107
Sedangkan pada tabel model summary dapat diketahui bahwa nilai R Square = 0,983 atau 98,3. Dengan adanya nilai R
Square sebesar 98,3 sedangkan sisanya dipengaruhi oleh faktor-faktor lain.
Berdasarkan hasil diatas adanya pengaruh konformitas dan kontrol diri terhadap perilaku konsumtif menunjukan bahwasannya
mahasiswa yang terlihat konsumtif ternyata bisa untuk mengatur perilakunya dalam hal belanja. Jika mengarah kepada landasan
teorinya Kotler dan Keller menyatakan bahwa perilaku konsumtif
adalah studi bagaimana individu, kelompok dan organisasi memilih, membeli, menggunakan dan menempatkan barang, jasa ide atau
pengalaman untuk memuaskan keinginan dan kebutuhan mereka.
136
Dari hal ini memberitahu bahwa individu, kelompok maupun organisasi sebenarnya dapat mengatur perilaku apa saja untuk
kebaikan dan kepentingan individu atau kelompok itu sendiri termasuk perilaku konsumtif.
b. Pengaruh Konformitas dan Kontrol Diri terhadap Perilaku
Konsumtif
Pembahasan pengaruh konformitas dan kontrol diri terhadap perilaku konsumtif mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
IAIN Raden Intan Lampung yang diolah menggunakan program SPSS Statistic Product And Service Solution for windonws versi 23
136
Philip Kotler, Op.Cit. h.201.
108
menunjukan bahwa berdasarkan signifikansi 0,05. Dapat dinyatakan konformitas mempunya pengaruh yang signifikan terhadap perilaku
konsumtif mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Raden Intan Lampung berdasarkan X
1
konformitas karena tingkat signifikan berada pada taraf 0,000 0,000 0,05 dengan R2=0,714 yang artinya
konformitas mempengaruhi perilaku konsumtif sebesar 71,4. Jika berdasarkan X
2
kontrol diri karena tingkat signifikan berada pada taraf yang sama 0,000 0,000 0,05 dengan R2=0,266 yang artinya
kontrol diri mempengaruhi perilaku konsumtif sebesar 26,6.
c. Pandangan Ekonomi Islam Terhadap Perilaku Konsumtif pada
Mahasiswa
Hasil penelitian yang dilakukan memberikan penjelasan bahwa perilaku konformitas dan kontrol diri berpengaruh secara signifikan
terhadap perilaku konsumtif dikalangan mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Raden Intan Lampung.
Teman yang merupakan sebuah istilah kecil tetapi memiliki pengaruh yang besar dalam diri seseorang, dengan adanya teman
seseorang untuk menjalani hidup menjadi lebih berwarna dan memiliki kesan tersendiri. Islam merupakan agama yang sempurna, mengatur
semua aspek kehidupan yang berlandaskan Al-Quran dan Al-Hadist. Salah satunya muamalah, semua kegiatan muamalah itu boleh
dilakukan, kecuali yang ada larangan tegas dari Allah dan rasul Nya. Larangan itu biasanya dimaksudkan untuk kemaslahatan. Muamalah
109
diantaranya kegiatan ekonomi, dimana ekonomi adalah cabang ilmu yang membahas terkait dengan aktivitas baik secara individu ataupun
bermasyarakat. Dalam pandangan Islam, ekonomi adalah ilmu yang membahas tentang upaya mengadakan dan meningkatkan produktivitas
barang dan jasa. Dengan demikian maka ekonomi dalam Islam yaitu aktivitas yang berkaitan dengan cara berproduksi, distribusi dan
konsumsi sesuai dengan ajaran Islam. Sedangkan perilaku konsumsi dalam Islam harus memiliki tujuan
yaitu pencapaian maslahah bukan utilitas. Memperoleh manfaat dan keberkahan dalam mengkonsumsi itu hal terpenting, dimana konsumen
memperoleh manfaat pada saat terpenuhi kebutuhan fisikis dan keberkahan diperoleh ketika mengkonsumsi barang dan jasa yang
dihalalkan oleh syariat Islam. dan banyak manfaat yang didaptkan bagi konsumen yang memakan makanan halal dan baik.
Allah SWT berfirman dalam Al-Quran surat al-Araf ayat 31:
Artinya: Hai anak Adam, pakailah pakaianmu yang indah di Setiap memasuki masjid, Makan dan minumlah, dan janganlah
berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan.
