Kerangka Konseptual TINJAUAN PUSTAKA

36 Kerja X2, dan Return On Equity Y1. minuman go public di bursa efek jakarta berpengaruh secara simultan terhadap Return On Equity ROE, namun secara parsial pengaruh perputaran modal kerja lebih besar dibanding modal kerja terhadap Return On Equity ROE. 3 Hairuddin 2003 Modal Kerja X1, Perputaran Modal Kerja X2, dan Return On Equity Y1. Modal Kerja dan Perputaran modal kerja pada Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di BEI menyimpulkan bahwa kedua variable independen tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen.

2.3 Kerangka Konseptual

Return On Equity ROE atau profitabilitas merupakan suatu pengukuran dari penghasilan atau income yang tersedia bagi pemilik modal yang mereka investasikan dalam perusahaan. Tinggi rendahnya begitu juga dengan penjualan sehingga perputaran modal kerjanya juga meningkat dan Return On Invesment juga meningkat. Sedangkan tinggi rendahnya debt rasio Retun On Equity dapat berubah sesuai dengan pembagian Return On Invesment dan debt ratio. Tinggi rendahnya Universitas Sumatera Utara 37 Return On Invesment dapat berubah sesuai dengan perubahan profit margin dan perputaran aktiva. Dengan menambah aktiva lancar dan aktiva lainnya sampai tingkat tertentu diharapkan modal kerja yang diperusahaan bertambah ditentukan oleh besar kecilnya total hutang. Pengauh variabel terhadap ROE dapat dijelaskan sebagai berikut: 1. Pengaruh Modal Kerja terhadap ROE Modal kerja adalah keseluruhan aktiva lancar yang bisa dijadikan uang kas yangdimiliki perusahaan, atau dana yang harus tersedia untuk membiayai kegiatan operasi perusahaan sehari-hari sawir, 2008. Ketersedian dana yang cukup akan menunjang tercapainya return on equty perusahaan, semakin tinggi tingkat efektifitas modal kerja maka kinerja operasional perusahaan akan semakin baik namun kesalahan dalam mengelola modal kerja mengakibatkan kegiatan usaha dapat terhambat atau terheti sama sekali. 2. Pengaruh Perputan Modal Kerja Terhadap ROE Perputaran modal kerja merupakan perbandingan antara penjualan dengan jumlah keseluruhan aktiva lancar yang dimiliki suatu perusahaan pada suatu periode tertentu. Semakin besar rasio ini menunjukkan efektifnya pemanfaatan modal kerja yang tersedia dalam meningkatkan return on equty perusahaan Riyanto, 2011. Ini berarti semakin besar rasio perputaran modal kerja maka semakin baik suatu perusahaan dimana persentase modal kerja yang ada mampu menghasilkan jumlah penjualan tertentu. 3. Pengaruh Operating Asset Turnover terhadap ROE Universitas Sumatera Utara 38 Turnover yang tinggi menunjukkan manajemen yang efektif tetapi dapat juga turnover yang tinggi disebabkan aktiva perusahaan yang sudah tua dan sudah habis disusut, jadi turnover yang tinggi ini karena keadaan perusahaan. Menurut Irawati 2006:52 “ semakin besar perputaran aktiva, maka semakin efektif perusahaan mengelola aktivanya”. Kecepatan perputaran operating assets atau aktiva usaha dalam suatu periode tertentu tersebut, dengan melihat assets turnover dimaksud untuk mengetahui efesiensi perusahaan dengan melihat pula kecepatan perputaran operating assets atau aktiva usaha dalam suatu periode tertentu. 4. Pengaruh Inventory Turnover terhadap ROE Tujuan kebijakan persediaan harus dipertahankan antara dua perbedaan besar yaitu, tingkat persediaan berlebihan meyebabkan biaya penyimpanan, resiko dan investasi yang berlebihan. Disilain tingkat yang tidak memadai untuk memenuhi permintaan dan produksi dengan dengan cepat akan muncul biaya kehabisan persediaan yang tinggi. Tujuan kebijakan persediaan menurut Adisaputro 2007:163- 164 sebagai berikut:” Tujuan kebijakan Persediaan adalah untuk merencanakan tingkat optimal investasi persediaan dengan mempertahankan tingkat optimal tersebut melalui pengembalian.” Dengan adanya manajemen dan kebijakan persediaan dalam suatu perusahaan maka persediaan dalam perusahaan akan terjaga dengan baik. Persediaan tersebut akan berputar secara normal tanpa ada hambatan dan tujuan perusahaan dapat dicapai Penambahan modal asing untuk meningkatkan modal kerja hanya akan memberikan efek yang menguntungkan bagi perusahaan karena adanya tambahan Universitas Sumatera Utara 39 modal kerja dan keuntungan lebih besar dari pada biaya bunga. Dengan kata lain penambahan hutang untuk meningkatkan modal kerja dapat meningkatkan penjualan sehingga perputaran modal kerja meningkat, dengan meningkatnnya perputaran modal kerja serta perputan turnover operating assets maka modal kerja akan segera kembali dalam perusahaan yang disertai peningkatan laba perusahaan. Perubahan yang terjadi dalam modal kerja harus dibuatkan laporannya yang sering disebut dengan nama laporan perubahan modal kerja. Berdasarkan kerangka konseptual diatas, maka hubungan variabel penelitian dalam penelitian ini digambarkan sebagai berikut: Gambar 1.1 Kerangka Konseptual 2.4 Hipotesi s Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap masalah penelitian yang RETURN ON QUITY ROE Y1 MODAL KERJA X1 PERPUTARAN MODAL KERJA X2 OPERATING ASSET TURNOVER X3 INVENTORY TURNOVER X4 Universitas Sumatera Utara 40 diturunkan melalui teori, serta suatu pernyataan yang masih diuji kebenarannya secara empiris Sekaran, 2006. Hasil pengembalin ekuitas atau return on equity atau rentabilitas modal sendiri merupakan rasio untuk mengukur laba bersih sesudah pajak dengan modal sendiri. Rasio ini menunjukkan efisiensi pengguna modal sendiri dimana semakin tinggi rasio ini maka akan semakin baik artinya posisi pemilik perusahaan semakin kuat demikian pula sebaliknya. Salah satu ukuran profitabilitas yang paling penting adalah laba bersih. Investor dan kreditor sangat berkepentingan dalam mengevaluasi kemampuan perusahaan dalam mengahasilkan laba saat ini maupun dimasa yang akan datang. Besarnya profitabilitas ini dilihat dari margin laba atas penjualan, pengembalian total aktiva dan juga pengembalian equitas saham biasa. Ketersedian dana yang cukup akan menunjang tercapainya return on equity perusahaan, dimana semakin tinggi tingkat efektifitas modal kerja maka kinerja operasional perusahaan akan semakin baik begitu juga dengan perputaran modal kerja semakin besar rasio perputaran modal kerja maka semakin baik suatu perusahaan dimana persentase modal kerja yang ada mampu menghasilkan jumlah penjualan tertentu. Kaitan profitabilitas dengan operating asset turnover adalah dimana jika operating asset turnover tinggi maka akan menunjukkan manajemen yang efektif dan perputaran aktiva yang baik, serta pengelolaan aktiva oleh pihak manajemen terlaksana dengan efektif dan efisien. Sama halnya dengan inventory turnover yang Universitas Sumatera Utara 41 memiliki tujuan kebijakan persediaan yaitu untuk merencanakan tingkat optimal investasi persediaan dengan mempertahankan tingkat optimal tersebut melalui pengembalian. Dengan adanya manajemen dan kebijakan persediaan dalam suatu perusahaan maka persediaan dalam perusahaan akan terjaga dengan baik. Persediaan tersebut akan berputar secara normal tanpa ada hambatan dan tujuan perusahaan dapat dicapai Berdasarkan uraikan di atas, maka hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: H 1 = terdapat pengaruh modal kerja, perputaran modal kerja, Operating Asset Turnover dan Inventory Turnover terhadap Return On Equity pada perusahaan Sektor Perkebunan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia baik secara simultan maupun secara parsial. Universitas Sumatera Utara 42

