Rumusan Masalah Hipotesis Manfaat Penelitian

penyebab anemia. 7,8 Beberapa penelitian yang berkembang pada orang dewasa belakangan ini melaporkan tentang peran nilai RDW sebagai faktor prognostik pada beberapa keadaan sakit kritis, termasuk sepsis. 9-15 Berbeda dengan studi pada orang dewasa, peran nilai RDW sebagai faktor prognostik masih belum sepenuhnya terbukti. Peningkatan nilai RDW setelah 72 jam rawatan dilaporkan dapat memprediksi terjadinya mortalitas. 16 Namun, sebuah studi kohort prospektif melaporkan tidak ada hubungan antara peningkatan nilai RDW dengan derajat keparahan penyakit dan mortalitas pada anak dengan sepsis. 17 Hal ini menjadi latar belakang dilakukan penelitian untuk mengetahui hubungan antara nilai RDW dengan mortalitas pada pasien sepsis di unit perawatan intensif anak.

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian dalam latar belakang masalah di atas, maka dapat dirumuskan pertanyaan penelitian sebagai berikut: - Apakah terdapat hubungan antara nilai RDW dengan mortalitas pada pasien anak dengan sepsis?

1.3. Hipotesis

Terdapat hubungan antara nilai RDW dengan mortalitas pada pasien anak dengan sepsis. 1.4. Tujuan Penelitian 1.4.1 Tujuan Umum Mengetahui hubungan nilai RDW dengan terjadinya mortalitas pada pasien anak dengan sepsis di unit perawatan intensif anak. Universitas Sumatera Utara

1.4.2 Tujuan Khusus

- Mengetahui profil RDW pada pasien sepsis. - Mengetahui hubungan nilai RDW dengan nilai hemoglobin pada pasien sepsis. - Mengetahui hubungan nilai RDW dengan lama rawatan pada pasien sepsis - Mengetahui insidensi mortalitas pada pasien sepsis.

1.5. Manfaat Penelitian

- Di bidang akademik ilmiah : memberikan gambaran tentang peran nilai RDW dalam memprediksi terjadinya keluaran pada pasien sepsis, di mana pemeriksaan ini lebih sederhana, umum dilakukan dan lebih tersedia pada sarana kesehatan. - Di bidang pelayanan masyarakat : dengan mengetahui peran nilai RDW pada pasien sepsis, maka klinisi dapat lebih peka terhadap kemungkinan keluaran pasien sepsis tanpa harus melakukan pemeriksaan yang lebih spesifik dan cenderung memerlukan biaya lebih besar. Masyarakat juga lebih terbantu dengan adanya pemeriksaan yang lebih sederhana namun telah dapat diketahui kemungkinan perjalanan penyakit pada anak dengan sepsis. - Di bidang pengembangan penelitian: memberikan kontribusi ilmiah mengenai peran nilai RDW pada pasien anak dengan sepsis. Universitas Sumatera Utara

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Sepsis dan Gagal Sistem Organ Multipel

Sepsis adalah suatu kumpulan gejala inflamasi sistemik Systemic Inflammatory Response Syndrome SIRS yang disebabkan oleh infeksi, baik yang telah terbukti dengan kultur darah maupun dugaan terjadinya infeksi secara klinis. 1,4 SIRS ditegakkan bila didapatkan minimal dua dari empat kriteria berupa abnormalitas suhu tubuh, jumlah leukosit, takikardi atau takipnu, dengan mengharuskan adanya instabilitas suhu dan jumlah leukosit abnormal. 1,4,18 Menurut perjalanan penyakitnya, sepsis yang tidak tertangani akan berlanjut menjadi sepsis berat. Sepsis berat adalah sepsis yang disertai hipoperfusi atau hipoksia atau gangguan kesadaran, oliguria, atau asidosis laktat. 19 Selanjutnya akan terjadi syok septik, yaitu sepsis yang disertai disfungsi kardiovaskular yang tidak tertangani dengan resusitasi cairan adekuat. 1,19 Sepsis berlanjut menjadi disfungsi sistem organ multipel Multiple Organ Disfunction Syndrome MODS bila tedapat kegagalan pada dua atau lebih sistem organ, serta meningkatkan risiko kematian sesuai gambar 2.1. 19 Untuk menilai terjadinya disfungsi organ, dapat digunakan kriteria disfungsi organ pada anak pada tabel 2.1. 20 Universitas Sumatera Utara