12
5. Tujuan Keselamatan Dan Kesehatan Kerja K3
Menurut Widayana Wiratmaja 2014: 40 Penerapan keselamatan dan kesehatan kerja K3 merupakan salah satu usaha
dalam melindungi tenaga kerja di tempat kerjapraktikan di laboratarium sehingga dapat mencapai produktivitas yang obtimal.
Dalam pelaksanaanya K3 adalah salah satu bentuk upaya untuk menciptakan tempat kerja yang aman, sehat dan bebas dari pencemaran
lingkungan, sehingga dapat mengurangi dan atau bebas dari kecelakaan yang pada akhirnya dapat meningkatkan sistem dan produktifitas kerja.
Berikut tujuan keselamatan dan kesehatankerja K3 yaitu: a. Menjamin keselamatan operator dan orang lain.
b. Menjamin penggunaan peralatan aman dioperasikan. c. Menjamin proses produksi aman dan lancer.
Sementara itu, peraturan perundangan No. 1 tahun 1970 pasal 3 tentang keselamatan kerja ditetapkan syarat-syarat keselamatan kerja
untuk: a. Mencegah dan mengurangi kecelakaan
b. Mencegah, mengurangi dan memadamkan kebakaran c. Mencegah dan mengurangi bahaya peledakan
d. Memberi kesempatan atau jalan menyelamatkan diri pada waktu kebakaran atau kejadian-kejadian lain yang berbahaya.
e. Memberi pertolongan pada kecelakaan f. Memberi alat-alat pelindung diri pada para pekerja
g. Memelihara kebersihan, kesehatan dan ketertiban h. Mencegah terkena aliran listrik yang berbahaya
13 i. Mencegah dan mengendalikan timbul atau menyebarluasnya
suhu, kelembaban, debu, kotoran, asap, uap, gas, hembusan angin, cuaca, sinar radiasi, suara dan getaran.
j. Mencegah dan mengendalikan timbulnya penyakit akibat kerja baik physic maupun psychis, peracunan, infeksi, dan
penularan.
6. Kebudayaan Menggunakan Keselamatan Dan Kesehatan Kerja
Keselamatan kerja melibatkan tiga faktor utama, yaitu manusia sebagai pelaku kerja, alat dan perlengkapan kerja serta lingkungan
kerja, oleh karena itu kebiasaan budaya siswa di sekolah dalam melalukan praktek di bengkel sangat jauh bedanya dari yang
seharusnya dilakukan dalam penggunaan alat keselamatan dan kesehatan kerja, kebiasaan siswa tidak menggunakan kacamata pada
saat melakukan praktek bubut, sehinggan sangat ditakutkan apabila masuk bekas bubutan benda kerja ke mata apalagi sampai
menyebabkan kebutaan. Siswa juga tidak menggunakan sepatu safety pada saat praktek sangat ditakutkan apabila jatuh benda-benda yang
berat sampe melukai kakinya, dan latai bengkel pemesinan SMK Negeri 3 Yogyakarta juga menggunakan keramik sehingga apa bila ada bekas-
bekas oli di lantai sangat licin dan tidak nyaman siswa dalam melakukan praktek, sehingga siswa harus menggunakn sepatu safety untuk
mencegah terjadinya sesuatu yang tidak diinginkan.
7. Alat Pelindung Diri Untuk Keselamatan Dan Kesehatan Kerja
Menurut suma’mur yang dikutib dari buku Widayana., Wiratmaja, 2014: 36 Jenis alat pelindung diri adalah banyak macamnya