Analisis Pengaruh Atribut Produk Terhadap Keputusan Pembelian Produk Handphone Blackberry Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara

(1)

SKRIPSI

ANALISIS PENGARUH ATRIBUT PRODUK TERHADAP

KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK HANDPHONE

BLACKBERRY PADA MAHASISWA FAKULTAS

EKONOMI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

OLEH :

Kristina Handayani Manurung 080521002

PROGRAM STUDI S1 MANAJEMEN EKSTENSI DEPARTEMEN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN


(2)

ABSTRAK

“Analisis Pengaruh Atribut Produk Terhadap Keputusan Pembelian Produk Blackberry Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera

Utara”

Tujuan Penelitian adalah untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh atribut produk terhadap keputusan pembelian handphone blackberry pada mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

Penelitian ini termasuk penelitian deskriptif asosiatif. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan sekunder. Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa fakultas ekonomi USU yang masih aktif , dengan jumlah responden sebanyak 100 orang. Pengujian hipotesis di lakukan dengan menggunakan analisis regresi linier berganda, dengan variabel bebas, yaitu Harga sebagai X1, Mutu sebagai X2, Merek sebagai X3, Kemasan sebagai X4, Layanan sebagai X5 dan variabel terikat yaitu Keputusan Pembelian sebagai Y dan dengan mengunakan program spss for windows versi 19.00

Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara serempak variabel independen (mutu/kualitas, merek, kemasan, harga dan layanan) berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel dependen (keputusan pembelian). Berdasarkan hasil pengujian koefisien determinasi (R2), nilai R Square sebesar 0.654 berarti sebesar 65.4% keputusan pembelian dapat dijelaskan oleh mutu/kualitas, merek, kemasan, harga, pelayanan sedangkan sisanya dan dijelaskan oleh variabel lain.

Kata Kunci: Atribut Produk, Harga, Mutu, Merek, Kemasan, Layanan, dan Keputusan


(3)

KATA PENGANTAR

Segala puji syukur bagi Yesus Kristus atas segala berkat dan hikmat yang telah diberikanNya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik.

Dalam penyusunan skripsi ini, banyak hal yang penulis alami dan menerima dukungan dari pihak-pihak yang tak henti menberikan semangat dan dukungannya. Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih sebesarnya kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Azhar, MEc.Ac selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

2. Ibu Dr. Isfenti Sadali SE, ME selaku Ketua Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara

3. Ibu Dra. Marhayanie, Msi selaku Sekertaris Departemen Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara sekaligus sebagai Dosen Pembaca Penilai yang telah banyak membantu, mendukung dan memberikan arahan serta saran selama proses skripsi ini dibuat sehingga skripsi ini dapat rampung dengan baik.

4. Ibu Dr. Endang Sulisty Rini, SE, Msi selaku Ketua Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

5. Bapak Drs. Ami Dilham, Msi selaku Dosen Pembimbing penulis yang selalu mendukung dan memberikan arahan selama skripsi ini dibuat.

6. Teristimewa rasa terima kasih terdalam untuk kedua orangtua yang kuhormati dan kusayangi B. Manurung dan H. Br Sihombing yang selalu mendoakan dan mendukung tiada henti penulis untuk terus maju dan meraih kesuksesan dalam hidup terlebih saat proses penyelesaian masa kuliah.

7. Terkhusus untuk suamiku tercinta Irbet Nopandi Barus, terima kasih atas kasih sayangmu, terima kasih atas dukunganmu , motivasimu dan doamu agar aku dapat menyelesaikan kuliah ini dengan baik. I love you always… 8. Kepada Kakak dan Abangku (Yunita Manurung dan Bang Runggu), Adik-adikku (Frangky Manurung dan Rinco Henry Manurung) terima kasih atas support dan motivasi serta doa kalian untukku selama ini.


(4)

9. Kepada seluruh teman-teman fakultas Ekonomi, angkatan 2008; Adinda, Andrew, Lusi, Mitha, Neni dan lainnya, yang telah memberikan dukungan dan semangat dalam penyelesaian skripsi ini.

10. Kepada pihak-pihak lain baik keluarga, teman dan kolega yang tak dapat disebutkan satu per satu disini , saya pun turut mengucapkan terima kasih atas doa dan dukungan yang telah diberikan kepada saya sehingga skripsi saya dapat selesai dengan baik.

Akhir kata, penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan peneliti lainnya. Serta penulis berharap saran dan kritik yang membangun untuk menyempurkan skripsi ini.

Medan, February 2014 Penulis


(5)

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ... i

ABSTRACT ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... vii

DAFTAR GAMBAR ... viii

LAMPIRAN BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1. Latar Belakang ... 1

1.2. Perumusan Masalah ... 7

1.3. Tujuan Penelitian ... 7

1.4. Manfaat Penelitian ... 7

BAB II TINJAUANPUSTAKA ... 9

2.1.Uraian Teoritis ... 9

2.1.1. Pemasaran ... 9

... 21

2. Bauran Pemasaran ...10

2.1.3. Produk ...12

2.1.4. Atribut Produk ...16

2.1.5. Perilaku Konsumen ...21

2.1.6. Pengambilan Keputusan Konsumen ...28

2.1.7. Hubungan Atribut Produk Dengan Keputusan Pembelian .31 2.2. Penelitian Terdahulu ... 32

2.3. Kerangka Konseptual ... 33

2.4. Hipotesis ... 35

BAB III METODE PENELITIAN ... 36

3.1. Jenis Penelitian ... 36

3.2. Tempat Dan Waktu Penelitian ... 36

3.3. Batasan Operasional ... 37

3.4. Definisi Operasional... 37

3.5. Skala Pengukuran ... 38

3.6. Populasi Dan Sampel ... 39

3.7. Jenis Data ... 40

3.8. Metode Pengumpulan Data ... 41

3.9.Uji Validitas dan Reliabilitas ... 41

3.10 Tekhnis Analisis Data ... 45


(6)

4.2. Hasil Penelitian ... 55

4.3. Pembahasan ... 74

BAB V KESIMPULANDAN SARAN ... 77

DAFTAR PUSTAKA ... 79 LAMPIRAN


(7)

DAFTAR TABEL

No. Tabel Judul Halaman

1.1. Penjualan Produk Handphone Blackberry ... 5

2.1. Penelitian Terdahulu ... 32

3.1. Defenisi Operasional Variabel dan Indikator ... 37

3.2. SkorPernyataan ... 39

3.3. UjiValiditasVariabelIndependen ... 43

3.4. UjiValiditasVariabelDependen ... 44

3.5. HasilUjiReliabilitas………… ………... 45

3.6. HubunganAntarVariabel………..………...49

4.1. Umur Responden ... 55

4.2. JenisKelaminResponden ... 55

4.3. Pendidikan Responden ... 56

4.4. PengeluaranResponden ... 56

4.5. Lama Pakai HP Blackberry ... 56

4.6. Distribusi FrekuensiTanggapanRespondenTerhadap VariabelIndependen ... 57

4.7. Distribusi FrekuensiTanggapanRespondenTerhadap VariabelDependen ... 61

4.8. Analisis Regresi Linier Berganda ... 63

4.9. Hasil Uji Normalitas Pendekatan Kolmogrov-Smirnov One-Sample Kolmogrov-Smirnov Test ... 67

4.10. Hasil Uji Multikolinearitas ... 68

4.11. Hasil UjiAutokorelasi ... 70

4.12. Hasil UjiKoefisienDeterminansi (R2) ... 71

4.13. HasilUjiSignifikanSimultan (Uji-F) ... 72


(8)

DAFTAR GAMBAR

No. Gambar Judul Halaman

2.1. Proses Pengambilan Keputusan Pembelian ... 28

2.2.Kerangka Konseptual ... 34

4.1.Logo Blackberry ... 53

4.2.Histogram Uji Normalitas ... 65

4.3.Uji NormalitasP-P Plot ... 66


(9)

DAFTAR LAMPIRAN

No. Lampiran Judul Halaman

1 KuesionerPenelitian ... 81

2 ValiditasdanReliabilitas ... 84

3 TabelUjiValiditas ... 91

4 AnalisisDeskriptif ... 94


(10)

ABSTRAK

“Analisis Pengaruh Atribut Produk Terhadap Keputusan Pembelian Produk Blackberry Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera

Utara”

Tujuan Penelitian adalah untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh atribut produk terhadap keputusan pembelian handphone blackberry pada mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

Penelitian ini termasuk penelitian deskriptif asosiatif. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan sekunder. Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa fakultas ekonomi USU yang masih aktif , dengan jumlah responden sebanyak 100 orang. Pengujian hipotesis di lakukan dengan menggunakan analisis regresi linier berganda, dengan variabel bebas, yaitu Harga sebagai X1, Mutu sebagai X2, Merek sebagai X3, Kemasan sebagai X4, Layanan sebagai X5 dan variabel terikat yaitu Keputusan Pembelian sebagai Y dan dengan mengunakan program spss for windows versi 19.00

Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara serempak variabel independen (mutu/kualitas, merek, kemasan, harga dan layanan) berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel dependen (keputusan pembelian). Berdasarkan hasil pengujian koefisien determinasi (R2), nilai R Square sebesar 0.654 berarti sebesar 65.4% keputusan pembelian dapat dijelaskan oleh mutu/kualitas, merek, kemasan, harga, pelayanan sedangkan sisanya dan dijelaskan oleh variabel lain.

Kata Kunci: Atribut Produk, Harga, Mutu, Merek, Kemasan, Layanan, dan Keputusan


(11)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Kebutuhan akan teknologi informasi dan komunikasi merupakan hal yang

sangat penting bagi manusia. Bahkan teknologi informasi dan komunikasi sudah

menjadi ciri dan trend bagi masyarakat saat ini. Dewasa ini handphone

merupakan sebuah barang yang tidak lagi didominasi oleh masyarakat menengah

ke atas. Dinamika handphone yang telah menjadi kebutuhan primer untuk menjalin komunikasi yang cepat di kalangan masyarakat menjadikan handphone

tersebut telah bergeser yang awalnya merupakan kebutuhan sekunder menjadi

kebutuhan primer.

Pemasaran adalah salah satu aspek penting dalam menunjang keberhasilan

perusahaan. Dalam kondisi demikian perusahaan akan dihadapkan pada masalah

perilaku, daya beli, selera dan sosial budaya. Penjualan handphone dewasa ini sudah sangat dinamis. Setiap saat dengan mudahnya keluar produk-produk terbaru

yang memiliki fitur-fitur yang canggih dan lebih maju. Perubahan pasar yang

terjadi dapat memberikan dampak bagi pihak perusahaan agar mampu

menyesuaikan diri dalam persaingan dan situasi pasar untuk dapat

mempertahankan dan meningkatkan pemasarannya.

Perusahaan perlu memahami dengan baik perilaku keputusan pembelian

konsumen yang merupakan salah satu syarat yang harus dipenuhi untuk dapat

sukses dalam persaingan. Bagi konsumen pasar menyediakan berbagai pilihan,

produk serta merek yang beragam serta konsumen bebas memilih produk mana


(12)

Keputusan pembelian merupakan tahap dalam proses pengambilan

keputusan pembeli dimana konsumen benar-benar membeli produk (Kotler dan

Keller 2007:214).Atribut produk merupakan unsur-unsur produk yang dipandang

penting oleh konsumen dan dijadikan dasar pengambilan keputusan

konsumen.Atribut produk menurut Tjiptono (2002:103) adalah “Unsur-unsur

produk yang dipandang penting oleh pelanggan dan dijadikan sebagai dasar

pengambilan keputusan”. Atribut produk meliputi merek, kemasan, jaminan

(garansi), pelayanan, dan sebagainya.

