95
Inflation Factor
10 Danang Sunyoto, 2010: 100. Hasil penghitungan SPSS untuk uji multikolinearitas dapat dilihat pada tabel 21. Berikut ini:
Tabel 21. Hasil Uji Multikolinearitas Variabel
Collinearity Statistics Tolerance
VIF Intensitas Penggunaan Media Sosial
,768 1,302
Dukungan Teman Sebaya ,768
1,302
Berdasarkan tabel di atas dapat disimpulkan bahwa nilai tolerance intensitas penggunaan media sosial 0,768 dan nilai tolerance dukungan
teman sebaya 0,768 0,10, sedangkan pada nilai VIF intensitas penggunaan media sosial sebesar 1,302 dan pada dukungan teman sebaya
1,302 yang berarti 10 sehingga kedua variabel dapat disimpulkan tidak ada hubungan.
2. Hasil Uji Hipotesis
Hipotesis merupakan jawaban sementara atau masalah yang
dirumuskan dan harus diuji kebenarannya secara empiris. Pada penelitian ini terdapat 2 jenis hipotesis, yaitu hipotesis nihil Ho dan hipotesis alternatif
Ha. Ho merupakan hipotesis yang menyatakan bahwa tidak ada pengaruh antara variabel satu dengan yang lainya, sedangkan Ha merupakan hipotesis
yang menyatakan bahwa ada pengaruh antara variabel satu dengan yang lainya. Sebelum dilakukan analisis statistik untuk membuktikan hipotesis
96 alternatif yang diajukan maka perlu diajukan hipotesis nihilnya. Hal ini
dimaksudkan agar dalam pembuktian hipotesis tidak berprasangka dan tidak terpengaruh dari pernyataan hipotesis alternatifnya. Pengujian hipotesis dalam
penelitian ini menggunakan analisis regresi sederhana pada hipotesis pertama dan kedua, dan menggunakan analisis regresi ganda untuk hipotesis ketiga
dengan bantuan
SPSS for windows 16.0
. Uji hipotesis dilakukan dengan membandingkan nilai signifikansi p 0,05 maka dapat dikatakan ada
pengaruh antara variabel satu dengan variabel yang lainya, sehingga hipotesis alternatif Ha diterima dan hipotesis nihil Ho ditolak dan begitu juga
sebaliknya. Berikut ini hasil dan penjelasan dari uji hipotesis. 1 Hasil Uji Hipotesis Mayor
Hipotesis alternatif Ha pada hipotesis mayor adalah “terdapat
pengaruh intensitas penggunaan media sosial dan dukungan teman sebaya terhadap perilaku konsumtif pada siswa kelas XI SMA Muhammadiyah 3
Yogyakarta”. Pengujian hipotesis dalam hipotesis ketiga ini menggunakan analisis regresi berganda dengan bantuan
SPSS for windows 16.0
. Adapun ringkasan hasil uji hipotesis intensitas penggunaan media sosial dan
dukungan teman sebaya terhadap perilaku konsumtif remaja dapat dilihat pada tabel 22. Berikut ini:
97 Tabel 22. Hasil Uji Hipotesis Mayor
Model Unstandardized
Coefficients Standardized
Coefficients t
Sig. B
Std. Error Beta
Constant 12,622
8,500 1,485 ,140
Media Sosial ,451
,110 ,341
4,085 ,000 Teman Sebaya
,383 ,156
,205 2,451 ,015
a. Dependent Variable: Perilaku Konsumtif Berdasarkan tabel di atas, nilai signifikansi p adalah sebesar 0,000 dan
0,015 yang memiliki nilai 0,05. Dengan nilai signifikansi p 0,05 menunjukkan pengaruh yang signifikan, artinya adanya kenaikan atau
peningkatan pada variabel intensitas penggunaan media sosial X
1
akan diikuti kenaikan atau peningkatan pada variabel dukungan teman sebaya X
2
dan variabel perilaku konsumtif remaja Y, sehingga semakin tinggi intensitas
penggunaan media sosial dan dukungan teman sebaya, maka semakin tinggi pula perilaku konsumtif pada siswa kelas XI SMA Muhammadiyah 3
Yogyakarta, begitu juga sebaliknya, semakin rendah intensitas penggunaan media sosial maka semakin rendah pula perilaku konsumtif pada siswa kelas
XI SMA Muhammadiyah 3 Yogyakarta. Dengan demikian, hipotesis alternatif Ha yang berbunyi
“terdapat pengaruh intensitas penggunaan media sosial dan dukungan teman sebaya terhadap perilaku konsumtif pada siswa kelas XI SMA
Muhammadiyah 3 Yogyakarta” diterima dan hipotesis nihil Ho ditolak.
