B. Penelitian yang Relevan
Penelitian yang relevan dengan penelitian ini antara lain: 1.
Nirawan Adiasa 2013 “Pengaruh Pemahaman Peraturan Pajak Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Dengan Preferensi Risiko Sebagai Variabel
Moderating”. Populasi dalam penelitian ini adalah Populasi dalam penelitian ini
adalah Wajib Pajak Orang Pribadi yang terdaftar di KPP Pratama Semarang Barat. Hasil penelitian menunjukan bahwa pemahaman tentang
peraturan perpajakan berpengaruh positif terhadap Kepatuhan Wajib Pajak. Sedangkan preferensi risiko tidak memoderasi variabel
pemahaman peraturan dan Kepatuhan Wajib Pajak. Hal tersebut disebabkan para pegawai sebagai Wajib Pajak pada wilayah Semarang
Barat rata-rata mengabaikan risiko yang ada sehingga mereka tidak memikirkan risiko yang akan muncul pada seorang Wajib Pajak didalam
kegiatan perpajakan. Persamaan dengan penelitian ini adalah variabel bebas yaitu tingkat
pemahaman perpajakan, variabel terikat yakni Kepatuhan Wajib Pajak dan metode penelitian yang digunakan. Metode penelitian yang digunakan
adalah metode survei dengan kuesioner. Perbedaan dengan penelitian ini antara lain: subjek, objek, teknik pengambilan sampel, tempat dan waktu
penelitian serta penambahan variabel bebas yaitu: penerepan e-filing dan kesadaran Wajib Pajak.
2. Nofi Purnama Sari 2014 yang berjudul “Pengaruh Penerapan e-SPT
Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Badan Dalam Melaporkan SPT Studi Kasus Pada KPP Madya Malang” .
Populasi yang menjadi objek dalam penelitian ini meliputi seluruh Wajib Pajak badan yang terdaftar dan berada di wilayah kerja KPP
Madya Malang. Hasil penelitian menunjukan bahwa manfaat, persepsi kegunaan dan kondisi yang memfasilitasi berpengaruh secara signifikan
terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Badan di KPP Malang. Persepsi kemudahan kegunaan ease of use diketahui sebagai variabel bebas
paling dominan yang mempengaruhi Kepatuhan Wajib Pajak Badan dalam model regresi linier berganda.
Persamaan pada penelitian ini terdapat pada salah satu variabel bebas yaitu: penerapan SPT secara elektronik dan salah satu indikator kuesioner.
Indikator kuesioner yang digunakan adalah penerapan teori Technology Acceptance Model TAM. Perbedaan dengan penelitian ini terletak pada
subjek, objek, variabel terikat, tempat dan waktu penelitian serta adanya penambahan variabel bebas yaitu tingkat pemahaman perpajakan dan
kesadaran Wajib Pajak. Selain itu, terdapat penambahan indikator yang digunakan dalam pembuatan kuesioner yaitu manfaat e-filing.
3. Nurul Afia Sari 2013 “Analisis Tingkat Kepatuhan Wajib Pajak atas
Penyampaian SPT Masa PPN dengan Penerapan Electronic e-SPT Di Kantor Pelayanan Pajak Makassar Utara
”.
Populasi dalam penelitian adalah Wajib Pajak yang terdaftar di KPP Pratama Makasar Utara. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa
penerapan e-SPT meningkatkan jumlah Wajib Pajak terdaftar sejak tahun 2009. Pada tahun 2010, jumlah Wajib Pajak terdaftar mencapai 26.
257. Sedangkan untuk tingkat ketidakpatuhan Wajib Pajak, penerapan e- SPT ini tidak membawa banyak dampak. Hal ini terlihat dalam laporan
tingkat ketidakpatuhan Wajib Pajak terdaftar dari tahun 2010 hingga awal semester 2012. Persentase tingkat ketidakpatuhan Wajib Pajak
berfluktuasi. Persamaan dengan penelitian ini adalah adanya persamaan variabel
yaitu e-SPT dan Kepatuhan Wajib Pajak. Perbedaan dengan penelitian ini antara lain: subjek, objek, metode pengambilan data, tempat dan waktu
penelitian serta penambahan variabel bebas yaitu: tingkat pemahaman perpajakan dan kesadaran Wajib Pajak. Metode pengambilan data yang
digunakan oleh penelitian yang relevan adalah pengambilan data sekunder sedangkan metode pengambilan data yang digunakan dalam penelitian ini
adalah data primer yang diperoleh dengan menyebarkan kuesioner pada Wajib Pajak.