Produsen produk handphone diseluruh dunia mengalami peningkatan

dengan bermunculannya produsen-produsen merek baru. Beberapa produsen

handphone yang sudah dikenal baik oleh masyarakat antara lain : Nokia, Sony Ericsson, Samsung, LG, Iphone dan masing banyak lagi. Semakin banyak

produsen yang memproduksi barang yang sama maka semakin tinggi persaingan

yang terjadi dimana masing-masing memberikan manfaat yang lebih dari

pesaingnya. Oleh karena itu perusahaan harus dapat memposisikan produknya

sesuai dengan kebutuhan dan keinginan konsumen secara tepat. Sehingga

konsumen dapat membedakan produk yang ditawarkan dan menjadikan produk

tersebut melekat dibenak konsumen. Kemampuan perusahaan dalam

memposisikan produk dan menginformasikan karakteristik atribut produk dengan

baik merupakan kunci keberhasilan pemasaran produk yang ditawarkan.

Blackberry merupakan salah satu smartphone yang dewasa ini mulai mencuat di kalangan pengguna handphone.Smartphone yakni handphone yang menawarkan kemampuan komputasi yang lebih maju dan konektivitas dari fitur


(13)

yang menarik disertai dengan kemudahan untuk mengakses informasi yang cepat

serta fitur-fitur tertentu yang hanya dimiliki oleh handphone ini menyebabkan masyarakat mulai tertarik untuk menggunakannya.

Blackberry pertama kali diperkenalkan pada tahun 1997 oleh perusahaan Kanada, Research In Motion (RIM). Blackberry diciptakan oleh Mike Lazaridis. Lahir 14 Maret 1961, di Istambul Turki. Orangtuanya berdarah Yunani. Pada usia

lima tahun, ia ikut keluarganya pindah ke Kanada. Mereka menetap di Windsor,

Ontario. Tahun 1979, ia mulai kuliah di University of Waterloo, Ontario, Kanada.

Namun, Mike tidak menyelesaikan kuliahnya hingga tamat dan bahkan Drop Out. Akan tetapi, beberapa tahun kemudian lewat produk telepon pintar atau

smartphone ciptaannya, Blackberry,kini dia mampu mengantarkan perusahaannya,

Research In Motion (RIM) menjadi perusahaan besar dunia. (www.harianberita.com).

Blackberry pertama kali diperkenalkan di Indonesia pada pertengahan Desember 2004 oleh operator Indosat dan perusahaan Starhub. Di Indonesia,

Starhub menjadi bagian dari layanan dalam segala hal teknis mengenai instalasi

Blackberry melalui operator Indosat. Pasar Blackberry kemudian diramaikan oleh dua operator besar lainnya di tanah air yakni Excelkomindo Pratama dan

Telkomsel. Dan semakin ke masa kini, provider seluler lainnya mulai menawarkan paket-paket murah untuk pengguna Blackberry. RIM memproduksi tiga dari sepuluh peringkat teratas yang terjual laku di dunia yaitu Blackberry Curve, Blackberry Strom, dan Blackberry Bold. Jumlah penjualan Blacberry

mampu mengalahkan Apple Iphone dipenjualan ritel ponsel cerdas (smartphone) selama periode januari 2010.


(14)

Blackberry sebelumnya hanya dikenal sebagai gadget eksklusif namun kini semua orang ingin mengunakan blackberry. Hal ini juga tidak terlepas dari meningkatnya daya beli konsumen dan perusahaan RIM yang juga semakin

affordable. Peningkatan daya beli konsumen ini mengakibatkan blackberry less exclusive namun namun exclusive karena harga blackberry masih diatas jangkauan harga konsumen kebanyakan.

Pertumbuhan penjualan blackberry terus meningkat signifikan, informasi dari Research in Motion (RIM) selaku penyedia teknologi blackberry menyatakan bahwa pertumbuhan penjualan di Indonesia adalah yang paling tinggi

dibandingkan dengan kawasan lain di benua Asia pasifik. Hal ini didukung juga

oleh kemampuan operator dalam menyediakan inovasi layanan paket blackberry

dengan basis tarif yang semakin terjangkau.

Blackberry dinilai telah berhasil mewujudkan permintaan pasar pada umumnya yakni perangkat mobile canggih dengan prosesor yang kuat, memori melimpah, layar yang lebih besar dan fitur-fitur canggih seperti yang terdapat

pada komputer. Kecanggihan fitur yang paling menonjol pada handphone Blackberry adalah instant messaging. Pesan instan (Instant messaging) adalah sebuah teknologi Internet yang mengizinkan para pengguna dalam jaringan

internet untuk mengirimkan pesan-pesan singkat secara langsung pada saat yang

bersamaan (real time) menggunakan teks kepada pengguna lainnya yang sedang terhubung ke jaringan yang sama. Fungsi antar muka yang terdapat dalam Instant Messaging adalah :Instant messages, Chat, Web links, Video, Images, Files, Talk,


(15)

Tabel 1.1 Penjualan Produk Handphone Blackberry

Tahun Penjualan ($ Juta) Laba Operasi ($ Juta) Laba Bersih ($ Juta)

2002 294 (58) (28)

2003 307 (64) (149)

2004 595 78 52

2005 1.350 386 206

2006 2.066 617 375

2007 3.037 807 632

2008 6.009 1.731 1.294

2009 11.065 2.722 1.893

2010 14.953 3.507 2.457

2011 19.907 4.739 3.444

Sumber :

(diakses pada tgl 15 September 2013)

Blackberry juga digunakan untuk chatting seperti halnya yahoo messager

dengan cara memasukkan pin / nomor identitas blackberry disebut dengan BBM (Blackberry Messanger). Pengguna akan terhubung eksklusif dengan pengguna

Blackberry yang lain dan setiap saat dapat melakukan chatting Blackberry Messanger (BBM) yang saat ini lebih dikenal dengan BBMan. Sehingga melalui layanan BBM ini dapat digunakan membangun silaturahmi yang baik dengan

teman, kerabat dan hadaitaulan. Disamping itu banyak pula orang yang

menggunakan media BBM sebagai sarana dalam berbisnis fashion pakaian atau


(16)

Mahasiswa sebagai kaum intelektual merupakan komunitas yang dianggap

tanggap akan perkembangan teknologi. Mahasiswa tidak bisa lepas dari dunia

informasi dan berita. Banyak mahasiswa yang mencari informasi referensi

tugas-tugas mereka dengan cara browsingmelalui internet di handphonedan kebanyakan dari mahasiswa selalu mengikuti arus perkembangan kemajuan teknologi

komunikasi karena konsentrasi kuliah yang memang menuntut untuk selalu

memperbarui informasi yang beredar.

Fenomenamenggunakan Blackberry hingga lupa waktu dan tempat juga dirasakan mahasiswa dan mahasiswi USU. Bahkan ketika dosen sedang

menerangkan pun mahasiswa bisa menggunakan fasilitas fitur Blackberry secara sembunyi-sembunyi. Parahnya lagi ada mahasiswa yang menggunakan

kecanggihan Blackberry sebagai jalan keluar dalam mencari jawaban untuk soal-soal di perkuliahan. Di lain hal, banyak mahasiswa yang menggunakan ponsel

Blackberry menjadi tahu lebih banyak info tentang kampus dan perkuliahan, seperti misalnya melalui grup-grup chat pada fitur instant messaging Blackberry Messanger. Jadi dengan demikian, dapat diketahui bahwa banyak motif yang melatarbelakangi mahasiswa dan mahasiswi USU dalam menggunakan

kecanggihan fitur Blackberry Messanger. Oleh karena itu¸ para konsumen perlu mengetahui variasi produk blackberry serta manfaat yang sesuai dengan kebutuhan mereka sehingga dapat memenuhi kebutuhan yang tepat dengan produk

blackberry yang diinginkan.

Oleh karena itu pemasar perlu memahami bagaimana perilaku konsumen

dalam usaha memuaskan kebutuhan dan keinginannya. Pemasar perlu


(17)

produk dan tingkat kepentingan relatif mereka serta yang hal menarik perhatian

pada merek perusahaan dengan tujuan akhir memutuskan melakukan pembelian.

Berdasarkan latarbelakang tersebut, peneliti tertarik melakukan penelitian

“Analisis Pengaruh Atribut Produk Terhadap Keputusan Pembelian Handphone

Blackberry pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara”.

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan diatas, maka perumusan

masalah dalam penelitian ini adalah “Apakah terdapat pengaruh atribut produk terhadap keputusan pembelian produk handphone Blackberry terhadap mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara?”

1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian

1 Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis Pengaruh Atribut Produk Terhadap Keputusan Pembelian handphone Blackberry pada mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

2 Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi : a. Perusahaan

Hasil penelitian ini diharapkan bisa menjadi bahan masukan bagi perusahaan terutama sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan yang terkait dengan penentuan atau perancangan atribut produk yang tepat.


(18)

b. Peneliti

Untuk menerapkan teori-teori dan pengetahuan yang didapat dibangku kuliah ke dalam masalah yang sebenarnya terjadi pada suatu perusahaan. c. Peneliti Lain

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan referensi khususnya bagi yang berminat pada permasalahan bauran pemasaran khususnya mengenai atribut produk serta pengaruhnya terhadap keputusan pembelian.


(19)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Uraian Teoritis

2.1.1 Pemasaran

Menurut Kotler dan Keller (2007:6), pemasaran adalah suatu fungsi

organisasi dan seperangkat proses untuk menciptakan, mengkomunikasikan dan

menyerahkan nilai kepada pelanggan dan mengelola hubungan pelanggan dengan

cara yang menguntungkan organisasi dan para pemilik sahamnya.

Konsep paling dasar yang melandasi pemasaran adalah kebutuhan

manusia.Kebutuhan manusia adalah pernyataan dari perasaan kekurangan.

Kebutuhan meliputi fisik dasar akan makanan, pakaian, kehangatan, dan rasa

aman, kebutuhan sosial akan rasa memiliki dan kasih sayang. Keinginan adalah

kebutuhan manusia yang dibentuk oleh budaya kepribadian seseorang.Konsep

pemasaran mengatakan bahwa kunci untuk mencapai tujuan organisasi adalah

pada penentuan kebutuhan dan keinginan dari pasar sasaran dan pada pemberian

kepuasan yang diinginkan dengan lebih efektif dan efisien daripada para

pesaing.Memahami kebutuhan, keinginan dan permintaan pelanggan secara rinci

merupakan masukan penting untuk merancang strategi pemasaran.

2.1.2 Bauran Pemasaran

Bauran pemasaran merupakan seperangkat alat yang dapat digunakan


(20)

pelanggan.Alat-alat tersebut dapat digunakan untuk menyusun strategi jangka

panjang dan merancang program taktik jangka pendek. Keputusan mengenai

setiap unsur bauran pemasaran ini saling berkaitan satu sama lain. Kendati

demikian tingkat kepentingan yang di tekan kepada masing-masing unsur antar

jasa cenderung bervariasi. Bauran pemasaran jasa meliputi (Tjiptono, 2005:30) :

1. Product (Produk)

Merupakan bentuk penawaran organisasi jasa yang ditujukan untuk

mencapai tujuan organisasi melalui pemuas kebutuhan dan keinginan pelanggan.

Dalam konteks ini produk dapat berupa apa saja (baik yang berwujud fisik

maupun tidak) yang dapat ditawarkan kepada pelanggan potensial untuk

memenuhi kebutuhan dan keinginan tertentu.

