commit to user 20
C. Teori Signal Signalling Theory
Teori sinyal muncul karena adanya asimetri informasi antara perusahaan dengan pihak eksternal. Hal ini menjelaskan mengapa perusahaan
mempunyai dorongan untuk memberikan informasi laporan keuangan pada pihak eksternal, yaitu karena perusahaan mengetahui lebih banyak mengenai
perusahaan dan prospek yang akan datang daripada pihak luar investor, kreditor. Teori sinyal mengemukakan tentang bagaimana seharusnya
perusahaan memberi sinyal kepada pengguna laporan keuangan, yang berupa informasi mengenai apa yang telah dilakukan manajemen untuk mewujudkan
tujuan pemilik perusahaan, yang dapat berupa promosi atau informasi lain yang menyatakan bahwa perusahaan tersebut lebih baik dari yang lain Sari
dan Zuhrotun 2006. Kurangnya informasi pihak luar mengenai perusahaan, menyebabkan
mereka memberikan penilaian yang rendah untuk perusahaan. Perusahaan dapat meningkatkan nilainya, dengan mengurangi informasi asimetri. Salah
satu cara untuk mengurangi asimetri informasi adalah, dengan memberikan sinyal pada pihak luar, salah satunya berupa informasi keuangan yang dapat
dipercaya dan akan mengurangi ketidakpastian mengenai prospek perusahaan yang akan datang Wolk et. al., 2000.
Gumanti 2009 mengemukakan bahwa bagaimanapun bentuk sinyal yang dikeluarkan, dimaksudkan untuk menyampaikan sesuatu agar pihak
eksternal memberikan penilaian yang berbeda atas perusahaan. Teori sinyal mengemukakan
tentang bagaimana
seharusnya sebuah
perusahaan
commit to user 21
memberikan sinyal kepada pengguna laporan keuangan. Sinyal ini berupa informasi mengenai apa yang sudah dilakukan oleh manajemen untuk
merealisasikan keinginan pemilik.
D. Teori Keagenan Agency Theory
Pemikiran teori ini, didasarkan atas adanya perbedaan informasi antara atasan dan bawahan, atau antara kantor pusat dan cabang, dari sudut pandang
teori ini, prinsipal pemilik atau manajemen puncak membawahi agen karyawan atau manajer yang lebih rendah untuk melaksanakan kinerja yang
efisien Ikhsan dan Ishak, 2008. Pada dasarnya teori keagenan ini mulai muncul ketika seorang yang
disebut prinsipal pemilik mempekerjakan seorang lain yang disebut agen untuk melaksanakan pekerjaan untuk kepentingan pemilik dan pengambilan
keputusan dalam pekerjaan tersebut. Contohnya ketika pemilik atas saham suatu perusahaan prinsipal, mempekerjakan seorang CEO agen untuk
menjalankan perusahaan. Pemisahan kepemilikan dalam perusahaan seperti ini dapat memicu timbulnya konflik kepentingan antara prinsipal dan agen
Jensen dan Meckling, 1976 dalam Wahyuningsih 2007. Konflik kepentingan seperti ini sudah pasti akan terjadi, dimana
manajemen tetap akan memikirkan kepentingannya dibanding memikirkan kepentingan pemilik, sehingga dalam praktiknya manajemen akan mengelola
perusahaan dan berusaha membuat kinerja yang sepertinya bernilai lebih dimata pemilik. Pernyataan tersebut didukung oleh Jensen dan Meckling
1976 dalam Wahyuningsih 2007, yaitu konflik kepentingan antara
commit to user 22
manajemen dan pemilik akan semakin besar ketika kepemilikan manajemen atas perusahaan semakin kecil. Manajemen cenderung akan mementingkan
diri sendiri dibanding perusahaan, akan tetapi ketika kepemilikan manajemen atas perusahaan besar, maka manajemen akan berusaha membuat kinerja
yang baik bagi perusahaan karena akan berdampak bagi dirinya sendiri. Untuk meminimalkan konflik kepentingan tersebut diperlukan sebuah
laporan pertanggungjawaban yang baik dari agen kepada prinsipal. Laporan tersebut berupa laporan keuangan yang dibuat dengan data-data keuangan dan
akuntansi dalam perusahaan, sehingga dengan adanya laporan tersebut, diharapkan prinsipal dapat menilai kinerja dari agen yang dipekerjakannya
dan laporan tersebut juga digunakan sebagai dasar pemberian kompensasi bagi agen tersebut berdasarkan kinerja yang dicapai.
Laporan keuangan tersebut agar lebih dapat dipercaya harus diaudit oleh auditor independen, sehingga pemilik dapat sepenuhnya mempercayai
angka-angka yang dibuat manajemen sebagai pertanggungjawabannya, tanpa tertipu oleh adanya salah saji atau perekayasaan informasi keuangan oleh
manajemen demi kepentingannya sendiri. Dalam kaitannya dengan manajemen laba disekitar IPO, kecenderungan
yang dimiliki manajemen ketika memanfaatkan asimetri informasi calon investor adalah melakukan manajemen laba, untuk menarik perhatian calon
investor.
commit to user 23
E. Konsep Akrual