Kredit Konsumsi Gambaran Umum Variabel Penelitian

Dari gambar di atas, terdapat empat pola yang menunjukkan lonjakan PDRB harga berlaku yang vukup tinggi dibandingkan tahun sebelumnya. Keempat lonjakan PDRB harga berlaku itu terjadi pada tahun 1993, 1995, 1998 dan 2000, di mana lonjakan tersebut lebih disebabkan adannya perubahan tahun dasar perhitungan PDRB harga berlaku yang disesuaikan dengan perubahan kondisi perekonomian secara umum di Indonesia. Selain itu, pada tahun 1998 terjadi krisis moneter di Indonesia yang menyebabkan tingkat inflasi yang sangat tinggi sehingga hal ini menyebabkan harga barang dan jasa melonjak tajam yang membuat PDRB harga berlaku juga ikut meningkat.

4.1.3 Kredit Konsumsi

Perkembangan kredit konsumsi masyarakat Kabupaten Langkat selama periode penelitian menunjukkan trend peningkatan dari tahun ke tahun. Di mana trend peningkatan tersebut mengalami lonjakan yang cukup tinggi setelah tahun 2002. Adapun perkembangan kredit konsumsi masyarakat Kabupaten Langkat dapat dilihat melalui tabel berikut ini: Universitas Sumatera Utara Tabel 4.3. Perkembangan Kredit Konsumsi Kabupaten Langkat Tahun 1990-2009 Tahun Kredit Konsumsi Pertumbuhan Tahun Kredit Konsumsi Pertumbuhan Milyar Rupiah Milyar Rupiah 1990 1.51 - 2000 7.59 78.59 1991 1.56 3.31 2001 11.80 55.47 1992 1.57 0.64 2002 14.10 19.53 1993 2.25 43.31 2003 41.99 197.69 1994 2.73 21.33 2004 124.68 196.96 1995 3.47 27.11 2005 191.14 53.31 1996 4.67 34.58 2006 322.75 68.85 1997 4.93 5.57 2007 400.08 23.96 1998 3.75 -23.94 2008 603.97 50.96 1999 4.25 13.33 2009 672.09 11.28 Sumber: Data diolah. Sebelum tahun 2003 kredit konsumsi yang disalurkan perbankan di Kabupaten Langkat tidak menunjukkan perkembangan yang menggembirakan. Dari grafik di atas, dapat terlihat bahwa selama periode 1990-2002, kredit konsumsi yang berhasil disalurkan perbankan sangat rendah dan bisa dikatakan sebagai cerminan tidak berkembangnya sektor perbankan di Kabupaten Langkat. Selain itu, minat dari masyarakat terhadap kredit pada periode tersebut bisa dikatakan masih rendah. Hal ini disebabkan masih rendahnya tingkat kepercayaan masyarakat terhadap perbankan dan juga diperparah dengan minimnya promosi produk yang dilakukan perbankan kepada masyarakat. Kemudian pada periode 2003-2009, perbankan mulai gencar untuk dapat menyalurkan berbagai dana pihak ketiga yang dimilikinya, sehingga kredit konsumsi Universitas Sumatera Utara mengalami peningkatan yang tajam dari tahun ke tahun. Di mana pada tahun 2009 merupakan puncak penyaluran kredit konsumsi yang berhasil disalurkan perbankan dan diserap masyarakat di Kabupaten Langkat. Pada periode ini, masyarakat mulai melirik kredit sebagai alternatif tambahan pendapatan sehingga dapat meningkatkan kesejahteraannya melalui peningkatan konsumsinya. Gambar 4.3. Perkembangan Kredit Konsumsi Kabupaten Langkat Tahun 1990- 2009

4.1.4 Tabungan Masyarakat