2. Pricing (Harga)

Keputusan bauran harga berkenaan dengan kebijaksanaan strategis dan

taktis, seperti tingkat harga, struktur diskon, syarat pembayaran, dan tingkat

diskriminasi harga diantara berbagai kelompok pelanggan.

3. Promotion (Promosi)

Bauran promosi tradisional meliputi berbagai metode untuk

mengkomunikasikan manfaat jasa kepada pelanggan potensial dan akrual.

Metode-metode ini terdiri dari periklanan, promosi penjualan, direct marketing

(pemasaran langsung), personal selling (penjualan pribadi), danpublic relation

(hubungan public).

4. Place (Tempat)

Keputusan distribusi menyangkut kemudahan akses terhadap jasa bagi para


(21)

mengenai dimana distributor resmi harus didirikan).Selain itu, keputusan

mengenai penggunaan perantara untuk meningkatkan aksesibilitas jasa bagi para

pelanggan (misalnya dimana service center harus didirikan). Pemilihan lokasi yang tepat akan berperan besar terhadap tingkat penjualan produk kedepannya.

5. People (Orang)

Bagi sebagian besar orang, jasa merupakan unsur vital dalam bauran

pemasaran.Bila produksi dapat dipisahkan dengan konsumsi, sebagaimana

dijumpai dalam kebanyakan kasus pemasaran barang manufaktur, pihak

manajemen biasanya dapat mengurangi pemakaian sumber daya manusia

terhadap output akhir yang diterima pelanggan.

6. Pysical Evidence (Bukti fisik)

Karakteristik intangible (tidak berwujud) pada jasa menyebabkan pelanggan potensial tidak bisa menilai suatu jasa sebelum mengkonsumsinya.Ini

menyebabkan resiko yang dipersepsikan konsumen dalam keputusan pembelian

semakin besar.Bukti fisik ini bisa dalam berbagai bentuk, misalnya brosur

handphone yang menarik dan memuat foto produk handphone.

1. Process (Proses)

Proses produksi atau operasi merupakan faktor paling penting bagi

konsumen high-contacts service, yang sering kali juga berperan sebagai

co-producer jasa bersangkutan.

2. Customer service (Pelayanan konsumen)

Layanan pelanggan dapat diartikan sebagai kualitas total jasa yang


(22)

bauran pemasaran ini tidak bisa diisolasi hanya ada departemen layanan

pelanggan, tetapi menjadi perhatian dan tanggung jawab semua ponsel

produksi, baik yang dikerjakan maupun oleh organisasi jasa maupun

pemasok.

2.1.3 Produk

2.1.3.1 Pengertian Produk

Menurut Kotler dan Amstrong (2008:346),produk adalah “Segala sesuatu

yang dapat ditawarkan ke pasar untuk menarik perhatian, dibeli, digunakan atau

dikonsumsi yang dapat memuaskan keinginan atau kebutuhan”.

Menurut Rambat (2001:58) produk adalah keseluruhan konsep objek atau

proses yang memberikan sejumlah nilai manfaat kepada konsumen. Yang perlu

diperhatikan dalam produk adalah konsumen tidak hanya membeli fisik dari

produk itu saja tetapi membeli benefit dan value dari produk tersebut.

2.1.3.2 Klasifikasi Produk

Produk tidak hanya diciptakan menurut definisi produk itu saja. Perusahaan

di dalam menghasilkan produk juga harus memperhatikan penggolongan produk

itu sendiri yang dapat digolongkan menjadi beberapa bagian menurut tujuan

pemakaiannya. Penggolongan produk menurut Kotler (2001:215-218) dibagi

menjadi :

a. Klasifikasi Barang Konsumen (Consumer Goods)


(23)

1. Barang Konvenien

Adalah barang yang biasanya sering dibeli oleh pelanggan tanpa

membutuhkan banyak pertimbangan dan hanya membutuhkan sedikit usaha.

Contohnya adalah produk tembakau, sabun dan surat kabar.

Barang konvenien dibagi menjadi :

- Barang kebutuhan sehari-hari (staple goods). Contohnya pasta gigi, mie instan dan lain-lain.

- Barang impulse (impulse goods). Contohnya surat kabar di samping kasir, dan lain-lain.

- Barang emergensi (emergency goods). Contohnya payung, lilin, senter dan lain-lain.

2. Barang shopping (shopping goods)

Adalah barang yang selama proses pemilihan dan pembelian, pelanggan

biasanya melakukan pembandingan berdasarkan beberapa kriteria seperti

kesesuaian, kualitas, harga dan gaya. Contohnya perabot rumah, pakaian, mobil

bekas, dan perkakas utama. Barang shopping dibagi menjadi dua:

- Barang Shopping yang homogen, yakni barang shopping yang memiliki kesamaan dalam kualitas tetapi berbeda dalam harga dan mendorong pembeli

untuk melakukan perbandingan.

- Barang shoppingyang heterogen, yakni barang shopping yang segi-segi produk seringkali lebih pentiing bagi konsumen dari pada harga.

3. Barang special (Speciality goods)

Adalah barang yang memiliki karakteristik unit atau pengenalan merek sehingga untuk itu sekelompok pembeli terbiasa untuk melakukan upaya pembelian khusus.Contoh barang-barang kegemaran yang memiliki merek dan


(24)

jenis tertentu, mobil, komponen stereo, peralatan fotografi dan lain-lain. 4. Barang Yang tidak dicari (Unsought goods)

Adalah barang yang tidak diketahui oleh kosumen atau kalau diketahui biasanya tidak terpikirkan untuk dibeli. Contohnya Asuransi jiwa, batu nisan dan lain-lain.

b. Klasifikasi barang industry (Industrial Goods)

1. Material dan suku cadang

Adalah barang yang secara utuh memasuki produk pemanufaktur dan dapat

dikelompokkan menjadi:

i. Bahan Baku

Terdiri dari dua kelas utama, yakni produk pertanian dan produk hasil alam.

ii. Material dan suku cadang jadi

Terdiri dari material komponen dan suku cadang komponen.

2.Barang modal

Adalah barang-barang yang dapat digunakan untuk jangka waktu lama

(long lasting) yang memudahkan pengembangan dan atau pengolahan produk jadi.Ada dua kelompok yaitu:

• Instalasi : Terdiri dari gedung dan peralatan.

• Peralatan: Terdiri dari peralatan dan perkakas pabrik yang portabel, serta peralatan kantor.

3. Persediaan dan layanan (Supplies and service)

Adalah barang-barang yang tidak dapat dipakai untuk jangka waktu lama

yang memudahkan pengembangan atau pengelolaan produk jadi.Persediaan

terdiri dari persediaan operasi dan barang untuk perawatan dan


(25)

layanan konsultasi bisnis.

2.1.3.3 Siklus Kehidupan Produk

Sebuah produk memiliki siklus hidup berarti menegaskan empat hal yaitu:

1. Produk memiliki umur yang terbatas.

2. Penjualan produk melalui berbagai tahap yang berbeda, masing-masing

memberikan tantangan, peluang dan masalah yang berbeda bagi penjual.

3. Laba naik dan turun pada berbagai tahap yang berbeda selama siklus hidup

produk.

4. Produk memerlukan strategi pemasaran, keuangan, manufaktur, pembelian,

dan sumber daya manusia yang berbeda dalam tiap tahap siklus hidupnya.

Daur hidup produk (DHP) mempunyai tima tahap yaitu :

1. Pemgembangan produk mulai ketika perusahaan menemukan dan

mengembangkan suatu gagasan produk baru. Selamapengembangan produk,

penjualan nol dan biaya investasi perusahaan menumpuk.

2. Introduksi adalah periode pertumbuhan penjualan yang lambat ketika

produk diperkenalkan di pasar. Laba belum diperoleh dalam tahap ini karena

pengeluaran besar untuk memperkenalkan produk.

3. Pertumbuhan merupakan periode penerimaan pasar dan peningkatan laba

yang pesat.

4. Kedewasaan adalah periode pertumbuhan penjualan yang menurun karena

produk telah diterima oleh sebagian besar pembeli potensial. Tingkat laba

tetap atau menurun karena pengeluraran pemasaran bertambah untuk

mempertahankan produk menghadapi persaingan.


(26)

2.1.4 Atribut Produk

Unsur-unsur atribut produk menurut Tjiptono (1997:231) terdiri dari :

Merek, Harga, Desain, Jaminan, Kualitas, Pelayanan produk. Atribut yang

dimiliki oleh suatu produk harus berbeda dengan produk lain agar konsumen

dapat membedakan produk kita dengan produk pesaing. Unsur-unsur atribut

produk tersebut harus mampu untuk menjadi suatu daya tarik bagi konsumen dan

merupakan suatu faktor yang dianggap penting oleh konsumen untuk membuat

keputusan pembelian.

Adapun yang termasuk dalam unsur-unsur atribut produk dapat diuraikan sebagai

berikut :

1. Kualitas produk

Kualitas produk adalah kemampuan produk untuk melaksanakan fungsinya,

termasuk keawetan, kehandalan, ketepatan, kemudahan dipergunakan dan

diperbaiki, serta atribut bernilai yang lain,

2.Merek

Merek merupakan nama, istilah, tanda, simbol/lambang, desain, warna, gerak,

atau kombinasi atribut-atribut produk lainnya yang diharapkan dapat

memberikan identitas dan diferensiasi terhadap produk pesaing. Pada dasarnya

suatu merek juga merupakan janji penjual untuk secara konsisten

menyampaikan serangkaian ciri-ciri, manfaat, dan jasa tertentu kepada para

pembeli.Merek yang baik juga menyampaikan jaminan tambahan berupa

jaminan kualitas. Merek sendiri digunakan untuk beberapa tujuan, yaitu:


(27)

Yang bermanfaat dalam diferensiasi atau membedakan produk suatu

perusahaan dengan produk pesaingnya. Ini akan memudahkan konsumen

untuk mengenalinya saat berbelanja dan saat melakukan pembelian ulang.

b. Alat promosi. Sebagai daya tarik produk.

c. Untuk membina citra.

Memberikan keyakinan, jaminan kualitas, serta prestise tertentu kepada

konsumen,

d. Untuk mengendalikan pasar.

Merek memegang peranan penting dalam pemasaran.Ada perbedaan yang

cukup besar antara produk dan merek.Produk hanyalah sesuatu yang

dihasilkan pabrik, sedangkan merek merupakan sesuatu yang dibeli

konsumen.Bila produk bisa dengan mudah ditiru pesaing, maka merek

selalu memiliki keunikan yang relatif sukar dijiplak.Merek berkaitan erat

dengan persepsi, sehingga sesungguhnya persaingan yang terjadi antar

perusahaan adalah pertarungan persepsi dan bukan sekedar pertarungan

produk. Agar suatu merek dapat mencerminkan makna-makna yang ingin

disampaikan, maka ada beberapa persyaratan yang harus diperhatikan,

yaitu:

a. Merek harus khas atau unik.

b. Merek harus menggambarkan sesuatu mengenai manfaat produk dan

pemakainya,

c. Merek harus menggambarkan kualitas produk,


(28)

e. Merek tidak boleh mengandung arti yang buruk di negara dan dalam

bahasa lain.

f. Merek harus dapat menyesuaikan diri (adaptable) dengan produk-produk

baru yang mungkin ditambahkan ke dalam lini produk.

