masing-masing sistem skoring ini menunjukkan korelasi yang kuat dengan terjadinya disfungsi sistem organ multipel.
22,23
2.2. Kelainan Sel Darah Merah pada Sepsis
Sistem hematologi memegang peranan penting dalam penghantaran oksigen, pembuangan karbondioksida, hemostasis dan pertahanan diri terhadap patogen.
Gangguan pada sistem hematologi pada sepsis sering dihubungkan dengan terjadinya morbiditas dan mortalitas pada pasien sepsis. Sistem hematologi yang
terlibat dapat meliputi berbagai komponen sel darah dan protein koagulasi. Salah satu yang banyak diteliti adalah gangguan pada lini sel darah merah eritrosit.
24
Sepsis menyebabkan berbagai kelainan pada lini eritrosit, antara lain gangguan deformabilitas, agregasi eritrosit, anemia, serta peningkatan hemoglobin
bebas akibat peningkatan destruksi sel eritrosit. Keempat gangguan ini dapat menyebabkan gangguan sirkulasi, yang pada akhirnya akan memperberat disfungsi
organ yang terjadi.
24
Eritrosit memiliki kemampuan deformabilitas, yaitu kemampuan untuk berubah bentuk dan kembali ke bentuk semula tanpa terjadi ruptur pada situasi
tertentu. Deformabilitas ini memegang peranan penting bagi sel darah merah dalam menjalankan fungsinya untuk menghantarkan oksigen hingga sirkulasi
mikrovaskular. Kemampuan ini dikarenakan oleh bentuk eritrosit dan adanya komponen elastik pada struktur korteks membran eritrosit.
24,25
Sel eritrosit normal yang matang berbentuk lempeng bikonkaf, tidak mengandung inti sel, dengan
ketebalan 2-3 mikrometer μm, dengan diameter 6-8 μm, dan volume sel rata-rata
90 fL. Struktur korteks membran sel eritrosit mengandung komponen spektrin yang
Universitas Sumatera Utara
berbentuk seperti jaring yang memberikan resistensi saat terjadi deformitas eritrosit. Secara skematik, bentuk dan struktur membran eritrosit dapat dilihat pada gambar
2.2.
25
Berbagai kondisi pada sepsis dapat mempengaruhi deformabilitas eritrosit.
24
Temperatur yang meningkat pada percobaan in vitro, yang juga umumnya terjadi pada pasien sepsis, terbukti menyebabkan penurunan deformabilitas eritrosit.
25
Reactive oxygen species yang bersirkulasi dapat menyebabkan kerusakan membran eritrosit dan terjadi kelainan morfologi eritrosit.
24
Endotoksin bakteri dapat mengganggu fleksibilitas dinding eritrosit.
14
Penurunan deformabilitas pada sepsis akan meningkatkan waktu pengaliran darah, terutama mikrosirkulasi, sehingga
berpengaruh negatif terhadap penghantaran oksigen ke jaringan dan dapat memperberat disfungsi organ yang terjadi.
14,24
Pada sepsis dapat terjadi agregasi eritrosit, namun patofisiologi yang pasti belum diketahui. Hal ini dapat terlihat melalui peningkatan laju endap darah.
24
Kelainan pada membran sel eritrosit juga dapat mengakibatkan peningkatan penghancuran sel.
Bila terjadi peningkatan penghancuran eritrosit, maka kadar hemoglobin bebas akan meningkat. Pada percobaan hewan, hemoglobin bebas
Gambar 2.2 Morfologi eritrosit a, gambaran spektrin pada mikroskop elektron b, skema membran sel eritrosit c
25
Universitas Sumatera Utara
akan meni tumor necr
Ane sepsis. Ha
dapat terja berhenti s
inflamasi, eritropoieti
masuk dal penurunan
pertahana EPO, seh
pemendek ingkatkan a
rosis factor emia merup
al ini diseba adi akibat p
sebagai da seperti inte
in EPO, se lam tubuh m
n kadar ser n tubuh ce
hingga mem kan usia erit
Iatrogenik
‐Plebotomi ‐Obat
‐perdaraha
Patogen
Gambar angka kema
TNF- α.
26
pakan sala abkan oleh b
engambilan ampak dar
rleukin IL- erta menek
memerlukan rum besi ya
enderung a micu terjad
trosit akibat
n sal
Inflamas
Respon Epo
2.3 Dampa tian melalui
h satu kela beberapa fa
n sampel da ri ganggua
-1 dan TNF an eritropoi
n zat besi u ang dibutuh
akan menur dinya anem
kelainan m
Patogen M
S
Koagul si
Produ Epo
ak sepsis ter i mekanism
ainan yang aktor sesua
arah berulan an koagula
F- α, dapat m
iesis di sum untuk berep
kan untuk p runkan met
mia lebih l morfologi erit
Monositmakro Sekuestrasi bes
asi Tro
ksi Endoteliu
Deformabi
rhadap sel d e yang mel
sering diju ai gambar 2
ng dan perd si pada s
menghamba m-sum tulang
plikasi, sehin produksi er
tabolisme b anjut.
24,27
S trosit yang t
ofag jaringan
i ombin
um ilitas
Penyakit d
‐Kanker ‐AIHA
‐Anemia p ‐Perdaraha
darah mera ibatkan sen
mpai pada 2.3.
24
Anem darahan ya
sepsis.
26
M at produksi h
g.
26,27
Bakte ngga sering
ritrosit. Mek besi dan p
Selain itu, erjadi.
24
dasar
penyakit kronik
an
h
24
nsitisasi
pasien mia akut
ng sulit Mediator
hormon eri yang
g terjadi kanisme
roduksi terjadi
Universitas Sumatera Utara
2.3. Red Cell Distribution Width