22
b. modal kerja normal Normal working capital yaitu sejumlah modal kerja yang digunakan untuk dapat menyelenggarakan kegiatan produksi pada
kapasitas normal. 2. Modal Kerja Variabel Variabel Working Capital
yaitu modal kerja yang dibutuhkan saat- saat tertentu dengan jumlah yang berubah- ubah sesuai dengan perubahan keadaan dalam satu periode. Modal
kerja variabel ini terdiri dari: a. modal kerja musiman seasonal working capital yaitu sejumlah modal
kerja yang besarnya berubah- ubah disebabkan oleh perubahan musim. b. modal kerja siklis cyclical working capital yaitu sejumlah modal kerja
yang besarnya berubah-ubah disebabkan oleh perubahan permintaan produk.
c. modal kerja darurat Emergency working capital yaitu modal kerja yang besarnya berubah- ubah yang penyebabnya tidak diketahui sebelumnya
misalnya kebakaran, banjir, gempa bumi, buruh mogok dan sebagainya.
2.1.4 Unsur Modal Kerja
Unsur atau komponen modal kerja dapat dilihat pada setiap neraca perusahaan, yaitu pada semua perkiraan aktiva lancar dan kewajiban lancarnya.
Perbedaan yang ada biasanya menyangkut perkiraan- perkiraan yang disebabkan perbedaan jenis perusahaan. Misalnya persediaan, untuk perusahaan yang hanya
melakukan perdagangan, mungkin hanya perkiraan persediaan persediaan barang
Universitas Sumatera Utara
23
dagang sedangkan perusahaan yang melakukan pembuatan barang persediaannya akan terdiri dari bahan mentah, barang setengah jadi, dan barang jadi Weston dan
Brigham.
2.1.5 Faktor yang Mempengaruhi Modal Kerja
Faktor yang mempengaruhi besar kecilnya modal kerja adalah sebagai berikut:
1. volume penjualan yaitu faktor yang paling utama karena perusahaan memerlukan modal kerja untuk menjalankan aktivitasnya yang mana puncak dari aktivitasnya
itu adalah tingkat penjualan. 2. kebijakan kebijakan yang ditetapkan oleh perusahaan seperti : 1 Politik penjualan
kredit yaitu panjang pendeknya piutang akan mempengaruhi besar kecilnya modal kerja dalam satu periode, 2 Politik penentu persediaan besi dimana jika
persediaan yang diinginkan tinggi,baik persediaan kas, persediaan bahan baku, persediaan bahan jadi, maka diperlukan modal yang relatif besar dan sebaliknya
bila ditetapkan persediaan rendah maka diperlukan modal kerja yang relatif rendah.
3. pengaruh musim yaitu dengan adanya pergantian musim, akan dapat mempengaruhi besar kecilnya barang dan jasa serta tingkat penjualan. Fluktuasi
tingkat penjualan akan mempengaruhi besar kecilnya modal kerja yang dibutuhkan untuk menyelenggarakan kegiatan produksi.
4. kemajuan teknologi dimana perkembangan teknologi dapat mempengaruhi atau mengubah proses produksi menjadi lebih cepat dan lebih ekonomis dengan
Universitas Sumatera Utara
24
demikian akan dapat mengurangi besarnya kebutuhan modal kerja. Tetapi dengan perkembangan teknologi maka perusahaan perlu mengimbangi dengan membeli
alat- alat investasi baru sehingga diperlukan modal kerja yang relatif besar. Sedangkan menurut kamaruddin 2002, faktor yang menentukan jumlah
modal kerja adalah: 1. besar kecilnya kegiatan usaha atau perusahaan Produksi dan penjualan, dimana
semakin besar kegiatan perusahaan maka semakin besar modal kerja yang diperlukan, apabila hal lainnya tetap. Selain besar kecilnya usaha , sifat perusahaan
juga mempengaruhi besarnya modal kerja. 2. kebijaksanaan tentang penjualan kredit atau tunai. Persediaan dengan EOQ =
Econimic Orde Quantity dan safety stock, dan saldo ke kas minimal, pembelian bahantunai atau kredit.
2.1.6. Peranan Modal Kerja