3. Pengemasan (Packaging)

Pengemasan (packaging) merupakan proses yang berkaitan dengan

perancangan dan pembuatan wadah (container) atau pembungkus (wrapper) untuk

suatu produk. Pemberian kemasan pada suatu produk bisa memberikan tiga

manfaat utama, yaitu manfaat komunikasi, manfaat fungsional, dan manfaat

perseptual.

a. Manfaat Komunikasi.

Manfaat utama kemasan adalah sebagai media pengungkapan informasi

produk kepada konsumen. Informasi tersebut meliputi cara menggunakan

produk, komposisi produk, dan informasi khusus (efek sampingan, frekuensi

pemakaian yang optimal, dan sebagainya). Informasi lainnya berupa segel

atau simbol bahwa produk tersebut halal dan telah lulus pengujian/disahkan

oleh instansi pemerintah yang berwenang.Merek berkaitan erat dengan

persepsi, sehingga sesungguhnya persaingan yang terjadi antar perusahaan

adalah pertarungan persepsi

b. Manfaat Fungsional.

Kemasan seringkali pula memastikan peranan fungsional yang penting,

seperti memberikan kemudahan, perlindungan, dan penyimpanan.


(29)

Kemasan juga bermanfaat dalam menanamkan persepsi tertentu dalam

benak konsumen. Air mineral seperti Aqua diberi kemasan yang berwarna

biru muda untuk memberikan persepsi bahwa produknya segar dan sehat.

4. Jaminan (Garansi)

Jaminan (Garansi), yaitu janji yang merupakan kewajiban produsen atas

produknya kepada konsumen, dimana para konsumen akan diberi ganti rugi bila

produk ternyata tidak bisa berfungsi sebagaimana yang diharapkan atau

dijanjikan. Jaminan bisa meliputi kualitas produk, reparasi, ganti rugi (uang

kembali atau produk ditukar), dan sebagainya.Dewasa ini jaminan seringkali

dimanfaatkan sebagai aspek promosi, terutama pada produk-produk tahan

lama.tidak tumpah, sebagai alat pemegang, mudah menyemprotkannya (seperti

obat nyamuk, parfum) dan lain-lain.

- Bermanfaat dalam pemakaian ulang (reusable), misalnya untuk diisi kembali (refill) atau wadah lain.

- Memberikan daya tarik (promotion), yaitu aspek artistik, warna, bentuk, maupun desainnya.

-Sebagai identitas (image) produk, misalnya berkesan kokoh/awet, lembut dan mewah.

- Distribusi (Shipping), misalnya mudah disusun, dihitung, dan ditangani. - Informasi, yaitu menyangkut isi, pemakaian, dan kualitas.

-Sebagai cermin inovasi produk, berkaitan dengan kemajuan.

5. Harga


(30)

pasar.Hal itu disebabkan karena pada dasarnya harga merupakan sesuatu yang

ditawarkan perusahaan kepada konsumen atau pembeli institusional.Apakah harga

tadi dapat diterima, konsumen, pembeli institusional atau pasarlah

yangmemutuskan.Bila mana pasar dapat menerima harga yang ditawarkan,

produk yang bersangkutan laku.Sebaliknya apabila pasar menolaknya, perusahaan

yang bersangkutan wajib meninjau kembali harga yang mereka tawarkan atau

(jika dirasa perlu) menarik kembali produk mereka dari pasar.

2.1.5 Perilaku Konsumen

2.1.5.1 Pengertian Perilaku Konsumen

Setiadi (2003:3) mendefenisikan perilakukonsumen sebagai interaksi

dinamis antara afeksi dan kognisi, perilaku dan lingkungannya dimana

manusia melakukan kegiatan pertukaran dalam hidup mereka. Defenisi tersebut

terdapat 3 (tiga) ide penting, yaitu :

1. Perilaku konsumen adalah dinamis.

2. Hal tersebut melibatkan interaksi antara afeksi dan kognisi, perilaku dan

kejadian disekitar.

3. Hal tersebut melibatkan pertukaran. Perilaku konsumen adalah dinamis,

berarti bahwa perilaku seorang konsumen, grup konsumen ataupun

masyarakat luas selalu berubah sepanjang waktu. Dalam hal

pengembangan strategi pemasaran, sifat dinamis perilaku konsumen

menyiratkan bahwa seseorang tidak boleh berharap bahwa suatu strategi

pemasaran yang sama dapat memberikan hasil yang sama disepanjang


(31)

merupakan hal terakhir yang ditekankan dalam defenisi perilaku konsumen

yaitu pertukaran individu.

2.1.5.2 Jenis Perilaku Pembelian

Semakin kompleks keputusan yang harus diambil biasanya semakin

banyak peserta pembelian dan semakin banyak pertimbangan untuk

membeli.Menurut Kotler (2000:160): Terdapat empat tipe tingkah laku perilaku

pembelian antara lain:

1. Tingkah laku membeli yang kompleks

Konsumen menjalani tingkah laku membeli yang kompleks kalau

mereka amat terlibat dalam pembelian dan mempunyai perbedaan

pandangan yang berarti di antara merek.Konsumen sangat terlibat kalau

produknya mahal, berisiko, jarang dibeli, dan amat dicerminkan citra diri.

2. Tingkah laku membeli yang mengurangi ketidak cocokan

Ketika konsumen sangat terlibat dalam pembelian barang yang

mahal, jarang dibeli, dan berisiko, tetapi melibatkan perbedaan

merek.Setelah pembelian, konsumen mungkin mengalami ketidakcocokan

oleh karena itu pada saat pemasar melakukan purna jual harus

dikomunikasikan dengan memberikan bukti dan dukungan untuk

membantu konsumen merasa senang mengenai pilihan mereknya.

3. Tingkah laku membeli yang merupakan kebiasaan

Tingkah laku membeli yang menjadi kebiasaan terjadi dibawah kondisi keterlibatan konsumen yang rendah dan perbedaan merek yang dirasakan besar.Misalnya, garam. Konsumen sedikit dilibatkan dalam kategori produk ini, mereka hanya perlu ke took dan mengambil merek


(32)

pilihannya. Bila mereka tetap mengambil merek yang sama, ini lebih merupakan kebiasaan ketimbang loyalitas yang tinggi terhadap merek. 4. Tingkah laku membeli yang mencari variasi

Tingkah laku membeli yang mencari variasi dalam situasi yang ditandai oleh keterlibatan konsumen rendah, tetapi perbedaan merek dianggap berarti.Dalam keadaan seperti ini, konsumen sering kali mengganti merek. Misalnya, membeli kue kering, seorang konsumen mungkin memilih satu merek yang disuka, namun lain kali konsumen mungkin mengambil merk lain tujuannya agar tidak bosan dan mencoba sesuatu yang berbeda. Pengganti merek demi variasi bukan karena tidak puas.

2.1.5.3 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen

Menurut Kotler (2000:144), pembelian konsumen dapat dipengaruhi oleh faktor-faktor sebagai berikut:

1. Faktor budaya

Faktor budaya memberikan pengaruh paling luas dan dalam pada tingkah laku konsumen. Pemasar harus mengetahui peran yang dimainkan oleh: a. Budaya

Budaya adalah kumpulan nilai-nilai dasar, persepsi, keinginan dan

tingkah laku yang dipelajari oleh seorang anggota masyarakat dari keluarga

dan lembaga penting lainnya.

b. Sub budaya

Sub budaya adalah sekelompok orang dengan sistem nilai terpisah

berdasarkan pengalaman dan situasi kehidupan yang umum.

c. Kelas sosial


(33)

para anggotanya menganut nilai-nilai, minat dan tingkah laku yang serupa.

2. Faktor sosial

Kelas sosial ditentukan oleh satu faktor tunggal, seperti pendapatan, tetapi

diukur sebagai kombinasi dari pekerjaan, pendapatan, pendidikan, kekayaan dan

variabel lain. Dalam beberapa sistem sosial, anggota dari kelas yang berbeda

memelihara peran tertentu dan tidak dapat mengubah posisi sosial mereka.

Tingkah laku konsumen juga dipengaruhi oleh faktor-faktor sosial, yaitu:

a. Kelompok

Kelompok adalah dua orang atau lebih yang berinteraksi untuk mencapai

sasaran individu atau bersama.Beberapa merupakan kelompok primer yang

mempunyai interaksi reguler tapi informal-seperti keluarga, teman, tetangga dan

rekan sekerja.Beberapa merupakan kelompok sekunder, yang mempunyai

interaksi lebih formal dan kurang reguler.Ini mencakup organisasi seperti

kelompok keagamaan, asosiasi profesional dan serikat pekerja.

b. Keluarga

Keluarga adalah organisasi pembelian konsumen yang paling penting

dalam masyarakat dan telah diteliti secara mendalam, pemasar tertarik dalam

peran dan pengaruh suami, istri dan anak-anak pada pembelian berbagai produk

dan jasa.

c. Peran dan status

Peran terdiri dari aktivitas yang diharapkan dilakukan seseorang menurut

orang-orang yang ada disekitarnya.Setiap peran membawa status yang

mencerminkan penghargaan yang diberikan oleh masyarakat.Orang seringkali


(34)

3. Faktor pribadi

Keputusan membeli juga dipengaruhi oleh karakteristik pribadi, yaitu:

a. Umur dan tahap daur hidup.

Orang mengubah barang dan jasa yang mereka beli selama masa

hidupnya. Selera akan makanan, pakaian, perabot dan rekreasi sering kali

berhubungan dengan umur. Membeli juga dibentuk oleh tahap daur hidup

keluarga, tahap-tahap yang mungkin dilalui oleh keluarga sesuai dengan

kedewasaannya.Pemasar seringkali menentukan sasaran pasar dalam bentuk

tahap daur hidup dan mengembangkan produk yang sesuai serta rencana

pemasaran untuk setiap tahap.

b. Pekerjaan

Pekerjaan seseorang mempengaruhi barang dan jasa yang dibelinya.

Pemasar berusaha mengenali kelompok pekerjaan yang mempunyai minat di atas

rata-rata akan produk dan jasa mereka. Sebuah perusahaan bahkan dapat

melakukan spesialisasi dalam memasarkan produk menurut kelompok pekerjaan

tertentu.

c. Situasi Ekonomi

Situasi ekonomi sekarang akan mempengaruhi pilihan produk. Pemasar

produk yang peka terhadap pendapatan mengamati kecenderungan dalam

pendapatan pribadi, tabungan dan tingkat minat.Bila indikator ekonomi

menunjukkan resesi, pemasar dapat mengambil langkah-langkah untuk merancang


(35)

d.Gaya hidup

Pola kehidupan seseorang yang diwujudkan dalam aktivitas (pekerjaan,

hobi, berbelanja, olahraga, kegiatan sosial), minat (makanan, mode, keluarga,

rekreasi) dan opini yang lebih dari sekedar kelas sosial dan kepribadian seseorang,

gaya hidup menampilkan pola bereaksi dan berinteraksi seseorang secara

keseluruhan di dunia.

e. Kepribadian dan Konsep Diri

Kepribadian setiap orang jelas mempengaruhi tingkah laku

membelinya.Kepribadian mengacu pada karakteristik psikologi unik yang

menyebabkan respons yang relatif konsisten dan bertahan lama terhadap

lingkungan dirinya sendiri.Kepribadian biasanya diuraikan dalam arti sifat-sifat

seperti rasa percaya diri, dominasi, kemudahan bergaul, otonomi,

mempertahankan diri, kemampuan menyesuaikan diri, dan

keagresifan.Kepribadian dapat bermanfaat untuk menganalisis tingkah laku

konsumen untuk pemilihan produk atau merek tertentu.

4.Faktor psikologis.