Berdasarkan paparan diatas, maka diperoleh kesimpulan bahwa variabel intensitas penggunaan media sosial dan
98 dukungan teman sebaya bersama-sama memprediksikan variabel perilaku
konsumtif pada remaja. Di samping itu, diperoleh pula temuan tambahan berupa sumbangan
efektif dari variabel intensitas penggunaan media sosial dan dukungan teman sebaya terhadap perilaku konsumtif remaja. Besarnya sumbangan dapat
diketahui dari koefisien determinasi R
2
. Koefisien determinasi R
2
dari intensitas penggunaan media sosial dan dukungan teman sebaya terhadap
perilaku konsumtif yang diperoleh sebesar 0,225. Hasil tersebut berarti bahwa sumbangan intensitas penggunaan media sosial dan dukungan teman sebaya
terhadap perilaku konsumtif remaja sebesar 22,5. Dengan demikian masih ada 77,5 faktor lain yang mempengaruhi siswa kelas XI SMA
Muhammadiyah 3 Yogyakarta dalam berperilaku konsumtif. 2 Hasil Uji Hipotesis Minor 1
Hipotesis alternatif Ha pada hipotesis minor 1 adalah “terdapat
pengaruh positif antara intensitas penggunaan media sosial terhadap perilaku konsumtif pada siswa kelas XI SMA Muhammadiyah 3
Yogyakarta”.. Adapun ringkasan hasil uji hipotesis intensitas penggunaan media sosial terhadap
perilaku konsumtif remaja dapat dilihat pada tabel 23. Berikut ini:
99 Tabel 23. Hasil Uji Hipotesis Minor 1
Model Unstandardized
Coefficients Standardized
Coefficients t
Sig. B
Std. Error Beta
Constant 12,622
8,500 1,485 ,140
Media Sosial ,451
,110 ,341
4,085 ,000 Teman Sebaya
,383 ,156
,205 2,451 ,015
a. Dependent Variable: Perilaku Konsumtif Berdasarkan tabel diatas, nilai signifikansi p adalah sebesar 0,000
yang memiliki nilai 0,05. Dengan nilai signifikansi p 0,05 menunjukkan pengaruh yang signifikan dan dengan nilai t
hitung
positif menunjukkan arah pengaruh positif, artinya adanya kenaikan atau peningkatan pada variabel
intensitas penggunaan media sosial X
1
akan diikuti kenaikan atau peningkatan pada variabel perilaku konsumtif remaja Y, sehingga semakin tinggi
intensitas penggunaan media sosial, maka semakin tinggi pula perilaku konsumtif pada siswa kelas XI SMA Muhammadiyah 3 Yogyakarta, begitu
juga sebaliknya, semakin rendah intensitas penggunaan media sosial maka semakin rendah pula perilaku konsumtif pada siswa kelas XI SMA
Muhammadiyah 3 Yogyakarta. Dengan demikian hipotesis alternatif Ha yang berbunyi
“terdapat pengaruh intensitas penggunaan media sosial terhadap perilaku konsumtif pada siswa kelas XI SMA Muhammadiyah 3
Yogyakarta” diterima dan hipotesis nihil Ho ditolak. Berdasarkan paparan diatas, maka
diperoleh kesimpulan bahwa variabel intensitas penggunaan media sosial memprediksikan variabel perilaku konsumtif pada remaja.
100 3 Hasil Uji Hipotesis Minor 2
Hipotesis alternatif Ha pada hipotesis minor 2 adalah “terdapat
pengaruh positif antara dukungan teman sebaya terhadap perilaku konsumtif pada siswa kelas XI SMA Muhammadiyah 3 Yogyakarta”. Pengujian hipotesis
dalam hipotesis kedua ini juga menggunakan analisis regresi sederhana dengan bantuan
SPSS for windows 16.0
. Adapun ringkasan hasil uji hipotesis dukungan teman sebaya terhadap perilaku konsumtif remaja dapat dilihat
pada tabel 24. Berikut ini: Tabel 24. Hasil Uji Hipotesis Minor 2
Model Unstandardized
Coefficients Standardized
Coefficients t
Sig. B
Std. Error Beta
Constant 12,622
8,500 1,485 ,140
Media Sosial ,451
,110 ,341
4,085 ,000 Teman Sebaya
,383 ,156
,205 2,451 ,015
a. Dependent Variable: Perilaku Konsumtif Berdasarkan tabel di atas, nilai signifikansi p adalah sebesar 0,015
yang memiliki nilai 0,05. Dengan nilai signifikansi p 0,05 menunjukkan pengaruh yang signifikan dan dengan nilai t
hitung
positif menunjukkan arah pengaruh positif, artinya adanya kenaikkan atau peningkatan pada variabel
dukungan teman sebaya X
2
akan diikuti kenaikan atau peningkatan pada variabel perilaku konsumtif remaja Y, sehingga semakin tinggi dukungan
teman sebaya, maka semakin tinggi pula perilaku konsumtif pada siswa kelas XI SMA Muhammadiyah 3 Yogyakarta, begitu juga sebaliknya semakin
101 rendah dukungan teman sebaya, maka semakin rendah pula perilaku konsumtif
pada siswa kelas XI SMA Muhammadiyah 3 Yogyakarta. Dengan demikian hipotesis alternatif Ha yang berbunyi
“terdapat pengaruh dukungan teman sebaya terhadap perilaku konsumtif pada siswa kelas XI SMA Muhammadiyah
3 Yogyakarta” diterima dan hipotesis nihil Ho ditolak. Berdasarkan paparan diatas, maka diperoleh kesimpulan bahwa variabel dukungan teman sebaya
memprediksikan variabel perilaku konsumtif pada remaja.
C. Pembahasan