Variabel Penelitian dan Pengukurannya

commit to user 38 Dengan metode Content analysis, laporan keuangan yang telah diidentifikasi sesuai dengan kriteria yang dijadikan data dalam penelitian ini kemudian dianalisis guna mendapatkan data mengenai discretionary accruals dan total accruals yang merupakan data untuk mengetahui ada tidaknya earning management perusahaan di sekitar IPO. Selain menggunakan metode Content analysis, dalam pengumpulan data juga digunakan metode dokumentasi. Dengan metode dokumentasi, peneliti menyelidiki benda-benda tertulis seperti buku-buku, majalah, dokumen, peraturan-peraturan, notulen rapat, catatan harian dan sebagainya. Dengan metode dokumentasi ini data dalam neraca dan laporan labarugi dikumpulkan guna menghitung nilai rasio kondisi keuangan perusahaan, discretionary accruals dan total accruals.

D. Variabel Penelitian dan Pengukurannya

Variabel adalah suatu konsep yang beragam atau bervariasi Priyatno, 2010 : 8. Menurut pengertian lain, variabel dapat juga diartikan sebagai obyek penelitian atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian Arikunto, 2002 : 96. a. Manajemen Laba Dalam penelitian ini untuk mengukur ada tidaknya manajemen laba digunakan pendekatan total accruals untuk mencari discretionary accruals. Pemakaian model pendekatan ini sama dengan commit to user 39 model Jones, Healy dan Angelo dalam Hastoro dan Yuliana, 2010, yang berpendapat bahwa total accrual terjadi dari discretionary accruals dan non discretionary accrual, dimana total accruals di dalam discretionary accruals tidak mudah terobsesi sedangkan non discretionary accruals cenderung stabil. Sehingga pengujian ada tidaknya earning management ditekankan pada discretionary accruals. 1. Menghitung Total accruals TAC: TAC it = NI it - CFO it A it-1 Keterangan: TAC it = Total accruals perusahaan i pada periode t NI it = Laba bersih net income perusahaan i periode t CFO it = Cashflow operasi perusahaan i tahun t A it-1 = Total aset perusahaan i tahun t - 1 2. Menghitung Non discretionary accruals NDA: NDA t = α11A it-1 + α2REV it A it-1 + α3AT it A it-1 + e it ... Keterangan: NDA t = Non discretionary accruals perusahaan i periode t REV it = . Pendapatan perusahaan i periode t dikurangi ..... pendapatan tahun t - 1 AT it = Aset tetap perusahaan i tahun t A it-1 = Total aset perusahaan i tahun t - 1 commit to user 40 α1,2,3 = Parameter spesifik perusahaan e it = Sampel eror Estimasi parameter spesifik perusahaan α1 α2 α3 diperoleh dari model analisis regresi Ordinary Least Square OLS seperti tertulis dalam penelitian Hastoro dan Yuliana, 2010: TAC it A it-1 = α11A it-1 + α2REV it A it-1 + α3PPE it A it-1 + e it... Keterangan: PPE it = Aset tetap perusahaan i periode t 3. Menghitung Discretionary accruals DAC: DAC it = TAC it - NDA it Keterangan: DAC it = Discretionary accruals perusahaan i pada tahun t TAC it = Total accruals perusahaan i pada periode t NDA it = Non discretionary accruals perusahaan i periode t 4. Dari persamaan-persamaan diatas, maka dapat disimpulkan suatu persamaan untuk menghitung nilai proksi discretionary accruals sebagai berikut: DA it =TAC it A it-1 – [ α11A it-1 + α2“REV it A it-1 + α3PPE it A it-1 ] commit to user 41 b. Kinerja Keuangan Perusahaan Profitabilitas suatu perusahaan berbanding lurus dengan ROA Return On Asset dari perusahaan tersebut pula, yaitu jika ROA meningkat maka profitabilitas pun meningkat. Begitu juga dengan ROE Return on Equity, GPM Gross Profit Margin, OPM Operating Profit Margin, dan NPM Net Profit Margin, semuanya adalah bagian dari rasio profitabilitas, yang berbanding lurus dengan laba atau profitabilitas perusahaan. Berangkat dari konsep tersebut, maka penelitian ini menggunakan rasio-rasio keuangan yaitu, ROA, ROE, GPM, OPM, dan NPM untuk mengetahui profitabilitas perusahaan sebelum IPO maupun setelah IPO untuk diperbandingkan kinerjanya. 1. Untuk menguji ROA digunakan persamaan: ROA it = NI it TA it Keterangan: TA it = Total aset perusahaan i pada periode t NI it = Laba bersih net income perusahaan i periode t ROA it = Return on Asset perusahaan i periode t 2. Untuk menguji ROE digunakan persamaan: ROE it = NI it E it Keterangan: E it = Ekuitas pemegang saham perusahaan i pada periode t commit to user 42 NI it = Laba bersih net income perusahaan i periode t ROE it = Return on Equity perusahaan i periode t 3. Untuk menguji GPM digunakan persamaan: GPM it = Sal it - HPP it Sal it Keterangan: Sal it = Penjualan perusahaan i pada periode t HPP it = Harga pokok penjualan perusahaan i periode t GPM it = Margin laba kotor perusahaan i periode t 4. Untuk menguji OPM digunakan persamaan: OPM it = OP it Sal it Keterangan: Sal it = Penjualan perusahaan i pada periode t OP it = Laba operasi perusahaan i periode t OPM it = Margin laba operasi perusahaan i periode t 5. Untuk menguji NPM digunakan persamaan: NPM it = NI it Sal it Keterangan: Sal it = Penjualan perusahaan i pada periode t NI it = Laba bersih perusahaan i periode t NPM it = Margin laba bersih perusahaan i periode t commit to user 43 Setelah kelima rasio diuji secara serentak perbedaannya, kemudian dilakukan pengujian secara parsial untuk kelima rasio tersebut, untuk melihat apakah memang terdapat perbedaan kinerja antara periode sebelum dan setelah IPO, ketika diuji secara parsial maupun bersama-sama.

E. Teknik dan Analisis Data