absolut atribut yang dimiliki oleh masing-masing responden tersebut dan berapa interval antara responden dengan responden lainnya.
3. Ukuran Interval Ukuran interval adalah ukuran yang tidak semata-mata mengurutkan orang ataupun objek
berdasarkan suatu atribut, tetapi memberikan informasi tentang interval antara satu orang atau objek dengan orang atau objek lainnya. Tetapi ukuran itu tidak memberikan informasi tentang
jumlah absolut yang dimiliki objek. 4. Ukuran Rasio
Ukuran rasio diperoleh selain informasi tentang urutan dan interval antara objek-objek, kita mempunyai informasi tambahan tentang jumlah absolut atribut objek tadi. Ukuran rasio
adalah suatu bentuk interval yang jaraknya diukur dari titik nol. Pada teknik penskalaan, banyak sekali jenis skala pengukuran yang telah dikembangkan,
terutama dalam ilmu-ilmu sosial. Namun dalam penelitian ini skala pengukuran yang digunakan adalah skala Likert. Skala ini dikembangkan oleh Rensis Likert 1932 untuk mengukur sikap
masyarakat dan skalanya terkenal dengan nama technique of summated rating atau Skala Likert. Banyak faktor yang menyebabkan Skala Likert banyak digunakan sebagai berikut:
1. Skala ini relatif mudah dibuat. 2. Adanya kebebasan dalam memasukkan item-item pernyataan asal masih relevan dengan
masalah. 3. Jawaban atas item dapat berupa beberapa alternatif, sehingga dapat memberikan informasi
yang lebih jelas dan nyata terhadap item tersebut. 4. Dengan jumlah item yang cukup besar, tingkat reliabilitas yang tinggi dapat dicapai.
5. Mudah untuk diterapkan pada berbagai situasi.
2.6 Uji Validitas dan Uji Reliabilitas
2.6.1. Uji Validitas
Universitas Sumatera Utara
Secara umum, validitas adalah mengukur apa yang seharusnya diukur. Validitas berasal dari kata validity yang mempunyai arti sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu instrumen
pengukuran dalam melakukan fungsi ukurnya Azwar, 1996. Validitas dibagi atas tiga bagian, yaitu:
a. Validitas isi Validitas isi menunjukkan sejauh mana item-item dalam tes dapat mencakup keseluruhan
kawasan ini yang akan diukur oleh tes tersebut. Untuk mengetahui validitas isi dapat dilakukan dengan melihat apakah item-item dalam tes telah ditulis sesuai dengan blue print.
Artinya apakah sesuai dengan batasan domain ukur yang telah ditetapkan dan sesuai ukuran dengan indikator perilaku yang akan diungkapkan.
b. Validitas Konstruk Validitas konstruk adalah validitas yang menunjukkan sejauh mana suatu tes mengukur traid
atau konstruk teoritis yang akan diukur. Pengujian validitas konstruk dapat dilakukan dengan analisis statistika seperti analisis faktor.
c. Validitas berdasarkan Kriteria Validitas berdasarkan kriteria adalah validitas yang menunjukkan sejauh mana suatu tes dapat
mengukur sebuah pendapat yang berasal dari dua kelompok responden yang berbeda. Suatu item dikatakan valid apabila nilai koefisiennya pada output SPSS, dapat dilihat
pada kolom Correted Item-Total Correlation ≥ 0,300 Azwar, 1996. Correted Item-Total
Correlation adalah korelasi antara suatu variabel dengan total tanpa memasukkan nilai variabel tersebut.
Untuk menguji validitas alat ukur, terlebih dahulu dicari harga korelasi antara bagian alat ukur secara keseluruhan dengan cara mengkorelasikan setiap butir alat ukur dengan skor total
yang merupakan jumlah tiap skor butir. Untuk menghitung validitas menggunakan teknik korelasi Pearson Product Moment. Rumusnya adalah sebagai berikut:
r
xy
= √
2.1 Keterangan:
Universitas Sumatera Utara
r
xy
= koefisien korelasi ∑X
= jumlah skor item ∑Y
= jumlah skor total n
= jumlah responden Pertimbangan penerimaanpenolakan hipotesis adalah dengan membandingkan nilai
Correlation Item-Total Correlation yang dinyatakan sebagai r-hitung dengan r-tabel. Dengan dasar pengambilan keputusan sebagai berikut:
1. Bila r-hitung nilai Correlation Item-total Correlation bernilai positif dan lebih besar daripada r-tabel r-hitung r-tabel, maka butir atau variabel tersebut adalah valid.
2. Bila r-hitung nilai Correlation Item-total Correlation bernilai negatif dan atau nilai r-hitung r-tabel, maka butir atau variabel tersebut adalah tidak valid.
2.6.2. Uji Reliabilitas
Reliabilitas diterjemahkan dari kata reliability. Pengukuran yang memiliki reliabilitas tinggi maksudnya adalah pengukuran yang dapat menghasilkan data yang reliabel. Tinggi rendahnya
reliabilitas, secara empirik ditunjukkan oleh suatu angka yang disebut nilai koefisien reliabilitas. Reliabilitas yang dianggap sudah cukup memuaskan jika nilai Alpha Cronbach
≥ 0,700 Azwar, 1996.
Nilai Alpha Cronbach diperoleh dengan menggunakan rumus sebagai berikut: r =
2.2 Keterangan:
r = nilai koefisien Alpha Cronbach
k = banyaknya variabel penelitian
∑
b 2
= jumlah varians variabel penelitian ∑
t
= vatians total
2.7 Teknik Sampling