110
Berdasarkan ayat diatas bahwa Allah SWT tidak menyukai sesuatu yang berlebih-lebihan termasuk didalamnya adalah konsumsi.
Dan sesungguhnya kesejahteraan yang hakiki menurut Imam Al- Ghazali tergantung kepada lima tujuan dasar hidup yakni kehidupan
atau jiwa al-nafs, property atau harta benda al mal, keyakinan al- din intelektual al-aql, dan keluarga atau keturunan al-nasl. Islam
juga mengajarkan kepada umatnya agar dalam bekonsumsi harus lebih mengutamakan kebutuhan pokok berorientasi pada Falah.
Sebagaimana dijelaskan bahwa preferensi konsumsi yang Islami memiliki pola dalam pemenuhan kebutuhanya. Yang pertama
dijelaskan bahwa adanya pilihan yakni mengutamakan akhirat dari pada dunia. Dalam hal ini seorang muslim akan dihadapkan kepada
konsumsi yang bersifat duniawi dan ibadah. Akan tetapi jika seorang muslim yang rasional, yaitu orang beriman akan mengalokasikan
anggaran lebih banyak untuk akhirat dari pada untuk duniawi. Karena sesungguhnya Allah memperkenankan hambanya menikmati kekayaan
sebagai wujud syukur kepadanya dan sebagai sarana untuk mendukung ibadah.
Selanjutnya yang kedua harus konsisten dalam pemenuhan kebutuhannya,yang terdiri dari: daruriyyah kebutuhan pokok,
hajiyyah kebutuhan kesenangan, dan tahsiniyah kebutuhan mewah:
111
a. Daruriyyah kebutuhan pokok Kabutuhan pokok atau daruriyyah adalah kebutuhan yang
wajib adanya yang harus dipenuhi agar dapat mempertahankan kelangsungan hidup manusia.
b. Hajiyyah Kebutuhan sekunder Kebutuhan ini dapat terpenuhi setelah kebutuhan pokok
terpenuhi, kebutuhan yang diperoleh manusia dengan maksud untuk mempermudah kehidupan, dan mengurangi kesulitan-
kesulitan dalam kehidupan. c. Tahsiniyah Kebutuhan tersier
Kebutuhan yang
dapat menciptakan
kebaikan dan
kesejahteraan dalam kehidupan manusia, pemenuhan kebutuhan ini tergantung pada pemenuhan kebutuhan pokok dan sekunder, jika
kedua kebutuhan itu sudah terpenuhi maka boleh memenuhi kebutuhan tersier.
Jika pondasi tersebut sudah tertanam dan menjadi acuan hidup dalam setiap mahasiswa yang merupakan agen pertama dalam
merubah kehidupan dimasa yang akan datang dari berbagai kegiatan, khususnya dalam kegiatan konsumsi atau belanja maka tujuan hidup
peribadi seorang muslim bukan untuk kesenangan atau kepuasan
semata, akan tetapi untuk mencapai Maslahah dan Falah.
112
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN
Kesimpulan dari hasil penelitian yang berjudul “Analisis Pengaruh Konformitas dan Kontrol Diri terhadap Perilaku Konsumtif dalam
Perspektif Ekonomi Islam Studi pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Raden Intan Lampung Angkatan 2015” adalah sebagai
berikut: 1. Berdasarkan variabel independen Konformitas X
1
dan Kontrol Diri X
2
berpengaruh secara tingkat signifikan terhadap variabel dependen Perilaku Konsumtif Y. Hal ini dibuktikan berdasarkan X
1
konformitas konformitas mempengaruhi perilaku konsumtif sebesar 71,4. Jika berdasarkan X
2
kontrol diri kontrol diri mempengaruhi perilaku konsumtif sebesar 26,6 hal ini berdasarkan tingkat
konformitas pada mahasiswa cukup tinggi begitu juga tingkat control diri pada mahasiswa. Tetapi yang lebih tinggi tingkat konformitas.
Sedangkan berdasarkan pada tabel model summary dapat diketahui bahwa nilai R Square = 0,983 atau 98,3. Dengan adanya nilai R
Square sebesar 98,3. Artinya terdapat hubungan yang signifikan konformitas dan kontrol diri terhadap perilaku konsumtif pada
mahasiswa sedangkan sisanya dipengaruhi oleh faktor-faktor lain. 2. Perilaku mahasiswa ketika melakukan tindakan perilaku konsumsi
belum sepenuhnya sesuai dengan tindakan ekonomi Islam. Namun dalam penerapannya tindakan perilaku konsumsi yang dilakukan oleh