kuasanya dalam jangka waktu 12 dua belas bulan sebelum berakhirnya jangka waktu perlindungan bagi merek terdaftar yang bersangkutan Pasal 35 ayat 2 dan ayat 3
Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2001 Tentang Merek. 3
Dapat mengajukan gugatan ke Pengadilan Niaga, yaitu gugatan secara perdata maupun pidana. Hal ini merupakan konsekuensi adanya perlindungan hukum hak atas merek, yaitu
sebagaimana yang termuat dalam Pasal 76 ayat 1 dan ayat 2 Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2001 tentang Merek.
F. Pengalihan Hak Atas Merek
Dalam Undang-Undang Merek No. 15 Tahun 2001, masalah pengalihan hak atas merek yang ini diatur dalam BAB V Bagian Pertama yang mengatur pengalihan hak atas
merek terdaftar. Pasal 40 menjelaskan cara-cara untuk mengalihkan hak atas suatu merek terdaftar, yaitu melalui :
a. Pewarisan
b. Wasiat
c. Hibah
d. Perjanjian atau
e. Sebab-sebab lain yang dibenarkan oleh peraturan perundang-undangan.
Pengalihan hak atas merek wajib dimintakan pencatatan kepada Direktorat Jenderal untuk dicatat dalam Daftar Umum Merek dengan disertai dokumen-dokumen yang
membuktikannya. Pengalihan hak mempunyai kekuatan hukum terhadap pihak ketiga hanya bila telah tercatat dalam Daftar Umum Merek. Pengalihan atas merek dapat disertai dengan
pengalihan nama baik atau reputasi atau lain-lainnya yang terkait dengan merek tersebut. Pengalihan hak atas merek salah satunya dapat dilakukan berdasarkan lisensi merek.
Pemilik merek terdaftar berhak memberikan lisensi kepada orang lain dengan perjanjian
Universitas Sumatera Utara
menggunakan mereknya baik untuk sebagian ataupun seluruh jenis barang atau jasa termasuk dalam satu kelas untuk memperoleh manfaat ekonomi.
Perjanjian lisensi wajib didaftarkan pada Direktorat Jenderal atau dicatat dalam Daftar Umum Merek serta diumumkan dalam Berita Resmi Merek. Perlisensian merek melalui suatu
perjanjian pada dasarnya hanya bersifat pemberian hak untuk menikmati manfaat ekonomi suatu merek dalam jangka waktu dan dengan syarat tertentu pula.
51
Merek terdaftar tidak digunakan selama 3 tahun berturut-turut dalam perdagangan barang danatau jasa sejak tanggal pendaftaran atau pemakaian terakhir, kecuali apabila ada
alasan yang dapat diterima oleh Ditjen HaKI, seperti: larangan impor, larangan yang berkaitan izin bagi peredaran yang menggunakan merek yang bersangkutan atau keputusan
dari pihak yang berwenang yang bersifat sementara, atau larangan serupa lainnya yang ditetapkan dengan peraturan pemerintah.
Merek digunakan untuk jenis barang atau jasa yang tidak sesuai dengan jenis barang danatau jasa yang dimohonkan pendaftarannya, termasuk pemakaian merek yang tidak sesuai
dengan pendaftarannya. Selain merek dapat dihapuskan, merek juga dapat dibatalkan berdasarkan putusan Pengadilan Niaga yang berkekuatan hukum tetap atas gugatan pihak
yang berkepentingan dengan alasan berdasarkan pasal 4, pasal 5 dan pasal 6 Undang-Undang Merek.
Pengalihan hak atas Merek terdaftar dapat disertai dengan pengalihan nama baik, reputasi, atau lain-lainnya yang terkait dengan Merek tersebut. Hak atas Merek Jasa terdaftar
yang tidak dapat dipisahkan dari kemampuan, kualitas, atau keterampilan pribadi pemberi jasa yang bersangkutan dapat dialihkan dengan ketentuan harus ada jaminan terhadap kualitas
pemberian jasa. Pengalihan hak atas Merek terdaftar hanya dicatat oleh Direktorat Jenderal
51
Mulyadi, Kartini dan Gunawan Widjaya, 2003, Kebendaan Pada Umumnya, Persada Media, Bogor, hal 33
Universitas Sumatera Utara
apabila disertai pernyataan tertulis dari penerima pengalihan bahwa Merek tersebut akan digunakan bagi perdagangan barang danatau jasa.
Adapun, persyaratan Pencatatan Pengalihan Hak atas Merek Terdaftar adalah sebagai berikut:
1. Surat Kuasa dan Surat Pernyataan Pemohon Pencatatan Hak;
2. Fotokopi KTP para pihak;
3. Fotokopi Akte Perjanjian Pemindahan Hak, dengan legalisir notaris;
4. Fotokopi Sertifikat merek-merek yang dialihkan kepemilikannya;
5. Fotokopi Akte Pendirian para pihak khusus perusahaan, dengan legalisir notaris;
6. Fotokopi NPWP para pihak khusus perusahaan, dengan legalisir notaris.
Universitas Sumatera Utara
BAB III PERLINDUNGAN HUKUM HAK ATAS MEREK