Penawaran Saham Perdana Initial Public Offerings

commit to user 14

BAB II LANDASAN TEORI

A. Penawaran Saham Perdana Initial Public Offerings

Initial Public Offerings IPO adalah penjualan saham perusahaan untuk pertama kali yang dilakukan di pasar perdana Suprianto, 2008. Setelah perusahaan melakukan penjualan saham, maka struktur kepemilikan perusahaan tersebut akan berubah, dan hal ini menuntut adanya transparansi informasi dalam perusahaan. Perusahaan ini harus memberikan informasi yang transparan kepada publik baik dalam periode sebelum IPO ataupun periode setelah IPO. Pada periode sebelum IPO, transparansi tersebut diperlukan sebagai prasyarat untuk pengajuan IPO, misalnya laporan prospektus, sedangkan untuk periode setelah IPO, perusahaan harus melaporkan setiap informasi dan mengungkapkannya sebagai konsekuensi, karena telah menjadi perusahaan publik yang tercatat dalam pasar modal. Beberapa keuntungan berikut, akan diterima perusahaan ketika menjadi perusahaan publik: 1. Sumber Pendanaan Masalah yang sering menjadi kendala utama dalam perusahaan adalah, kurangnya dana untuk pengembangan, baik untuk penambahan modal kerja atau untuk ekspansi usaha. Salah satu pilihan yang dapat diambil adalah dengan cara menjadi perusahaan publik, dengan menjual commit to user 15 sahamnya sehingga kendala keuangan dapat teratasi. Dengan menjual sahamnya kepada publik seperti ini, perusahaan akan memperoleh dana dalam jumlah yang besar. 2. Keuntungan Kompetitif dalam Usaha Setelah menjadi perusahaan publik, perusahaan akan memperoleh banyak keuntungan untuk pengembangan usaha di masa mendatang, antara lain, perusahaan dapat mengajak para partner kerjanya supplier, buyer menjadi salah satu pemegang saham perusahaan, dengan cara menjual saham perusahaan kepada mereka. Pada saat hal tersebut terjadi, hubungan antara perusahaan dan partner-nya tidak lagi hanya sebatas hubungan bisnis, tetapi akan terjalin suatu hubungan yang lebih baik, yaitu loyalitas mereka terhadap perusahaan akan meningkat, karena mereka memiliki kepentingan dalam perusahaan, yaitu sebagai pemegang saham. 3. Kesempatan Merger atau Akuisisi atas Perusahaan Lain. Merger atau akuisisi merupakan salah satu usaha yang banyak dilakukan manajemen untuk mengembangkan perusahaan yang dijalankannya. Dengan adanya merger atau akuisisi, maka suatu perusahaan dapat dibeli kepemilikannya oleh perusahaan lain. Melakukan merger atau akuisisi merupakan kebebasan bagi setiap perusahaan yang terdaftar di pasar modal. Perusahaan publik yang sahamnya diperdagangkan di bursa, akan lebih mudah melakukan pembiayaan untuk merger atau akuisisi, melalui penerbitan saham baru, yang digunakan sebagai alat pembiayaan merger atau akuisisi tersebut. commit to user 16 4. Kemampuan Going Concern yang lebih baik Kemampuan going concern bagi perusahaan adalah kemampuan untuk tetap dapat bertahan dalam kondisi apapun termasuk dalam kondisi yang dapat mengakibatkan bangkrutnya perusahaan, seperti gagalnya pembayaran hutang kepada pihak ketiga, perubahan pasar yang mempengaruhi kemampuan perusahaan untuk bertahan di bidang usahanya. Dengan menjadi perusahaan publik, kemampuan perusahaan untuk dapat mempertahankan kelangsungan hidupnya akan jauh lebih baik dibandingkan dengan perusahaan tertutup. 5. Meningkatkan Citra Perusahaan Dengan menjadi perusahaan publik, maka perusahaan akan selalu mendapat perhatian media dan komunitas keuangan. Hal ini berarti bahwa perusahaan tersebut terus dipublikasi, sehingga dapat citra perusahaan akan meningkat. Peningkatan citra tersebut tentunya akan memberikan dampak positif bagi pengembangan usaha di masa depan. Suatu perusahaan yang memutuskan untuk menjual sahamnya, untuk menjadi perusahaan publik, memiliki beberapa kewajiban yang harus dilakukan. Payamta 1998 dalam penelitiannya menyatakan beberapa konsekuensi yang harus dilakukan perusahaan publik tersebut: 1. Kewajiban keterbukaan full disclosure mengenai informasi yang disajikan ke publik. 2. Kewajiban mengikuti peraturan pasar modal. 3. Perubahan gaya manajemen menjadi formal. commit to user 17 4. Kewajiban membayar deviden atau bunga. 5. Kewajiban untuk selalu berusaha meningkatkan pertumbuhan perusahaan.

B. Manajemen Laba