Pilihan barang yang dibeli seseorang lebih lanjut dipengaruhi oleh faktor

psikologi yang penting:

a.Motivasi.

Tingkat motivasi juga mempengaruhi perilaku pembelian pelanggan. Setiap orang

memiliki kebutuhan yang berbeda seperti kebutuhan fisiologis, kebutuhan

biologis, kebutuhan sosial dll Sifat kebutuhan adalah bahwa, beberapa dari

mereka yang paling mendesak sementara yang lain paling mendesak. Oleh karena


(36)

seseorang untuk mencari kepuasan.

b. Persepsi

Persepsi adalah proses yang dilalui orang dalam memilih, mengorganisasikan dan

mengintepretasikan informasi guna membentuk gambaran yang berarti mengenai

dunia.

c.Pengetahuan

Menurut Kotler (2000:157) menyatakan: Pembelajaran menggambarkan

perubahan dalam tingkah laku individual yang muncul dari pengalaman. Ahli

teori pembelajaran mengatakan bahwa kebanyakan tingkah laku manusia

dipelajari.Pembelajaran berlangsung melalui saling pengaruh dorongan,

rangsangan, petunjuk respon dan pembenaran.

d. Keyakinan dan sikap

Melalui tindakan dan pembelajaran, orang mendapatkan keyakinan dan

sikap.Keduanya ini, pada waktunya mempengaruhi tingkah laku

membeli.Keyakinan adalah pemikiran deskriptif yang dimiliki seseorang

mengenai sesuatu.Keyakinan didasarkan pada pengetahuan yang sebenarnya,

pendapat atau kepercayaan dan mungkin menaikkan emosi atau mungkin

tidak.Menurut Kotler(2000:157) : Keyakinan adalah pemikiran deskriptif yang

dimiliki seseorang mengenai sesuatu. Keyakinan ini mungkin didasarkan pada

pengetahuan sebenarnya, pendapat atau kepercayaan dan mungkin menaikkan


(37)

2.1.6 Pengambilan Keputusan Konsumen

2.1.6.1 Proses Pengambilan Keputusan Pembelian

Proses pembelian yang spesifik terdiri dari urutan kejadian berikut

:

Pengenalan masalah kebutuhan, pencarian informasi, evaluasi alternative

keputusan pembelian dan perilaku pasca pembelian. Tugas pemasar adalah

memahami perilaku pembeli pada tiap - tiap tahap dan pengaruh apa yang bekerja

pada tahap - tahap itu.

Secara umum proses itu dapat dilihat sebagai berikut:

Gambar 2.1Proses Pengambilan Keputusan Pembelian Sumber: Setiadi (2003:16)

2.1.6.2 Proses Keputusan Membeli

Menurut Kotler (2000:162) tahap-tahap yang dilewati pembeli untuk

mencapai keputusan membeli melewati lima tahap, yaitu:

a. Pengenalan kebutuhan

Proses membeli dimulai dengan pengenalan kebutuhan dimana pembeli

mengenali adanya masalah atau kebutuhan. Pembeli merasakan perbedaan antara

keadaan nyata dan keadaan yang diinginkan.

Pengenalan Masalah

Pencarian

Informasi Alternatif Evaluasi

Keputusan Pembelian

Perilaku Pasca Pembelian


(38)

b.Pencarian Informasi

Seorang konsumen yang sudah terkait mungkin mencari lebih banyak

informasi tetapi mungkin juga tidak. Bila dorongan konsumen kuat dan produk

yang dapat memuaskan ada dalam jangkauan, konsumen kemungkinan akan

membelinya. Bila tidak, konsumen dapat menyimpan kebutuhan dalam ingatan

atau melakukan pencarian informasi yang berhubungan dengan kebutuhan

tersebut.

c. Evaluasi alternatif

Tahap dari proses keputusan membeli, yaitu ketika konsumen menggunakan

informasi untuk mengevaluasi merk alternatif dalam perangkat pilihan. Konsep

dasar tertentu membantu menjelaskan proses evaluasi konsumen. Pertama, kita

menganggap bahwa setiap konsumen melihat produk sebagai kumpulan atribut

produk. Kedua, konsumen akan memberikan tingkat arti penting berbeda terhadap

atribut berbeda menurut kebutuhan dan keinginan unik masing-masing. Ketiga,

konsumen mungkin akan mengembangkan satu himpunan keyakinan merek

mengenai dimana posisi setiap merek pada setiap atribut. Keempat, harapan

kepuasan produk total konsumen akan bervariasi pada tingkat atribut yang

berbeda. Kelima, konsumen sampai pada sikap terhadap merek berbeda lewat

beberapa prosedur evaluasi.Ada konsumen yang menggunakan lebih dari satu

prosedur evaluasi, tergantung pada konsumen dan keputusan pembelian.Pemasar

harus mempelajari pembeli untuk mengetahui bagaimana sebenarnya mereka

mengevaluasi alternatif merek. Bila mereka mengetahui proses evaluasi apa yang

sedang terjadi, pemasar dapat membuat langkah-langkah untuk mempengaruhi


(39)

d.Keputusan Membeli

Dalam tahap evaluasi, konsumen membuat peringkat merek dan membentuk

niat untuk membeli.Pada umumnya, keputusan membeli konsumen adalah

membeli merek yang paling disukai, tetapi dua faktor dapat muncul antara niat

untuk membeli dan keputusan untuk membeli. Faktor pertama adalah sikap orang

lain, yaitu pendapat dari orang lain mengenai harga, merek yang akan dipilih

konsumen. Faktor kedua adalah faktor situasi yang tidak diharapkan, harga yang

diharapkan dan manfaat produk yang diharapkan.Akan tetapi peristiwa-peristiwa

yang tak diharapkan bisa menambah niat pembelian.

e. Tingkah laku pasca pembelian.

Tahap dari proses keputusan pembeli, yaitu konsumen mengambil tindakan

lebih lanjut setelah membeli berdasarkan pada rasa puas atau tidak puas. Yang

menentukan pembeli merasa puas atau tidak puas dengan suatu pembelian terletak

pada hubungan antara harapan konsumen dengan prestasi yang diterima dari

produk. Bila produk tidak memenuhi harapan, konsumen merasa tidak puas, bila

memenuhi harapan konsumen merasa puas, bila melebihi harapan konsumen akan

merasa puas.

Konsumen mendasarkan harapan mereka pada informasi yang mereka terima dari

penjual, teman dan sumber-sumber yang lain. Bila penjual melebih-lebihkan

prestasi produknya, harapan konsumen tidak akan terpenuhi dan hasilnya

ketidakpuasan. Semakin besar antara kesenjangan antara harapan dan prestasi,

semakin besar ketidakpuasan kosumen. Hal ini menunjukkan bahwa pembeli

harus membuat pernyataan yang jujur mengenai prestasi produknya sehingga


(40)

2.1.7 Hubungan Atribut Produk dengan Keputusan Pembelian

Konsumen akan melihat suatu produk berdasarkan pada karakteristik atau

ciri atau atribut dari produk tersebut. Atribut produk adalah cara untuk menambah

unsur yang membedakan sebuah produk dengan produk lainnya. Setiap konsumen

memiliki kemampuan yang berbeda–beda dalam menyebutkan atribut dari suatu

produk, hal ini disebabkan karena konsumen memiliki pengetahuan yang berbeda

mengenai produk. Produsen perlu memahami apa yang diketahui oleh konsumen,

atribut apa saja yang dikenal dari suatu produk, atribut mana yang dianggap paling

penting oleh konsumen. Pengetahuan mengenai atribut tersebut akan

mempengaruhi pengambilan keputusan konsumen. Pengetahuan yang lebih

banyak mengenai atribut suatu produk akan memudahkan konsumen untuk

memilih produk yang akan dibelinya.

Atribut dapat menjadi salah satu alat bersaing yang paling kuat

dalammemenangkan perhatian dan keputusan konsumen jika produk memiliki

atribut yang baik. Atribut produk yang baik dan menarik akan menghasilkan hasil

akhir yang dapat mempengaruhi persepsi konsumen. Konsumen akan merasa

bahwa produk tersebut lebih memiliki kelebihan untuk dibandingkan produk lain


(41)

2.2 Penelitian Terdahulu

Tabel 2.1

Tabel Penelitian Terdahulu

No Peneliti / Tahun

Judul Penelitian Variabel Analisis Hasil

1 Very / 2011

Pengaruh Kemasan, Harga dan Kualitas Terhadap Keputusan Pembelian Minuman Frestea Terhadap Mahasiswa S1 Fakultas Ekonomi USU Variabel Bebas : Kemasan, Harga,Kuali tas Variabel Terikat : Keputusan Pembelian Regresi Linier Berganda

Secara simultan faktor kemasan,harga,dan kualitas berpengaruh positif dan secara parsial variabel harga dominan sebesar 51,7%.

2 A, Abdul Malik Karim / 2011 Analisis Pengaruh Atribut Produk Terhadap Keputusan Pembelian Telepon Selular Blackberry di Kota Malang Variabel Bebas : Mutu/ Kualitas, Merek, Fitur, Desain, Pelayanan, Jaminan Variabel Terikat: Keputusan Pembelian Regresi Linier Berganda Variabel mutu/kualitas, merek, fitur, desain, pelayanan, dan jaminan berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian dan variabel yang paling dominan adalah mutu/kualitas sebesar 76,5%

3 Corry / 2012

Pengaruh Variabel Atribut Produk dan Promosi Terhadap Keputusan Pembelian Shampoo Dove Terhadap Mahasiswa Fakultas Ekonomi USU Variabel Bebas : Atribut Produk Variabel Terikat: Promosi Regresi Linier Berganda Varibel Atribut Produk dan promosi berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian dengan nilai 50,7%

2.3 Kerangka Konseptual

Kerangka konseptual merupakan fondasi penelitian, dimana hubungan antar variabel dijelaskan, disusun dan delaborasi secara logis dan relevan.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh variabel atribut produk yakni Merek, Mutu Produk, Kemasan, Harga dan Layanan terhadap Keputusan Pembelian produk handphone Blackberry.


(42)

Atribut produk adalah faktor-faktor yang dipertimbangkan oleh pembeli pada saat membeli produk.Menurut Simamora (2003:147) atribut produk merupakan sifat-sifat produk yang menjamin agar produk tersebut dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan yang diharapkan oleh pembeli.Atribut produk tersebut terdiri dari merek, mutu, kemasan, harga dan jaminan/garansi. Konsumen akan melihat suatu produk berdasarkan karakteristik atau atribut produk handphone blackberry dan menimbang atribut mana yang dianggap paling penting sebelum memutuskan untuk melakukan pembelian. Atribut produk dapat menjadi salah satu alat bersaing yang paling kuat dalam memenangkan perhatian dan keputusan konsumen jika produk tersebut memiliki atribut yang baik dan menarik. Konsumen akan merasa bahwa produk tersebut memiliki kelebihan untuk dibandingkan dengan produk lain sejenis, sehingga akan memiliki nilai tambah.

Adapun hubungan variabel atribut terhadap keputusan pembelian dapat digambarkan dalam kerangka konseptual sebagai berikut :

Atribut Produk (X)

Sumber : Kotler (2001) , Setiadi (2003), data diolah.

