerja pengawas sekolah. Peningkatan kemampuan dan unjuk kerja pengawas
akan berujung pada peningkatan mutu sekolah dan pendidikan di daerah bersangkutan.
E. Tujuan Penelitian