12
C. Batasan Masalah
Berdasarkan permasalahan yang telah dikemukakan diatas, penulis membatasi masalah penelitian pada pengaruh intensitas penggunaan media sosial dan
dukungan teman sebaya terhadap perilaku konsumtif pada siswa kelas XI di SMA Muhammadiyah 3 Yogyakarta Tahun Pelajaran 20142015.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut:
1. Apakah terdapat pengaruh intensitas penggunaan media sosial dan dukungan teman sebaya terhadap perilaku konsumtif pada siswa kelas XI
di SMA Muhammadiyah 3 Yogyakarta? 2. Apakah terdapat pengaruh intensitas penggunaan media sosial terhadap
perilaku konsumtif pada siswa kelas XI di SMA Muhammadiyah 3 Yogyakarta?
3. Apakah terdapat pengaruh dukungan teman sebaya terhadap perilaku konsumtif pada siswa kelas XI di SMA Muhammadiyah 3 Yogyakarta?
E. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian yang ingin dicapai oleh peneliti dengan mengadakan penelitian ini adalah untuk:
13 1. Mengetahui pengaruh intensitas penggunaan media sosial dan dukungan
teman sebaya terhadap perilaku konsumtif pada siswa kelas XI di SMA Muhammadiyah 3 Yogyakarta.
2. Mengetahui pengaruh intensitas penggunaan media sosial terhadap perilaku konsumtif pada siswa kelas XI di SMA Muhammadiyah 3 Yogyakarta.
3. Mengetahui pengaruh dukungan teman sebaya terhadap perilaku konsumtif remaja pada siswa kelas XI di SMA Muhammadiyah 3 Yogyakarta.
F. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut: 1. Manfaat Teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan data dan dapat menambah pengetahuan mengenai pengaruh intensitas penggunaan media sosial dan
dukungan terhadap perilaku konsumtif pada siswa kelas XI di SMA Muhammadiyah 3 Yogyakarta.
2. Manfaat Praktis a. Bagi Guru BK
Bagi guru BK, diharapkan dapat memperoleh tambahan informasi mengenai pengaruh intensitas penggunaan media sosial dan dukungan
teman sebaya terhadap perilaku konsumtif pada remaja sehingga dapat
14 mengarahkan dan menyadarkan siswanya untuk terhindar dari perilaku
konsumtif serta mampu menyelesaikan tugas perkembangan yang ada dengan tuntas.
b. Bagi Orang Tua Bagi orang tua diharapkan penelitian ini mampu memberikan
informasi mengenai pengaruh tingkat intensitas penggunaan media sosial dan dukungan teman sebaya terhadap perilaku konsumtif sehingga orang
tua dapat memberikan upaya-upaya pencegahan agar putra-putrinya dapat terhindar dari perilaku konsumtif.
c. Bagi Siswa Bagi siswa diharapkan penelitian ini mampu memberikan informasi
dan instropeksi sehingga dapat terhindar dari perilaku konsumtif.
G. Definisi Operasional
1. Intensitas Penggunaan Media Sosial Intesitas penggunaan media sosial berdasarkan kualitas merupakan
bentuk perhatian dan ketertarikan yang dilakukan seseorang dalam
menggunakan media sosial serta perasaan emosional dimana didalamnya terlibat minat dan penghayatan yang timbul ketika mengakses media sosial
seseorang sedangkan berdasarkan kuantitas, intensitas atau banyaknya kegiatan yang dilakukan dapat dilihat dari frekuensinya. Aspek yang membentuk
intensitas adalah perhatian, penghayatan, durasi dan frekuensi.
15 2. Dukungan Teman Sebaya
Dukungan teman sebaya merupakan bentuk dorongan atau penerimaan yang ada di kalangan remaja dimana dalam perkembanganya apabila dukungan
yang diberikan teman sebayanya berbentuk positif maka remaja akan cenderung berperilaku positif dan begitu juga sebaliknya apabila dukungan yang
diberikan teman sebayanya berbentuk negatif maka remaja akan cenderung berperilaku ke arah negatif. Aspek-aspek teman sebaya meliputi adanya
perkembangan proses sosialisasi, kebutuhan untuk menerima penghargaan, perlu perhatian dari orang lain dan ingin menemukan dunianya.
3. Perilaku konsumtif Perilaku konsumtif remaja merupakan suatu perilaku atau tindakan
remaja yang dalam memenuhi kebutuhan dilakukan secara berlebihan untuk mencapai kepuasan yang maksimal. Dalam pemenuhan kebutuhan seringkali
tidak berdasarkan atas kebutuhan atau fungsinya tapi lebih ditentukan oleh sekedar gaya saja. Aspek-aspek yang membentuk perilaku konsumtif meliputi
pembelian impulsif, pembelian tidak rasional dan pembelian boros atau berlebihan.
16
BAB II KAJIAN TEORI