Gbr 2.2 Kerangka Konseptual

Penjelasan hubungan yang terdapat didalam kerangka konseptual ini

adalah bahwa sebagai berikut :

1. Variabel X (variabel bebas)

Keputusan Pembelian (Y)

Mutu/Kualitas (X1)

Merek (X2)

Kemasan (X3)

Harga (X4)


(43)

a. Variabel X1 yaitu Mutu/Kualitas, Kemampuan produk itu untuk melaksanakan

fungsinya, termasuk didalamnya keawetan, keandalan, ketepatan, kemudahan

dipergunakan untuk diperbaiki.

b. Variabel X2 yaitu Merek, Nama, istilah, tanda, simbol/lambang, desain, warna,

gerak, atau kombinasi atribut-atribut produk lainnya yang diharapkan dapat

memberikan identitas dan diferensiasi terhadap produk pesaing.

c. Variabel X3 yaitu Kemasan, Proses yang berkaitan dengan perancangan dan

pembuatan wadah (container) atau pembungkus (Wrapper) untuk suatu produk.

d. Variabel X4 yaitu Harga, Satuan nilai yang melekat dalam suatu produk yang

mempengaruhi manfaat yang dirasakan atas suatu barang.

e. Variabel X5 yaitu Layanan, Jasa pendukung yang diberikan oleh perusahaan

untuk memberikan kepuasan bagi konsumen..

2. Variabel Y (Variabel Terikat ) yakni Keputusan Pembelian dimana keputusan

konsumen untuk membeli produk blackberry.

Maka penelitian ini menganalisis pengaruh variabel Mutu/Kualitas, Merek,

Kemasan, Harga dan layanan dalam mempengaruhi konsumen untuk melakukan

pembelian atas produk handphone blackberry di kalangan mahasiswa fakultas

ekonomi USU.

2.4 Hipotesis

Hipotesis adalah suatu penjelasan sementara tentang perilaku, fenomena,

atau keadaan tertentu yang telah terjadi atau akan terjadi (Kuncoro, 2009:59).

Berdasarkan perumusan masalah yang telah dikemukakan diatas, maka hipotesis

penelitian ini adalah : Atribut Produk yang terdiri dari Merek, Mutu Produk, Kemasan, Harga dan Jaminan/Garansi berpengaruh signifikan terhadap


(44)

Keputusan Pembelian Produk Blackberry pada mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.


(45)

BAB III

METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan jenis penelitian asosiatif yaitu penelitian yang

menghubungkan dua variabel atau lebih, untuk menganalisis, serta

menginterprestasikan data dari variabel atribut produk yang mempengaruhi

variabel keputusan pembelian konsumen dalam menggunakan handphone

Blackberry. Penelitian ini mempunyai dua variabel yaitu variabel bebas (X) dan variabel (Y), dimana variabel bebasnya yaitu atribut produk terdiri dari lima

subvariabel yaitu harga (X1), mutu (X2), merek (X3), kemasan (X4) dan layanan

(X5). Sedangkan variabel terikat (Y) adalah keputusan pembelian dalam

membelihandphone Blackberry.

Penelitian ini ingin melihat pengaruh atribut produk terdiri dari lima

subvariabel yaitu harga (X1), mutu (X2), merek (X3), kemasan (X4) dan layanan

(X5) terhadap keputusan pembelian dalam membeli handphone Blackberry pada

mahasiswa Universitas Sumatera Utara.

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara

,Jalan Prof.T.M. Hanafiah, SH yang akan dimulai dari bulan September tahun

2013 sampai dengan bulan Februari tahun 2014.

3.3 Batasan Operasional Variabel

Batasan Operasional variabeldalam penelitian ini adalah:

a. Variabel bebas (X) terdiri dari Mutu (X1) ,Merek (X2), Kemasan (X3),


(46)

b. Variabel dependen (Y) yaitu Keputusan Pembelian handphone

Blackberry terhadap mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera

Utara.

3.4 Definisi Operasional

Defenisi operasional dari variabel-variabel yang akan diteliti adalah :

Tabel 3.1

Defenisi Operasioinal Variabel dan Indikator

Variabel Defenisi Variabel Indikator Skala

Ukur

Atribut Produk (X) terdiri dari : Mutu/

Kualitas (X1)

Kemampuan produk itu untuk melaksanakan fungsinya, termasuk didalamnya keawetan, keandalan, ketepatan, kemudahan dipergunakan untuk diperbaiki

1. Daya tahan 2. Fitur Bervariasi 3. Praktis/Mudah

Digunakan

4. Assesories lengkap 5. Suara yang jernih

Likert

Merek (X2) Nama, istilah, tanda, simbol/lambang, desain, warna, gerak, atau kombinasi atribut-atribut produk lainnya yang diharapkan dapat memberikan identitas dan diferensiasi terhadap produk pesaing.

1. Logo 2. Simbol

3. Menunjukan kelas pemakai

Likert

Kemasan(X3) Proses yang berkaitan dengan perancangan dan pembuatan wadah (container) atau pembungkus (Wrapper) untuk suatu produk.

1. Warna 2. Desain

3. Casing yang kuat 4. Ukuran handphone

5. Tipe handphone

bervariasi

Likert

Harga (X4) Satuan nilai yang melekat dalam suatu produk yang mempengaruhi manfaat yang dirasakan atas suatu barang.

1. Keterjangkauan Harga

2. Kesesuaian Harga

dengan kualitas produk

3. Daya saing harga

4. Kesesuaian harga

dengan manfaat

Likert

Layanan (X5) Jasa pendukung yang diberikan oleh perusahaan untuk memberikan kepuasan bagi konsumen.

1. Garansi

2. Customer Service 3. Service Center


(47)

Keputusan Membeli (Y)

Keputusan konsumen untuk membeli

produk blackberry

1.Sesuai dengan kebutuhan

2.Pengaruh Variasi

3.Pengaruh Orang Lain

4.Pengaruh Situasional

5.Pengaruh Merek

Likert

3.5 Skala Pengukuran Variabel

Pengukuran variabel yang digunakan dalam pengolahan data pada penelitian ini menggunakan skala Likert.Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial.Dengan skala Likert, maka variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indicator variabel. Kemudian indicator tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun item-item instrument yang dapat berupa pernyataan atau pertanyaan (Sugiyono, 2008:132). Kriteria pengukurannya adalah sebagai berikut:

Tabel 3.2 Skor Pernyataan

No Pernyataan Skor

1 Sangat Setuju (SS) 5

2 Setuju (S) 4

3 Kurang Setuju (KS) 3

4 Tidak Setuju (TS) 2

5 Sangat Tidak Setuju (STS) 1

Sumber : Sugiyono (2008 3.6 Populasi dan Sampel

Populasi adalah sekelompok elemen lengkap, yang biasanya berupa orang,

objek transaksi, atau kejadian yang membuat kita tertarik untuk mempelajarinya

atau menjadi objek penelitian (Kuncoro, 2003;103). Populasi dalam penelitian ini


(48)

membeli dan menggunakan handphone blackberry. Populasi tidak diketahui sehingga untuk menentukan jumlah sampel digunakan rumus

(Supramono,2003:62) :

Keterangan:

n = Jumlah sampel

zα = Nilai standard normal yang besarnya tergantung nilai α

Bila α = 0,05 z = 1,96 Bila α = 0,01 z = 1,67 p = Estimasi proporsi populasi

q = 1 - p

d = Penyimpangan yang ditolerir 10%

Dari hasil penelitian Abdul Malik (2011) di kota Malang, proporsi

populasi (p) sekitar 52 %. Ini berarti nilai p = 0,52 dan nilai q = 1 – p sebesar

0,48. Dengan limit dari error (d) ditetapkan 0,10 dan nilai Alfa = 0,05, maka jumlah sampel yang dibutuhkan sebesar:

= 95,88 dibulatkan menjadi 100 orang

Metode pengambilan sampel yang digunakan adalah metode accidental sampling, yaitu metode pengambilan sampel yang dilakukan berdasarkan kebetulan yaitu siapa saja yang secra kebetulan bertemu dengan penelitian dapat


(49)

digunakan sebagai sampel, bila dipandang orang yang kebetulan ditemui itu cocok

sebagai sumber data (dalam Sugiono, 2008 : 122).Adapun populasi mahasiswa

fakultas ekonomi Universitas Sumatera utara diambil sampai tahun ajaran 2012

adalah 6.202 orang.

3.7 Jenis Data

Penelitian ini mengunakan dua jenis data, yaitu :

a. Data primer yaitu data yang diperoleh secara langsung dari responden

secara langsung di lokasi penelitian melalui kuesioner dan wawancara

mengenai variabel yang diteliti.

b. Data sekunder adalah data yang berisikan informasi dan teori-teori yang

digunakan untuk mendukung penelitian. Peneliti memperoleh data

melalui studi pustaka atau internet.

3.8 Metode Pengumpulan Data

Dalam hal pengambilan data dalam penyusunan karya ilmiah ini, maka

penulis mengambil beberapa teknik dalam pengumpulan data yaitu:

a. Daftar Pertanyaan (questioner), yaitu suatu daftar yang berisi pertanyaan-pertanyaaan untuk diisi para responden. Dengan mengajukan daftar

pertanyaan kepada para mahasiswa yang ada di Fakultas Ekonomi

Universitas Sumatera Utara, Jalan Prof.T.M. Hanafiah, SH.

b. Wawancara (interview), yaitu mengadakan tanya jawab dengan Mahasiswa yang menggunakan produk Blackberry yang akan di teliti oleh


(50)

c. Studi dokumentasi, yaitu teknik pengumpulan data dengan cara

mengumpulkan dan mempelajari data dari buku-buku dan internet yang

berkaitan dengan penelitian.

3.9 Uji Validitas dan Reliabilitas a. Uji Validitas

Ketetapan pengujian suatu hipotesis tentang hubungan variabel

penelitian sangat tergantung pada kualitas data yang dipakai dalam

pengujian tersebut. Pengujian hipotesis tidak akan mengenai sasarannya

bila mana data yang dipakai tidak reliabel dan tidak menggambarkan

secara tepat konsep yang diukur. Oleh karena itu perlu dilakukan uji

validitas dan reabilitas instrumen.

Menurut Sugiyono (2008:109) valid berarti instrumen tersebut

dapat digunakan untuk mengukurapa yang seharusnya diukur. Butir

pertanyaan yang valid dinyatakan dengan kriteria sebagai berikut:

a. Jika r hitung> r tabel, maka pernyataan tersebut dinyatakan valid.

b. Jika r hitung< r tabel, maka pernyataan tersebut dinyatakan tidak valid.

Instrumen yang dilakukan dalam uji validitas dan reliabilitas

penelitian ini adalah kuesioner yang terdiri dari 28 pernyataan. Pernyataan

yang berhubungan dengan mutu/kualitas (X1) sebanyak 5 pernyataan,

merek (X2) sebanyak 3 pernyataan, kecemasan (X3) sebanyak 6

pernyataan, harga (X4) sebanyak 4 pernyataan, pelayanan (X5) sebanyak 5

pernyataan dan keputusan pembelian (Y) sebanyak 5 pernyataan.