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Jenis dan Sumber Data

Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif yaitu penelitian yang menekankan pada pengujian teori- teori melalui pengujian variabel- variabel penelitian dengan angka yang bertujuan untuk menguji hipotesis. Penelitian ini menjelaskan pengaruh Modal Kerja, Perputaran Modal Kerja, Operating Asset Turnover dan Inventory Turnover terhadap Return On Equity ROE

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Bursa Efek Indonesia melalui media internet dengan situs www.idx.co.id dan website resmi masing- masing perusahaan sampel. Periode penelitian dilakukan pada tahun 2010 sampai dengan 2013 pada perusahaan Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Analisis Pengaruh Likuiditas (Current Ratio), Profitabilitas (Return On Equity, Return On Investment, Earning Per Share), dan Inventory Turnover Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Tekstil Dan Garmen Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

2 110 99

Pengaruh Modal Kerja dan Perputaran Modal Kerja Terhadap Return On Equity (ROE) pada Perusahaan Perkebunan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode tahun 2008- 2012

0 62 96

Pengaruh Modal Kerja dan Perputaran Modal Kerja terhadap Return On Equity (ROE) pada perusahaan Perkebunan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode Tahun 2008- 2012

0 41 96

Analisis Pengaruh Return On Assets, Return On Equity dan Debt to Equity Ratio terhadap Return Saham Pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

7 100 81

Analisis Pengaruh Perputaran Modal Kerja Terhadap Return On Asset (ROA) pada Perusahaan-Perusahaan Real Estate dan Property yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)

4 54 83

Determinan Merger Dan Akuisisi : studi di perusahaan non-keuangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2004-2013

0 27 0

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Pengaruh Modal Kerja, Perputaran Modal Kerja, Operating Asset Turnover dan Inventory Turnover terhadap Return On Equity (ROE) pada perusahaan Perkebunan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode tahun 2010-2013

0 0 9

Pengaruh Modal Kerja, Perputaran Modal Kerja, Operating Asset Turnover dan Inventory Turnover terhadap Return On Equity (ROE) pada perusahaan Perkebunan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode tahun 2010-2013

0 0 9

Pengaruh Modal Kerja dan Perputaran Modal Kerja Terhadap Return On Equity (ROE) pada Perusahaan Perkebunan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode tahun 2008- 2012

0 0 10

Pengaruh Modal Kerja dan Perputaran Modal Kerja terhadap Return On Equity (ROE) pada perusahaan Perkebunan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode Tahun 2008- 2012

0 1 10