4. Restu Mutmainah Marjan 2014 “Pengaruh Kesadaran Wajib Pajak,
Pelayanan Fiskus, Dan Sanksi Pajak Terhadap Tingkat Kepatuhan Formal Wajib Pajak Studi Di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Makassar
Selatan ”.
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh Wajib Pajak Orang Pribadi yang tercatat di KPP Pratama Makassar Selatan. Hasil
penelitian menunjukan bahwa kesadaran Wajib Pajak berpengaruh positif dan signifikan terhadap Kepatuhan Formal Wajib Pajak. Pelayanan fiskus
pajak berpengaruh positif dan signifikan terhadap Kepatuhan Formal Wajib Pajak. Sanksi Pajak berpengaruh positif dan signifikan terhadap
Kepatuhan Formal Wajib Pajak. Persamaan dengan penelitian ini adalah variabel bebas yaitu kesadaran
Wajib Pajak, variabel terikat yakni Kepatuhan Wajib Pajak dan metode penelitian yang digunakan. Metode penelitian yang digunakan adalah
metode survei dengan kuesioner. Perbedaan dengan penelitian ini antara lain: subjek, objek, teknik pengambilan sampel, tempat dan waktu
penelitian serta penambahan variabel bebas yaitu: penerepan e-filing dan tingkat pemahaman perpajakan.
5. Sar i Nurhidayah 2015 “Pengaruh Penerapan Sistem E-Filing Terhadap
Kepatuhan Wajib Pajak dengan Pemahaman Internet Sebagai Variabel Pemoderasi Pada KPP Pratama Klaten
”. Populasi dalam penelitian ini adalah Wajib Pajak yang telah
menggunakan e-filing di KPP Pratama Klaten. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa terdapat pengaruh positif dan signifikan penerapan
sistem e-filing terhadap Kepatuhan Wajib Pajak. Selain itu, pemahaman internet dapat memoderasi memperkuat pengaruh penerapan sistem e-
filing terhadap Kepatuhan Wajib Pajak.
Persamaan dengan penelitian ini adalah variabel bebas yaitu penerapan e-filing, variabel terikat yakni Kepatuhan Wajib Pajak dan metode
penelitian yang digunakan. Metode penelitian yang digunakan adalah metode survei dengan kuesioner. Perbedaan dengan penelitian ini antara
lain: subjek, objek, tempat dan waktu penelitian serta penambahan variabel bebas yaitu: tingkat pemahaman perpajakan dan kesadaran Wajib Pajak.
Selain itu, dalam penelitian Sari Nurhidayah terdapat variabel moderasi sedangkan dalam penelitian ini tidak terdapat variabel moderasi.
6. Sri Putri Tita Mutia 2014 “Pengaruh Sanksi Perpajakan, Kesadaran
Perpajakan, Pelayanan Fiskus, Dan Tingkat Pemahaman Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi Studi Empiris Pada Wajib Pajak
Orang Pribadi Yang Terdaftar Di Kpp Pratama Padang ”.
Populasi dalam penelitian ini adalah pengusaha industri pribadi selaku Wajib Pajak Orang Pribadi WPOP Pengusaha di Kota
Padang yang terdaftar di Departemen Perindustrian dan perdagangan DEPERINDAG kota Padang sampai tahun 2011. Hasil penelitian ini
menunjukan bahwa sanksi perpajakan, kesadaran perpajakan, pelayanan fiskus, dan tingkat pemahaman berpengaruh signifikan dan positif
terhadap Kepatuhan Wajib Pajak. Dimana semakin tegas sanksi perpajakan, semakin baik kualitas pelayanan fiskus. Semakin tinggi
tingkat pemahaman dan kesadaran Wajib Pajak maka Kepatuhan Wajib Pajak semakin tinggi.
Persamaan dengan penelitian ini adalah variabel bebas yaitu tingkat pemahaman dan kesadaran Wajib Pajak. Selain itu terdapat persamaan
pada variabel terikat yakni Kepatuhan Wajib Pajak dan metode penelitian yang digunakan. Metode penelitian yang digunakan adalah metode survei
dengan kuesioner. Perbedaan dengan penelitian ini antara lain: subjek, objek, populasi, teknik pengambilan sampel, tempat dan waktu penelitian
serta penambahan variabel bebas yaitu: penerapan e-filing. selain itu, terdapat perbedaan pada indikator kuesioner variabel kesadaran Wajib
Pajak dan terdapat penambahan indikator pada variabel tingkat pemahaman perpajakan.
C. Kerangka Berpikir