Validitas menunjukkan seberapa nyata suatu pengujian mengukur


(51)

respondendi Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara, Jalan

Universitas No. 4 USU, dengan ketentuan apabila nilai rhitung> rtabel berarti

data empirik dari variabel penelitian adalah valid. Uji validitas dilakukan

dengan menggunakan bantuan aplikasi software SPSS 19.0 for

windows.Berdasarkan jumlah sampel 30 pada tingkat signifikan 5% (0,05), maka nilai r tabel adalah 0,361. Sedangkan nilai r hitung dapat dilihat dari

output nilai korelasi antara tiap item dengan skor total item. Dari pengujian dengan mengguanakan program SPSS Statistics 19.0 for windows, maka di dapat hasil yang dapat dilihat pada tabel 3.3 dibawah ini

a. Uji Validitas Variabel Independen

Tabel 3.3

Uji Validitas Instrumen Variabel Independen Item

Pernyataan

rhitung rtabel

Keterangan

Mutu/Kualitas

P1 0,880 0,361 Valid

P2 0,858 0,361 Valid

P3 0,572 0,361 Valid

P4 0,745 0,361 Valid

P5 0,760 0,361 Valid

Merek

P1 0,792 0,361 Valid

P2 0,609 0,361 Valid

P3 0,655 0,361 Valid

Kemasan

P1 0,589 0,361 Valid

P2 0,529 0,361 Valid

P3 0,719 0,361 Valid

P4 0,583 0,361 Valid

P5 0,722 0,361 Valid

P6 0,482 0,361 Valid

Harga

P1 0,624 0,361 Valid

P2 0,696 0,361 Valid

P3 0,868 0,361 Valid


(52)

P1 0,536 0,361 Valid

P2 0,606 0,361 Valid

P3 0,767 0,361 Valid

P4 0,752 0,361 Valid

P5 0,857 0,361 Valid

Sumber : Hasil Pengolahan SPSS (2013)

Berdasarkan Tabel 3.3 diatas menunjukkan bahwa seluruh pernyataan

instrumen variabel independent adalah valid, hal ini dapat dilihat dari rhitungoutput nilai korelasi antara tiap item dengan skor total item pada keseluruhan pernyataan lebih besar dari rtabel (0.361), sehingga 23 pernyataan variabel independent dapat

digunakan untuk penelitian.

b. Uji Validitas Instrumen Variabel Dependent Tabel 3.4

Uji Validitas Instrumen Variabel Dependent Item

Pernyataan

rhitung rtabel Keterangan

P1 0,752 0,361 Valid

P2 0,857 0,361 Valid

P3 0,536 0,361 Valid

P4 0,606 0,361 Valid

P5 0,767 0,361 Valid

Sumber : Hasil Pengolahan SPSS (2013)

Berdasarkan Tabel 3.4 diatas menunjukkan bahwa seluruh pernyataan

instrumen variabel dependen adalah valid, hal ini dapat dilihat dari rhitungoutput nilai korelasi antara tiap item dengan skor total item yang pada keseluruhan pernyataan lebih besar dari rtabel (0.361), sehingga 5 pernyataan variabel dependen

dapat digunakan untuk penelitian.

b. Uji Reliabilitas

Reliabel artinya data yang diperoleh melalui kuesioner hasilnya akan


(53)

valid dalam uji validitas akan ditentukan reliabilitasnya dengan kriteria sebagai

berikut:

1. Jika r alpha positif atau > r tabel maka pernyataan reliabel.

2. Jika r alpha negatif atau < r tabel maka pernyataan tidak reliabel.

Uji reliabilitas dilakukan untuk mengetahui sejauh mana suatu instrumen

dapat dipercaya. Pengujian reliabilitas ini dilakukan dengan uji Alpha Cronbach.

Variabel dikatakan reliabel jika nilai r Alpha Cronbach > 0,6

Tabel 3.4 Hasil Uji Reliabilitas

Variabel Cronbach

Alpha

Keterangan

Mutu/Kualitas 0,799 Reliabel

Merek 0,634 Reliabel

Kecemasan 0,697 Reliabel

Harga 0,620 Reliabel

Pelayanan 0,739 Reliabel

Keputusan Pembelian 0,739 Reliabel

Sumber : Hasil Pengolahan SPSS (2013)

Berdasarkan Tabel 3.4 diatas dapat diketahui bahwa nilai Cronbach Alpha

dari seluruh variabel yang diujikan nilainya sudah diatas 0,6 maka dapat

disimpulkan bahwa seluruh variabel dalam penelitian ini dalam uji reliabilitas

dinyatakan reliabel.

3.10 Teknis Analisis Data a. Metode Analisis Deskriptif

Yaitu analisis yang digunakan untuk menganalisa data dengan cara

mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpulkan

sebagaimana adanya tanpa maksud membuat kesimpulan yang berlaku


(54)

b. Metode Analisis Statistik

1. Analisis Regresi Linier Berganda

Dalam upaya menjawab permasalahan dalam penelitian ini maka

digunakan analisis regresi linear berganda (Multiple Regression). Analisis Regresi adalah studi mengenai ketergantungan variabel dependen (terikat)

dengan satu atau lebih variabel independen (varabel penjelas/bebas),

dengan tujuan untuk mengestimasi dan/atau memprediksi rata-rata

populasi atau nilai-nilai variabel dependen berdasarkan nilai variabel

independen yang diketahui (Ghozali, 2005:130).Adapun model persamaan

yang digunakan adalah menurut Newbold (1995 : 483) adalah sebagai

berikut, Hipotesis pada Kualitas Pelayanan (X) :

Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4 + b5X5+ e

Keterangan :

Y = Kepuasan Pelanggan

a = Konstanta, nilai yang dianggap tetap

b1,b2,b3,b4,b5 = Koefisien regresi

X1 = Bukti Fisik (Tangible)

X2 = Keandalan (Reliability)

X3 = Daya Tanggap (Responsiveness)

X4 = Jaminan (Assurance)

X5 = Empati (Emphaty)

E = error


(55)

Syarat asumsi klasik yang harus dipenuhi model regresi berganda

sebelum data tersebut dianalisis adalah sebagai berikut :

a. Uji Normalitas

Uji normalitas, bertujuan untuk mengetahui suatu distribusi sebuah

data mengikuti atau mendekati distribusi normal, yakni distribusi data

dengan bentuk lonceng dan distribusi data tersebut tidak mereng ke kiri

atau ke kanan.

b. Uji Heterokedastisitas

Uji Heterokedastisitas berarti varians variabel independen adalah

konstan atau sama untuk setiap nilai tertentu variabel independen

(homokedastisitas). Model regresi yang memenuhi persyaratan adalah

dimana terdapat kesamaan varians dari residual satu pengamatan ke

pengamatan yang lain tetap atau disebut homokedastisitas. Deteksi

heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan metode scatter plot dengan

memplotkan nilai ZPRED (nilai prediksi) dengan SRESID (nilai

residualnya). Model yang baik didapatkan jika tidak terdapat pola

tertentu pada grafik, seperti mengumpul ditengah, menyempit kemudian

melebar atau sebaliknya melebar kemudian menyempit (Situmorang, et

al, 2011 : 100).

c. Uji Multikolinearitas

Uji Multikolinearitas variabel independen yang satu dengan yang

lain dalam model regresi berganda tidak saling berhubungan secara


(56)

gejala multikolinearitas dapat dilihat dari besarnya nilai Tolerance dan VIF (Variance Inflation Factor) melalui program SPSS.

Tolerance mengukur variabelitas variabel terpilih yang tidak dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Nilai umumnya yang biasa

dipakai adalah nilai Tolerance > 0,1 atau nilai VIF < 10, maka tidak terjadi multikolinearitas (Situmorang et al, 2011 : 133).

2. Pengujian Hipotesis 1. Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien determinasi (R2) digunakan untuk menjelaskan proporsi

variabel dependen (bebas) yang mampu dijelaskan oleh variasi variabel

independennya (terikat).Nilai koefisien determinasi adalah 0 < R2 < 1.Nilai

R2 yang kecil berarti kemampuan variabel independen hampir memberikan

semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variabel dependen.

Kelemahan mendasar penggunaan koefisien determinasi adalah bias

terhadap jumlah variabel dependen yang dimasukkan terhadap model. Oleh

karena itu, banyak peneliti menganjurkan nilai adjusted R2 pada saat mana

model regresi yang terbaik (Ghozali, 2006).

Tabel 3.5

Tabel Hubungan Antar Varabel

Nilai Interpretasi

0,0 – 0,19 Sangat tidak erat

0,2 – 0,39 Tidak erat

0,4 – 0,59 Cukup erat

0,6 – 0,79 Erat

0,8 – 0,99 Sangat erat


(57)

b. Uji Signifikan Simultan / Uji Serentak (Uji-F)

Uji-F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel bebas yang

dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh bersama-sama terhadap

variabel terikat.Uji-F digunakan untuk melihat secara bersama-sama variabel

bebas yaitu Kualitas Pelayanan mempunyai pengaruh terhadap variabel

terikat yaitu Kepuasan Pelanggan.

Adapun Uji-F menggunakan langkah-langkah sebagai berikut :

1. H0 : b1 = b2 = b3 = b4 = b5, artinya secara bersama-sama tidak terdapat

pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel bebas yaitu

Mutu/Kualitas (x1), Merek (X2), Harga (X3), Kemasan (X4) dan layanan

(X5) terhadap varabel terikat yaitu Keputusan Pembelian (Y).

2. Ha : b1 ≠ b2 ≠ b3 ≠ b4 ≠ 0, artinya secara bersama-sama terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel bebas yaitu Mutu/Kualitas (x1),

Merek (X2), Harga (X3), Kemasan (X4) dan layanan (X5) terhadap

varabel terikat yaitu Keputusan Pembelian (Y).

Kriteria pengambilan keputusan :

H0 diterima atau Ha ditolak, jika Fhitung<Ftabel pada α = 10% H0 ditolak atau Ha diterima, jika Fhitung>Ftabel pada α = 10%

c. Uji Signifikan Individual / Uji Parsial (Uji-t)

Uji-t menunjukkan seberapa besar pengaruh

variabel bebas secara individual terhadap variabel terikat. Adapun Uji-t


(58)

1. H0 : b1 = 0, artinya secara parsial tidak terdapat pengaruh yang positif dan

signifikan dari variabel bebas yaitu Kualitas Pelayanan terhadap variabel

terikat yaitu Kepuasan Pelanggan.

2. Ha : b1 ≠ 0, artinya secara parsial terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel bebas yaitu Kualitas Pelayanan terhadap variabel

terikat yaitu Kepuasan Pelanggan.

Kriteria pengambilan keputusan :

H0 diterima atau Ha ditolak, jika thitung<ttabel pada α = 10% H0 ditolak atau Ha diterima, jika thitung>ttabel pada α = 10%


(59)

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum

Blackberry merupakan salah satu smartphone yang dewasa ini mulai mencuat di kalangan pengguna handphone.Smartphone. Blackberry pertama kali diperkenalkan pada tahun 1997 oleh perusahaan Kanada, Research In Motion

(RIM). Blackberry diciptakan oleh Mike Lazaridis. Lahir 14 Maret 1961, di Istambul Turki. Orangtuanya berdarah Yunani. Pada usia lima tahun, ia ikut

keluarganya pindah ke Kanada. Mereka menetap di Windsor, Ontario. Tahun

1979, ia mulai kuliah di University of Waterloo, Ontario, Kanada. Namun, Mike

tidak menyelesaikan kuliahnya hingga tamat dan bahkan Drop Out. Akan tetapi, beberapa tahun kemudian lewat produk telepon pintar atau smartphone

ciptaannya, Blackberry,kini dia mampu mengantarkan perusahaannya, Research In Motion (RIM) menjadi perusahaan besar dunia. (www.harianberita.com).

Blackberry pertama kali diperkenalkan di Indonesia pada pertengahan Desember 2004 oleh operator Indosat dan perusahaan Starhub. Di Indonesia,

Starhub menjadi bagian dari layanan dalam segala hal teknis mengenai instalasi

Blackberry melalui operator Indosat. Pasar Blackberry kemudian diramaikan oleh dua operator besar lainnya di tanah air yakni Excelkomindo Pratama dan

Telkomsel. Dan semakin ke masa kini, provider seluler lainnya mulai menawarkan paket-paket murah untuk pengguna Blackberry. RIM memproduksi tiga dari sepuluh peringkat teratas yang terjual laku di dunia yaitu Blackberry Curve, Blackberry Strom, dan Blackberry Bold. Jumlah penjualan Blacberry


(60)

mampu mengalahkan Apple Iphone dipenjualan ritel ponsel cerdas (smartphone) selama periode januari 2010.

