September 1995. Selain itu sesuai bukti berupa surat Tergugat kepada Penggugat pada tanggal 7 Juni 2004 perihal permohonan menjadi Distributor PT. Petrokimia Gresik,
memperlihatkan bahwa Tergugat telah lama mengetahui bahwa Penggugat adalah produsen berbagai macam pupuk di Indonesia, sehingga dapat dipastikan tergugat juga mengetahui
merek SP-36 adalah milik Penggugat yang digunakan untuk produk pupuk, dengan demikian tindakan Tergugat tersebut dapat diklasifikasikan sebagai persaingan curang yang dapat
menyesatkan masyarakat sebagaimana dimaksud dalam Yurisprudensi Mahkamah Agung RI No.426 PKPdt1994 tanggal 20 September 1995 jo Pasal 4 dari UU No.15 tahun 2001
tentang Merek.
3. Penerimaan Atau Respon Pelaku Terhadap Putusan
Pihak Penggugat dalam hal ini telah menggunakan merek SP-36 tersebut dan telah melakukan perjanjian kerjasama dengan berbagai instansi pemerintah terkait dalam
merealisasikan pengembangan pupuk fosfat dengan merek SP-36 yang lebih dikenal dengan nama Pupuk SP-36 dan penggugat mendaftarkan merek tersebut pada tanggal 16 Februari
2000 merek SP-36 dan logo kemasan dengan daftar No.478.185 yang termasuk dalam kelas barang 01. Namun pihak Tergugat telah mendaftarkan merek SP-36 pada tanggal 6 Januari
2000 dengan daftar No.469.309 dan merek dagang SP-36 dan logo, daftar No.557.206 tanggal 15 November 2002 keduanya untuk kelas barang 01 tanpa seizin dan sepengetahuan
Penggugat dengan tujuan untuk memperoleh keuntungan demi kepentingan usahanya. Dengan demikian tindakan Tergugat tersebut menunjukkan adanya itikad tidak baik. Namun
Tergugat menyatakan bahwa Tergugatlah sebagai pemilik merek pertama atas merek SP-36 tersebut.
Tindakan Tergugat mendaftar dan mempergunakan merek SP-36 tersebut jelas dapat mengganggu program intensifikasi tanaman pangan dan hortikultura serta tanaman
Universitas Sumatera Utara
perkebunan di Indonesia yang dicanangkan Pemerintah, sehingga dapat menyesatkan misleadin khalayak ramai dan merupakan suatu perbuatan yang tidak dibenarkan untuk
mencapai tujuan secara tidak jujur dishonesty purpose dan tindakan tergugat jelas bertentangan dengan ketertiban umum.
Tergugat yang merupakan suatu perusahaan yang bergerak dalam dunia usaha perdagangan berbagai macam pupuk secara berkesinambungan dan telah mulai dirintis cukup
lama oleh orangtua Tergugat hingga dapat didirikan suatu perusahaan dengan nama PT. Meroke Tetap Jaya dan mendaftarkan merek SP-36 tersebut dan dipergunakan Tergugat
untuk melindungi barang-barang yang diperdagangkan oleh Tergugat, dalam hal ini tidak terlepas dari jenis-jenis pupuk yang menjadi bidang usaha dan telah ditekuni Tergugat
mendaftarkan merek SP-36 tersebut tanpa dilandasi atas itikad buruk. Selain itu Tergugat juga menyatakan bahwa pendaftaran merek SP-36 tersebut dilakukan tergugat berdasarkan
inspirasi yang diilhami atau berorientasi sesuai dengan bidang usaha tergugat yaitu perdagangan pupuk. Selain itu menurut tergugat pendaftaran merek SP-36 milik Tergugat
tersebut tidak pernah menimbulkan gejolak dalam kehidupan masyarakat umum, khususnya mengganggu ketentraman para konsumen pupuk.
Pihak Tergugat juga menjelaskan bahwa merek dagang SP-36 daftar No. 469.309 dan Merek dagang SP-36 dan logo seekor burung daftar No.557.206 milik tergugat secara faktual
mempunyai daya pembeda yang menonjol dengan merek dagang lainnya, logo seekor burung merupakan ciri khasciri khusus dan telah cukup lama dipakai tergugat untuk membedakan
dengan barang-barang produk pihak lain dan merek dagang tergugat tersebut diatas tidak termasuk dalam kualifikasi merek dagang yang telah menjadi milik umum.
Penerimaan dan respon pelaku terhadap putusan tersebut yaitu menerima putusan tersebut dan menjalankannya yaitu dengan membayar seluruh biaya perkara yang telah
ditetapkan kepadanya. Kepada pihak Tergugat yaitu membayar seluruh biaya perkara yang
Universitas Sumatera Utara
telah terjadi dan dibebankan kepadanya. Sebab berdasarkan keterangan dan bukti-bukti yang telah diterima oleh Hakim dari para pihak baik dari Pengugat, Tergugat maupun Turut
Tergugat, maka Hakim mengabulkan gugatan Pengugat seluruhnya dan menyatakan Tergugat sebagai pihak yang kalah.
B. Faktor-Faktor Yang Menghambat Pelaksanaan Perlindungan Hukum Hak Atas Merek