Blackberry sebelumnya hanya dikenal sebagai gadget eksklusif namun kini semua orang ingin mengunakan blackberry. Hal ini juga tidak terlepas dari meningkatnya daya beli konsumen dan perusahaan RIM yang juga semakin

affordable. Peningkatan daya beli konsumen ini mengakibatkan blackberry less exclusive namun namun exclusive karena harga blackberry masih diatas jangkauan harga konsumen kebanyakan.

Pertumbuhan penjualan blackberry terus meningkat signifikan, informasi dari

Research in Motion (RIM) selaku penyedia teknologi blackberry menyatakan bahwa pertumbuhan penjualan di Indonesia adalah yang paling tinggi

dibandingkan dengan kawasan lain di benua Asia pasifik. Hal ini didukung juga

oleh kemampuan operator dalam menyediakan inovasi layanan paket blackberry

dengan basis tarif yang semakin terjangkau.

Blackberry dinilai telah berhasil mewujudkan permintaan pasar pada umumnya yakni perangkat mobile canggih dengan prosesor yang kuat, memori melimpah, layar yang lebih besar dan fitur-fitur canggih seperti yang terdapat

pada komputer. Kecanggihan fitur yang paling menonjol pada handphone Blackberry adalah instant messaging. Pesan instan (Instant messaging) adalah sebuah teknologi Internet yang mengizinkan para pengguna dalam jaringan

internet untuk mengirimkan pesan-pesan singkat secara langsung pada saat yang

bersamaan (real time) menggunakan teks kepada pengguna lainnya yang sedang terhubung ke jaringan yang sama. Fungsi antar muka yang terdapat dalam Instant


(61)

Messaging adalah : Instant messages, Chat, Web links, Video, Images, Files, Talk,

Mobile Capabilties. (sumber:

Gambar 4.1 Logo Blackberry

Diakses : 09 February 20

Blackberry juga digunakan untuk chatting seperti halnya yahoo messager

dengan cara memasukkan pin / nomor identitas blackberry disebut dengan BBM (Blackberry Messanger). Pengguna akan terhubung eksklusif dengan pengguna

Blackberry yang lain dan setiap saat dapat melakukan chatting Blackberry Messanger (BBM) yang saat ini lebih dikenal dengan BBMan. Sehingga melalui layanan BBM ini dapat digunakan membangun silaturahmi yang baik dengan

teman, kerabat dan hadaitaulan. Disamping itu banyak pula orang yang

menggunakan media BBM sebagai sarana dalam berbisnis fashion pakaian atau

fashion yang lainnya untuk mempromosikan barang mereka.

Mahasiswa sebagai kaum intelektual merupakan komunitas yang dianggap

tanggap akan perkembangan teknologi. Mahasiswa tidak bisa lepas dari dunia

informasi dan berita. Banyak mahasiswa yang mencari informasi referensi

tugas-tugas mereka dengan cara browsingmelalui internet di handphone dan kebanyakan dari mahasiswa selalu mengikuti arus perkembangan kemajuan teknologi

komunikasi karena konsentrasi kuliah yang memang menuntut untuk selalu


(62)

Fenomenamenggunakan Blackberry hingga lupa waktu dan tempat juga dirasakan mahasiswa dan mahasiswi USU. Bahkan ketika dosen sedang

menerangkan pun mahasiswa bisa menggunakan fasilitas fitur Blackberry secara sembunyi-sembunyi. Parahnya lagi ada mahasiswa yang menggunakan

kecanggihan Blackberry sebagai jalan keluar dalam mencari jawaban untuk soal-soal di perkuliahan. Di lain hal, banyak mahasiswa yang menggunakan ponsel

Blackberry menjadi tahu lebih banyak info tentang kampus dan perkuliahan, seperti misalnya melalui grup-grup chat pada fitur instant messaging Blackberry Messanger. Jadi dengan demikian, dapat diketahui bahwa banyak motif yang melatarbelakangi mahasiswa dan mahasiswi USU dalam menggunakan

kecanggihan fitur Blackberry Messanger. Oleh karena itu¸ para konsumen perlu mengetahui variasi produk blackberry serta manfaat yang sesuai dengan kebutuhan mereka sehingga dapat memenuhi kebutuhan yang tepat dengan produk

blackberry yang diinginkan.

Oleh karena itu pemasar perlu memahami bagaimana perilaku konsumen

dalam usaha memuaskan kebutuhan dan keinginannya. Pemasar perlu

mengembangkan strategi yang membantu pembeli mempelajari atribut-atribut

produk dan tingkat kepentingan relatif mereka serta yang hal menarik perhatian

pada merek perusahaan dengan tujuan akhir memutuskan melakukan pembelian.

4.2 Hasil penelitian

4.2.1 Analisis Deskriptif

Metode analisis deskriptif adalah cara merumuskan dan menafsirkan data


(63)

penyusunan, dan penganalisaan data, sehingga dapat diketahui gambaran

umum dari objek yang diteliti. Data utama dalam penelitian ini adalah

informasi dari responden melalui kuesioner yang berisikan tentang

pernyataan-pernyataan untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan dalam menganalisis

masalah penelitian yang telah dirumuskan.

1. Analisis Deskriptif Responden a. Umur

Tabel 4.1 Umur Responden

NO UMUR FREKUENSI %

1 <17 TAHUN 4 4.0

2 17-22 TAHUN 82 82.0

3 23-28 TAHUN 11 11.0

4 >28 TAHUN 3 3.0

TOTAL 100 100,0

Berdasarkan tabel 4.1 diatas dapat dilihat bahwa umur responden

mayoritas 17-22 tahun sebanyak 82,0%, dan minoritas >28 tahun sebanyak 3,0%.

b. Jenis Kelamin

Tabel 4.2

Jenis Kelamin Responden

NO JENIS KELAMIN FREKUENSI %

1 LAKI-LAKI 48 48.0

2 PEREMPUAN 52 52.0


(1)

q24

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid tidaksetuju 7 7.0 7.0 7.0

Netral 5 5.0 5.0 12.0

setuju 37 37.0 37.0 49.0

sangatsetuju 51 51.0 51.0 100.0

Total 100 100.0 100.0

q25

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid tidaksetuju 11 11.0 11.0 11.0

Netral 7 7.0 7.0 18.0

setuju 30 30.0 30.0 48.0

sangatsetuju 52 52.0 52.0 100.0

Total 100 100.0 100.0

q26

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid tidaksetuju 12 12.0 12.0 12.0

Netral 12 12.0 12.0 24.0

setuju 41 41.0 41.0 65.0

sangatsetuju 35 35.0 35.0 100.0

Total 100 100.0 100.0

q27

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid tidaksetuju 8 8.0 8.0 8.0

Netral 16 16.0 16.0 24.0


(2)

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid tidaksetuju 5 5.0 5.0 5.0

Netral 12 12.0 12.0 17.0

setuju 41 41.0 41.0 58.0

sangatsetuju 42 42.0 42.0 100.0


(3)

LAMPIRAN V

UJI ASUMSI KLASIK

Normalitas

Multikolinearitas


(4)

Negative -.103

Kolmogorov-Smirnov Z 1.032

Asymp. Sig. (2-tailed) .237

a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.


(5)

UJI HIPOTESIS

Regression

Variables Entered/Removed Model Variables Entered

Variables

Removed Method 1 Pelayanan, Merek,

Mutu/Kualitas, Harga, Kemasana

. Enter

a. All requested variables entered.

KoefisienDeterminan

Model Summaryb Model R R Square Adjusted R Square

Std. Error of the

Estimate Durbin-Watson

1 .809 .654 .635 1.983 1.828

a. Predictors: (Constant), Pelayanan, Merek, Mutu/Kualitas, Harga, Kemasan b. Dependent Variable: KeputusanPembelian

UJI F

ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 698.517 5 139.703 35.519 .000a

Residual 369.723 94 3.933

Total 1068.240 99

a. Predictors: (Constant), Pelayanan, Merek, Mutu/Kualitas, Harga, Kemasan b. Dependent Variable: KeputusanPembelian

UJI T

Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients

t Sig.

Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) 3.039 2.623 2.683 .009

Mutu/Kualitas .021 .086 .016 3.240 .011 .808 1.238

Merek .068 .110 .039 3.619 .037 .938 1.066


(6)

UJI HIPOTESIS

Regression

Variables Entered/Removed Model Variables Entered

Variables

Removed Method 1 Pelayanan, Merek,

Mutu/Kualitas, Harga, Kemasana

. Enter

a. All requested variables entered.

KoefisienDeterminan

Model Summaryb Model R R Square Adjusted R Square

Std. Error of the

Estimate Durbin-Watson

1 .809 .654 .635 1.983 1.828

a. Predictors: (Constant), Pelayanan, Merek, Mutu/Kualitas, Harga, Kemasan b. Dependent Variable: KeputusanPembelian

UJI F

ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 698.517 5 139.703 35.519 .000a

Residual 369.723 94 3.933

Total 1068.240 99

a. Predictors: (Constant), Pelayanan, Merek, Mutu/Kualitas, Harga, Kemasan b. Dependent Variable: KeputusanPembelian

UJI T

Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients

t Sig.

Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) 3.039 2.623 2.683 .009

Mutu/Kualitas .021 .086 .016 3.240 .011 .808 1.238

Merek .068 .110 .039 3.619 .037 .938 1.066

Kemasan .030 .079 .195 2.895 .005 .814 1.229

Harga .017 .101 .066 3.997 .021 .839 1.191

Pelayanan .062 .074 .016 11.717 .000 .760 1.316 a. Dependent Variable: KeputusanPembelian


Dokumen yang terkait

Analisis Pengaruh Atribut Produk (Merek, Kualitas, Dan Kemasan) Terhadap Keputusan Pembelian Rokok Marlboro Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Sumatera Utara

8 211 107

Pengaruh Atribut Produk dan Sikap Konsumen Terhadap Keputusan Pembelian Produk Luwak White Koffie pada Mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara

6 123 104

Pengaruh Kemasan, Harga, Dan Kualitas Produk Terhadap Keputusan Pembelian Produk Shampo Clear Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara

4 108 114

Pengaruh Produk Positioning Kartu Seluler Simpati Terhadap Keputusan Pembelian Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara

4 66 116

Analisis Pengaruh Ekuitas Merek Terhadap Keputusan Pembelian Handphone Nokia Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara

3 51 125

PENGARUH ATRIBUT PRODUK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN BLACKBERRY (Studi Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Jurusan Manajemen Pengguna Blackberry di Universitas Muhammadiyah Malang)

0 2 27

PENGARUH ATRIBUT PRODUK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN HANDPHONE MEREK BLACKBERRY

0 5 66

Pengaruh Atribut Produk terhadap Keputusan Pembelian Smartphone Blackberry di Fakultas Ekonomi Jurusan Manajemen Universitas Kristen Maranatha.

0 0 20

ANALISIS PENGARUH ATRIBUT PRODUK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK SMARTPHONE BLACKBERRY (STUDI KASUS PADA MAHASISWA MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN

0 0 13

Pengaruh Atribut Produk dan Sikap Konsumen Terhadap Keputusan Pembelian Produk Luwak White Koffie pada Mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara

0 0 10